Teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi di bidang psikologi
Iva Dhiandra Ritmayola
13516628
1PA12
Iva Dhiandra Ritmayola
13516628
1PA12
1.
Teknologi dalam kehidupan sehari-hari
a.
Perkembangan Teknologi Komunikasi Menggunakan Telepon Genggam
Kapan
ponsel pertama kali ditemukan?
Telepon
selular, terutama smartphone yang telah menjadi sahabat yang tak terpisahkan
kita hari ini, merupakan generasi dari telepon selular yang relatif baru. Namun,
jika membahas tentang dari sejarah ponsel, kita akan kembali ke tahun 1908
ketika sebuah Paten dari Amerika Serikat ini dikeluarkan di Kentucky untuk
sebuah telepon nirkabel.
Ponsel
diciptakan pada awal tahun 1940-an ketika insinyur yang bekerja di AT&T
mengembangkan sebuah cell untuk BTS ponsel (cells for mobile phone base
stations). Ponsel
yang pertama kali tercipta, tidak benar-benar seperti ponsel yang saat ini kita
kenal. Ponsel pada saat itu adalah radio dua arah yang memungkinkan orang-orang
seperti sopir taksi dan layanan darurat dapat berkomunikasi.
Tidak
bergantung pada BTS dengan cell yang terpisah (sinyal melewati dari
satu cell ke cell yang lain), jaringan ponsel
pertama melibatkan satu base station/BTS yang sangat kuat yang mencakup area
yang lebih luas.
Motorola,
pada 3 April 1973 adalah perusahaan pertama yang memproduksi massal telepon
selular genggam pertamanya.
Generasi
ponsel ini yang sering disebut sebagai ponsel 0G, atau ponsel Zero Generation.
Sebagian besar ponsel saat ini mengandalkan teknologi 3G atau koneksi 4G.
Perkembangan
teknologi telepon selular
Ponsel
pertama yang diciptakan untuk penggunaan praktis adalah oleh seorang karyawan
Motorola bernama Martin Cooper yang kini secara luas dianggap sebagai pemain kunci
dalam sejarah ponsel. Handset
yang dapat digunakan di dalam kendaraan telah dikembangkan sebelum ponsel
Martin Cooper, namun ia adalah yang pertama menciptakan sebuah telepon seluler
yang benar-benar portabel. Cooper
membuat sejarah handphone pada bulan April 1973 ketika ia membuat panggilan
yang pertama kalinya dengan sebuah ponsel genggam.
Landmark
dalam sejarah ponsel pertama kali
Jepang
menjadi negara pertama yang memiliki jaringan
telepon seluler komersial yang mencakup seluruh kawasan kota
pada tahun 1979.
Sebuah
sistem yang bernama Nordic Mobile Telephone (NMT) diluncurkan di Denmark,
Norwegia, Swedia dan Finlandia pada tahun 1981.
Langkah
besar berikutnya dalam sejarah ponsel berada di pertengahan tahun delapan
puluhan dengan Generasi Pertama (1G), ponsel yang sepenuhnya mengusung jaringan
selular secara otomatis mulai diperkenalkan.
Telepon
seluler pertama yang disetujui oleh FCC (Federal Communications Commission) di
Amerika Serikat adalah Motorola DynaTAC pada tahun 1983.
Telepon
selular modern
Telepon
genggam berkembang dengan pesat dalam lompatan pada dekade berikutnya,
terutama dengan kedatangan teknologi handover.
Teknologi handover ini
memungkinkan pengguna untuk tetap dapat saling berhubungan atau melakukan
koneksi saat mereka melakukan perjalanan, jadi berpindah antara BTS - sehingga
pengguna berjalan dari satu tiang BTS ponsel ke tiang BTS yang lain, namun
koneksi dan percakapan tidak akan down atau terganggu.
Kelahiran
ponsel Generasi Kedua (2G) adalah di Finlandia pada tahun 1993. Itu adalah
tahun pertama ketika pesan teks SMS dikirim dan juga pertama kalinnya layanan
data mulai muncul di ponsel.
Ponsel
yang kita gunakan saat ini adalah ponsel 3G, atau ponsel Generasi Ketiga, atau
ponsel dengan koneksi 4G yang bahkan lebih canggih lagi.
3G
diluncurkan pada tahun 2001 dan para operator diizinkan untuk menawarkan
berbagai layanan yang canggih seperti video calling dan transmisi data HSPA.
4G
diperkenalkan secara komersial dan tersedia di Inggris pada akhir tahun 2012
yang menawarkan koneksi super cepat demikian pula download yang
sangat cepat.
b.
Perkembangan Teknologi Menanak Nasi
TRADISIONAL
Menanak
Nasi Menggunakan Periuk
Di
zaman dahulu, sebelum rice cooker, magic jar, atau magic com muncul,
orang-orang memasak / menanak nasi dengan cara tradisional, yaitu memasak /
menanak nasi di atas kompor dengan menggunakan panci/ priuk. Kegiatan tersebut
tidak efisien, karena menanak / memasak nasi di atas kompor memerlukan waktu
yang cukup lama agar nasi matang dengan sempurna.
SEMI
MODERN
Menanak
Nasi Menggunakan Dandang
Dandang
adalah alat untuk memasak nasi yang terbuat dari tembaga yang bentuknya seperti
topi tukang sulap terbalik. Dalam menanak beras, alat ini lebih cepat dari pada
panci biasa karena tekanannya lebih berat.
Baru-baru ini, dandang mulai diekspor ke luar negeri melalui media online.
Namun di Indonesia, penggunaan alat ini mulai jarang mengingat perkembangan
teknologi.
MODERN
Penanak
Nasi Elektrik
Penanak
nasi elektik yang hanya membutuhkan waktu sekitar ±15 menit agar nasi matang
dengan sempurna. Ditambah lagi, penanak nasi elektrik juga berfungsi untuk
menghangatkan nasi secara otomatis setelah nasi tersebut matang.
Selain
berfungsi untuk memasak / mananak nasi, penanak nasi elektrik tersebut juga
banyak tipe dan fungsinya. Ada yang berfungsi untuk membuat bubur. Ada juga
penanak nasi yang berfungsi untuk mebuat sup. Ada juga yang berfungsi untuk
membuat kue, seperti bolu / cake. Bahkan, ada juga penanak nasi yang berfungsi
untuk melakukan semua yang telah disebutkan di atas.
Semakin
banyak fungsi / kegunaan (multifungsi) penanak nasi elektrik, semakin besar
pula uang yang harus dikeluarkan untuk memperoleh penanak nasi tersebut.
Artinya, penanak nasi elektrik yang multifungsi memiliki harga yang cukup
tinggi di pasaran.
Sejarah Rice Cooker
Rice
cooker, alat penanak nasi yang populer di kawasan Asia punya sejarah panjang.
Kini benda ini menjadi kebutuhan wajib tiap rumah tangga. Di saat bulan puasa,
alat masak ini menjadi andalan para ibu untuk menyiapkan makanan pokok buat
keluarga.
Rice cooker pertama kali ditemukan oleh Yoshitada Minami. Pada tahun 1937, tentara Jepang mulai menjalankan prinsip kerja perangkat penanak nasi bertenaga listrik tersebut. Awalnya rice cooker yang digunakan terdiri dari wadah kayu tahan bocor dan lempengan logam bertenaga listrik. Lempengan logam tersebut berfungsi memanaskan wadah kayu yang sudah terisi beras dan air di dalamnya.
Hal ini kemudian memunculkan ide bagi Mitsubishi Electric Corporation Jepang, pada tahun 1945 sebagai perusahaan pertama yang memproduksi dan memperdagangkan rice cooker listrik. Produk Mitsubishi tersebut dilengkapi dengan wadah alumunium dengan kumparan pemanas di dalamnya. Tetapi produk ini tidak memiliki fasilitas turn off otomatis, sehingga harus dipantau selama memasak.
Pada tahun 1956, Toshiba Electric Corporation menyempurnakan perabot tersebut secara signifikan. Saat itu, Toshiba membuat produk rice cooker dengan turn off otomatis begitu nasi yang di dalamnya sudah matang. Inovasi ini menjadikan rice cooker bekerja lebih aman dibandingkan dengan sebelumnya.
Seiring perkembangan waktu, alat ini kemudian menembus pasar dunia dan dilengkapi berbagai fungsi. Alat yang semula hanya bisa memasak nasi, kemudian dilengkapi dengan fungsi menghangatkan nasi dan sayur mayur, mengukus dan membuat bubur. Sumber tenaga listriknya juga makin dibuat lebih hemat.
Rice cooker pertama kali ditemukan oleh Yoshitada Minami. Pada tahun 1937, tentara Jepang mulai menjalankan prinsip kerja perangkat penanak nasi bertenaga listrik tersebut. Awalnya rice cooker yang digunakan terdiri dari wadah kayu tahan bocor dan lempengan logam bertenaga listrik. Lempengan logam tersebut berfungsi memanaskan wadah kayu yang sudah terisi beras dan air di dalamnya.
Hal ini kemudian memunculkan ide bagi Mitsubishi Electric Corporation Jepang, pada tahun 1945 sebagai perusahaan pertama yang memproduksi dan memperdagangkan rice cooker listrik. Produk Mitsubishi tersebut dilengkapi dengan wadah alumunium dengan kumparan pemanas di dalamnya. Tetapi produk ini tidak memiliki fasilitas turn off otomatis, sehingga harus dipantau selama memasak.
Pada tahun 1956, Toshiba Electric Corporation menyempurnakan perabot tersebut secara signifikan. Saat itu, Toshiba membuat produk rice cooker dengan turn off otomatis begitu nasi yang di dalamnya sudah matang. Inovasi ini menjadikan rice cooker bekerja lebih aman dibandingkan dengan sebelumnya.
Seiring perkembangan waktu, alat ini kemudian menembus pasar dunia dan dilengkapi berbagai fungsi. Alat yang semula hanya bisa memasak nasi, kemudian dilengkapi dengan fungsi menghangatkan nasi dan sayur mayur, mengukus dan membuat bubur. Sumber tenaga listriknya juga makin dibuat lebih hemat.
2.
Teknologi dalam Psikologi
a.
E-Counseling
E-Counseling
merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi Teknologi Informasi dalam bidang
Psikologi. Internet menawarkan suatu proses psikoterapis yang menggunakan suatu
media komunikasi yang baru, dimana melalui media tersebut mereka dapat
memberikan intervensi psikoterapi itulah yang disebut dengan E-counseling atau
e-mail counseling. E-mail conseling merupakan pelayanan intervensi psikologi
yang dilakukan melaui Internet, dimana proses terapi terlebih dahulu dilakukan
melaui media ini, untuk kemudian menyususn rencana dalam melakukan intervensi
psikologi secara face-to-face akan dilakukan. Fungsi dari e-counseling adalah
untuk membantu terapis dalam mengumpulkan sejumlah data yang terkait dengan
kliennya sebelum akhirnya terapis dan klien sepakat untuk bertemu secara
langsung untuk melakukan proses terapis selanjutnya. Dalam aplikasinya,
psikoterapi online menawarkan tantangan etika baru bagi mereka para terapis
yang tertarik untuk menggunakan media ini dalam memberika pelayanan psikologi.
Perbedaan antara komunikasi berbasis teks interaktif dan komunikasi verbal
in-person menciptakan tantangan etika baru yang sebelumnya tidak di temui dalam
terapi face-to-face (secara langsung)
b.
SPSS
Bentuk
lain dari penerapan teknologi dalam psikologi adalah program SPSS. Program ini
memang dibuat untuk membantu berbagai bidang ilmu dalam mempermudah
pengembangan ilmu tersebut. Psikologi pun menggunakan aplikasi ini dalam
membantu mengolah data. Data yang bisa diaplikasikan dalam SPSS adalah data
secara kuantitatif. Aplikasi SPSS sangat membantu bidang psikologi ketika
seseorang sedang melakukan penelitian di bidang psikologi dengan metode
kuantitatif. Dalam penelitian jumleh subjek yang dibutuhkan tidaklah sedikit,
karena untuk memperoleh hasil yang akurat memerlukan cukup banyak subjek
sebagai respondennya. Disinilah peranan SPSS sangat dibutuhkan, data yang telah
diperoleh untuk diolah bukanlah data yang sedikit dan sangat melebihi daya
tampung manusia jika pengolahan tersebut harus dilakukan secara manual, akan
terjadi kelelahan, hasil yang tidak akurat, dan akan sangat membuang energi
dalam pelaksanaanya, dengan aplikasi SPSS lah berbagai masalah yang muncul jika
di olah secra manual dapat teratasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar