Minggu, 20 November 2016

Tugas 3 Ilmu Budaya Dasar Bagas Adi pratama




ILMU BUDAYA DASAR
TUGAS 3

   
  BAGAS ADI PRATAMA
     11516290
     1PA12

SOAL.
1)      Jelaskan pengertian dari manusia dan keadilan,menurut pendapat anda!!
2)      Carilah sebuah kasus yang berkaitan dengan manusia,kebudayaan,dan keadilaan!!
·         Cantumkan judul.
·         Buat sinopsisnya.
·         Analisis akar permasalahan kasus tersebut.
·         Keadilan seperti apa yang diterapkan pada kasus tersebut

JAWABAN.
1)      Pengertian manusia dan keadilan menurut saya,
   Manusia adalah mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna diantara mahluk lainnya, yang mempunyai akal, pikiran serta hati nurani dan manusia merupakan mahluk hidup sosial yang membutuhkan orang lain serta memerlukan interaksi dengan orang lain dan tidak bisa hidup secara individu.
Keadilan adalah setiap manusia untuk memperoleh apa yang menjadi haknya, dan dengan tepat menempatkan sesuai apa yang menjadi haknya tersebut.

jika manusia tinggal disuatu negara,manusia tersebut berhak mendapatkan haknya secara adil dengan manusia lainnya yang tinggal didalam negara tersebut. Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.



Dalam Sila Kedua pun dijelaskan bahwa Kemanusiaan yang adil dan beradab yaitu mengajak masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain,  ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat
dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya.

Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.

2)      Contoh kasus yang berkaitan dengan manusia,kebudayaan,dan keadilaan yang akan saya ambil dari film

Ø  “ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)”

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh3OV6sLjR451yV69lnYhSBlOTc7_nggtRUkPUat7euk1H5X5-ti05L565gfk3hEdpHKogwbbD15m-VeNqM7SQjJor_vMZBG6XQxiSovF-7Z_NQJAOSnWE8o85rAs2cvVpOA-ejoK4j-k/s200/film+alangkah+lucunya+negeri+ini.jpg
Gambar 1.3

Ø  Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) merupakan film yang disutradarai oleh Deddy Mizwar dan didukung oleh sejumlah pemain seperti Reza rahardian, Slamet Rahardjo, Tio Pakusadewo dll. Film yang sarat akan pesan moral dan kritikan sosial yang tersampaikan dengan apik dari awal film sampai akhir.

Film ini mengisahkan mengenai Muluk (Reza Rahadian), seorang pemuda yang mempunyai gelar sarjana management, namun masih belum menemukan pekerjaan yang tepat untuknya. Akan tetapi, ia tak pernah patah semangat. Ia selalu mendapat dukungan dari sang ayah, Pak Makbul (Deddy Mizwar), serta sang kekasih, Rahma. Suatu ketika, saat Muluk sedang melewati pasar, ia bertemu dengan pencopet cilik yang bernama Komet sedang mencopet seorang bapak-bapak. Merasa tersinggung karena tahu betapa susahnya mencari uang, Muluk pun menangkap pencopet itu dan berniat membawanya ke kantor polisi. Namun urung dilakukannya.

Merasa tertolong karena tidak diadukan ke polisi, pencopet cilik ini mulai akrab dengan Muluk dan dia membawanya ke markas pencopet. Lalu, Muluk diperkenalkan dengan Bang Jarot (Tio Pakusadewo) selaku bos pencopet yang mengurus sekumpulan anak-anak yang pekerjaannya tidak lain adalah mencopet. Muluk mengajak Bang Jarot dan anak-anak pencopet ini untuk melakukan kerjasama dengannya. Sebuah kerjasama yang melibatkan ilmu yang didapatnya dari bertahun-tahun kuliah, yakni manajemen. Ia akan melakukan sistem manajemen terhadap setiap penghasilan yang didapat dari setiap pencopet di setiap harinya. Muluk beralasan, dengan cara ini, maka sedikit demi sedikit, uang tersebut akan terkumpul dan para pencopet cilik tersebut nantinya dapat membuka sebuah usaha dan tak perlu lagi mencopet.Dengan mengenakan biaya 10% dari hasil setiap mencopet akan diberikan pada Muluk, Jarot pun setuju menjalani kerjasama tersebut.

Kemudian dengan bantuan dari dua orang temannya, Pipit (Ratu Tika Bravani) dan Samsul (Asrul Dahlan), untuk mengajarkan anak-anak tersebut ilmu kewarganegaraan serta ilmu agama. Hasilnya, kini anak-anak pencopet tersebut telah menjadi orang yang “berpendidikan”, baik secara sosial maupun relijius.

Namun, apakah pendidikan mampu membuat mereka untuk berhenti dari mencopet?
Berbagai kritik moral dan sosial yang terjalin di sepanjang jalan cerita film ini, tentu saja merupakan sebuah tamparan keras pada mereka orang-orang yang mengaku berpendidikan dan memiliki nilai moral tinggi, namun dengan tega merampas hak-hak rakyat yang seharusnya mereka berikan. Hal ini mampu disampaikan Deddy Mizwar dengan jalan yang lancar, komikal dan dipenuhi anekdot-anekdot politis yang pas ukurannya.

Hasilnya, tanpa disadari oleh setiap penontonnya, berbagai pendidikan moral nan religius mengalir lancar dalam 100 menit masa penayangan film ini.

Dengan cemerlang, Deddy Mizwar dapat membungkus pesan-pesan menusuk tersebut lewat kemasan komedi yang menghibur. Walau disampaikan dengan tidak serius dan dibawakan lucu oleh para pemainnya, namun jangan salah, justru formula seperti ini yang biasanya mujarab menyentil hati nurani kita. Sepertinya tidak ada satu pun yang luput dari kritikan, apalagi ketika berbicara soal para petinggi negeri ini yang duduk di kursi empuk setiap harinya. Dengan menggunakan simbol `pencopet`, Deddy Mizwar berusaha menyampaikan pesan-pesan moral ke dalam film. Dialog-dialog yang hadir sepertinya secara halus menyentil mereka (para pemimpin negeri) yang tidak lagi peduli dengan nasib bangsa ini dan mereka yang “betah” memperkaya diri sendiri, membuang muka dari kenyataan bahwa negeri ini sedang menderita. Mungkin juga kritikan tersebut akan mampir mengetuk hati nurani kita, setidaknya berharap bisa sedikit mengingatkan betapa “lucunya” tanah air yang kita tinggali dari lahir ini.

Alangkah Lucunya (Negeri Ini) ditampilkan dengan ringan sehingga mudah mengena kepada para penontonnya. Dengan dukungan barisan jajaran pemeran yang sangat kuat, naskah cerita yang tampil sederhana dan tidak berlebihan, serta dukungan teknis berupa tata suara dan sinematografi yang seringkali mengisi masuk ke dalam jalan cerita yang disampaikan, Alangkah Lucunya (Negeri Ini) mungkin akan menjadi suatu fenomena tersendiri di industri film Indonesia dimana film ini mampu berbicara secara kualitas serta dengan mudah akan disukai para penontonnya.


Ø  Akar permasalahan di dalam film ini terpapar jelas tentang kisah nyata di negeri ini bahwa eksploitasi anak benar-benar ada dan nampak nyata di negeri. Generasi-generasi muda yang seharusnya belajar dan mencari ilmu setinggi-tingginya, malah dituntut dan di ajarkan untuk melakukan sesuatu yang tidak halal, yaitu mencopet.

 Mereka jadi terbiasa dan menjadikan pekerjaan yang tidak halal ini menjadi sesuatu yang menyenangkan dan baik bagi mereka. Mereka jadi terbiasa dengan kehidupan enak dan santai dengan jalan mencopet dan malas untuk mencari pekerjaan yang halal seperti mengasong contohnya.

Di dalamnya juga menggambarkan bahwa kesenjangan social yang ada di masyarakat ternyata mempengaruhi tingkat pendidikan dari masyarakat itu sendiri. Para masyarakat yang tidak memiliki tingkat ekonomi yang mencukupi pada kenyataannya mempengaruhi pendidikan dari masyarakat itu sendiri.

Kebanyakan dari mereka yang tidak memiliki keuangan yang mencukupi memiliki pendidikan yang rendah, bahkan tidak berpendidikan sama sekali. Begitu juga dengan orang-orang yang telah memiliki gelar belum tentu juga mendapatkan pekerjaan atau kehidupan yang layak karena di negeri ini, uang adalah hal yang paling penting. Segalanya sepertinya dapat terbayarkan oleh uang.

Di Film ini juga digambarkan bahwa kurangnya lapangan pekerjaan mempengaruhi tingkat pengangguran dan kriminalitas di negeri ini dimana orang-orang yang tidak memiliki kekuasaan atau uang biasanya kebanyakan menjadi pengangguran, pengamen atau pengemis karena kenyataan di negeri ini bahwa mencari suatu lapangan pekerjaan itu sangatlah susah dan membutuhkan yang namanya pengalaman, pendidikan, kekuasaan, dan yang paling utama adalah uang untuk mendapatkan pekerjaan yang bermakna dan berharga di negeri ini.

Oleh karena susahnya mencari yang namanya pekerjaan atau lapangan pekerjaan di negeri ini, maka perlu adanya pembangunan paradigm baru, yaitu paradigm entrepreneurship yang harus dimiliki oleh seluruh generasi muda. Ini bertujuan agar para generasi muda tidak selalu bergantung pada orang lain dan berusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, dengan begitu di negeri tingkat lapangan kerja dapat bertambah dan tingkat pengangguran, pengemis dan pengamenpun dapat berkurang.

Ø  Ironis memang ketika kita mendapati salah satu pasal UUD 1954 yaang menyatakan “bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara” sementara kenyataan yang terjadi pada negara ini sebenarnya menunjukkan kebalikannya.

Menilik dari sistem komunikasi Indonesia yang ditonjolkan pada film ini menunjukkan bahwa sampai kapanpun persepsi orang tentang pencopet tidak akan berubah sekalipun mereka telah mendapatkan pendidikan akademik maupun agama.

Persepsi seperti inilah yang menyebabkan susahnya masyarakat negeri ini untuk bergerak maju dan mendapatkan perubahan yang signifikan. Masyarakat Indonesia sudah terlalu terpaku ada suatu hal yang mereka nilai dari luarnya sehingga terkadang lupa oleh apa yang sebenarnya terjadi. Perbandingan yang ditonjolkan pada film ini sebenarnya sangat klasik, koruptor dan pencopet.

Dan sebaiknya para penegak hukum harus lebih bisa menegakan hukum yang telah berlaku dan tidak menerima apapun yang akhirnya bisa untuk meringankan hukuman kepada pelaku yang bersalah.


DAFTAR PUSTAKA

o   vioktaviantiii.blogspot.com/2014/11/contoh-kasus-manusia-keadilan.html
o   julianoeigo.blogspot.com/2013/01/makalah-analisis-film-alangkah-lucunya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...