Sabtu, 08 April 2017

TUGAS MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR 1 (ANAFIKA)



NAMA       : SILFANI ANAFIKA
NPM           : 17516041
KELAS      : 1PA12

RANGKUMAN PERKEMBANGAN ILMU ALAM
1.      Tahap Deskriptif dan Kualitatif
Kegiatan ilmu pengetahuan alam dimulai dengan observasi dan pencatatan gejala-gejala alam yang diamati. Dari pengumpulan hasil observasi ini dapat dilihat kesamaan atau perbedaannya. Kemudian timbul kebutuhan utnuk menyederhanakan dengan proses prinsip-prinsip yang lebih mendasar dan bersifat umum klasifikasi proses untuk mengubah data yang terpisah menjadi data yang lebih fungsional.Setelah pengetahuan yang tekumpul berdasarkan klasifiksi telah cukup banyak, timbul kebutuhan untuk membandingkan. Konsep perbandingan ini merupakan konsep yang lebih tinggi dan lebih efektif.Pernyataan kualitatif ini terkadang-kadang merupakan pengetahuan yang memadai dan bermanfaat terutama untuk bidang dimana metode kuantitatif belum dapat berkembang.
2.      Tahap Simulatif dan Kuantitatif
Untuk memperoleh pengukuran yang seksama perlu dilakukan proses simulasi, yaitu dengan menirukan atau mengulangi peristiwa alam dengan jalan melakukan percobaan-percobaan. Metode kuantitatif berkembang sebagai akibat penggunaan matematika dalam imu pengetahuan alam. Sifat kuantitatif ini dapat meningkatkan daya kontrol dan daya ramal dari ilmu serta dapat memberikan jawaban yang lebih eksak. Dengan demikian, akan menghasilkan pemecahan masalah sehingga menjadi lebih seksama, cermat, tepat dan hasilnya lebih mendekati kebenaran. 
            
            
            
3.      Rasionalisme
Merupakan metode dasar atau pola pikir dalam mencari kebenaran ilmiah dengan cara menggunakan akal/rasio. Karena bersumber pada ide kebenaran yang ada dalam pikiran maka mencari kebenaran melalui kemampuan akal tanpa merasa perlu fitunjang fakta. Di samping itu juga rasionalisme memiliki kekurangan atau kelemahan yaitu bahwa setiap orang percaya kepada kebenaran yang diyakini sendiri-sendiri.
4.      Empirisme
Yaitu pentingnya pengalaman melalui pengetahuan indera  dan gejala alamiah bersifat konkrit yang dapat diungkapkan melalui penginderaan. Kelemahan atau kekurangan pada empiris fakta yang ada tidak mampu menerangkan, fakta memerlukan tafsiran.
·         Obyektif          : sesuai dengan obyek yang akan diteliti.
·         Metodik          : dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur.
·         Sistematik : pengetahuan ilmiah itu tersusun dengan baik dan benar dalam suatu sistem, saling terkait dan dapat menjelaskan sehingga merupakan satu kesatuan utuh.
·         Berlaku umum : pengetahuan tidak hanya berlaku oleh satu/beberapa orang saja, melainkan bersifat terbuka untuk semua orang (umum).

5.      Langkah-Langkah metode ilmiah
·         Melakukan identifikasi masalah
·         Mengumpulkan data dalam cakupan masalah
·         Memilah data untuk mencari korelasi, hubungan yang bermakna dan keteraturan
·         Merumuskan hipotesis (suatu generalisasi) yang merupakan tebakan ilmiah yang menjelaskan data data yang ada dan menyarankan langkah langkah berikutnya yang harus dilakukan untuk penelitian yang lebih lanjut
·         Menguji hipotesis secara setepat mungkin dengan cara mengumpulkan data data baru
·         Melakukan konfirmasi, modifikasi ataupun menolak hipotesis apabila memperoleh temuan temuan baru.
6.      Sarana Berpikir Ilmiah
·         Bahasa             :  alat yang biasa di gunakan untuk melahirkan pikiran, perasaan dan s         ebagai alat atau sarana komunikasi.
·         Logika             : cara untuk  berpikir ilmiah merupakan gabungan deduktif dan induktif.
·         Matematika     : merupakan bahasa buatan yang bersifat eksak, cermat dan terbebas dari emosi.
·         Statistika         : membantu dalam penarikan kesimpulan secara induktif dengan tingkat ketelitian/kebenaran.

7.      Penginderaan
Pengideraan merupakan langkah penting dari metode ilmiah karena segala sesuatu yang tidak dapat diindera maka tidak dapat diselidiki dengan benar. Manusia mempunyai indera yang sama dengan beberapa jenis hewan lain, namun yang membedakannya terletak pada kecerdasannya. Penginderaan yang dapat dilakukan secara tepat dan benar itu prosesnya sangat sulit karena memerlukan waktu yang lama dan dicoba untuk berkali-kali.Agar penginderaan dapat berjalan dengan lancer tepat dan benar, maka harus dikontrol dan dicek kembali, karena kemampuan pada indera manusia bersifat terbatas.

8.       Peningkatan Penginderaan
Peningkatan daya indra dapat dilakukan sehingga diperoleh hasil yang tepat dapat dilakukan dengan :
1.      Latihan, contoh pengindraan tentang bau dan bunyi (kualitas minuman anggur, teh, alat musik)
2.      Peningkatan Kewaspadaan, tingkat kewaspadaan sangat dipengaruhi oleh minat yang  menyebabkan kesimpulan berbeda, dapat dilihat pendapat beberapa orang tentang satu etalase atau laporan dari kecelakaan dari beberapa orang.
3.      Kalibrasi Instrumen (peneraan adalah membandingkan instrumen dengan  standar yang ada.
4.      Pengecekan, merupakan hal yang baik untuk menghindari kekeliruan.
5.      Eksperimen, penginderaan dalam kondisi yang dikontrol dengan eksperimen kita mengetahui faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi terhadap suatu perubahan.
6.      Penginderaan yang meliputi analisis dan sentesis, pengamatan terhadap bagian-bagian atau pengamatan secara keseluruhan.
7.      Instrumen baru, bisa melakukan pengindraan baru. Seperti lie detector, Teleskop, satelit dll.
8.      Pengukuran, merupakan ketrampilan tersendiri contoh dalam pembuatan mesin atau arsitektur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...