Nama : Winda Lilis Sana
Kelas/
Npm : 1 PA 12/ 17516664
Tugas
: Pertemuan 2
Matematika
dan Ilmu Alamiah Dasar
1. Perkembangan
Ilmu Alam
Perkembangan ilmu alam dibagi
menjadi dua, yaitu :
a.
Tahap deskriptif dan kualitatif
Kegiatan
IPA yang dimulai dengan observasi dan pencatatan atas gejala-gejala alam yang
diamati. Dari pengumpulan hasil observasi kesamaan atau perbedaannya.
Selanjutnya timbul kebutuhan untuk menyederhanakan dengan proses klasifikasi
dan stematisasi sehingga akan diperoleh prinsip-prinsip yang lebih mendasar dan
bersifat umum.
b.
Tahap simulatif dan kuantitatif
Simulasi
adalah menirukan atau mengulangi peristiwa alam dengan melakukan percobaan.
Kuantitatif berkembang sebagai akibat penggunaan matematika sehingga dapat
meningkatkan daya kontrol (lebih cermat, tepat) dan hasilnya mendekati
kebenaran.
2. Metode
Ilmu Alam
a.
Rasionalisme
Rasionalisme
adalah paham yang mengatakan bahwa akal adalah alat terpenting dalam memperoleh
pengetahuan dan mengetes pengetahuan.
Kelemahan
rasionalisme à
rasionalisme hanya berpikir yang keluar dari akal budinya saja yang benar,
tanpa memperhatikan objek-objek rasional secara peka.
b.
Empirisme
Empirisme
adalah paham yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis dan ada bukti
empirisnya. Pengetahuan diperoleh dengan perantara indera.
Kelemahan
empiris à
fakta yang tidak mampu menjelaskan, faktanya memerlukan tafsiran.
3. Metode Ilmiah
a. Obyektif à pemikiran yang sesuai dengan objeknya (kenyataan
yang objektif) tanpa adanya pengaruh pendapat pribadi.
b. Metodik àpengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan
cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol.
c. Sistematik àpengetahuan ilmiah yang tersusun dalam suatu
sistem yang saling berkaitan, antara komponen yang satu dengan komponen
lainnya, sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh.
d. Berlaku Umum à pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat
diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara
eksperimen yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.
4. Langkah-langkah Metode Ilmiah
1)
Perumusan
masalah bertujuan untuk memperjelas masalah. Dengan mengajukan beberapa atau
serangkaian pertanyaan (apa, mengapa, ataupun bagaimana) terhadap masalah yang
ada dan mengarahkannya menjadi bagian apabila masalah utama terlalu besar.
2)
Penyusunan
hipotesis, hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih
memerlukan pembuktikan berdasarkan data yang telah dianalisis.
3)
Pengujian
hipotesis, pengumpulan data yang relevan dengan hipotesis dengan hipotesis yang
telah diajukan. Data tersebut dapat diperoleh dengan cara pengamatan atau uji
coba.
4)
Penarikan
kesimpulan, didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta/ data, untuk
melihat apakah hipotesis yang diajukan diterima atau tidaknya.
5.
Sarana
Berfikir Ilmiah
a. Bahasa, merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses
berfikir ilmiah, dimana bahasa merupakan alat berfikir dan alat komunikasi
untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain.
b. Logika, adalah sarana untuk berfikir sistematis, valid dan dapat
dipertanggungjawabkan.
c.
Matematika,
adalah
bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin
disampaikan. Lambang yang ada pada matematika bersifat artifisial artinya
lambang itu mempunyai arti jika sudah diberi makna.
d.
Statistika, merupakan sarana berpikir yang diperluaskan untuk memproses
pengetahuan secara ilmiah.
6.
Penginderaan
Penginderaan
merupakan langkah pertama dari metode ilmiahdan segala sesuatu yang
tidak dapat diindera, maka dapat diselidiki oleh ilmu alamiah, walaupun penginderaan tidak selalu langsung. Agar penginderaan
tepat dan benar, maka perlu pengulangan. Pengulangan itu dapat dilakukan oleh
orang lain. Penginderaan yang tepat adalah sulit. Memerlukan waktu yang
lama dan dicoba berkali-kali.
7.
Peningkatan Penginderaan
a) Latihan,
contoh pengindraan tentang bau dan bunyi (kualitas minuman anggur, teh, alat
musik).
b) Kalibrasi
Instrumen (peneraan adalah membandingkan instrumen dengan standar
yang ada.
c) Pengecekan,
merupakan hal yang baik untuk menghindari halnya kekeliruan.
d) Eksperimen,
penginderaan dalam kondisi yang dikontrol dengan eksperimen kita mengetahui
faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi terhadap suatu perubahan.
e) Instrumen
Baru, bisa melakukan pengindraan baru. Seperti lie
detector, Teleskop, satelit dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar