Rangkuman Materi ke-2 Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
Dalam mata kuliah Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar pada Selasa, 4 April 2017. Telah di sampaikan materi kedua dalam pembelajaran tersebut. Dalam Materi kedua ini, kami mempelajari tentang Perkembangan Ilmu Alam, Metode Ilmiah dan juga Penginderaaan.
A. Perkembangan Ilmu Alam
a) Tahap Deskriptif & Kualitatif
Observasi dan pencatatan atas suatu kejadian atau gejala alam lalu di simpulkan dengan cara di lihat kesamaan atau perbedaannya dari isu yang terjadi. Lalu hasil dapat di sederhanakan sehingga dapat dengan jelas di pahami. Dan hasil yang di dapat, dapat di klasifikasikan masing – masing agar semakin jelas.
b) Tahap Simulatif & Kuantitatif
Melakukan simulasi dengan menirukan atau mengulangi suatu peristiwa lalu setelah di lakukannya simulasi maka di lakukan percobaan.
Kuantitatif berkembang dengan penggunaan matematika di dalamnya sehingga dapat meningkatkan daya kontrol agar hasilnya dapat lebih cermat, lebih tepat atau mendekati kebenaran.
B. Metode Ilmu Alam
a) Rasionalisme
Rasionalisme adalah metode dasar atau pola pikir awal dalam mencari kebenaran / keakuratan secara ilmiah dengan menggunakan akal/rasio individu.
Hal ini bersumber pada ide kebenaran atau pengetahuan yang ada dalam diri seseorang. Dengan ini mencari kebenaran atau pengetahuan tanpa di dasari fakta yang ada melainkan melalui kemampuan akal/rasio.
Kelemahan rasionalisme adalah setiap individu memiliki keyakinan masing – masing akan suatu kebenaran.
b) Empirisme
Empirisme adalah pentingnya pengalaman melalui pengetahuan indra.
Gejala alamiah yang ada bersifat real/konkrit dan dapat di ungkapkan melalui panca indra.
Kelemahan empirisme adalah fakta yang ada tidak mampu menerangkan atau menjelaskan hal yang ada. Fakta memerlukan penafsiran yang baik agar mampu di mengerti atau di pahami dengan baik.
C. Metode Ilmiah
a) Obyektif
Maksudnya, sesuai dengan objek yang di teliti (tidak bias) dan sesuai fakta hasil penelitian yang ada
b) Metodik
Menggunakan metode atau cara tertentu dengan teratur dan sesuai tahapannya.
c) Sistematis
Pengetahuan ilmiah tersusun dengan baik dengan sistem tertentu sesuai dengan tahapannya. Terstruktur dan saling terkait satu sama lain. Dapat menjelaskan hasil penelitian sesuai dengan fakta menjadi suatu kesatuan yang utuh agar mudah di pahami.
d) Berlaku Umum
Maksudnya bersifat terbuka. Pengetahuan tidak hanya berlaku untuk pribadi / individu. Melainkan dapat di bagikan kepada semua orang yang memiliki ketertarikan terhadap pengetahuan tersebut. Berlaku untuk publik, tidak perorangan.
Langkah – langkah metode ilmiah:
1) Perumusan masalah
Membuat perumusan masalah, berupa pertanyaan tentang penelitian ilmiah yang di susun. Isinya berupa apa, mengapa, dan bagaimana objek yang di teliti. Sehingga dapat dengan jelas di lihat apa yang akan di bahas / di cari dalam makalah tersebut.
2) Penyusunan hipotesis
Menyusun hipotesis akan objek yang akan di teliti dan respon dari stimulus yang ada. Hipotesis berupa kemungkinan yang terjadi pada objek yang di teliti.
3) Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengumpulkan data dan fakta-fakta yang ada sehingga hipotesis akan berisfat relevan dengan data atau fakta yang ada tersebut. Pengumpulan data diperoleh dengan cara pengamatan atau uji coba.
4) Penarikan kesimpulan
Menarik kesimpulan berdasarkan atas penilaian yang diperoleh melalui analisis data / fakta. Untuk mengetahui hipotesis yang di sampaikan beanr atau tidak / di tolak atau di terima.
Sarana berfikir ilmiah:
1) Bahasa
Sebagai alat untuk berekspresi, melahirkan perasaan dan pikiran. Bahasa juga dapat di gunakan sebagai alat komunikas antar indvidu. Maka itu bahasa sangat di perlukan
2) Logika
Cara berfikir secara ilmiah akan suatu objek, tidak terlalu mementingan data namun cukup dengan akal/rasio. Merupakan gabungan dari deduktif dan induktif.
3) Matematika
Merupakan bahasa buatan menggunakan suatu perhitungan/numerical yang bersifat eksak. Hasilnya cermat dan terbebas dari emosi.
4) Statistika
Membantu dalam penarikan kesimpulan secara induktif mengenai ketelitian/ketepatan. Penghitungan data dengan baik sangat di perlukan
D. Penginderaan
Penginderaan merupakan langkah penting dalam metode ilmiah, karena dengan adanya penginderaan dapat membantu kita dalam meneliti sesuatu. Tanpa adanya penginderaan maka tidak ada yang dapat di selidiki.
Manusia memiliki indra yang sama dengan mahluk hidup lain (hewan). Namun terdapat perbedaan yang spesifik yaitu tingkat kecerdasan yang di milikinya.
Mendapatkan hasil oengindraan yang teapt sengat sulit karena tidak semua individu peka terhadap pengindraannya dan juga kemampuan penginderaan amnusai terbatas. Untuk pengindraan yang tepat memerlukan waktu yang lama dan dengan percobaan berkali-kali agar hasilnya dapat akurat serta membutuhkan pengontrolan yang baik dan penegecekan kembali.
Peningkatan penginderaan Untuk meningkatkan penginderaan dapat dilakukan dengan cara berikut:
a. Latihan
Dengan latihan maka kita akan lebih peka dengan pengindraan kita karena sering melakukannya.
b. Instrumen harus dikalibrasi
c. Pengecekan
Mengecek ulang setelah melakukan penelitian yang menggunakan penginderaan.
d. Eksperimen
Bereksperimen dengan penginderaan dalam kondisi yang dikontrol
e. Instrumen baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar