NAMA : SILFANI
ANAFIKA
NPM :
17516041
KELAS : 1PA12
MITOS-MITOS DI YOGYAKARTA
Banyak mitos-mitos yang beredar di
Indonesia dan di yakini oleh masyarakat karena bisa membawa dampak, baik
positif maupun negative. Disini saya mengambil daerah Yogyakarta karena memang
kebetulan daerah ini sangat menarik dan ibu saya lahir di kota ini. Ibu saya
lumayan banyak cerita tentang daerah yogya maka dari itu saya mengambil mitos
ini.
1. Kelak kamu akan kembali ke kota
Jogja jika sempat berfoto dan bisa memeluk Tugu Jogja.
Jangan heran ketika
malam hari, kawasan Tugu Jogja akan ramai dengan orang-orang yang berfoto atau
sekedar menghabiskan waktu berbincang dengan teman. Tugu yang berdiri selama
hampir 3 abad ini memang telah menjadi ikon kota Jogja.
Bahkan, banyak orang yang percaya jika bisa berfoto
tepat di depan Tugu Jogja, maka suatu saat kita akan kembali lagi menginjakkan
kaki di kota ini. Ada juga mitos lain yang berpendapat bahwa dengan memeluk
bagian dari Tugu ini akan membuat mahasiswa melewati masa kuliahnya dengan
cepat. Kabarnya pula, para pelajar yang berasal dari luar Jogja yang telah
menyelesaikan kuliah akan mampir untuk memeluk dan mencium Tugu ini sebelum
meninggalkan kota Jogja.
2.
Jangan
berkunjung ke candi Prambanan bersama pasangan, hubunganmu bisa jadi kandas
layaknya kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang.
Ketika
duduk di bangku sekolah dan belajar sejarah, kamu tentu tahu legenda
terbentuknya Candi Prambanan ‘kan?Konon, ada seorang ratu cantik bernama Roro
Jonggrang, putri dari kanjeng ratu Boko yang akan dipinang oleh Bandung
Bondowoso.
Roro
Jonggrang yang tidak menyukai Bandung Bondowoso memilih untuk mengajuk syarat,
yaitu membangun seribu candi. Namun, Roro Jonggrang berbuat curang dengan
berusaha menggagalkan usaha Bandung Bondowoso. Akibat perbuatan itu, murkalah
Bandung Bondowoso sehingga mengutuk Roro Jonggrang menjadi batu.
Dari
cerita itu pula, banyak yang percaya bahwa hubungan cintamu akan kandas saat
mengunjungi candi Prambanan bersama pasangan.
3.
Saat
mendaki Merapi, kamu akan melewati Pasar Bubrah yang dikenal sebagai tempat
berkumpulnya bangsa jin.
Pasar bubrah
yang dianggap angker.
Bagi kamu
para penghobi kegiatan outdoor di gunung, tentu kamu akan familiar
dengan Pasar Bubrah ketika melakukan pendakian ke kawasan Gunung Merapi.
Penduduk di sekitar kawasan tersebut percaya bahwa Merapi tidak hanya dihuni
oleh manusia dan tumbuhan, melainkan ada mahluk lain yang biasa mereka sebut
sebagai bangsa alus alias mahluk halus.
Walaupun
bernama pasar, tapi tempat ini sebenarnya adalah daerah luas yang terdiri dari
batuan dan pasir, terletak tepat di bawah kaki Gunung Merapi. Namun, masyarakat
sekitar percaya akan keangkeran tempat tersebut. Konon, batu besar yang
berserakan di Pasar Bubrah sering dianggap sebagai kursi dan warung bagi para
mahluk halus.
Dikisahkan
pula bahwa tempat yang dianggap sebagai pasar besar ini akan ramai setiap malam
Jumat, sehingga tidak mengherankan jika kamu dapat mendengar keramaian layaknya
pasar malam lengkap dengan alunan suara gamelan dari sini, hiiiii… Menurut
pengakuan para pendaki yang bermalam di tempat ini, tak jarang mereka sering
diganggu oleh mahluk tak kasat mata, lho!
4.
Jika
berhasil melewati dua pohon beringin di Alun-Alun Kidul dengan mata tertutup,
berarti kamu punya hati dan pikiran yang bersih.
Banyak
orang yang ingin membuktikan kebenarannya.
Bagi kamu
yang bervakansi ke Jogja, tidak lengkap rasanya jika tidak mendatangi objek
wisata yang satu ini. Alun-Alun Kidul, sebenarnya adalah tempat yang tidak
terlalu istimewa dari segi bentuk, tapi menarik dari segi historis dan urban
legend yang ada di sekitarnya.
Konon,
hanya orang berpikiran dan berhati bersih yang mampu melewati jalan di antara
dua pohon beringin raksasa yang ada di tengah area Alun-Alun Kidul dengan mata
tertutup. Orang yang punya pikiran buruk diyakini akan gagal dan dibuat bingung
hingga berjalan dengan berbelok arah tanpa mereka sadari.
Banyak
juga yang percaya bahwa berhasil melewati beringin kembar itu dengan mata
tertutup, maka segala keinginan akan tercapai. Hingga kini, kawasan tersebut
masih populer dengan banyaknya orang yang berlomba-lomba untuk membuktikan
mitos tersebut, lho!
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar