Senin, 27 Maret 2017

Tugas 3 Matematika & Ilmu Alamiah Dasar

Adnan Aziz Ainin
1 PA 12
10516245

Perkembangan Teknologi dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu tak lepas dari teknologi yang menunjang kita dalam beraktivitas baik individu maupun sosial untuk itu saya akan coba paparkan sedikit contoh dari teknologi yang tak jauh dari kehidupan kita, paling tidak dalam kehidupan saya pribadi.
Contoh yang pertama yaitu :

1. Kentongan

Kentongan adalah alat komunikasi tradisional yang berguna untuk memberikan informasi kepada warga sebagai pertanda akan adanya suatu kejadian. Di daerah tempat saya tinggal sebagian masih menggunakannya untuk kebutuhan informasi maupun hiburan (musik).

Sesuai peruntukannya dalam hal informasi, kentongan kini telah berevolusi, karena pendekatan teknologi. Cara kerja kentongan yaitu dengan dipukul lalu mengeluarkan suara dan suara tersebutlah yang memberikan pertanda (signal) kepada warga bahwa telah terjadi sesuatu dan warga pun segera mengambil tindakan.

Namun kini, untuk mengamankan suatu wilayah tidak lagi dibutuhkan kentongan, karena telah tersedia berbagai varian alat komunikasi pengaman sebagai contoh, walky talky (WT/HT), alat ini biasanya dipegang oleh satpam, polisi, dan lain-lain. Alat ini juga mudah dibawa kemana-mana karena bentuknya ringkas dan mampu memberikan informasi dalam jarak yang lebih jauh dari kentongan. Dan kini lebih mudah lagi dengan adanya CCTV yang terintegrasi dengan alarm.

 
2. Pengaman Pintu

Masih dalam hal pengamanan. Pengaman pintu dalam perkembangannya selalu berubah dari waktu ke waktu. Saya berikan contoh, dirumah orang-orang zaman dahulu pengaman pintu masih menggunakan kayu (palang) dan juga yang hanya menggunakan tali. Namun kini, pengaman pintu banyak jenisnya mulai dari kunci pintu konvensional (yang banyak terdapat dirumah-rumah), slot pintu, gembok, dan yang terbaru menggunakan access card bahkan fingerprint.

Hal ini tidak lepas dari perkembangan teknologi.





Perkembangan Teknologi dalam Psikologi

3. E-Counseling

Salah satu disiplin ilmu yang menggunakan Teknologi Informasi adalah Psikologi. Memang antara Psikologi dan Informasi Teknologi memiliki kajian objek teoritis dan aspek yang berbeda mengenai hal apa yang menjadi objek ilmu mereka, namun dalam beberapa hal keberadaan Teknologi Informasi bisa menjadi suatu ilmu yang membantu dalam upaya pengembangan ilmu dan pemaksimalan dalam aplikasi ilmu Psikologi.

E-Counseling merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi Teknologi Informasi dalam bidang Psikologi. Internet menawarkan suatu proses psikoterapis yang menggunakan suatu media komunikasi yang baru, dimana melalui media tersebut mereka dapat memberikan intervensi psikoterapi itulah yang disebut dengan E-counseling atau e-mail counseling. E-mail conseling merupakan pelayanan intervensi psikologi yang dilakukan melaui Internet, dimana proses terapi terlebih dahulu dilakukan melaui media ini, untuk kemudian menyususn rencana dalam melakukan intervensi psikologi secara face-to-face akan dilakukan. Fungsi dari e-counseling adalah untuk membantu terapis dalam mengumpulkan sejumlah data yang terkait dengan kliennya sebelum akhirnya terapis dan klien sepakat untuk bertemu secara langsung untuk melakukan proses terapis selanjutnya. Dalam aplikasinya, psikoterapi online menawarkan tantangan etika baru bagi mereka para terapis yang tertarik untuk menggunakan media ini dalam memberika pelayanan psikologi. Perbedaan antara komunikasi berbasis teks interaktif dan komunikasi verbal in-person menciptakan tantangan etika baru yang sebelumnya tidak di temui dalam terapi face-to-face (secara langsung).

Bentuk lain dari penerapan teknologi dalam psikologi adalah program SPSS. Program ini memang dibuat untuk membantu berbagai bidang ilmu dalam mempermudah pengembangan ilmu tersebut. Psikologi pun menggunakan aplikasi ini dalam membantu mengolah data. Data yang bisa diaplikasikan dalam SPSS adalah data secara kuantitatif. Aplikasi SPSS sangat membantu bidang psikologi ketika seseorang sedang melakukan penelitian di bidang psikologi dengan metode kuantitatif. Dalam penelitian jumleh subjek yang dibutuhkan tidaklah sedikit, karena untuk memperoleh hasil yang akurat memerlukan cukup banyak subjek sebagai respondennya. Disinilah peranan SPSS sangat dibutuhkan, data yang telah diperoleh untuk diolah bukanlah data yang sedikit dan sangat melebihi daya tampung manusia jika pengolahan tersebut harus dilakukan secara manual, akan terjadi kelelahan, hasil yang tidak akurat, dan akan sangat membuang energi dalam pelaksanaanya, dengan aplikasi SPSS lah berbagai masalah yang muncul jika di olah secra manual dapat teratasi.

4. Psikodiagnostik

Psikodiagnostik berasal dari 2 kata, yaitu psikologi dan diagnostik. Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, sedangkan diagnostik adalah mencari tahu. Jadi, bisa disimpulkan psikodiagnostik ini adalah ilmu tentang mencari tahu masalah perilaku yang muncul. Misalnya, mencari tahu mengapa pasien A bertingkah laku aneh, apa yang menyebabkan dia bertingkah seperti itu, dan penanganan apa yang harus diberikan kepada pasien A tersebut.

Psikodiagnostik ini muncul dilatarbelakangi oleh kebutuhan klinis, yang dieksiskan oleh Hermann Rorschach. Dalam mendiganosa seseorang individu, Hermann membuat sebuah tes yang dinamakan “Test Rorschach”. Test Rorschach adalah suatu tes yang berupa bercak tinta, yang diteteskan pada kertas sehingga memunculkan bentuk gambar yang simetris. Lalu subjek/individu yang di tes diminta untuk mengiterpretasikan gambar tersebut. Beberapa psikolog menggunakan test ini untuk memeriksa kepribadian seseorang. Test ini banyak digunakan untuk kasus – kasus dimana pasien tidak ingin menggambar proses terbuka.

Apa tujuan dari psikodiagnostik itu sendiri ?

Untuk mengetahui potensi/kemampuan-kemampuan yang dimiliki individu, agar dapat memperlakukan individu sesuai dengan potensinya, untuk menetapkan kelainan-kelainan psikis yang dialami individu, seperti fobia, skizoferenia, paranoid, dll, Agar dapat memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kelainan psikologis yang dialami individu tersebut. Misalnya, dia menderita paranoid, apa penanganan yang tepat supaya paranoidnya bisa disembuhkan.

Untuk mengetahui adanya perbedaan-perbedaan individu. Misalnya, kembar identik. Apakah kembar identik sudah pasti sama ? Bisa saja mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

Apa peran psikodiagnostik itu sendiri ?

Dalam psikologi: Alat bantu/metode yang penting dalam mencapai praktis psikologi. Jadi psikodiagnostik ini bukan merupakan cabang dari ilmu-ilmu psikologi, melain sebagai proses, sebagai alat prasarana dalam psikologi.

Dalam kehidupan sehari-hari: Untuk menyelesaikan problem solving.

Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...