NAMA
: AINUN NIAMAH
NPM : 10516422
KELAS
: 1PA12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menulis laporan penelitian karya
ilmiah acap kali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah menyelesaikan
proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai
alasan seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi
kambing hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian
karya ilmiah. Akhirnya, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan
laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah
menyelesaikan Ujian Negara masih bermasalah karena belum menyelesaikan skripsi
atau tesisnya.
Menyelesaikan laporan karya ilmiah
terkait dengan kegiatan menulis. Seperti yang kita ketahui, menulis merupakan
keterampilan berbahasa yang masih menjadi masalah di negeri kita. Keterampilan
menulis memang tidak bisa lahir dengan serta merta. Diperlukan kolaborasi
antara talenta manusia dengan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan semangat
menulis, dan wawasan kebahasaan menjadi bekal untuk terampil menulis. Talenta
saja tidak cukup, sebab sebagai sebuah skill, seperti halnya naik sepeda,
kegiatan menulis perlu dilatih atau diasah. Semakin sering berlatih, maka
kemampuan menulis akan semakin baik. Untuk sekedar naik sepeda, hanya
diperlukan waktu sekitar satu bulan, dan untuk menjadi seorang atlet balap
sepeda, diperlukan latihan bertahun-tahun. Sama halnya dengan belajar menulis.
Untuk sekedar bisa menulis, dibutuhkan waktu beberapa bulan saja, tetapi untuk
menjadi penulis yang handal, yang tulisan-tulisannya ditunggu oleh para
pembaca, tentu dibutuhkan waktu latihan yang lebih lama lagi.
Tulisan bersifat efektif bila
didasarkan atas prinsip-prinsip yang sama dengan penyelidikan yang dilakukan
sebelumya, yaitu kejelasan, ketetapan (bebas dari kesalahan), dan kenalaran.
Seperti halnya dengan sebuah percobaan, tulisan harus didasarkan atas
organisasi yang mantap dan rapih: “Organisasi yang baik merupakan kunci tulisan yang baik”
(Peterson 1980). Penulisan dan pikiran merupakan dua hal yang saling berkaitan:
sebuah tulisan yang disusun dengan buruk sering mencerminkan percobaan yang
kurang terorganisasi dengan latar belakang pikiran yang kacau. Sebaliknya,
penyusunan tulisan dapat membantu penulis dalam pengertian masalah yang
diselidikinya. Organisasi yang baik juga menimbulkan kesederhanaan. Percobaan
ilmiah kerap sangat rumit, tetapi laporannya perlu ditulis dengan sederhana
supaya dapat dibaca dan ditafsirkan dengan mudah oleh orang lain (spesialis
maupun bukan spesialis).
Menulis
laporan hasil penelitian, tidak berbeda dengan menyusun tulisan ilmiah populer
lainnya. Secara teknis, bedanya pada kerangka tulisan. Tulisan ilmiah hasil
penelitian harus ditulis berdasarkan kerangka yang sudah baku. Kerangka laporan
hasil penelitian terdiri atas, Pendahuluan, Kajian Teori, Metodologi
Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, serta Simpulan dan Saran, yang
ditambah dengan lampiran-lampiran bukti hasil penelitian.
Oleh
karena itu, dalam karya ilmiah ini kami mengangkat masalah penulisan karya
ilmiah. Tim Penulis mencoba menyusun suatu karya tulis mengenai definisi,
manfaat, karakteristik jenis dan macam sikap karya ilmiah serta langkah
penulisan dan sistematika karya ilmiah karena hal ini merupakan hal yang sangat
dasar yang wajib diketahui oleh para mahasiswa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada beberapa permasaahan
yang bisa diangkat
1. Apa
pengertian karya ilmiah?
2. Apa
manfaat karya ilmiah?
3. Apa
saja karakteristik karya ilmiah?
4. Apa
saja jenis-jenis karya ilmiah?
5. Bagaimana
sikap-sikap ilmiah dalam penulisan karya ilmiah?
6. Bagaimana
langkah penulisan karya ilmiah?
7. Apa
saja sistematika karya ilmiah?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai
dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan di atas, ada
beberapa tujuan yang ingin dicapai.
1. Mengetahui
pengertian dari karya ilmiah.
2. Mengetahui
manfaat karya ilmiah.
3. Mengetahui
karakteristik karya ilmiah.
4. Mengetahui
jenis-jenis karya ilmiah.
5. Mengetahui
sikap-sikap ilmiah dalam penulisan karya ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Karya Ilmiah
Istilah karya ilmiah disini yaitu mengacu
kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah
dan cara kerja ilmiah. Dilihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian,
karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah dan laporan penelitian. Dalam
penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian
ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu
didahului oleh studi pustaka dan lapangan. (Azyumardi, 2008: 111)
Dalam
buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa
karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil
penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan
jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
Menurut
Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.
Menurut Hery
Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah
tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
“Suatu
karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya “
(Eko Susilo, M. 1995:11).
Karya
ilmiah merupakan hasil kerja menulis yang membahas masalah-masalah tertentu
ditinjau dari segi keilmuan (ilmiah) istilah ini sebenarnya berlaku secara umum untuk semua karangan yang disusun
secara ilmiah (Agus Harianta, Alex Suryanto 2006: 132).
2.2 Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah
berikut:
1.
Ada banyak manfaat yang baik dari
pembuatan karya ilmiah. Jika tidak ada manfaatnya maka tentu saja Sekolah atau
instansi sejenisnya tidak akan menuntutnya. Beberapa manfaat antara lain
:Melatih kreatifitas siswa dalam menuangkan gagasan pemikirannya (ide-idenya)
tentang suatu kajian atau topik dari ilmu-ilmu yang sudah didalami. Di sini
secara tidak langsung penulis juga dilatih untuk menerapkan kemampuan berpikir
secara logis-sistematis, kemampuan membahasakan, kemampuan menganalisis-kritik,
dll.
2. Karya
tulis itu, bukan hanya berguna bagi penulis saja tetapi juga sebagai bahan
referensi ilmiah dan sumbangan pengetahuan bagi sekolah, bagi para pembaca
tentang apa yang anda sumbangkan lewat ide penulis melalui karya ilmiah
tersebut.
3. Sebagai
tuntutan akademik bagi para akademisi yang ingin berpetualang terus dalam dunia
pengetahuan dan pendidikan. Dengan hasil karya tulis, penulis dilatih secara
khusus untuk terbiasa menulis atau mengolah sesuatu yang menjadi obyek tulisan
ilmiah anda sehingga dapat mempermudah anda manakala melanjutkan studi-studi
ilmiah dan untuk mencapai gelar-gelar ilmiah lainnya.
4. Melatih
berpikir tertib dan teratur karena menulis ilmiah harus mengikuti tata cara
penulisan yang sudah ditentukan prosedur tertentu, metode dan teknik, aturan /
kaidah standar, disajikan teratur, runtun dan tertib.
5. Menumbuhkan
etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya
tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
2.3 Karakteristik Karya Ilmiah
Karakteristik karya ilmiah yang
membedakannya dengan tulisan non-ilmiah antara lain:
·
Mengacu pada teori
sebagai landasan berpikir (kerangka pemikiran) dalam pembahasan masalah;
·
Lugas
-- tidak emosional, bermakna tunggal, tidak menimbulkan interprestasi lain;
·
Logis
-- disusun berdasarkan urutan yang konsisten;
·
Efektif --
ringkas dan padat;
·
Efisien
-- hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami;
·
Objektif berdasarkan fakta
-- setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya, dan
konkret;
·
Sistematis
-- baik penulisan dan pembahasan sesuai dengan prosedur dan sistem yang
berlaku.
2.4 Jenis-jenis Karya Ilmiah
Jenis-jenis Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang
menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses
berpikir deduktif atau induktif;
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah
juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan
yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam
daripada analisis dalam makalah;
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang
diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga
diperlukan sumbangan material berupa
temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang
salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya;
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang
sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan
pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri;
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah
yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan
data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini
berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
2.5 Sikap-sikap Ilmiah dalam Penulisan
Karya Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7
sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini
terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
bidang kajiannya;
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini
terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan
bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya;
3. Sikap terbuka.
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak
diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai;
4. Sikap objektif. Sikap objektif ini
terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi;
5. Sikap rela menghargai karya orang
lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan
sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang
berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain;
Sikap berani
mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan
hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai
dengan teori atau dalil yang ada;
6.
Sikap menjangkau ke depan.
Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya
demi pengembangan bidang ilmunya.
2.6 Langkah Penulisan Karya Ilmiah
Dalam menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan
yang diperlukan antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Tahap Persiapan:
Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal
ini berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan.
Kadang-kadang topik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik
ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih
misalnya mengenai persoalan kemasyarakatan,
pertanian, manajemen, sumber daya manusia, hukum, dan sebagainya. Tahap
persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan
informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik
tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati,
dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Dalam tahap persiapan dilakukan:
a. Pemilihan
masalah atau topik dan mempertimbangkan
Ø Topik
yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
Ø Topik
yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.
Ø Pembahasan
harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
Ø Memilki
data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
Ø Harus
diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
Ø Harus
memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan
referensi.
b. Pembatasan
topik atau penentuan judul
Ø Pembatasan
topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
Ø Penentuan
judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai
penulisan karya ilimiah tersebut.
Ø Penentuan
judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure
4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how
(bagaimana).
c. Pembuatan
kerangka karangan (outline)
Ø Membimbing
untuk memulai menyusun kerangka karangan.
Ø Membuat
pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam
penulisannya.
Ø Pembuatanrencana
daftar isi dari karya ilmiah.
2.
Tahap Pengumpulan Data:
Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari
informasi melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan
dokumen dalam kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan
rekaman audio, dan catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam
tahap-tahap penelitian. Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara
lain sebagai berikut :
a. Pencarian
berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis yang
kita buat.
b. Pengumpulan
keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema
dalam karya ilmiah.
c. Pengamatan
langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya
ilmiah.
d. Melakukan
percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan.
3.
Tahap Pengorganisasian atau
Pengonsepan: Setelah kita mengumpulkan berbagai data
yang kita peroleh, maka tahap selanjutnya tahap pengonsepan data. Pada tahap
pengonsepan ini adalah kita melakukan penyeleksian data yang kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber media yang
membantu proses dalam karya ilmiah kita dan kemudian kita mengelompokan bahan
dari berbagai referensi.
a. Pengelompokan
bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah,
data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis,
sifat dan bentuk data.
b. Pengkonsepan
karya ilmiah dilakukan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah
ditetapkan.
4.
Tahap Penyuntingan:
Konsep Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis
tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat
diedit. Pada tahap ini bertujuan untuk:
a. Melengkapi
data yang dirasa masih kurang.
b. Membuang
dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
c. Mengedit
setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan- bahan
secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan
tulisan yang lain.
d. Mengedit
setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam
penyusunan dan pemilihan kata,
penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah
ejaan sesuai EYD.
5.
Tahap Penyajian:
Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk
dibaca orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan
dengan cermat oleh peneliti karya
ilmiah. Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
a. Segi
kerapian dan kebersihan karya ilmiah itu.
b. Tata
letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar
table, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah
dipaparkan pada BAB II, maka dapat disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah karya
tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian
ilmiah yang telah dilakukannya atau dengan . Karya ilmiah juga biasa disebut
karangan ilmiah yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang
mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan
dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya
ilmiah paling tidak harus mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan karya
ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan sikap-sikap
dalam menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima berbagai kendala
dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena itu merupakan suatu
pemebelajaran ketika akan membuat karya ilmiah yang kedua ketiga dan
selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti, makalah, kertas
kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan fiksi. Adapun
tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan,
memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan,
mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil
penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan
wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya
ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih
mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis,
memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang
terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
3.2 Saran
1. Dalam menulis karya ilmiah diharapkan
memperhatikan sistematika penulisan sehingga karya ilmiah tersebut dapat
diterima oleh berbagai kalangan.
2. Dalam menulis diharapkan penulis dapat
mengkaji berbagai fenomena dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat
ini sehingga karya tulis dapat menjadi menarik dan bermanfaat bagi para
pembaca.
3. Kami mengharapkan para pembaca dapat
meningkatkan kekreatifannya dan kekritisannya dalam berfikir saat membuat karya
ilmiah.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.academia.edu/16853757/Makalah_Karya_Ilmiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar