Tugas 3 - Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar (Pertemuan 2)

Nama : Tria Kartika
NPM : 17516439
Kelas : 1 PA 12

• Jurnal Psikologi Bahasa Indonesia

“PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN KULIATAS PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN PADA REMAJA AKHIR”

1. Apa tujuan dan manfaat dari penelitian ini?

Tujuan : untuk mengetahui pengaruh tipe kepribadian dan kualitas persahabatan dengan kepercayaan pada remaja akhir. 

Manfaat : agar para remaja lebih mengetahui tentang kepercayaan seseorang terhadap sahabatnya berdasarkan dengan tipe kerpibadiannya.

2. Mengapa hal ini penting untuk diteliti?

Karena seseorang yang sudah menginjak dewasa akhir akan sangat membutuhkan seorang sahabat yang dapat dipercayainya untuk berbagi cerita atau masalah. Persahabatan merupakan hubungan dekat antar individu yang saling menghargai. Dimana dalam persahabatan pasti memiliki kualitas, yaitu bagaiman fungsi dari persahabatan iu dapat terpuaskan. Untuk dapat mencapai itu dibutuhkan yang namanya sebuah kepercayaan. Ketika seseorang akan mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan orang-orang yang lebih di percaya seperti seorang sahabat. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Kepercayaan seseorang sangat dipengaruhi oleh tipe kepribadiannya. Kepribadian manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kepribadian ektrovert dan introvert. Orang dengan tipe kepribadian esktrovert memiliki sikap sering berbicara, lebih terbuka, mudah bersosialisasi dan memiliki kepercayaan yang tinggi. Sedangkan introvert memiliki sifat pemalu, tidak banyak berbicara, cenderung lebih berpusat pada diri sendiri, dan memiliki kepercayaan yang rendah. 

3. Bagaimana metode, populasi dan subjek penelitiannya?

Metode : Penilitian ini adalah jenis penilitian kuantitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan metode skala. Metode skala merupakan suatu metode pengumpulan data yang berisikan suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis.

Populasi : Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah remaja akhir yang berusia 18-21 tahun dengan sampel 80 orang dengan status mahasiswa psikologi dari tingkat awal sampai tingkat akhir. 

Subjek : Pengaruh tipe kepribadian dan kualitas persahabatan dengan kepercayaan remaja akhir.

4. Hipotesis 

Tipe kepribadian dan kualitas persahabatan mempengaruhi kepercayaan remaja akhir.

Hasil Hipotesis :  Hasil penelitian ini diketahui bahwa tipe kepribadian tidak memiliki pengaruh terhadap kepercayaan. Tidak adanya pengaruh dari tipe kepribadian juga diperkuat dengan uji beda pada variable kepercayaan ditinjau dari tipe kepribadian yang menunjukkan tidak adanya perbedaan dari kedua kelompok kepribadian tersebut. Begitu pula kualitas persahabatan tidak memiliki pengaruh terhadap kepercayaan. Ditolaknya hipotesis pada penelitian ini disebabkan oleh faktor reputasi.

5. Kesimpulan 

Jadi, kepercayaan seseorang tidak dipengaruhi oleh tipe kepribadian dan kulitas persahabatan melainkan ada faktor lain diluar dari itu. Karena terkadang ada orang yang baru saling mengenal dan tidak memiliki kedekatan khusus tetapi bisa langsung percaya dan saling terbuka. Itu dikarenakan ia menganggap orang tersebut bisa memahami dan memberikan pernyataan sesuai yang diharapkan, hal tersebut merupakan adanya kesamaan orientasi psikologis. 

Link : 

http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/10/Pengaruh%20Tipe%20Kepribadian%20dan%20Kualitas%20Persahabatan%20dengan%20Kepercayaan%20pada%20Remaja%20Akhir%20(Wahyu%20Rahmat)%20(10-29-14-06-04-27).pdf

• Jurnal Psikologi Bahasa Inggris

“INTERPERSONAL COMMUNICATION PATTERN OF BROKEN HOME’S TEENS WITH THEIR PARENTS IN SURABAYA TO MINIMIZE JUVENILE DELINQUENCY”

1. Apa tujuan dan manfaat dari penelitian ini?

Tujuan : untuk menganalisis pola komunikasi interpersonal remaja dengan orang tuanya dalam keluarga yang berantakan.

Manfaat : agar dapat mengetahui komunikasi interpersonal remaja dengan orang tua dapat meminimalisasi kenakalan remaja.

2. Mengapa hal ini penting untuk diteliti?

Karena komunikasi interpersonal antara remaja dan orang tua memang sangat penting dalam perkembangan pola pikir anak. Orang tua harus mampu mendidik anak-anak sampai remaja agar pola pikirnya dapat terarah. Tapi pada kenyataanya tidak semua keluarga memiliki citra yang baik, terkadang konflik terjadi pada keluarga yang mempengaruhi keselarasan dan kenyamanan didalamnya, sehingga komunikasi antara orang tua dan anak menjadi berantakan. Pola komunikasi interpersonal yang buruk akan membuat anak di masa remaja menjadi nakal.

3. Bagaimana metode, populasi dan subjek penelitiannya?

Metode : Jenis penilitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif.

Populasi : Remaja umur 15-22 tahun di Surabaya.

Subjek : Remaja yang melakukan kenakalan remaja dan keluarga/orang tua yang berantakan.

4. Hipotesis

Pola komunikasi antara anak dan orang tua yang tidak baik dalam keluarga yang berantakan akan berdampak pada kenakalan remaja. 

Hasil Hipotesis : Keluarga yang berantakan membuat pola komunikasi orang tua dengan anak menjadi tidak efektif.  Bila pola komunikasi demokratis diterapkan, maka bisa berdampak positif terhadap remaja. Karena pola ini ditandai dengan sikap keterbukaan antara orang tua dan anak-anak. Dari komunikasi inilah orang tua dan anak dapat membuat peraturan yang disepakati bersama, orang tua berusaha menghargai kemampuan anak secara langsung. Remaja akan merasa nyaman dan tidak perlu mencari perhatian di luar sehingga mereka terhindar dari kenakalan remaja.

5. Kesimpulan 

Berantaknya suatu keluarga adalah gambaran kondisi yang tidak selaras. Ada banyak konflik yang menyebabkan pertengkaran dan perselisihan yang berakhir dengan perceraian. Kondisi ini dapat berdampak pada mental dan fisik anak. Pola komunikasi yang tidak efektif membuat anak menjadi nakal dan mencari kebahagiaan diluar. Dan 65% remaja yang melakukan kenakalan berasal dari keluarga yang berantakan. 

Link : http://www.savap.org.pk/journals/ARInt./Vol.5(2)/2014(5.2-40).pdf