Adnan Aziz Ainin
1PA12
10516245
Rangkuman Pertemuan 1 Mata Kuliah Matematika & Ilmu Alamiah Dasar
Tujuan, mahasiswa non-MIPA menguasai wawasan perkembangan IPA & teknologi (factor penting kehidupan manusia, SDA dan lingkungannya)
Ruang lingkup IAD, perkenalan IAD, peranan ilmu pengetahuan dalam perkembangan teknologi, dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kehidupan social, ilmu pengetahuan, teknologi dan masalah kelangsungan hidup manusia.
IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi)
Ilmu, pengetahuan ,merupakan landasan teknologi, oleh karena itu tanpa adanya ilmu pengetauan maka mustahil adanya teknologi, yang semakin hari semakin berkembang seperti sekarang ini.
Adapun produk IPTEK seperti dua sisi mata uang yang sangat dekat keberadaannya namun mempunyai dampak yang sangat kontradiktif, dapat menghancurkan, namun juga dapat memberikan begitu banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh ditemukannya nuklir, seperti yang kita tau bahwa nuklir merupakan salah satu penemuan besar dalam sejarah kehidupan manusia, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kenbutuhan dalam kehidupan manusia salah satunya adalah pembangkit listrik, namun dampak negatifnya pun tak kalah dahsyat, segaris dengan manfaatnya, dampak negativ nuklir begitu mengerikan jika sampai terjadi kesalahan dalam pemanfaatanya, seperti yang terjadi di Jepang, tepatnya di kota Fukushima, yang telah terjadi kebocoran pembangkit tenaga nuklir, bukan hanya kehidupan manusia saja yang terkena dampaknya seluruh ekosistem yang ada di sekitar daerah itu pun ikut musnah. Lagi, di kota Chernobill, Ukraina, yang sekarang menjadi kota mati, menyeramkan bukan. Contoh diatas adalah temuan besar manusia dengan begitu besar manfaat namun juga tak kalah dahsyat memberikan ancaman bagi keberlangsungan kehidupan makhluk hidup.
Nah hal yang paling mendasar atas terciptanya teknologi dan ilmu pengetahuan adalah adanya rasa ingin tahu yang dimiliki oleh makhluk hidup bernama manusia. Ya begitulah fitrah hidup manusia yang tercipta dan di di anugerahi akal oleh Sang Pencipta, maka dari itu adanya kita belajar adalah untuk menjadi manusia yang matang, matang dalam arti lebih sempit yaitu bijak, bijak dalam mengambil segala keputusan, karena apa yang kita perbuat dampaknya bukan hanya kita sendiri yang merasakannya namun juga makhluk yang ada sekitar kita bahkan bukan tidak mungkin makhluk yang ada di seluruh muka bumi.
Namun dalam sejarah, sebelum pesatnya ilmu pengetahuan seperti sekarang ini, manusia sudah mempunyai banyak kepercayaan-kepercayaan yang tidak didasari oleh pengetahuan ilmiah, hal kini karena adanya keingintahuan yang besar, yang tidak disertai kecukupan ilmu, dan pengambilan keputusan yang instan, maka jangan heran kalau orang zaman dahulu banyak mempunyai kepercayaan yang tak masuk akal, dan faktanya sekarang pun masih ada daerah-daerah tertentu yang masih lekat dekat kepercayaan yang tidak logis, hal ini karena tidak adanya akses pendidikan modern.
Sains, berkarakter sebagai berikut :
1. Tidak mengenal sistem nilai moral.
2. Tidak mengenal keindahan.
3. Tidak mengenal baik-buruk, sopan-tidak sopan, menjijikan, dll.
4. Tidak mengenal sistem politik dan kekuasaan.
5. Tidak menjangkau wahyu ilahi.
Cara untuk memperolehnya yaitu, dengan berprasangka, intuisi, trial dan error.
Pengetahuan ilmiah berkriteria, obyektif, metodik, sistematik, berlaku umum
Langkah-langkah pokok metode ilmiah, perumusan masalah, menyusunan hipotesa, pengujian hipotesis, penarikan kesimpulan.
Peranan matematika dan sains
Manusia mulai menulis dan berhitung dalam waktu bersamaan yaitu sejak 12.000 tahun silam, tulisan merupakan simbol atau imajinasi, berhitung awalnya berupa relasi korespondensi satu-satu antara obyek (yang dihitung) dengan jari tangan. Ketika jumlah jari tidak cukup digantikan dengan benda seperti kerikil/batang. Ketika benda-benda itu cukup banyak perannya diganti dengan tulisan (angka). Sejak awal matematika alat untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan berhitung dan komputasi. Dalam perkembangannya, matematika mutlak dibutuhkan dalam sains/IPA. Tanpa matematika IPA tidak akan berkembang karena sebelum melibatkan matematika sains hanya mengandalkan metode induksi (eksperimen).
Matematika menggunakan metode deduksi (perhitungan matematik/statistik) yang sangat handal untuk keperluan pemodelan dan rekonstruksi gejala alam dan perilaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar