Nama : Rhea Ahmad Matin
Kelas : 1PA12
NPM : 16516280
Perkembangan
Teknologi
Tugas ketiga ditugaskan untuk
menuliskan beberapa teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi dalam
bidang psikologi yang bermanfaat bagi manusia serta perkembangannya dari awal
muncul sampai sekarang.
Perkembangan Teknologi dalam
Kehidupan Sehari-hari
1. WC (Water Closed)
Pertama saya akan memaparkan
teknologi WC (Water Closed) atau yang sering kita sebut dengan kloset, manfaat
dari teknologi ini tidak lain adalah sebagai tempat pembuangan air seni dan
feses.
Saya akan mengulas bagaimana awal
toilet yang tadinya digunakan dengan berjongkok sampai sekarang yang digunakan
dengan berduduk.
a. Kloset Empang
Kloset empang adalah kloset yang
didirikan atau dibangun di atas aliran atau kubangan air seperti sungai, kali,
danau, waduk, parit dan lain sebagainya. Model kloset jenis ini sangat tidak
direkomendasikan karena akan mencemari air lingkungan sekitar yang akan
menimbulkan bibit penyakit dan digunakan dengan cara berjongkok, selain itu
kloset ini umum digunakan pada zaman dahulu terlebih lagi pada saat itu belum
digunakan teknologi lain yang bernama septic
tank.
b. Kloset Jongkok
Saya bingung mau dinamai apa judul
kedua ini karena sama dengan kloset empang tetapi yang saya maksudkan adalah
kloset jongkok ini sudah memakai teknologi septic
tank, cara menggunakannya sama dengan judul yaitu berjongkok, selain itu
kloset jongkok ini sudah digunakan ditiap-tiap rumah, jadi tidak perlu buang
hajat sampai keluar rumah.
Sebenarnya banyak sekali jenis
kloset jongkok ini tetapi yang saya masukan ditugas ini hanya yang sering kita
jumpai di Indonesia dan sering digunakan untuk umum.
c. Kloset Duduk
Kloset yang satu ini yang saya tahu
mulai digunakan beberapa tahun terakhir ini khususnya dimasyarakat Indonesia,
kloset ini sudah termasuk teknologi tingkat tinggi karena ada berbagai macam
toilet duduk yang mempunyai tombol-tombol yang bermanfaat dan memberikan kemudahan
dan kenyamanan kepada penggunanya seperti kloset yang berada di Jepang, berikut
contoh gambar :
Sejujurnya saya sama sekali tidak
mengetahui apa kegunaan masing-masing tombol tersebut tapi dapat dipastikan
bahwa setiap tombol yang berada disitu berguna untuk mempermudah penggunanya.
2. Sandal
a. Zaman Mesir
Tahu tidak bahwa sandal sudah
digunakan dari zaman Mesir Kuno yang berguna untuk melindung telapak kaki dari
batu-batu kecil dan besar sampai sekarang pun kegunaannya masih sama, selain
itu karena pada zaman dahulu kebanyakan perjalanan dilakukan dengan berjalan
kaki.
b. Zaman Yunani
Setelah era Mesir, sandal generasi
kedua adalah milik Yunani, Model sandalnya disuaikan dengan kegiatannya,
seperti jalan-jalan, pesta, atau pada saat dirumah, di zaman Yunani sandal
mencerminkan status dan kelas sosial si pemakai sandal.
c. Zaman Romawi
Kemudian dilanjutkan sandal generasi
ketiga yaitu sandal pada zaman Romawi, sandal pada zaman Romawi ini mengadopsi
dan dimodifikasi dari gaya sandal Yunani, selain digunakan untuk kegiatan
sehari-hari sandal ini digunakan juga untuk berperang, para gladiator bisa
berperang dengan nyaman dan bebas berkat sandal ini, salah satu ciri khas dari
sandal ini adalah penggunaan bahan kulit, tali pengikat yang dililit sampai
betis, dan sol tebal dari kulit, sandal zaman Romawi dinamai dengan caligae.
d. Zaman Modern
Sandal pada zaman sekarang modelnya
lebih sederhana dibanding dengan zaman-zaman terdahulu, dalam perkembangannya,
alas sandal dibuat dari gabus, bagian jari kaki dibiarkan terbuka dan sol
sandal juga dibuat dari karet, plastik, atau kayu, dibawah ini salah satu contoh
sandal sederhana pada zaman sekarang yang sering digunakan oleh masyarakat.
Perkembangan Teknologi dalam
Psikologi
1. Kamera
Kamera
Obscura
Pada tahun 1960-an, seorang peneliti
Inggris, Robert Boyle dan pembantunya Robert Hooke, menemukan kamera portable
(bisa dipindah-pindah) obscura. Penemuan mereka ini disempurnakan lagi oleh
Johann Zahn tahun 1685. Kamera ini sering kita lihat di film-film bertema jaman
dahulu. Kamera ini memakai lampu kliat yang meledak dan mengeluarkan asap.
Kamera
Daguerreotype
Pada tahun 1829, Niepce bermitra
dengan Louis Daguerre. Dan ketika Niepce meninggal dunia pada tahun 1833, Daguerre
lah yang melanjutkan semua penelitian yang telah ia dan Niepce mulai. Melalui
upaya yang terus-menerus, Daguerre berhasil mengurangi waktu bukaan walau hanya
setengah jam sekalipun. Daguerre juga menemukan sebuah theory bahwa
merendam gambar dalam larutan garam akan membuat gambar menjadi permanen.
Dan pada akhirnya Daguerre membuat
nama baru untuk penemuan kamera obscura sebagai Daguerreotype dan menjual hak
patennya kepada pemerintah Perancis pada tahun 1839.
Kamera
Calotype
Mengingat waktu bukaan yang
diperlukan untuk model Daguerreotype dan model Calotype sangat panjang, maka
permasalahan waktu bukaan lebih cepat adalah langkah berikutnya dalam sejarah
kamera. Hal tersebut akhirnya dapat dipecahkan dan menjadi kenyataan dengan
foto Collodion Frederick Scott Archer pada tahun 1851. Proses Collodion dapat
membuat waktu bukaan menjadi hanya tiga detik saja. Untuk mempercepat waktu
bukaan, gambar Collodion diolah pada saat Plate photography masih basah yang
mengakibatkan sejumlah besar peralatan pengembangan harus selalu tersedia di
lokasi. Sementara pengolahan dengan Dry Plate tidak tersedia hingga tahun 1871.
Kamera
Polaroid
Polaroid film adalah film yang
ditemukan oleh Edwin Land. Menghasilkan foto dalam waktu singkat (dalam
beberapa menit saja), tetapi tidak mempunyai negatif. Jepretan pertama dengan
menggunakan kamera polaroid dilakukan oleh Heriyanto, Farouk dan Gusti pada
tahun 1944, sedangkan jepretan pertama di muka bumi ini (dengan kamera yang ada
pada saat itu) dilakukan oleh Niceephore Niepce yang memotret gudang di halaman
belakang rumahnya di Prancis pada tahun 1826.
Kamera Mirrorless
Kamera
mirrorless alias Mirrorless Interchangeable-Lens Camera (MILC) atau Kamera
Tanpa Cermin Dengan Lensa Yang Bisa Diganti-ganti alias Compact Camera System
alias Electronics Viewfinder with Interchangeable Lens (EVIL) adalah salah satu
kelas sistem kamera digital yang mulai menanjak popularitasnya sejak pertama
kali dimunculkan di sekitar 2008.
Kamera
SLT
SLT
adalah singkatan Digital Single Lens Translucent. DSLT menggunakan cermin yang
dipanggil Pellicle
Mirror
yang memperbolehkan sebagian cahaya menembus cermin dan sebagian lagi
dipantulkan.
Kamera
Pocket
adalah kamera otomatis yang menggunakan format pengambilan
gambar dan penyimpanan digital dengan ukuran kecil dan ringan sehingga mudah dibawa-bawa.
Kamera
SLR
adalah kamera yang
menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya
menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan
fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti
hasil fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan yang
terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film,
karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1 untuk melewatkan
berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk melewatkan
berkas cahaya ke Focal Plane.
Eazzy
Mini USB Digital Camera
Eazzy
mini USB Digital camera adalah kamera mini yang super praktis karena bisa
langsung memindahkan foto yang miliki dengan cara mencolokan Eazzy mini
ke port USB PC / Laptop. Kamera ini didukung dengan resolusi 2MP dan bisa
merekam video dengan kapasitas 30fps sehingga mampu menghasilkan gambar yang
baik.
Action
Camera
Action
Camera merupakan kamera yang digunakan untuk aktivitas di luar ruangan ataupun
orang banyak yang menggunkannya di dalam ruangan. Action Cam ini cocok
digunakan untuk orang yang menyukai adventure seperti motorcross dan terjun
payung karena kamera ini mudah disimpan dimana saja.
2. Alat Pendeteksi Kehobongan
Pada tahun 1921, John Larson seorang
mahasiswa dari University of California melakukan pengembangan alat pendeteksi
kebohongan menjadi lebih canggih. Alat yang dipakai oleh John Larson ini
disebut sphygmomanometer erlanger.
Alat tersebut merupakan alat
pengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat memompa dan mengurangi
tekanan darah dalam manset. Perbaikan dan perkembangan alat pendeteksi
kebohongan terus berlanjut.
Pada tahun 1924, Leonardo Keeler
membuat lie detector lainnya yang disebut Emotograph. Emotograph adalah
alat untuk menangkap informasi dan data dengan otomatis dari perubahan yang
terjadi dalam tubuh seseorang yang sedang dites tingkat kebohongannya.
Emotograph dilengkapi sensor
dalam tubuh untuk mengukur denyut nadi, detak jantung, perubahan suhu dan
konduktivitas listrik pada orang yang memakainya.
Alat pendeteksi kebohongan terus
dikembangkan dengan menambahkan berbagai jenis aplikasi atau software yang
membantu menganalisa grafik dan sinyal yang didapat dari instrumen.
Selain itu, ada juga aplikasi
tambahan yang bisa mengidentifikasi suara, dimana aplikasi bekerja dengan
menggunakan analisisa tekanan suara hipotesis yang mendeteksi microtremors dalam
otot vokal pada seseorang.
Microtermors akan menunjukan
kegugupan atau penyimpangan fisiologis lain yang bisa diterjemahkan kebohongan.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar