Minggu, 19 Maret 2017

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 2



Tugas 2
MITOS
Rikayanti/16516415/1PA12

1. Cecak , Simbol Unik Suku Batak untuk Bertahan Hidup

Siapa sih yang tidak kenal cecak? Anak kecil saja tahu, ya kan? Kok bisa sih hewan yang satu ini dijadikan simbol unik oleh masyarakat Suku Batak? Kalian pasti terheran-heran bukan? Padahal cecak kan menggelikan, terus banyak yang beranggapan bahwa cecak merupakan hewan pembawa sial. Kok malah jadi simbol unik sih?

Cecak atau biasa kita sebut cicak merupakan salah satu hewan melata yang cukup terkenal di kalangan anak-anak, ditambah lagi dengan lagu “cicak cicak di dinding” siapa sih yang tidak hapal dengan lirik lagu tersebut? Dari dulu lirik dan iramanya tidak berubah sama sekali kok, mungkin pada kata “hap” nya yang sedikit diulang-ulang untuk membuat anak-anak terhibur.

Selain lagunya, leluhur masyarakat Suku Batak meyakini cecak atau yang disebut dengan boraspati sebagai simbol kebijaksanaan dan kekayaan.

Tahukan kalian Ruma Bolon? Rumah tradisional Batak ini memiliki ciri khas pada dindingnya yang kaya ukiran. Selain sebagai dekorasi, gorga memiliki nilai filosofi bagi suku Batak. Salah satunya adalah ukiran cicak atau disebut juga dengan ‘gorga boraspati’ yang merupakan simbol kebijaksanaan dan kekayaan.


Ukiran cicak selalu menghadap ukiran 4 payudara (adop-adop) dimana setiap adop-adop mempunyai artinya masing-masing. Adop-adop yang pertama sebagai simbol kesucian, adop-adop yang kedua sebagai simbol kesetiaan. Adop-adop yang ketiga sebagai simbol kesejahteraan, serta adop-adop yang keempat sebagai simbol kesuburan wanita.

Munculnya filosofi tersebut bermula dari pengamatan leluhur masyarakat Suku Batak terhadap pola hidup cicak yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Cicak bisa hidup di lantai, di dinding, di lorong, di atap dan di mana saja. Dalam cengkeraman kucing pun, cicak bisa meloloskan diri dengan melepas umpan ekor pengelabu.

Leluhur masyarakat suku Batak berharap generasi penerusnya harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya di manapun ia berada. Seperti kita ketahui, masyarakat Suku Batak kebanyakan merantau ke daerah lain. Maka diharapkan di daerah perantauannya Suku Batak harus dapat beradaptasi dengan lingkungan dan dengan masyarakat setempat. Sehingga akan tetap bertahan, bagaimana pun situasi dan kondisi yang dihadapinya.

Filosofi itu juga yang diterapkan dalam pergaulan masyarakat Suku Batak. Harus dapat bergaul dengan siapa saja dan menyikapi dengan bijak perbedaan-perbedaan yang ada dalam suatu lingkungan, sehingga pada akhirnya bisa hidup di mana saja.

Hal tersebut terbukti dengan kekerabatan masyarakat Suku Batak yang masih sangat kuat sampai saat ini. Ketika orang Batak baru pertama kali berkenalan satu dengan yang lainnya, maka yang akan dicari terlebih dahulu adalah hubungan kekerabatan di antara mereka.

Selain itu, bagi masyarakat Suku Batak yang mata pencahariannya adalah bertani, kemunculan cicak di lahan pertanian ladang dan sawah diyakini sebagai pertanda tanaman akan tumbuh subur. Semakin sering cicak muncul, tanaman semakin subur, sehingga dapat dipanen dengan hasil yang memuaskan. Keanekaragaman suku memang memperkaya budaya bangsa.

Beda halnya dengan Suku Batak, cecak itu dikenal dengan mitos lain yang membuat hati selalu was-was. Ada apa sih? Konon masyarakat Suku Jawa beranggapan bahwa kejatuhan cecak ini dianggap sebagai pertanda buruk akan datang musibah atau mara bahaya, misalnya:

- Kejatuhan cecak pertanda akan mendapat sial dalam hidup

- Kejatuhan cecak akan kehilangan sang pacar

- Kejatuhan cecak rejeki diambil orang

- Ada anggota keluarga yang akan meninggal

Bahkan, bukan hanya kejatuhan cecaknya saja yang bikin sial, kotorannya pun juga. Kejatuhan kotoran cecak berarti akan sakit. Udah dapet baunya, dapet sialnya juga pula, benar-benar dirugiin banget yak? Kalau hal ini menimpa kita, mitos tentang cecak jatoh ini benar adanya. Cecak benar-benar pembawa mara bahaya. Tapi mitos ini sebaiknya jangan dianggap serius ya, dikhawatirkan akan memberikan sugesti yang buruk bagi hidup kita.

Pertanyaannya : Kenapa cecak/cicak bisa jatuh?
Hayooo...

Sumber: Abang


2. Jangan Menyapu di Malam Hari

Kenapa sih tidak boleh menyapu malam-malam? Konon katanya jika kita menyapu pada malam hari, nanti rezekinya seret atau kebuang. Kok bisa ya? Mitosnya sih seperti itu. Jadi kalau kita menyapu itu kan membawa kotoran yang ada didalam rumah ke luar, kalau seandainya kotoran itu sebuah rezeki, itu berarti kita membuang rezeki yang kita punya dong, ya kan? Yaudah, jangan nyapu kalau gitu, kan katanya buang rezeki. Hei, bukan seperti itu maksudnya, ada banyak waktu menyapu mulai dari pagi, siang ataupun sore sebelum matahari terbenam, kenapa harus malam hari? padahal sebelum menjelang malam kita punya banyak waktu untuk menyapu. Lagi pula dahulu itu belum ada penerangan, kalau kita menyapu malam hari, bukan hanya kotoran yang didalam rumah kita saja yang tersapu, bisa saja perhiasan kita yang tidak sengaja jatuh dan tersapu oleh kita, rugi dong kehilangan anting misalnya atau perhiasan lain kebuang karena kita nyapu di malam hari tanpa adanya penerangan. Terus kalau gak sempat nyapu dari pagi sampai sore gimana? Nah, ini dia masalahnya, kalau kita haruskan menyapu malam itu juga karena gak betah menginjak lantai yang berpasir halus, kotorannya “katanya” jangan dibuang, disisihin dibalik pintu, besok pagi baru boleh membuangnya, “katanya” seperti itu. Tapi pernah dengar tidak, konon jika kita menyapu dan menyimpan kotorannya itu dibalik pintu, ada yang mengatakan jika berumah tangga antara pihak laki-laki atau perempuannya akan punya simpanan (selingkuhan gitu). Haduh jadi gimana dong? Yaudah nyapunya tunda jadi besok pagi saja. Salah sendiri tidak bisa menyempatkan diri untuk menyapu sebelum meninggalkan rumah seharian.

Sumber : Mama dan Kakak Sepupu


3. Kedatangan Kupu-kupu

Siapa sih yang tidak pernah lihat kupu-kupu? Jika dipandang cantik dan indah bukan? Tapi, dibalik kecantikan dan keindahannya, ada monster terselubung yang mendasari diri kupu-kupu tersebut. Hah? Monster? Sebenarnya bukan monster yang seperti kalian pikirkan, monster yang saya maksud disini adalah ulat (karena saya takut ulat, jadi saya sebut dengan monster). Saya sedikit cerita dulu nih tentang pengalaman yang saya alami. Saya pernah kedatangan ulat bulu, dikamar mandi saya, tepat diatas tempat semedi (dibaca=closet) pembawa inspirasi menurut saya. Pagi-pagi saya sudah melakukan semedi sebelum berangkat ke kampus, sekalian mandi, lumayan lama sih untuk mendapatkan suatu pencerahannya saat itu. Awalnya saya biasa saja, dan ketika saya mandi, tanpa saya ketahui sejak tadi diatas saya sudah ada monster yang sepertinya sedang mencari posisi uwenak, dan seketika itu juga saya langsung berteriak ADA MONSTER!!!! Seketika jadi tidak mau mandi dan buru-buru keluar kamar mandi. DILEMA BANGET! Antara ketakutan dan keharusan, akhirnya saya memilih mencuci piring sembari menunggu kepergian ulat bulu yang lagi uglet-uglet. Astagah, sampai saya selesai mencuci piring, ulat itu tak hendak pergi. Waktu yang biasanya mandi 30menit kini menjadi 5menit tanpa arti (memaksakan diri soalnya). Sampai pulang kampus, monster itu masih ada. Kata mama, monsternya mau berubah jangan diusir. Pas saya intip di kamar mandi, ternyata sudah jadi kepompong, berapa jam kemudian saya cek lagi dengan rasa penasaran, ternyata dia sudah tiada. Sedih saat itu, karena tidak bisa melihat perubahannya menjadi kupu-kupu yang seperti apa. Kalau seperti itu tandanya apa yak? Kedatangan kupu-kupu kedalam rumah, banyak yang bilang kalau akan kedatangan tamu dalam waktu dekat. Itu saja sih yang saya tahu, tapi kalau kupu-kupunya masuk terus keluar lagi, berarti tamunya tidak jadi datang. Jika kupu-kupu raksasa yang datang, berarti tamu berbadan besar yang akan datang (bukan badan yang besar sebenarnya tapi orangnya yang banyak). Jadi kalau ada kupu-kupu masuk kerumah jangan diusir ya, dibiarin aja sampai dia mau pergi dengan sendirinya.

Sumber: Mama, Abang, Kakak Sepupu


4. Meniup Seruling Malam Hari
Ngapain coba main seruling malam-malam, lagi hobi atau baru pertama kali bisa main seruling? Itu yang pernah saya alami. Waktu saya kelas 4 atau 5 SD ada pelajaran seni budaya yang mengharuskan muridnya untuk bisa memainkan alat musik. Seruling salah satu alat musik yang bisa dikatakan paling murah harganya saat itu, selain murah seruling juga praktis dibawa kemana-mana karena tidak berat. Pemula nih ceritanya punya seruling, belajar memainkannya sampai lupa waktu, sangking lagi asik-asik nya bisa mainin seruling, jadi bawaannya mau niup terus. pas lagi mau ngambil serulingnya dimalam hari, mama malah melarang, katanya jangan main seruling malam-malam, nanti datang ular. Namanya juga anak SD kalau ditakuti seperti itu ya pasti takut juga. Sejak itu saya tidak pernah memainkan seruling saat malam hari.

Baru-baru ini saya menemukan seruling jaman SD dulu, bentuk dan suaranya masih sama tidak berubah sama sekali. Seketika saya ingat kalau tidak boleh memainkan seruling pada malam hari, nanti datang ular. Sekarang saya mengerti mengapa mama melarang saya meniup seruling malam hari, karena sudah malam dan mengganggu tetangga sekitar yang ingin beristirahat, kalau soal ularnya gimana? Kan di India gitu kalau niup seruling ular bisa muncul.

Pertanyaanya : Ular bisa mendengar atau tidak?

Sumber: Mama

5. Jangan Bangun Tidur Siang-siang

Anak muda jaman sekarang, susah banget kalau disuruh bangun pagi, iya kan? Ngaku hayoo...

Jujur saya termasuk dalam kategori malas bangun pagi (jangan dicontoh ya buat adik-adik yang lain). Padahal dari dulu, dari saya masih kecil mama selalu menyuruh saya bangun subuh, sekitar jam 5 atau jam 6 pagi lah. Kalau belum bangun, saya akan kena omelan. Beruntungnya saat itu saya selalu masuk pagi saat sekolah, jadi mau tidak mau jam 6 sudah harus bangun dan segera siap-siap. Nah ketemu hari libur nih, waktu nya bangun siang. Tapi tetap saja disuruh bangun pagi-pagi, digangguin sampai benar-benar bangun. Kenapa sih? Gangguin orang lagi mimpi indah tahu. Jadi maunya cuman mimpi doang nih? Gak mau jadi kenyataan?

Kata mama jangan bangun siang-siang nanti rejekinya di patuk ayam. Kenapa? Konon katanya jika kita bangun lebih awal sebelum matahari terbit dan ayam berkokok, rejeki kita akan lebih banyak dibanding kita bangun saat matahari mulai terbit karena kita sudah melakukan banyak aktifitas terlebih dahulu dibanding yang bangunnya siang. Seorang pekerja yang bangunnya siang, dia akan terburu-buru datang kekantor dibanding yang sudah bangun lebih awal, bahkan jika menaiki kendaraan seperti kereta misalnya, orang yang bangun lebih siang bisa saja ketinggalan kereta dan harus menunggu kereta berikutnya, seharusnya kereta sebelumnya itu yang membuat dia tidak terlambat untuk berkerja, yah pokoknya gambarannya seperti itu lah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...