Kamis, 03 November 2016

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR


Nama   : Intan Justitia Dewi
NPM   : 18516337
Kelas   : 1PA 12

1.      Jelaskan pengertian manusia, cinta kasih, dan kebudayaan menurut pendapat anda sendiri.
Manusia : Mahkluk sosial yang di ciptakan oleh Tuhan dengan sempurna, sehingga memiliki akal pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan memiliki perasaan saling menyayangi kepada makhluk tuhan lainnya untuk menjalankan kehidupan sehari hari dan manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
Cinta kasih : Perasaan suka atau sayang kepada sesama manusia. Cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, saling mencintai, saling menyayangi dan saling pengertian,  dimana semua ini berhubungan dengan perasaan yang ada dalam hati. Cinta memiliki 3 tingkatan yaitu tinggi, menengah dan rendah. Cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, rasulallah dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat rendah adanya cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal. sedangkan kasih merupakan pelengkap dari kata cinta untuk mengeluarkan rasa saling mengasihi dan mengarahnya kepada yang dicintai. Dalam kasih (sayang) sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan  kesatuan yang bulat dan utuh. Bila kata cinta dan kasih digabungkan menjadi satu menjadi cinta kasih,akan sangat bermakna bagi hidup kitasehingga kehidupan akan menjadi damai.cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Banyak orang memaknakan arti cinta itu kepada pasangannya dan sedangkan kasih itu diberikan kepada ibu,ayah, adik,kakak,nenek,kakek,teman,sahabat,saudara lainya bahkan kita bisa memberikan kasih kepada orang lain yang belum kita kenal sebelumnya.
Kebudayaan : Sesuatu atau cara hidup manusia yang sudah berkembang sejak lama dan diwariskan secara turun menurun dari satu generasi ke generasi lainnya. Kebudayaan bisa berupa agama, politik, adat istiadat, Lagu, tari, bahasa, pakaian, dan masih banyak lagi.

2.      Jelaskan hubungan antara manusia, cinta kasih, dan kebudayaan!
Hubungan antara manusia dancinta kasih sangat erat, seperti dijelaskan dalam pegertian manusia bahwa manusia mahkluk sosial yang di ciptakan oleh tuhan dengan sempurna, sehingga memiliki akal pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan memiliki perasaan saling menyayangi kepada makhluk tuhan lainnya untuk menjalankan kehidupan sehari hari. Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain. Makan dengan saling membutuhkan timbulah rasa cinta kasih dan takut untuk kehilangan satu sama lainnya. Bayangkan saja jika didunia hidup sebagai manusia individualisme yang tidak mau mengalah satu sama lain karena menyangkut individu, pasti takan ada generasi selanjutnya karena mereka berfikir untuk apa menjalin hubungan dengan orang lain kalau sendiri saja sudah bisa. Mungkin dunia ini akan terasa sepi dan sangat membosankan. Setelah adanya rasa cinta kasih kehidupan bermasyarakat dan bersosial akan lebih mudah dijalankan dalam kehidupan sehari hari. sehingga akan terciptakan keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman dan tentram.

Sedangkan hubungan manusia dan kebudayaan juga merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Dimana kebudayaan itu memiliki nilai-nilai, norma-norma, kaidah-kaidah sosial yang dipahami, diakui, dijalankan, dan dipelihara secara terus menerus.
Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai berikut:
·         penganut kebudayaan
·         pembawa kebudayaan
·         manipulator kebudayaan
·         pencipta kebudayaan.
Hubungan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain  hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. 
Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap :
·            Eksternalisasi  : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya.
·           Obyektivitas    : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
·           Internalisasi     : Proses dimana masyarakat kembali dipelajari manusia.
Dasar untuk menghadapi permasalahan-permasalahan kebudayaan yaitu dengan penuh cinta dan kasih sayang seperti penjelasan mengenai cinta kasih. Jadi antara manusia, cinta kasih, dan kebudayaan adalah 3 unsur yangsangat berkaitan.

3.      Berikan contoh kebudayaan yang berkaitan dengan cinta kasih terhadap sesama manusia dan terhadap Tuhan!
·         Budaya Tumpeng.
Tumpeng adalah cara penyajian nasi beserta lauk-pauknya dalam bentuk kerucut. Itulah sebabnya disebut “nasi tumpeng”. Olahan nasi yang dipakai, umumnya berupa nasi kuning, meskipun kerap juga digunakan nasi putih biasa atau nasi uduk. Cara penyajian nasi ini khas Jawa atau masyarakat Betawi keturunan Jawa, dan biasanya dibuat pada saat kenduri atau perayaan suatu kejadian penting. Meskipun demikian, masyarakat Indonesia mengenal kegiatan ini secara umum. Tumpeng biasa disajikan di atas tampah (wadah tradisional) dan dialasi daun pisang.
Acara yang melibatkan nasi tumpeng disebut secara awam sebagai “tumpengan”. Di Yogyakarta misalnya, berkembang tradisi “tumpengan” pada malam sebelum tanggal 17 Agustus, Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, untuk mendoakan keselamatan negara. Ada tradisi tidak tertulis yang menganjurkan bahwa pucuk dari kerucut tumpeng dihidangkan bagi orang yang profesinya tertinggi dari orang-orang yang hadir. Ini dimaksudkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tersebut.
Ada beberapa macam tumpeng ini, di antaranya sebagai berikut:
1. Tumpeng Robyong. Tumpeng ini biasa disajikan pada upacara siraman dalam pernikahan adat Jawa. Tumpeng ini diletakkan di dalam bakul dengan berbagai sayuran. Di bagian puncak tumpeng ini diletakkan telur ayam, terasi, bawang merah dan cabai.
2. Tumpeng Nujuh Bulan. Tumpeng ini digunakan pada syukuran kehamilan tujuh bulan, dan terbuat dari nasi putih. Selain satu kerucut besar di tengah, tumpeng ini juga dikelilingi enam buah tumpeng kecil lainnya. Biasa disajikan di atas tampah yang dialasi daunpisang.
3. Tumpeng Pungkur. Digunakan pada saat kematian seorang wanita atau pria yang masih lajang. Dibuat dari nasi putih yang disajikan dengan lauk-pauk sayuran. Tumpeng ini kemudian dipotong vertikal dan diletakkan saling membelakangi.
4. Tumpeng Putih. Warna putih pada nasi putih menggambarkan kesucian dalam adat Jawa. Digunakkan untuk acara sakral.
5. Tumpeng Nasi Kuning. Warna kuning menggambarkan kekayaan dan moral yang luhur. Digunakan untuk syukuran acara-acara gembira, seperti kelahiran, pernikahan, tunangan, dan sebagainya.
6. Tumpeng Nasi Uduk. Disebut juga tumpeng tasyakuran. Digunakan untuk peringatan Maulud Nabi.
Dari situ dapat kita ketahui bila tumpeng dibuat dalam rangka acara-acara atau ritual-ritual di atas, maka Islam tidak membenarkannya. Namun kalau sekedar membuat tumpeng sebagai seni memasak tanpa disertai acara dan ritual tersebut, maka tidaklah mengapa.

·         Peusijeuk, upah-upah (manyonggot), tepung tawar dan selamatan.
Adat istiadat ini biasa diadakan apabila seseorang memiliki hajatan atau hendak pergi jauh untuk menghilangkan kesialan. Di daerah Aceh, acara ini disebut peusijeuk. Di pesisir Melayu disebut tepung tawar, dan di Jawa dikenal dengan sebutan selamatan. Di daerah Tapanuli Utara dan Asahan dikenal dengan sebutan upah-upah atau manyonggot.
Tepung tawar biasa dilakukan dengan menghambur-hambur beras kepada orang yang ditepung tawari. Adapun upah-upah, juga merupakan upacara menolak kesialan. Biasanya dilakukan terhadap orang yang sakit agar spiritualnya (roh) kembali ke jasadnya. Yaitu dengan memasak ayam kemudian diletakkan di piring lalu dibawa mengitari orang yang akan diupah-upahi, kemudian disuapkan kepada orang tersebut. Tujuannya ialah mengembalikan semangat pada orang sakit itu. Acara-acara seperti tersebut di atas, tidak lepas dari unsur-unsur kepercayaan animisme, dan konon asal-usulnya berasal dari ritual-ritual nenek moyang.

·         Pwah Aci
Yang lebih dikenal dengan Dewi Sri merupakan tokoh yang telah melegenda dan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat agraris khususnya tatar sunda. Tari Pwah Aci merupakan salah satu seni tari spiritual yang di dalamnya tersirat ungkapan rasa hormat dan bhakti kepada Sang Pemberi Hidup melalui gerak dan ekspresi.


Sumber:






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...