Adnan Aziz Ainin
2. Pengaman Pintu
3. E-Counseling
4. Psikodiagnostik
Apa
peran psikodiagnostik itu sendiri ?
1 PA 12
10516245
Perkembangan Teknologi dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu tak lepas dari
teknologi yang menunjang kita dalam beraktivitas baik individu maupun sosial
untuk itu saya akan coba paparkan sedikit contoh dari teknologi yang tak jauh
dari kehidupan kita, paling tidak dalam kehidupan saya pribadi.
Contoh yang pertama yaitu :
1. Kentongan
Kentongan adalah alat komunikasi tradisional yang
berguna untuk memberikan informasi kepada warga sebagai pertanda akan adanya
suatu kejadian. Di daerah tempat saya tinggal sebagian masih menggunakannya
untuk kebutuhan informasi maupun hiburan (musik).
Sesuai peruntukannya dalam hal informasi, kentongan
kini telah berevolusi, karena pendekatan teknologi. Cara kerja kentongan yaitu
dengan dipukul lalu mengeluarkan suara dan suara tersebutlah yang memberikan
pertanda (signal) kepada warga bahwa telah terjadi sesuatu dan warga pun segera
mengambil tindakan.
Namun kini, untuk mengamankan suatu wilayah tidak lagi
dibutuhkan kentongan, karena telah tersedia berbagai varian alat komunikasi
pengaman sebagai contoh, walky talky (WT/HT), alat ini biasanya dipegang oleh
satpam, polisi, dan lain-lain. Alat ini juga mudah dibawa kemana-mana karena
bentuknya ringkas dan mampu memberikan informasi dalam jarak yang lebih jauh
dari kentongan. Dan kini lebih mudah lagi dengan adanya CCTV yang terintegrasi
dengan alarm.
2. Pengaman Pintu
Masih dalam hal pengamanan. Pengaman pintu dalam
perkembangannya selalu berubah dari waktu ke waktu. Saya berikan contoh,
dirumah orang-orang zaman dahulu pengaman pintu masih menggunakan kayu (palang)
dan juga yang hanya menggunakan tali. Namun kini, pengaman pintu banyak
jenisnya mulai dari kunci pintu konvensional (yang banyak terdapat
dirumah-rumah), slot pintu, gembok, dan yang terbaru menggunakan access card
bahkan fingerprint.
Hal ini tidak lepas dari perkembangan teknologi.
Perkembangan Teknologi dalam Psikologi
3. E-Counseling
Salah
satu disiplin ilmu yang menggunakan Teknologi Informasi adalah Psikologi.
Memang antara Psikologi dan Informasi Teknologi memiliki kajian objek teoritis
dan aspek yang berbeda mengenai hal apa yang menjadi objek ilmu mereka, namun
dalam beberapa hal keberadaan Teknologi Informasi bisa menjadi suatu ilmu yang
membantu dalam upaya pengembangan ilmu dan pemaksimalan dalam aplikasi ilmu
Psikologi.
E-Counseling
merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi Teknologi Informasi dalam bidang
Psikologi. Internet menawarkan suatu proses psikoterapis yang menggunakan suatu
media komunikasi yang baru, dimana melalui media tersebut mereka dapat
memberikan intervensi psikoterapi itulah yang disebut dengan E-counseling atau
e-mail counseling. E-mail conseling merupakan pelayanan intervensi psikologi
yang dilakukan melaui Internet, dimana proses terapi terlebih dahulu dilakukan
melaui media ini, untuk kemudian menyususn rencana dalam melakukan intervensi
psikologi secara face-to-face akan dilakukan. Fungsi dari e-counseling adalah
untuk membantu terapis dalam mengumpulkan sejumlah data yang terkait dengan
kliennya sebelum akhirnya terapis dan klien sepakat untuk bertemu secara
langsung untuk melakukan proses terapis selanjutnya. Dalam aplikasinya,
psikoterapi online menawarkan tantangan etika baru bagi mereka para terapis
yang tertarik untuk menggunakan media ini dalam memberika pelayanan psikologi.
Perbedaan antara komunikasi berbasis teks interaktif dan komunikasi verbal
in-person menciptakan tantangan etika baru yang sebelumnya tidak di temui dalam
terapi face-to-face (secara langsung).
Bentuk
lain dari penerapan teknologi dalam psikologi adalah program SPSS. Program ini
memang dibuat untuk membantu berbagai bidang ilmu dalam mempermudah
pengembangan ilmu tersebut. Psikologi pun menggunakan aplikasi ini dalam
membantu mengolah data. Data yang bisa diaplikasikan dalam SPSS adalah data
secara kuantitatif. Aplikasi SPSS sangat membantu bidang psikologi ketika
seseorang sedang melakukan penelitian di bidang psikologi dengan metode
kuantitatif. Dalam penelitian jumleh subjek yang dibutuhkan tidaklah sedikit,
karena untuk memperoleh hasil yang akurat memerlukan cukup banyak subjek
sebagai respondennya. Disinilah peranan SPSS sangat dibutuhkan, data yang telah
diperoleh untuk diolah bukanlah data yang sedikit dan sangat melebihi daya
tampung manusia jika pengolahan tersebut harus dilakukan secara manual, akan
terjadi kelelahan, hasil yang tidak akurat, dan akan sangat membuang energi
dalam pelaksanaanya, dengan aplikasi SPSS lah berbagai masalah yang muncul jika
di olah secra manual dapat teratasi.
4. Psikodiagnostik
Psikodiagnostik
berasal dari 2 kata, yaitu psikologi dan diagnostik. Psikologi adalah ilmu
tentang tingkah laku manusia, sedangkan diagnostik adalah mencari tahu. Jadi,
bisa disimpulkan psikodiagnostik ini adalah ilmu tentang mencari tahu masalah
perilaku yang muncul. Misalnya, mencari tahu mengapa pasien A bertingkah laku
aneh, apa yang menyebabkan dia bertingkah seperti itu, dan penanganan apa yang
harus diberikan kepada pasien A tersebut.
Psikodiagnostik
ini muncul dilatarbelakangi oleh kebutuhan klinis, yang dieksiskan oleh Hermann
Rorschach. Dalam mendiganosa seseorang individu, Hermann membuat sebuah tes
yang dinamakan “Test Rorschach”. Test Rorschach adalah suatu tes yang berupa
bercak tinta, yang diteteskan pada kertas sehingga memunculkan bentuk gambar
yang simetris. Lalu subjek/individu yang di tes diminta untuk
mengiterpretasikan gambar tersebut. Beberapa psikolog menggunakan test ini
untuk memeriksa kepribadian seseorang. Test ini banyak digunakan untuk kasus –
kasus dimana pasien tidak ingin menggambar proses terbuka.
Apa
tujuan dari psikodiagnostik itu sendiri ?
Untuk
mengetahui potensi/kemampuan-kemampuan yang dimiliki individu, agar dapat
memperlakukan individu sesuai dengan potensinya, untuk menetapkan
kelainan-kelainan psikis yang dialami individu, seperti fobia,
skizoferenia, paranoid, dll, Agar dapat memberikan penanganan yang tepat sesuai
dengan kelainan psikologis yang dialami individu tersebut. Misalnya, dia
menderita paranoid, apa penanganan yang tepat supaya paranoidnya bisa
disembuhkan.
Untuk
mengetahui adanya perbedaan-perbedaan individu. Misalnya, kembar identik.
Apakah kembar identik sudah pasti sama ? Bisa saja mereka memiliki kepribadian
yang berbeda-beda.
Dalam
psikologi: Alat bantu/metode yang penting dalam mencapai praktis psikologi.
Jadi psikodiagnostik ini bukan merupakan cabang dari ilmu-ilmu psikologi,
melain sebagai proses, sebagai alat prasarana dalam psikologi.
Dalam
kehidupan sehari-hari: Untuk menyelesaikan problem solving.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar