Rabu, 02 November 2016

Manusia, Cinta Kasih, Kebudayaan

Adnan Aziz Ainin
10516245
1 PA12
Tugas 2
Ilmu Budaya Dasar

1.  Pengertian manusia, cinta kasih, kebudayaan.

Apa itu manusia?

   Manusia adalah makhluk yang paling mulia, manusia adalah makluk yang berfikir, dan manusia adalah makhluk yang memiliki tiga dimensi yaitu badan, akal, dan ruh. Manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan. ( Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibani).
   Secara umum manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia lainnya. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain.
   Sedangkan menurut para ahli lainnya, bahwa manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang. (Nicolaus D. dan A. Sudiarja). Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa, dan karsa. (I Wayan Watra).
   Dan menurut saya pribadi sebagai seorang muslim, bahwa manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang Allah ciptakan diantara makhluk lainnya yang Allah pernah ciptakan. Hal ini karena manusia dibekali dengan akal dan nafsu, yang mana ini tidak Allah beri pada makhluk lainnya seperti pada golongan jin dan golongan manusia. Dan dapat kita buktikan dari peristiwa awal penciptaan manusia, bahwa Allah menyerukan perintah sujud kepada malaikat dan jin. Walaupun dasar penciptaannya dari tanah, namun manusia tetaplah makhluk yang paling sempurna. Dan Allah menciptakan manunsia dari berbagai macam warna, suku, golongan supaya kita saling mengenal.
   Jadi dapat disimpulkan bahwa, manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain. Dan tak ada seorang manusia pun dimuka bumi ini yang hidup tanpa interaksi.

Apa itu cinta kasih?

   Seperti yang kita semua telah ketahui, bahwa manusia dan kehidupan manusia tidak bisa lepas dari apa yang disebut dengan cinta kasih (love). Banyak penyair, pencipta lagu, ahli-ahli filsafat, dan ahli-ahli agama yang mencoba mendefinisikan apa arti sebenarnya dari cinta kasih itu. Apa arti cinta sebenarnya, cinta kasih sesama manusia dari sudut pandang Islam. Terutama dalam kaitannya pada cinta kasih antara laki-laki dan perempuan.
   Banyak orang berkata: I love you (Aku cinta padamu), akan tetapi, sebenarnya mereka hanya berkata bahwa aku cinta wajahmu yang cantik jelita, aku cinta uangmu, fasilitasmu, dan yang sejenisnya. Apakah ini cinta?
   Kita sering mendengar atau menyaksikan dalam kehidupan nyata, di televisi atau di film-film, bahwa seseorang jatuh cinta setelah melihat kecantikan atau ketampanan orang lain. Apakah benar ada hubungan antara cinta dan keindahan? Banyak orang mengatakan, bahwa cerita percintaan antara Romeo dan Juliet adalah salah satu contoh dari cinta sejati (true love), benarkah demikian?
Kita melihat atau mendengar, banyak perempuan yang hamil di luar nikah dan bahkan pada usia yang masih bisa dibilang sangat muda. Mereka telah melakukan hubungan suami istri di luar nikah, dan mereka bilang bahwa mereka melakukannya demi cinta. Apakah benar yang mereka katakan itu adalah cinta?
   Bagaimanakah pandangan Islam terhadap cinta? Benarkah dalam ajaran agama Islam, bahwa semua jenis cinta merupakan sebuah ungkapan cinta terhadap Sang Pencipta? Benarkah hubungan muda-mudi masa kini telah jauh menyimpang dari ajaran Islam?
   Disini saya akan menjelaskan apa itu cinta menurut perspektif muslim. Cinta (love) secara bahasa adalah suka sekali dan senang sekali. Cinta secara istilah ialah rasa kasih sayang yang muncul dari lubuk hati yang terdalam untuk rela berkorban, tanpa mengharap imbalan apapun, dan dari siapapun kecuali imbalan yang datang dan diridhoi Allah.
   Dalam Islam, kasih sayang adalah identitas dan asas iman. Hal itu merupakan bukti pengaruh agama terhadap hati nurani, seperti halnya ia juga merupakan kesaksian jiwa manusia yang menurut term (istilah) Islam belum akan diakui beragama bila ia tidak memiliki perasaan kasih sayang.
Allah berfirman: Katakanlah: “Jika bapa-bapa (para pembesar dan nenek moyang), anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada mencintai Allah dan RasulNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan (azab/siksaan)-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.( Al-Qur’an Surat At-Taubat, 9: 24).

Apa itu kebudayaan?

   Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
   Kebudayaan=cultuur (bahasa belanda)=culture (bahasa inggris)=tsaqafah (bahasa arab), berasal dari perkataan latin : “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.

2.  Hubungan antara manusia, cinta kasih, dan kebudayaan

Hubungan antara Manusia, Cinta Kasih, dan Kebudayaan

   Dari penjelasan diatas maka sudah tentu ketiganya mempunyai satu kesatuan yaitu, manusia adalah sebagai praktisi dalam berbudaya dan cinta kasih merupakan satu unsur lainnya, yang juga menjadi fundamental atau dasar terjadinya suatu kebudayaan.
3. Contoh kebudayaan yang berkaitan dengan cinta kasih terhadap sesama   manusia dan terhadap tuhan.

Contoh Kebudayaan Cinta Kasih Terhadap Sesama Manusia

    Dalam ajaran Islam, cinta terhadap sesama manusia tidak bisa lepas dari rasa cintanya terhadap penciptanya. Karena dalam ajaran Islam, cinta terhadap Tuhan yaitu terhadap Allah SWT, juga berarti cinta terhadap sesama manusia sebagai ciptaan-Nya. Karena hal ini berkaitan dengan yang namanya akhlak.
   Rasa cinta terhadap sesama manusia tidak bisa lepas dari kemanusiaan. Pandangan Islam menyatakan, bahwa kemanusiaan itu merupakan satu kesatuan, berbeda-beda bagiannya untuk membentuk satu masyarakat, berjenis-jenis dalam keserasian, dan berlainan pendapat untuk saling melengkapi satu sama lain dalam mencapai tujuan, supaya dengan begitu ia cocok pula untuk saling melengkapi dengan alam, untuk membentuk wujud yang satu pula. Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu sekalian saling mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia di antara kamu sekalian  di sisi Allah ialah orang-orang yang paling takwa di antara kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. ( Q.S. Al-Hujurat: 13).
   Pada prinsipnya, cinta terhadap sesama manusia adalah dengan tolong-menolong, kenal mengenal (saling mengenal) dan keserasian. Menurut pandangan Islam, rasa cinta terhadap sesama manusia bisa diwujudkan, salah satunya dengan keadilan dan persamaan derajat di antara manusia.
Contoh kebudayaan terhadap sesama manusia adalah menikah dengan tata cara dan adat istiadat yang berlaku didaerah setempat, seperti di tanah jawa khusus untuk anak bungsu yaitu harus adanya tumplek ponjen.

Contoh Kebudayaan Cinta Kasih Terhadap Tuhan

   Sebagai manifestasi dari kesadaran sebagai makhluk Allah, manusia berusaha untuk selalu mengadakan hubungan baik dengan Allah, berupa hubungan ritual (ibadah) dengan-Nya. Dalam sistim ritus ini, seseorang pemeluk agama merasa yakin bahwa dengan selalu mengadakan hubungan baik dengan Tuhan, maka hidupnya akan baik. Dengan kata lain, bahagia tidaknya hidup seseorang adalah tergantung kepada hubungan baik tidaknya terhadap Allah.   
   Cinta kepada Allah adalah cinta makhluk atau hamba kepada Khalik (Penciptanya), dengan jalan mengakui tanpa ragu akan kebesaran-Nya, dan mematuhi secara konsekwen segala titah-Nya. Apa yang diperintahkan-Nya dilaksanakan, dan apa-apa yang dilarang-Nya dihindari. Cinta terhadap Allah ini tidak bisa terlepas dari yang disebut sebagai akhlak, keimanan, dan tauhid.
   Saya ambil contoh kebudayaan terhadap tuhan pada umat Hindu yaitu melarang menyalakan lampu pada saat perayaan nyepi baik itu siang hari maupun malam hari. Dan dapat kita temui budaya ini pada umat Hindu di Bali.



Daftar Pustaka
muhammad-nurhadi/arti-cinta-dan-cinta-sejati-menurut-islam-cinta-dan-cinta-sejati-antara-pria-dan/10150422321291156/?_rdr
https://almanhaj.or.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...