Nama
: Khalidah Zazkya
Kelas
: 1 PA 12
NPM
: 13516893
Tugas
Pertemuan 3
Perkembangan
teknologi dalam kehidupan sehari-hari
Sejarah
perkembangan Alat Tulis
Kali
ini berkaitan dengan perkembangan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, saya
akan membahas mengenai perkembangan alat tulis. Terlebih sebagai mahasiswa kita
tidak akan pernah lepas dari alat tulis yang biasa kita gunakan sehari-hari
dalam kegiatan menulis. Sejak zaman dahulu manusia sudah mengenal tulisan
meskipun masih menggunakan alat yang sederhana untuk menulis. Berikut saya
paparkan perkembangan alat tulis dari zaman ke zaman.
BATU
TAJAM
Alat
yang mereka gunakan untuk “menulis” atau lebih tepatnya saya katakan adalah
menggambar, pada saat itu adalah batu tajam yang biasanya digunakan juga untuk
berburu. Ini merupakan titik awal manusia mengenal alat tulis.mereka biasa
menulis atau menggambar di dinding gua yang mereka tinggali.
PENA
JARUM
Pena
jarum atau yang dikenal dengan nama stylus pen ini adalah alat tulis pertama
yang memiliki bentuk hampir sama dengan alat tulis yang kita kenal sekarang.
Alat tulis ini ditemukan sekitar tahun 1700 SM oleh orang Yunani. Alat ini
terbuat dari besi, tulang ataupun gading yang kemudian digoreskan ke lempengan
kayu yang di lapisi lilin sebagai cara penggunaanya. Lempengan kayu itu pun di
buat berpasangan supaya dapat ditutup untuk melindungi goresan tulisan tersebut.
INDIAN
INK
Pengguaan
tinta untuk menulis pertama kali ditemukan oleh seorang filosof cina bernama
Tien Lcheu. Dinamakan Indian Ink, karena pada saat itu, tinta ini juga
digunakan di India. Terbuat dari jelaga asap pohon cemara dan minyak lampu yang
di campur dengan minyak dari kulit keledai dan kelenjar rusa jantan. Indian ink
banyak digunakan pada tahun 1200 SM. Dikebudayaan lainnya, mereka berinovasi
dengan mencampurkan tanaman dan bahan lainnya agar memberi warna pada tulisan
mereka.
PENA
BULU
Pena
bulu merupakan alat tulis yang paling lama digunakan dalam sejarah perkembangan
alat tulis pada masa itu. Mereka menggunakan pena bulu ini hingga pada abad
pertengahan. Biasanya digunakan untuk menulis diatas daun lontar maupun
perkamen serta untuk menulis kaligrafi Bahasa Arab. Pena bulu yang terbuat dari
bulu burung pertama kali di temukan sekitar tahun 700. Bahan paling bagus untuk
membuat pena ini adalah bulu burung yang hidup di musim semi.
PENSIL
Merupakan
alat tulis inovasi setelah penemuan batu grafit. Pensil banyak digunakan oleh
orang Inggis untuk menulis. Pada tahun
1500, batu grafit ini biasa digunakan para gembala untuk menandai dombanya. Namun
kemudian menyadari bahwa batu grafit juga bisa dipakai untuk menulis jika dibentuk
secara khusus. Karena jika tidak, batu grafit ini dapat membuat tangan si peggunanya
menjadi kotor. Maka pada sekitar tahun 1700-an ditambahkan pegangan kayu untuk
melapisi bagian luarnya. Namun, meskipun banyak digunakan di Inggis, orang
Italia lah yang pertama kali memunculkan ide terciptanya pensil hingga seperti
ini.
FOUNTAIN
PEN
Berbeda
dengan pulpen biasa, fountain pen tidak
perlu ditekan untuk mengeluarkan tinta. Tinta akan ditarik keluar menuju mata
pena dan langsung ke kertas. Jenis pena ini sudah ada sejak tahun 1700-an. Seorang
salesman bernama Lewis Waterman yang
pertama kali memiliki ide untuk menambahkan lubang udara pada mata pena agar
keluar tintanya terkontrol. Lewis pun menjadi orang pertama yang mematenkan
fountain pen pada tahun 1884. Namun, kelemahan dari pena jenis ini adalah
tintanya yang sulit kering sehingga membuat kertas mudah kotor.
PULPEN
Ditemukan
oleh jurnalis Hongaria bernama Lazio Biro pada tahun 1938. Ia mencoba berinovasi
membuat pena jenis baru dengan
menggunakan tinta percetakan yang lebih tebal. Lazio menggunakan bola kecil
dalam pena yang dapat mengangkut tinta ke mata pena, agar tintanya lebih mudah
untuk keluar.
Sejarah
Perkembangan Alat Makan
Wadah
makan atau alat makan merupakan komponen penting dalam kehidupan sehari-hari
karena tanpa wadah makanan kita tidak dapat menyimpan makanan dengan baik dan
benar. Salah satu wadah makanan yang akan saya bahas kali ini adalah piring.
Piring adalah alat makan yang berbentuk datar dan sedikit cekung, yang terbuat
dari kaca, rotan, porselen, batu, plastik, logam, atau gelas bahkan melamin.
Selain untuk wadah makanan piring juga digunakan sebagai penghias ruangan.
Piring memiliki bermacam-macam ukuran. Untuk piring sekali pakai biasanya
digunakan bahan dari kertas atau styrofoam.
Pada
awalnya, orang-orang pada zaman dahulu biasa makan diatas daun atau bahkan
tidak menggunakan alas sama sekali. Kemudian, orang-orang Eropa menggunakan
roti yang dilubangi untuk wadah makanan. Namun, karena wadah tersebut tidak
tahan jika makanan yang diletakan diatasnya berkuah, merekapun berinovasi dengan menggunakan kayu yang mereka lubangi.
Dan akhirnya menjadi sebuah kebiasan dan dianggap lebih baik. Namun, seiring
perkembangan jaman, piring kayu digantikan dengan piring seng, keramik dan
melamin.
Pada
sekitar tahun 600 Masehi orang Cina menemukan prses pembuatan piring terbuat
dari bahan almunium. Kemudian pada tahun 1707 Potter yang berasal dari Jerman
menemukan proses pembuatan piring oleh orang Cina dan tertarik untuk
menggabungkan keramik Eropa dalam pembuatan Piring ketika Ia berada di Meissen.
Melalui proses pembuatan piring dari keramik ini Bangsa eropa mulai memproduksi
banyak piring dengan kualitas terbaik dan harga yang mahal.
Setelah
rute perdagangan dibuka ke Cina pada abad ke-14 , benda-benda porselen, termasuk piring makan, menjadi
benda yang wajib dimiliki untuk bangsawan Eropa. Seiring perkembangan zaman,
piring tidak hanya menjadi alat makan. Piring juga bisa digunakan untuk
keperluan lain seperti sebagai souvenir, plakat, dan media promosi.
Kegiatan
mengumpulkan piring sebagai souvenir dipopulerkan pada abad ke-19 oleh seorang
bangsawan Belanda-Inggris bernama Patrick Palmer-Thomas, dengan menampilkan
Victoria plat public sehingga memukau penonton kala itu. Dari sinilah piring
tercipta selain sebagai alat makan untuk memenuhi koleksi benda unik yang bisa
disimpan oleh orang-orang.
Teknologi
yang digunakan dalam ilmu psikologi
E-COUNSELING
Teknologi
yang berkembang saat ini merupakan salah salah satu dampak dari pengaruh era
globalisasi. Teknologi yang berkembang sekarang telah banyak digunakan untuk
mengembangkan berbagai macam disiplin ilmu. Salah satunya adalah dalam ilmu
Psikologi. Meskipun objek kajian dua ilmu tersebut berbeda namun ada hal-hal
tertentu yang melibatkan teknologi informasi bisa sangat membantu dalam
pengembangan aplikasi ilmu Psikologi.
E-Counseling
merupakan salah satu bentuk nyata pengaplikasian Teknologi Informasi dalam
bidang Psikologi. E-conseling merupakan pelayanan intervensi psikologi yang dilakukan
melaui Internet. Proses terapi dilakukan melaui media internet, untuk kemudian
menyususn rencana dalam melakukan intervensi psikologi secara
face-to-face(langsung) akan dilakukan. Fungsi dari e-counseling adalah membantu
terapis dalam mengumpulkan sejumlah data yang terkait dengan kliennya sebelum
akhirnya terapis dan klien sepakat untuk bertemu secara langsung dan melakukan
proses terapis selanjutnya. Dalam aplikasinya, e-counseling memberikan
tantangan etika baru bagi para terapis agar tertarik untuk menggunakan media
ini dalam memberikan pelayanan psikologinya. Tantangan ini berupa komunikasi
berbasis teks interaktif dan komunikasi verbal in-person sebelumnya tidak di
temui dalam terapi face-to-face (secara langsung).
Penggunaan SPSS
Dalam Psikologi
Selain
E-counseling perkembangan teknologi dalam psikologi adalah SPSS. Kemampuan
statistik merupakan salah satu syarat bagi para calon psikolog. Karena,
berkaitan dengan kemampuan skoring dan pengolahan data dalam suatu penelitian.
Terutama penelitian yang menggunakan metode kuantitatif. Pada awalnya SPSS
dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu sosial, Namun,
sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna
(user), seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu sains, psikologi
dan lainnya. Dalam penelitian Psikologi, jumlah subjek yang dibutuhkan sebagai
responden tidaklah sedikit agar menghasilkan hasil yang akurat. Sehingga data
yang telah diperoleh untuk diolah tidaklah sedikit dan melebihi kemampuan
manusia jika harus dilakukan secara manual. Dan akan menyebabkan kelelahan,
hasil yang tidak akurat, serta akan
sangat membuang energi dalam pelaksanaanya. Untuk inilah peranan SPSS sangat
dibutuhkan, Dengan aplikasi SPSS data yang harusnya diolah secara manual dapat
teratasi.
Cara
Kerja SPSS :
Input
data dengan data editor —> Proses dengan data edit –> Output data dengan
viewer
Penjelasan
Proses Statistik dengan SPSS :
- Data
yang akan diproses masuk melewati menu DATA EDITOR yang otomatis muncul di
layar ketika dijalankan.
- Data
yang telah di input kemudian diproses, oleh menu DATA EDITOR.
- Hasil
pengolahan data muncul dilayar yang lain dari SPSS yaitu VIEWER. Output
SPSS bisa berupa teks/tulisan, tabel, atau grafik.
Oleh
karena itu, dalam SPSS ada berbagai macam Window yang tampil
sekaligus jika kita melakukan proses tersebut. Namun, disamping itu yang
terpenting adalah tersedianya DATA EDITOR sebagai bagian input dan proses data,
serta VIEWER sebagai output pengolahan data.
Kelebihan
program SPSS :
- SPSS
mampu mengakses data dari berbagai macam format
- SPSS
memberi tampilan data yang lebih informatif,
- SPSS
memberikan informasi lebih akurat dengan memperlakukan missing
data secara tepat, yaitu dengan memberi kode alasan mengapa
terjadi missing data.
- SPSS
melakukan analisis yang sama untuk kelompok-kelompok pengamatan yang
berbeda secara sekaligus.
- SPSS
mampu merangkum data dalam format tabel multidimensi (crosstabs).
- Tabel
multidimensi SPSS sifatnya interaktif.
Sumber
:
http://wwwilmu-ilmu.blogspot.co.id/2011/11/perkembangan-teknologi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Piring
https://murkelefaud.wordpress.com/2012/08/08/penerapan-teknologi-dalam-bidang-psikologi/
https://chanurimas.wordpress.com/2011/10/23/aplikasi-dalam-psikologi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar