Nama : Nur Herlista A.M
Kelas : 1PA12
NPM : 15516546
Tugas 1 Matematika dan
Ilmu Alamiah Dasar
Perkembangan
ilmu alam
-
Tahap Deskriptif & Kualitatif
Observasi
dan pencatatan atas gejala alam, disimpulkan, dilihat kesamaan atau
perbedaannya, disederhanakan dan diklasifikasikan. Dalam tahap kualitatif
peneliti cenderung melakukan penelitian dengan menganalisis.
Dalam
tahap deskriptif, peneliti telah memiliki definisi jelas tentang subjek
penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam menggali informasi yang
dibutuhkan. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran
akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau
hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal,
menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat
kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat
tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif
mengenai subjek penelitian.
-
Tahap Simulatif & Kuantitatif
Simulasi
dengan menirukan/mengulangi peristiwa alam, percobaan.
Kuantitatif
berkembang dengan penggunaan matematika sehingga meningkatkan daya kontrol >
lebih cermat, tepat dan hasilnya mendekati kebenaran.
Dalam
tahap kuantitatif penelitian ilmiah dilakukan secara
sistematis
terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan- hubungannya. Penelitian
kuantitatif ini digunakan untuk meneliti pada
populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian,
analisis data bersifat statistik, dan bertujuan untuk menguji
hipotesis
yang telah ditetapkan.
Metode ilmu alam
-
Rasionalisme
Merupakan
metode dasar atau pola pikir dalam mencari kebenaran ilmiah dengan menggunakan
akal atau rasio
Bersumber
pada ide kebenaran yang ada dalam pikiran, mencari kebenaran melalui kemampuan
akal tanpa merasa perlu fitunjang fakta
Kelemahannya
yaitu setiap orang percaya kepada kebenaran yang diyakini sendiri-sendiri
-
Empirisme
Pada
metode ini doktrin bahwa sumber seluruh pengetahuan harus dicari dalam
pengalaman, pandangan bahwa semua ide merupakan abstraksi yang dibentuk dengan
menggabungkan apa yang dialami,pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber
pengetahuan,dan bukan akal.
Metode ilmiah
-
Obyektif, sesuai dengan obyeknya
-
Metodik : dengan menggunakan cara-cara tertentu
yang testuktur atau teratur
-
Sistematik : pengetahuan ilmiah itu
tersusun dalam suatu sistem, saling terkait, menjelaskan sehingga merupakan
satu kesatuan utuh.
-
Berlaku umum : pengetahuan tidak hanya berlaku oleh satu
ataubeberapa orang, tetapi berlaku bagi semua orang yang membutuhkan.
Langkah – langkah metode ilmiah
-
Perumusan masalah : pertanyaan apa,
mengapa dan bagaimana obyek yang diteliti (harus jelas batasnya dan dikenal
faktor-faktor yang mempengaruhi)
-
Penyusunan hipotesis : penyusunan
jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti. Hipotesis menjadi teruji
apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut
-
Pengujian hipotesis : pengumpulan
fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan (fakta yang mendukung
hipotesis – pengamatan atau uji coba)
-
Penarikan kesimpulan : didasarkan atas
penilaian melalui analisis fakta-fakta (data) untuk melihat apakah hipotesis
yang diajukan diterima atau ditolak.
Sarana berfikir ilmiah
-
Bahasa : alat untuk melahirkan pikiran,
perasaan dan sebagai alat komunikasi
-
Logika : cara berpikir ilmiah merupakan
gabungan deduktif dan induktif
-
Matematika : merupakan bahasa buatan
yang bersifat eksak, cermat dan terbebas dari emosi
-
Statistika : membantu penarian
kesimpulan secara induktif dengan tingakt ketelitian atau kebenaran.
Penginderaan
Pengideraan merupakan
langkah penting dari metode ilmiah. Segala sesuatu yang tidak dapat diindera,
maka tidak dapat diselidiki. Manusia
mempunyai indera yang sama dengan beberapa jenis hewan lain (bedanya pada
kecerdasan). Agar penginderaan tepat dan benar, maka harus dikontrol dan dicek
kembali, karena kemampuan indera manusia terbatas.
-
Peningkatan penginderaan
1.
Latihan
2.
Instrumen harus dikalibrasi
3.
Pengecekan
4.
Eksperimen > penginderaan dalam
kondisi yang dikontrol
5.
Instrumen baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar