Kamis, 03 November 2016

tugas ibd 2

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2
Manusia, Cinta Kasih dan Kebudayaan

Nama  : Zhafira Febrianty
NPM   : 17516934
Kelas   : 1PA2


1.      jelaskan pengertian manusia, cinta kasih, dan kebudayaan menurut pendapat anda sendiri.

Manusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Kesempurnaan terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi akal dan perasaan. Selain itu juga merupakan makhluk sosial yang berarti membutuhkan bantuan orang lain untuk keberlangsungan hidupnya, baik untuk berinteraksi, bersosialisasi, maupun untuk memenuhi kehidupan yang lainnya.
Cinta kasih berasal dari kata cinta dan kasih yang memiliki definisi yang berbeda. Cinta adalah rasa sangat suka atau saying kepada seseorang atau sesuatu sedangkan kasih adalah perasaan saying atau cinta dengan menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih adalah sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Selain itu, kebudayaan adalah hasil karya ( teknologi & benda ), rasa ( nilai & norma ), cipta ( filsafat & ilmu pengetahuan ) dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencangkup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.

2.      Jelaskan hubungan antara manusia, cinta kasih, dan kebudayaan!

Manusia dan cinta kasih tidak dapat dipisahkan karena memang keduanya sangat berkaitan. Manusia normal mempunyai rasa cinta dan kasih kepada orang terdekatnya, banyak manusia pada zaman sekarang kehilangan rasa tersebut karena banyaknya tekanan seperti pekerjaan dan banyak hal yang bias membuat manusia kehilangan rasa cinta dan rasa sayangnya.
Hubungan manusia dengan kebudayaan adalah manusia menciptakan kebudayaan dan kebudayaan mengatur hidup manusia, jadi manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan karena kebudayaan merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Hubungan manusia, cinta kasih , dan kebudayaan sangatlah erat sekali harus saling berpegangan. Dimana manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan  dan cinta kasih itu sendiri. Manusia dalam hidup keseharian tidak akan lepas dari cinta kasih dan kebudayaan. Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan merusak kebudayaan. Oleh sebab itu, manusia harus memiliki rasa suka, sayang terhadap suatu budaya, hidupkanlah rasa keinginan untuk memiliki dan mengembangkannya.

3.      Berikan contoh kebudayaan yang berkaitan dengan cinta kasih terhadap sesama manusia dan terhadap tuhan!
Kepercayaan Sunda Wiwitan

Description: baduy (1).jpg


Masyarakat Baduy atau Kanekes memiliki agama kepercayaan yaitu Sunda Wiwitan, meski ada beberapa masyarakat Baduy yang sudah memeluk agama Islam atau Buddha. Keberagaman dalam memeluk agama pada masyarakat Baduy merupakan bentuk ketaatan terhadap nilai-nilai dan pandangan hidup yang diturunkan nenek moyang. Agama apapun yang menjadi ajaran dalam masyarakat Baduy mengajarkan bahwa semua hal yang berkaitan dengan pola kehidupan mereka tidak boleh atau pantang untuk diubah.
Sunda Wiwitan sebagai ajaran masyarakat Baduy adalah bentuk penghormatan dan kepercayaan kepada satu kuasa yaitu Batara Tunggal. Orientasi, konsep-konsep dan kegiatan-kegiatan keagamaan ditujukan kepada pikukuh. Hal itu dilakukan agar manusia hidup menurut alur (filosofi di atas) dalam menyejahterakan kehidupan masyarakat Baduy. Gangguan terhadap inti bumi akan berakibat fatal bagi seluruh kehidupan manusia di dunia.
Konsep keagamaan dan adat yang penting menjadi inti pandangan hidup masyarakat Baduy yaitu lojor teu meunang dipotong, pondok teu meunang disambung” (panjang tak boleh dipotong, pendek tak boleh disambung). Pandangan hidup tersebut merupakan pengejawantahan dari adat dan keagamaan yang ditentukan oleh intensitas pandangan hidup mengenai karya dan keagamaan. Dengan melaksanakan semua itu manusia akan dilindungi oleh kuasa tertinggi yaitu Batara Tunggal.
Kewajiban masyarakat Baduy untuk menjalankan ajaran kepercayaan Sunda Wiwitan diajarkan melalui puun sebagai pemimpin tertinggi masyarakat Baduy yang merupakan keturunan Karuhun. Kewajiban itu adalah memelihara Sasaka Pusaka Buana, memelihara Sasakan Domas atau parahyang, mengasuh dan memelihara para bangsawan/pejabat, bertapa bagi kesejahteraan dunia, berbakti kepada dewi padi dengan cara berpuasa pada upacara, memuja nenek moyan dan membuat laksa untuk bahan pokok seba.
Adapun nenek moyang orang Baduy terbagi pada dua kelompok yaitu nenek moyang yang berasal dari masa para batara dan masa puun. Gambaran Batara Tunggal terdapat dalam dua dimensi yaitu sebagai suatu kuasa yang kekuatannya yang tidak tampak tetapi berada di mana-mana, dan sebagai manusia biasa yang sakti. Dalam dimensi sebagai manusia sakti, Batara Tunggal mempunyai keturunan tujuh orang batara yang dikirimkan ke dunia di kabuyutan (tempat nenek-moyang), yaitu titik awal bumi Sasaka Pusaka Buana.
Mereka itu ialah Batara Cikal, yang diberitakan tidak ada keturunannya, Batara Patanjala yang menurunkan tujuh tingkat batara ketiga, yaitu (dari yang paling senior) Daleum Janggala, Daleum Lagondi, Daleum Putih Seda Hurip, Dalam Cinangka, Daleum Sorana, Nini Hujung Galuh, dan Batara Bungsu. Mereka itu yang menurunkan Bangsawan Sawidak Lima atau tujuh batara asal, nenek moyang orang Baduy. Daleum Janggala adalah batara yang tertua, dan yang menurunkan kerabat tangtu Cikeusing; Daleum Putih Seda Hurip menurunkan kerabat kampung Cibeo.
Para batara tingkat ketiga lain masing-masing menurunkan jenis kerabat pemimpin lainnya. Lima batara tingkat kedua, saudara-saudara muda Batara Pantajala, yaitu Batara Wisawara, Batara Wishnu, Batara Brahmana, Batara Hyang Niskala, dan Batara Mahadewa, menurunkan kelompok kerabat besar di luar Baduy yang disebut salawe nagara (dua puluh lima negara), yang menunjukkan jumlah kerabat yang besar, dan menurut pengetahuan orang Baduy adalah wilayah yang sangat luas di sebelah Sungai Cihaliwung (Garna 1988). Kelompok kerabat itulah yang dianggap orang Baduy keturunan yang lebih muda.
Dari ketujuh orang batara tingkat ketiga nenek-moyang orang Baduy itu tampak bahwa hanya kerabat jaro dangka yang berasal dari garis keturunan perempuan. Lainnya diturunkan melalui garis keturunan patrilineal. Para puun adalah keturunan Batara Patanjala, dan sampai masa akhir abad ke-19 oleh Jacobs dan maijer dicatat sudah terjadi 13 kali pergantian puun Sikeusik (1891: hlm. 13). Menurut catatan tahun 1988, jumlah puun Cikeusik adalah 24 orang, dan yang terakhir adalah Puun Sadi (Garna 1988).


Sumber :

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1039/kepercayaan-sunda-wiwitan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...