Syifa Afifah
17516264
1PA12
Tugas IBD 3
Soal : jelaskan pengertian dari manusia dan keadilan menurut pendapat anda
Manusia adalah suatu mahluk ciptaan tuhan yang sempurna. Ia disempurnakan melalui akal dan kejernihan hati. Mahluk yang diciptakan tuhan untuk menjadi pemimpin di muka bumi yang fana ini, dimana diantara semua mahluk yang tuhan ciptakan, hanya manusia yang dapat menyanggupi perintah tuhan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Dengan hebatnya Ia menyanggupi, sementara di lain dunia, para malaikat sibuk mempertanyakan apakah kebijakan tuhan itu sungguh baik. Disitulah para malaikat bertanya kepada tuhan perihal manusia akan menjadi khalifah di muka bumi ini . Tanya mailakat “untuk apa mereka diciptakaan untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini jikalau hanya aka nada banyak pertumpahan darah nantinya”.
Itulah manusia, terkadang ia bersikap seolah ia tidak memiliki hati dan dengan ringan tangannya ia secepat kilat menghancurkan ciptaan tuhan yang lainnya. Manusia melebelkan dirinya bahwa Ia adalah makhluk sempurna yang paling indah, sempurna , kuat, baik, bijaksana, mulia, bertanggung jawab, dapat diandalkan dan dengan kehebatan lain yang dapat mereka lebelkan sesuka hati.
Akan tetapi mereka seringkali terbuai nikmat dunia dan lupa bahwa mereka hanyalah suatu ciptaan tuhan, atau bahasa kasarnya, manusia hanyalah seonggok daging yang bernyawa yang memiliki akal dan hati yang kadang mereka kesampingkan untuk kepentingan individualis. Tidak seharusnya Ia memiliki lebel “paling”, “maha”, “amat”, “lebih”, atau lain sebagainya. Pepatah mengatakan bahwa “diatas langit masih ada langit”. Kalimat itu menggambarkan bahwa itu bukanlah omong kosong biasa yang tak dapat dipertanggungjawabkan. Kalimat tersebut seakan menyentil dan memperingati hati kecil manusia yang sudah lama tertumpuk oleh banyak bintik hitam. Dapat ditegaskan bahwa manusia hanyalah ciptaan sang maha pencipta. Bahwa sebab akibat yang terjadi di muka bumi ini terdapat campur tangan tuhan, sang maha pencipta. Tak sepantasnya manusia memiliki sifat sombing. Manusia adalah ciptaan tuhan yang wajib mematuhi perintah-Nya tanpa ada pengecualian setitikpun.
Dan dalam ilmu eksak, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk suatu jaringan-jaringan system fidik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan energy, manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia. Dalam ilmu-ilmu social manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu emperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo ekonomikus, manusia merupakan mahluk social yang tidak dapat berdiri sendiri, mahluk yang selalu ingin memiliki kekuasaan, mahluk yang berbudaya, sering disebut homo humanus, dan lain sebagainya.
Suatu keadilan tercipta ketika sesesorang memperlakukan sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya, perlakuan tersebut tidak pandang bulu atau pilih kasih, melaikan semua orang diperlakuakn sama sesuai hak dan kewajibannya. Keadilan adalah hal mutlak yang menjadi hak setiap organisme yang memiliki nyawa, sekalipun itu hewan, tumbuhan bahkan gunung sekalipun.
Ketika suatu organisme terusik keadilannya, ia berhak untuk mendapatakan hal tersebut seutuhnya. Keadilan menciptakan hubungan timbang balik yang harmonis, damai dan tentram, banyak dari Negara demokrasi ini bertebaran suatu bentuk ketidak adilan, seperti, para pejabat yang hanya menyandang pakaian mewah dan gelar mentereng berlaga bak pahlawan di bumi pertiwi ini mengatasnamakan kemakmuran rakyat adalah hal terpenting dalam mengemban tugas mereka, tapi apa ?
mereka menghadiri rapat macam anak ABG labil,-tidak mood,tidak rapat ; mood,rapat- apakah itu contoh perkabinetan Negara demokrasi yang menjadi sistem “terbaik” sebagai Negara berkembang. ”Para pahlawan Negara” itu akan hadir ketika terdapat kunjungan kerja luar negeri. Sudah rahasia umum peristiwa itu bak tamasya akhir pekan yang menyenangkan, tak satupun anggota “pahlawan Negara” absen dari tugas tersebut.
mereka menghadiri rapat macam anak ABG labil,-tidak mood,tidak rapat ; mood,rapat- apakah itu contoh perkabinetan Negara demokrasi yang menjadi sistem “terbaik” sebagai Negara berkembang. ”Para pahlawan Negara” itu akan hadir ketika terdapat kunjungan kerja luar negeri. Sudah rahasia umum peristiwa itu bak tamasya akhir pekan yang menyenangkan, tak satupun anggota “pahlawan Negara” absen dari tugas tersebut.
Itukah wujud perjuangan yang mereka inginkan untuk mensejahterakan rakyat ? itukah “tugas berat” yang mereka lakukan untuk mencapai kesejahteraan rakyat ? bukankah itu sama saja dengan memakan gaji buta wahai “para pahlawan Negara”?. Miris melihat Negara demokrasi ini krisis akan tindakan keadilan, terbayang tak terkira jasa para pahlawan yang sesunguhnya, berjuang susah payah untuk mendapatkan keadilan dari tangan para colonialism. Harta, airmata, bahkan darah sekalipun mereka simpuhkan untuk bumi pertiwi ini. Bahwa keadilan bukan sekedar kata sederhana, namun keadilan adalah sebuah kata yang dapat merubah nasib seseorang, bahkan suatu Negara sekalipun. Dengan keadilan, suatu organism dapat menghirup lebih banyak oksigen dengan hati damai, keadilan adalah hal mutlak yang melekat pada seluruh organism di jagad raya ini.
Soal : sebuah kasus yang berkaitan dengan manusia, kebudayaan, dan keadilan
a) Judul kasus
b) Synopsis dari kasus yang dibahas
c) Analisa akar permasalahan
d) Bentuk kadilan seperti apa yang diterapkan
Lahirnya Keadilan dari Ijab Qobul
Film ayat-ayat cinta ini diangkat dari novel karangan Habiburrahman El Shirazy, mengisahkan tentang seorang pemuda Indonesia bernama Fahri yang berasal dari keluarga sederhana dan sedang kuliah s2 di Universitas Al-Azhar mesir.
Fahri dalam film ayat-ayat cinta digambarkan sebagai seorang pemuda yang aktif dalam organisasi Islam dan memiliki iman yang kuat, Fahri juga di hadapkan pada masalah jodoh, di mana orang tuanya memintanya untuk segera menikah tapi Fahri sendiri masih bingung akan konsep jodoh sedangkan banyak sekali teman-teman wanita Fahri yang menyatakan cintanya melalui surat pada Fahri, tapi Fahri merasa belum menemukan pilihan Allah untuknya.
Fahri tinggal di lantai 1 suatu flat di Mesir bersama dengan 3 orang teman laki-laki. Fahri memiliki tetangga di lantai 3 flatnya, seorang gadis Mesir yang bernama Maria. Maria digambarkan sebagai gadis cantik yang pandai dalam bidang komputer dan banyak membantu Fahri yang kurang begitu mengerti komputer, dan juga sering memberikan makanan dan ashir mangga kesukaan Fahri. Ternyata Maria jatuh cinta pada Fahri, tapi dia tidak berani menyatakan perasaan cintanya.
Kemudian Muncullah Nurul temen 1 kampus Fahri yang juga menaruh hati pada Fahri, bahkan meminta pakde-nya melamar Fahri untuknya. Pindah ke scene lain dimana terdapat seorang muslimah yang sedang dipukuli oleh lelaki berbadan besar di suatu gang pada malam hari. Ternyata muslimah tersebut bernama Noura, dia kerap kali dipukuli oleh ayahnya yang bernama Bahadur. Fahri dari flatnya di lantai 3 melihat hal tersebut merasa tidak tega dan kemudian menelpon Maria dan meminta Maria untuk menolong Noura. Dengan berat hati Maria pun menolong Noura dan membawanya ke flatnya di lantai 1 untuk menginap sementara. Di saat subuh, Maria pun membangunkan Noura dan bersama Fahri membawa Noura ke tempat Nurul untuk mengungsi sementara. Terkuaklah bahwa Noura ingin dijual oleh ayahnya ke rumah pelacuran, dan ternyata orang yang mengaku sebagai ayahnya selama ini, hanyalah ayah angkat yang menukar Noura sejak kecil. Fahri berniat membantu Noura untuk mencari keluarganya.
Singkat cerita Fahri dengan bantuan temannya di KBRI berhasil mempertemukan Noura dengan orang tua aslinya. Dan Noura pun ternyata diam-diam memendam rasa cinta, dan dalam acara makan bersama untuk merayakan bertemunya Noura dan keluarganya, Noura pun menyerahkan sepucuk surat cintanya pada Fahri, dan berkata : “Demi Allah, Kau lelaki berhati mulia”.
Surat cinta Noura berisi :
Wahai orang yang lembut hatinya, sudah lama aku selalu mengecap pahit, kelam oleh penderitaan. Aku tak ada siapapun kecuali Allah di hatiku, tapi kau datang dengan cahaya. Aku ingin menjadi yang halal bagimu, yang kan kau kecup keningnya, kau hapus air matanya. Dari orang yang selalu merindukan cahayamu, Noura.
Beralih pada dialog antara Fahri dengan Alicia dan Aisha yang mengambil setting di sebuah kedai minuman, dimana Alicia ingin mencari informasi tentang Islam dari Fahri. Bahan perbincangan mereka yang menarik adalah ketika membahas tentang isu kekerasan dalam rumah tangga Islam, dimana Fahri dapat memberikan penjelasan dengan baik, beginilah dialognya :
Alicia : Jadi Islam benar-benar menghargai wanita?
Fahri : Islam mengajarkan kita kalau surga itu berada di bawah telapak kaki ibu, Begitu hadist meriwayatkan yang dijadikan dasar Islam sangat menjunjung tinggi perempuan.
Alicia : Lalu bagaimana dengan kekerasan dalam rumah tangga? Bukankah Alquran memberikan ijin suami memukul istrinya?
Fahri : Banyak lelaki muslim pengecut menggunakan Surat An-Nisa sebagai alasan untuk memukul istrinya. Sebenarnya surat An-Nisa menjelaskan 3 langkah jika seorang istri berlaku nusyu, yaitu melanggar komitmen pernikahan. Pertama dinasehati, kedua diperingatkan dan ketiga baru dipukul. Tetapi tidak boleh di muka dan niatnya bukan menyakiti.
Kemudian guru talaqi Fahri Syeikh Utsman menawarkan Fahri untuk melakukan taaruf dengan kemenakan mantan muridnya. Fahri awalnya bingung, tapi akhirnya menerima taaruf tersebut. Sesaat sebelum bertemu dengan kemenakan mantan murid Syeikh Utsman, Fahri yang gugup terlibat perbincangan dengan Syeikh Utsman :
Fahri : Saya ini cuma anak penjual tape. Saya belum punya pekerjaan tetap. Saya, saya merasa nggak pantes.
Syeikh Utsman : Istigfar, Fahri, pernikahan itu bentuk ibadah. Insya Allah akan dibukakannya pintu rizki kepadamu.
Kemenakan mantan murid Syeikh Utsman pun tiba, dan ternyata dia adalah Aisha, Fahri pun tersenyum. Kemudian Aisha pun membuka cadar wajahnya agar Fahri dapat melihat wajah aslinya, betapa terkejutnya Fahri ketika melihat wajah asli Aisha dan berucap “Subhanallah”. Fahri pun merasa menemukan jodohnya, dan ingin memberitahu Maria, namun Maria sedang pergi ke Hurgada bersama ibunya.
Akad nikah pun digelar, dalam suatu perhelatan yang indah, ijab kabul dilaksanakan ditengah kolam, dan begitu selesai ijab maka bertaburlah aneka bunga dan tepuk tangan serta luapan kegembiraan dari seluruh teman dan keluarga yang hadir. Nurul yang mengetahui pernikahan Fahri menangis tersedu karena cintanya bertepuk sebelah tangan tak terbalas sementara Fahri melewati indahnya malam pertama pernikahannya dengan Aisha.
Maria pun pulang dari Hurgada, dan kemudian ingin menemui Fahri, dan akhirnya dia mengetahui bahwa Fahri telah menikah, maka hancurlah hati Maria, menangis terisak-isak di kamarnya sambil memegang salib, memohon kekuatan pada Tuhannya untuk merelakan Fahri pergi dari hatinya. Hari demi hari berlalu, Maria ternyata tidak dapat melupakan Fahri dan mengalami depresi.
Pada suatu malam pakde Nurul dan istrinya meminta Fahri untuk menikahi Nurul, berpoligami tapi Fahri menolak karena pernikahan itu tidak hanya cinta semata. Aisha yang mendengar akan hal tersebut marah kepada Fahri, handphone Fahri pun berbunyi dan ternyata mendapat sms bahwa Maria mengalami kecelakaan di rumah sakit, tak lama kemudian terdengarlah suara pintu di ketuk dan kemudian Fahri yang membuka pintu tersebut, ternyata yang datang adalah 2 orang polisi Mesir yang membawa surat perintah penangkapan Fahri karena dituduh melakukan pemerkosaan terhadap Noura.
Fahri pun di penjara, dan Aisha mulai meragukan apakah Fahri adalah lelaki yang baik, maka dia menemui Nurul dan meminta keterangan dari Nurul, akhirnya Aisha mengetahui bahwa Fahri adalah lelaki yang baik dan tidak pernah memperkosa Noura. Sementara itu, Syeikh Utsman meninggal. Sidang Fahri pun digelar dan kesaksian dari para saksi di perdengarkan. Noura pun bersaksi bahwa Fahri telah memperkosanya, kesaksian dari beberapa saksi lainnya pun sangat memberatkan Fahri dan menunjukkan kalau Fahri bersalah karena telah menculik dan memperkosa Noura.
Fahri pun mencoba untuk mengajukan bukti surat cinta dari Noura yang dititipkannya pada Syeikh Utsman, sebagai bukti bahwa Noura-lah yang mencintai Fahri. Tetapi ternyata surat cinta Noura tidak dapat ditemukan karena disembunyikan oleh Syeikh Utsman yang telah meninggal. Fahri pun mengajukan Maria sebagai saksi, tapi ternyata Maria dan ibunya telah menghilang semenjak Maria mengalami kecelakaan. Aisha pun mencoba mencari tahu dimana Maria, dan akhirnya bisa menemukan tempat tinggal Maria yang baru dan pergi ke sana.
Sesampainya di sana ternyata Maria masih sakit, semenjak sembuh dari kecelakaan Maria tidak mau bangun lagi dan makin merasa depresi hingga tidak sadarkan diri. Ibu Maria memberikan diary Maria pada Aisha, Aisha pun membaca diary tersebut dan mengetahui betapa dalam rasa cinta Maria pada Fahri.
Sepetik isi Diary Maria :
“Kenapa aku tidak bisa meraih mesirku? Apakah karena aku dan dia berbeda? Apakah keyakinan dari Tuhan menghalangi kesucian cinta? Fahri telah menemukan sungai nilnya, dan itu bukan aku. Aku sungguh mencintainya….”
Aisha pun menjenguk Fahri di penjara dan menyerahkan diary Maria agar Fahri membacanya, dan Aisha meminta Fahri untuk menceritakan saat Fahri pertama kali bertemu Maria untuk direkam dan diperdengarkan pada Maria dengan harapan Maria dapat sadar saat mendengar suara Fahri.
Depresi Maria semakin parah, dan akhirnya dibawa ke rumah sakit. Aisha mencoba memperdengarkan suara Fahri, tapi tidak banyak berarti, sepertinya harus Fahri sendiri yang datang menemui Maria.
Aisha kemudian berkonsultasi dengan pengacara Fahri, dan akhirnya diputuskan untuk menggunakan hak warga negara jerman milik Aisha untuk mengeluarkan Fahri dari penjara selama 3 jam untuk menemui Maria. Fahri akhirnya dapat menemui Maria, dan menceritakan kenangannya ketika bersama Maria. Maria memberikan sedikit respon dengan mulai aktifnya pergerakan matanya, Aisha menghampiri Fahri dan berkata :
Aisha : Katakan, kamu akan menikahinya….
Fahri menolaknya, lalu Aisha menarik Fahri keluar ruangan dan mereka terlibat dialog :
Fahri : Poligami tidak semudah itu, ada banyak hal yang harus dipertanggungjawabkan. kamulah yang kupilih atas nama Allah, satu-satunya yang kupilih. kamulah jodohku Aisha.
Aisha : jodoh itu rahasia Allah Fahri. Ada diri muslimah dalam Maria, dia butuh kamu, bayi dalam kandunganku butuh ayahnya. Tolong Fahri, tolong Fahri….
Akhirnya Fahri setuju menikahi Maria, penghulu pun didatangkan, mas kawin disiapkan, Aisha merias Maria dan ijab pun diucapkan, akhirnya Fahri resmi menikahi Maria, tidak ada pesta, tidak ada suka atau gembira, karena Maria masih tidak sadarkan diri. Fahri pun menggenggam tangan Maria dan menciumnya serta mencoba untuk berbicara lagi dengan Maria :
Fahri : Aku mencintai kamu, kamu masih ingat kita bicara di sungai nil tentang jodoh, kamu sudah menemukan jodoh kamu Maria.
Aisha berlari keluar ruangan sambil menangis, sementara Fahri mencium kening Maria. Maria pun membuka mata dan berkata :
Maria : Fahri, jangan tinggalkan aku lagi….
Persidangan Fahri pun digelar kembali, dan Maria pun bersaksi bahwa Fahri tidak memperkosa Maria. Seusai kesaksian Maria, Noura pun mengakui bahwa Bahadur-lah yang memperkosa dirinya, dan dia memfitnah Fahri.
Akhirnya Fahri bebas, dan tinggal bertiga bersama dengan Maria dan Aisha di apartemen Aisha. Kebahagiaan Fahri pun dimulai, dimana dia memiliki 2 orang istri yang menyayanginya, tapi itu tidak berlangsung lama, karena Aisha akhirnya memilih pergi ke Turki untuk menenangkan diri dan mencoba menerima semua keadaan ini. Fahri pun menyusul Aisha ke rumah pamannya, akhirnya Fahri bertemu Aisha dan berkata :
Fahri : “Ikhlas Aisha, ikhlas… Aku tidak ikhlas menerima kamu lebih kaya dari aku, aku tidak ikhlas menerima kondisi kita bertiga dengan Maria, hingga aku tidak tahu adil itu apa dan bagaimana, aku akan belajar lagi, tapi untuk itu aku butuh kamu….”
Aisha pun pulang kembali ke rumah dan mereka hidup kembali bertiga dengan lebih berbahagia, karena sudah bisa menerima keadaan bahwa mereka harus hidup bertiga. Kebahagiaan mereka bertiga tidak untuk selamanya, Maria kembali jatuh sakit dan harus dirawat kembali karena jantungnya yang lemah, sementara itu kehamilan Aisha semakin membesar.
Maria yang sakit memanggil Fahri dan Aisha, lalu meminta maaf :
Maria : maafin aku, Fahri, Aisha
Fahri : Maria ga ada yang salah sampe kamu harus minta maaf
Maria : aku minta maaf bukan karena kesalahan aku tapi kebodohanku, sekarang aku baru ngerti antara cinta dan keinginan untuk memiliki tidak sama, maafin aku Fahri, Aisha maafin aku… Fahri ajari aku solat, aku ingin solat dengan kalian…
Mereka solat berjamaah, Fahri sebagai imam, Aisha makmum dan Maria juga sebagai makmum melaksanakan solat dari tempat tidur dan setelah selesai solat, Fahri dan Aisha baru menyadari kalau Maria telah meninggal dalam solatnya, yang pertama dan terakhir.
Fahri dalam film ayat-ayat cinta digambarkan sebagai seorang pemuda yang aktif dalam organisasi Islam dan memiliki iman yang kuat, Fahri juga di hadapkan pada masalah jodoh, di mana orang tuanya memintanya untuk segera menikah tapi Fahri sendiri masih bingung akan konsep jodoh sedangkan banyak sekali teman-teman wanita Fahri yang menyatakan cintanya melalui surat pada Fahri, tapi Fahri merasa belum menemukan pilihan Allah untuknya.
Fahri tinggal di lantai 1 suatu flat di Mesir bersama dengan 3 orang teman laki-laki. Fahri memiliki tetangga di lantai 3 flatnya, seorang gadis Mesir yang bernama Maria. Maria digambarkan sebagai gadis cantik yang pandai dalam bidang komputer dan banyak membantu Fahri yang kurang begitu mengerti komputer, dan juga sering memberikan makanan dan ashir mangga kesukaan Fahri. Ternyata Maria jatuh cinta pada Fahri, tapi dia tidak berani menyatakan perasaan cintanya.
Kemudian Muncullah Nurul temen 1 kampus Fahri yang juga menaruh hati pada Fahri, bahkan meminta pakde-nya melamar Fahri untuknya. Pindah ke scene lain dimana terdapat seorang muslimah yang sedang dipukuli oleh lelaki berbadan besar di suatu gang pada malam hari. Ternyata muslimah tersebut bernama Noura, dia kerap kali dipukuli oleh ayahnya yang bernama Bahadur. Fahri dari flatnya di lantai 3 melihat hal tersebut merasa tidak tega dan kemudian menelpon Maria dan meminta Maria untuk menolong Noura. Dengan berat hati Maria pun menolong Noura dan membawanya ke flatnya di lantai 1 untuk menginap sementara. Di saat subuh, Maria pun membangunkan Noura dan bersama Fahri membawa Noura ke tempat Nurul untuk mengungsi sementara. Terkuaklah bahwa Noura ingin dijual oleh ayahnya ke rumah pelacuran, dan ternyata orang yang mengaku sebagai ayahnya selama ini, hanyalah ayah angkat yang menukar Noura sejak kecil. Fahri berniat membantu Noura untuk mencari keluarganya.
Singkat cerita Fahri dengan bantuan temannya di KBRI berhasil mempertemukan Noura dengan orang tua aslinya. Dan Noura pun ternyata diam-diam memendam rasa cinta, dan dalam acara makan bersama untuk merayakan bertemunya Noura dan keluarganya, Noura pun menyerahkan sepucuk surat cintanya pada Fahri, dan berkata : “Demi Allah, Kau lelaki berhati mulia”.
Surat cinta Noura berisi :
Wahai orang yang lembut hatinya, sudah lama aku selalu mengecap pahit, kelam oleh penderitaan. Aku tak ada siapapun kecuali Allah di hatiku, tapi kau datang dengan cahaya. Aku ingin menjadi yang halal bagimu, yang kan kau kecup keningnya, kau hapus air matanya. Dari orang yang selalu merindukan cahayamu, Noura.
Beralih pada dialog antara Fahri dengan Alicia dan Aisha yang mengambil setting di sebuah kedai minuman, dimana Alicia ingin mencari informasi tentang Islam dari Fahri. Bahan perbincangan mereka yang menarik adalah ketika membahas tentang isu kekerasan dalam rumah tangga Islam, dimana Fahri dapat memberikan penjelasan dengan baik, beginilah dialognya :
Alicia : Jadi Islam benar-benar menghargai wanita?
Fahri : Islam mengajarkan kita kalau surga itu berada di bawah telapak kaki ibu, Begitu hadist meriwayatkan yang dijadikan dasar Islam sangat menjunjung tinggi perempuan.
Alicia : Lalu bagaimana dengan kekerasan dalam rumah tangga? Bukankah Alquran memberikan ijin suami memukul istrinya?
Fahri : Banyak lelaki muslim pengecut menggunakan Surat An-Nisa sebagai alasan untuk memukul istrinya. Sebenarnya surat An-Nisa menjelaskan 3 langkah jika seorang istri berlaku nusyu, yaitu melanggar komitmen pernikahan. Pertama dinasehati, kedua diperingatkan dan ketiga baru dipukul. Tetapi tidak boleh di muka dan niatnya bukan menyakiti.
Kemudian guru talaqi Fahri Syeikh Utsman menawarkan Fahri untuk melakukan taaruf dengan kemenakan mantan muridnya. Fahri awalnya bingung, tapi akhirnya menerima taaruf tersebut. Sesaat sebelum bertemu dengan kemenakan mantan murid Syeikh Utsman, Fahri yang gugup terlibat perbincangan dengan Syeikh Utsman :
Fahri : Saya ini cuma anak penjual tape. Saya belum punya pekerjaan tetap. Saya, saya merasa nggak pantes.
Syeikh Utsman : Istigfar, Fahri, pernikahan itu bentuk ibadah. Insya Allah akan dibukakannya pintu rizki kepadamu.
Kemenakan mantan murid Syeikh Utsman pun tiba, dan ternyata dia adalah Aisha, Fahri pun tersenyum. Kemudian Aisha pun membuka cadar wajahnya agar Fahri dapat melihat wajah aslinya, betapa terkejutnya Fahri ketika melihat wajah asli Aisha dan berucap “Subhanallah”. Fahri pun merasa menemukan jodohnya, dan ingin memberitahu Maria, namun Maria sedang pergi ke Hurgada bersama ibunya.
Akad nikah pun digelar, dalam suatu perhelatan yang indah, ijab kabul dilaksanakan ditengah kolam, dan begitu selesai ijab maka bertaburlah aneka bunga dan tepuk tangan serta luapan kegembiraan dari seluruh teman dan keluarga yang hadir. Nurul yang mengetahui pernikahan Fahri menangis tersedu karena cintanya bertepuk sebelah tangan tak terbalas sementara Fahri melewati indahnya malam pertama pernikahannya dengan Aisha.
Maria pun pulang dari Hurgada, dan kemudian ingin menemui Fahri, dan akhirnya dia mengetahui bahwa Fahri telah menikah, maka hancurlah hati Maria, menangis terisak-isak di kamarnya sambil memegang salib, memohon kekuatan pada Tuhannya untuk merelakan Fahri pergi dari hatinya. Hari demi hari berlalu, Maria ternyata tidak dapat melupakan Fahri dan mengalami depresi.
Pada suatu malam pakde Nurul dan istrinya meminta Fahri untuk menikahi Nurul, berpoligami tapi Fahri menolak karena pernikahan itu tidak hanya cinta semata. Aisha yang mendengar akan hal tersebut marah kepada Fahri, handphone Fahri pun berbunyi dan ternyata mendapat sms bahwa Maria mengalami kecelakaan di rumah sakit, tak lama kemudian terdengarlah suara pintu di ketuk dan kemudian Fahri yang membuka pintu tersebut, ternyata yang datang adalah 2 orang polisi Mesir yang membawa surat perintah penangkapan Fahri karena dituduh melakukan pemerkosaan terhadap Noura.
Fahri pun di penjara, dan Aisha mulai meragukan apakah Fahri adalah lelaki yang baik, maka dia menemui Nurul dan meminta keterangan dari Nurul, akhirnya Aisha mengetahui bahwa Fahri adalah lelaki yang baik dan tidak pernah memperkosa Noura. Sementara itu, Syeikh Utsman meninggal. Sidang Fahri pun digelar dan kesaksian dari para saksi di perdengarkan. Noura pun bersaksi bahwa Fahri telah memperkosanya, kesaksian dari beberapa saksi lainnya pun sangat memberatkan Fahri dan menunjukkan kalau Fahri bersalah karena telah menculik dan memperkosa Noura.
Fahri pun mencoba untuk mengajukan bukti surat cinta dari Noura yang dititipkannya pada Syeikh Utsman, sebagai bukti bahwa Noura-lah yang mencintai Fahri. Tetapi ternyata surat cinta Noura tidak dapat ditemukan karena disembunyikan oleh Syeikh Utsman yang telah meninggal. Fahri pun mengajukan Maria sebagai saksi, tapi ternyata Maria dan ibunya telah menghilang semenjak Maria mengalami kecelakaan. Aisha pun mencoba mencari tahu dimana Maria, dan akhirnya bisa menemukan tempat tinggal Maria yang baru dan pergi ke sana.
Sesampainya di sana ternyata Maria masih sakit, semenjak sembuh dari kecelakaan Maria tidak mau bangun lagi dan makin merasa depresi hingga tidak sadarkan diri. Ibu Maria memberikan diary Maria pada Aisha, Aisha pun membaca diary tersebut dan mengetahui betapa dalam rasa cinta Maria pada Fahri.
Sepetik isi Diary Maria :
“Kenapa aku tidak bisa meraih mesirku? Apakah karena aku dan dia berbeda? Apakah keyakinan dari Tuhan menghalangi kesucian cinta? Fahri telah menemukan sungai nilnya, dan itu bukan aku. Aku sungguh mencintainya….”
Aisha pun menjenguk Fahri di penjara dan menyerahkan diary Maria agar Fahri membacanya, dan Aisha meminta Fahri untuk menceritakan saat Fahri pertama kali bertemu Maria untuk direkam dan diperdengarkan pada Maria dengan harapan Maria dapat sadar saat mendengar suara Fahri.
Depresi Maria semakin parah, dan akhirnya dibawa ke rumah sakit. Aisha mencoba memperdengarkan suara Fahri, tapi tidak banyak berarti, sepertinya harus Fahri sendiri yang datang menemui Maria.
Aisha kemudian berkonsultasi dengan pengacara Fahri, dan akhirnya diputuskan untuk menggunakan hak warga negara jerman milik Aisha untuk mengeluarkan Fahri dari penjara selama 3 jam untuk menemui Maria. Fahri akhirnya dapat menemui Maria, dan menceritakan kenangannya ketika bersama Maria. Maria memberikan sedikit respon dengan mulai aktifnya pergerakan matanya, Aisha menghampiri Fahri dan berkata :
Aisha : Katakan, kamu akan menikahinya….
Fahri menolaknya, lalu Aisha menarik Fahri keluar ruangan dan mereka terlibat dialog :
Fahri : Poligami tidak semudah itu, ada banyak hal yang harus dipertanggungjawabkan. kamulah yang kupilih atas nama Allah, satu-satunya yang kupilih. kamulah jodohku Aisha.
Aisha : jodoh itu rahasia Allah Fahri. Ada diri muslimah dalam Maria, dia butuh kamu, bayi dalam kandunganku butuh ayahnya. Tolong Fahri, tolong Fahri….
Akhirnya Fahri setuju menikahi Maria, penghulu pun didatangkan, mas kawin disiapkan, Aisha merias Maria dan ijab pun diucapkan, akhirnya Fahri resmi menikahi Maria, tidak ada pesta, tidak ada suka atau gembira, karena Maria masih tidak sadarkan diri. Fahri pun menggenggam tangan Maria dan menciumnya serta mencoba untuk berbicara lagi dengan Maria :
Fahri : Aku mencintai kamu, kamu masih ingat kita bicara di sungai nil tentang jodoh, kamu sudah menemukan jodoh kamu Maria.
Aisha berlari keluar ruangan sambil menangis, sementara Fahri mencium kening Maria. Maria pun membuka mata dan berkata :
Maria : Fahri, jangan tinggalkan aku lagi….
Persidangan Fahri pun digelar kembali, dan Maria pun bersaksi bahwa Fahri tidak memperkosa Maria. Seusai kesaksian Maria, Noura pun mengakui bahwa Bahadur-lah yang memperkosa dirinya, dan dia memfitnah Fahri.
Akhirnya Fahri bebas, dan tinggal bertiga bersama dengan Maria dan Aisha di apartemen Aisha. Kebahagiaan Fahri pun dimulai, dimana dia memiliki 2 orang istri yang menyayanginya, tapi itu tidak berlangsung lama, karena Aisha akhirnya memilih pergi ke Turki untuk menenangkan diri dan mencoba menerima semua keadaan ini. Fahri pun menyusul Aisha ke rumah pamannya, akhirnya Fahri bertemu Aisha dan berkata :
Fahri : “Ikhlas Aisha, ikhlas… Aku tidak ikhlas menerima kamu lebih kaya dari aku, aku tidak ikhlas menerima kondisi kita bertiga dengan Maria, hingga aku tidak tahu adil itu apa dan bagaimana, aku akan belajar lagi, tapi untuk itu aku butuh kamu….”
Aisha pun pulang kembali ke rumah dan mereka hidup kembali bertiga dengan lebih berbahagia, karena sudah bisa menerima keadaan bahwa mereka harus hidup bertiga. Kebahagiaan mereka bertiga tidak untuk selamanya, Maria kembali jatuh sakit dan harus dirawat kembali karena jantungnya yang lemah, sementara itu kehamilan Aisha semakin membesar.
Maria yang sakit memanggil Fahri dan Aisha, lalu meminta maaf :
Maria : maafin aku, Fahri, Aisha
Fahri : Maria ga ada yang salah sampe kamu harus minta maaf
Maria : aku minta maaf bukan karena kesalahan aku tapi kebodohanku, sekarang aku baru ngerti antara cinta dan keinginan untuk memiliki tidak sama, maafin aku Fahri, Aisha maafin aku… Fahri ajari aku solat, aku ingin solat dengan kalian…
Mereka solat berjamaah, Fahri sebagai imam, Aisha makmum dan Maria juga sebagai makmum melaksanakan solat dari tempat tidur dan setelah selesai solat, Fahri dan Aisha baru menyadari kalau Maria telah meninggal dalam solatnya, yang pertama dan terakhir.
Akar permasalahan dimulai ketika munculnya sebuah kecemburuan di hati noura kepada fahri sang pujaan hati sehingga terbesit dalam hatinya untuk mengthalalkan berbagai macam cara untuk mendapatkan dan memiliki sang pujaan hati. Noura menggunakan cara memfitnah fahri telah memperkosanya, ia membuat laporan pemerkosaan kepada polisi untuk memenjarankan fahri dan menuntut pertanggungjawaban fahri atas permekosaan dirinya. Semua saksi yang dibawa noura menyudutkan fahri, tanpa bukti yang kuat fahri tidak dapat membela diri. Fahri mempunyai bukti sebuah surat cinta noura, namun bukti tersebut dipegang oleh syaikh ustman, namun malangnya nasib fahri, sang syaikh telah menemui sang khalik. Satu-satunya cara untuk membebaskan fahri adalah menjadikan maria sebagai saksi dalam persidangan.
Namun maria belum sadarkan diri dari komanya, akhirnya aisah menyarankan fahri untuk menikahi maria agar ia sadarkan diri karena maria sangat mencintai fahri. Sampai pada akhirnya fahri menikahi maria, dan maria tersadarkan dari komanya. Lalu ia memberikan kesaksian bahwa bukan fahri yang memperkosa noura namun baharuddinlah sang ayah tiri yang melakukannya. Siapa sangka sebuah keadilan tercapai melalui sebuah ikatan pernikahan, banyak cara untuk mendapatkan keadilan yang murni. Poligami bukanlah budaya arab yang tidak berkeadilan. Tak selamanya sesuatu yang terlihat buruk memang buruk, tergantung bagaimana orang itu memandangnya. Poligami bukanlah hal yang menjadi kontrofersi yang harus diperdepatkan panjang lebar, akan lebih baik saling menghargai pendapat orang lain agar terciptanya dunia yang dipenuhi dengan keadilan yang indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar