Nama
: Zhafira Febrianty
Kelas
: 1PA12
NPM
: 17516934
Pertemuan
3
Perkembangan
Teknologi dalam Kehidupan Sehari-hari (2 perkembangan)
1. Perkembangan
Kulkas
Lemari
pendingin atau kulkas merupakan suatu benda elektronik yang berfungsi untuk
mendinginkan suatu makanan guna mengawetkan makanan tersebut agar tidak cepat
basi. Kulkas dapat bekerja karena menggunakan metode dasar dari proses
pendinginan dimana merubah energi panas dari suatu lingkungan
Sebelum
munculnya lemari pendingin proses pengawetan makanan melalui berbagai proses. Ada
yang menggunakan senyawa alami seperti garam dalam pengasinan, dan ada pula
yang memakai teknik pemanfaatan seperti pengeringan menggunakan sinar matahari
ataupun melakukan pemanasan. Akan tetapi, pendinginan dianggap hal yang utama
karena mampu mengawetkan daging, susu, sayuran dan buah-buahan. Sebenarnya,
kebutuhan akan pengawetan makanan adalah untuk mencegah manusia dari bencana
kelaparan. Sejak manusia mampu melakukan budidaya baik dari sumber makanan
hewani dan tumbuhan, penyimpanan dalam jangka waktu yang lama sangat
dibutuhkan. Oleh karena itu sejak ribuan tahun sebelum masehi, peradaban
manusia telah menemukan berbagai cara dalam mengawekannya, khususnya dalam
proses pendinginan (cooling) dan pembekuan (freezing).
Pada
tahun 1748, seorang kimawan dari Skotlandia William Cullen mendemonstrasikan
cara membuat es. Hal ini menstimulus ilmuwan lain untuk menciptakan
penemuan-penemuan di bidang pendinginan. Akan tetapi, belum ada ilmuwan yang
mampu menciptakan sebuah alat yang lengkap dalam membuat es. Peradaban pada
saat itu hanya masih mampu membuat sebuah tempat untuk menyimpan es. Kotak es
ini dibuat menggunakan kayu.
Pada
tahun 1834, Jacob Perkins, seorang penemu asal Amerika Serikat membuat mesin
pendingin pertama. Namun, mesin pendingin yang dibuat sangat berbahaya karena
menggunakan gas berbahaya sebagai bahan pendingin. Dengan biaya pembuatan yang
mahal mesin pendingin ini dianggap dapat menyebabkan kematian. Penemuan gas
yang aman dalam penggunaan proses pendinginan menjadi titik awal terciptanya
kulkas modern. Freon digunakan oleh para ilmuwan pada tahun 1920an untuk
membuat mesin pendingin. Dengan berkembangnya berbagai aplikasi di bidang
pendinginan, kemajuan di bidang ini tak hanya merambat ke dunia penyediaan
bahan makanan. Bahkan, hingga sekarang freon tak hanya digunakan untuk kulkas
juga untuk penyejuk udara di rumah maupun di alat-alat transportasi.
2. Perkembangan
Setrika
Kata
setrika berasal dari bahasa Belanda yaitu strijkijzer, yang artinya
menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang dipanaskan. Namun bangsa
Chinalah yang awalnya mengenal dan menggunakan setrika sejak satu abad sebelum
masehi. Pada masa itu, bangsa China menggunakan wajan besi dengan pegangan
panjang yang berisi batu bara kemudian ditekankan pada baju yang hendak
dirapihkan.
Pada
tahun 400 SM, setrika dengan bentuk yang mirip dengan setrika modern mulai
dikenal dan digunakan oleh bangsa Yunani. Saat itu setrika digunakan untuk
membuat lipatan-lipatan vertikal pada pakaian-pakaian kebesaran yang akan
digunakan untuk melakukan upacara atau ritual tertentu.
Pada
abad ke- 17, setrika mulai muncul di Barat dengan nama sadiron. Sadiron berbentuk
sepotong besi yang tebal dengan permukaan rata dan diberi pegangan besi. Cara
menggunakannya yakni dipanaskan di depan perapian terbuka atau kompor.
Sayangnya, begitu sadiron dipanaskan, pegangannya pun ikut panas.
Pada
tahun 1870, seorang ibu rumah tangga bernama Mary Florence Potts di Lowa
menemukan setrika cetak (cast iron). Sebenarnya setrika ini merupakan setrika
sadiron yang dua ujungnya dibuat runcing, agar menyetrika lebih mudah.
Barulah
pada akhir abad 19, muncul penemuan setrika yang bisa memanaskan sendiri.
Seperti setrika yang bisa diisi batu bara atau arang yang membara, ada juga
yang menggunakan bensin dan alkohol sebagai bahan bakarnya. Ketika muncul
listrik, muncul pula penemuan baru lagi yang mempermudah penggunaan setrika
yakni setrika listrik yang pertama kali dipatenkan pada tahun 1882. Sayangnya,
tidak semua rumah menggunakan listrik. Pada awal abad ke-20, setrika listrik
mulai populer, Sobat Orbit. Hingga akhirnya tahun 1920-an muncul setrika
listrik dengan pengatur suhu. Kini, setrika pun mulai berkembang dengan
berbagai inovasi dengan kelengkapan seperti wadah air, uap panas, dan
lain-lain.
Perkembangan
Teknologi yang Digunakan dalam Psikologi ( 2 perkembangan)
1. E-Counseling
E-Counseling
merupakan salah satu bentuk nyata
aplikasi Teknologi Informasi dalam bidang Psikologi. Internet menawarkan suatu
proses psikoterapis yang menggunakan suatu media komunikasi yang baru, dimana
melalui media tersebut mereka dapat memberikan intervensi psikoterapi itulah
yang disebut dengan E-counseling atau e-mail counseling. E-mail conseling
merupakan pelayanan intervensi psikologi yang dilakukan melaui Internet, dimana
proses terapi terlebih dahulu dilakukan melaui media ini, untuk kemudian menyususn
rencana dalam melakukan intervensi psikologi secara face-to-face akan
dilakukan. Fungsi dari e-counseling adalah untuk membantu terapis dalam
mengumpulkan sejumlah data yang terkait dengan kliennya sebelum akhirnya
terapis dan klien sepakat untuk bertemu secara langsung untuk melakukan proses
terapis selanjutnya. Dalam aplikasinya, psikoterapi online menawarkan tantangan
etika baru bagi mereka para terapis yang tertarik untuk menggunakan media ini
dalam memberika pelayanan psikologi. Perbedaan antara komunikasi berbasis teks
interaktif dan komunikasi verbal in-person menciptakan tantangan etika baru
yang sebelumnya tidak di temui dalam terapi face-to-face (secara langsung)
(Sumber : http://www.jmir.org)
2. Program
SPSS.
Program
ini memang dibuat untuk membantu berbagai bidang ilmu dalam mempermudah
pengembangan ilmu tersebut. Psikologi pun menggunakan aplikasi ini dalam
membantu mengolah data. Data yang bisa diaplikasikan dalam SPSS adalah data
secara kuantitatif. Aplikasi SPSS sangat membantu bidang psikologi ketika
seseorang sedang melakukan penelitian di bidang psikologi dengan metode
kuantitatif. Dalam penelitian jumleh subjek yang dibutuhkan tidaklah sedikit,
karena untuk memperoleh hasil yang akurat memerlukan cukup banyak subjek
sebagai respondennya. Disinilah peranan SPSS sangat dibutuhkan, data yang telah
diperoleh untuk diolah bukanlah data yang sedikit dan sangat melebihi daya
tampung manusia jika pengolahan tersebut harus dilakukan secara manual, akan
terjadi kelelahan, hasil yang tidak akurat, dan akan sangat membuang energi
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar