NAMA
: MIA AYU MUSAROFAH
NPM : 14516389
Pengertian
manusia, cinta kasih, dan kebudayaan
·
Manusia
Manusia
adalah makhluk yang sempurna. yang membedakan manusia dengan makhluk lain
adalah manusia memiliki akal, yang digunakan untuk mengontrol nafsu, emosi, dan
juga prilakunya. Setiap manusia adalah unik, berbeda dari manusia lainnya.
Emosi yang dimiliki manusia dipengaruhi oleh apa yang dilihatnya dan dialaminya.
Setiap manusia memiliki caranya masing-masing dalam melihat, memaknai,
menjalani dan mengerjakan sesuatu. Manusia tidak pernah bisa hidup sendiri
tanpa manusia lainnya, itu sebabnya Tuhan menciptakan Hawa untuk menemani Adam.
Dengan nafsunya, manusia juga memiliki prilaku cenderung merusak apa yang ada
di bumi. Tapi untungnya manusia memiliki akal dan cinta kasih untuk
meminimalisir sikap buruknya tersebut. Dengan cinta kasih terhadap sesama
makhluk hidup manusia tidak menggunduli hutan. Dengan cinta kasih manusia hidup
rukun dan damai bersama manusia lainnya serta tidak saling manyakiti. Dengan akalnya
manusia selalu ingin tahu tentang segala hal.
·
Cinta Kasih
Menurut
W. J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang
(kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Cinta
menurut saya adalah perasaan tulus yang mendalam dalam menyukai dan menyayangi
seseorang. Cinta adalah hal yang membahagiakan, tapi tidak jarang juga cinta
membuat seseorang merana. Cinta adalah
sesuatu yang universal. Cinta tidak hanya terjadi diantara sepasang kekasih,
tetapi juga kepada orang tua, keluarga, guru, sahabat, tetangga, dan kepada
seluruh manusia. Kasih adalah perwujudan dari rasa cinta yang ada di dalam hati
seseorang. Kasih disebut juga memberi dan mengasihi. Cinta kasih bisa diartikan
dengan mengasihi dengan tulus orang yang kita sayangi. Setiap manusia memiliki
cinta kasih. Baik kepada sesama manusia, kepada hewan, dan juga tentunya kepada
Sang Pencipta. Dalam bukunya seni
mencinta, Erich Fromm menyebutkan bahwa cinta itu terutama memberi, bukan
menerima. Dan memeberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Pengertian
cinta juga dikemukakan oleh Dr Sarlito W. Sarwono. Ia mengatakan bahwa cinta
memiliki 3 unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan. Yang dimaksud
keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas
untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Keintiman yaitu
adanva kebiasaan atau tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia
sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan kemesraan adalah rasa ingin membelai atau
dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
mengungkapkan rasa sayang dan seterusnya.
·
Kebudayaan
Kebudayaan adalah suatu
yang menjadi ciri masyarakat di suatu daerah. Kebudayaan juga terjadi secara
berulang-ulang dalam waktu yang lama sehingga menjadi kebiasaan. Kebiasaan dipengaruhi
juga oleh lingkungan tempat seserorang tinggal dan melakukan aktivitas
sehari-hari.
Hubungan
antara manusia, cinta kasih dan kebudayaan
Apakah
ada manusia yang tidak memiliki cinta kasih? Semua manusia memiliki rasa cinta
kasih sebagai salah satu bentuk dari emosi seseorang. Manusia tidak bisa hidup
tanpa cinta. Cinta tidak bisa dibuktikan tanpa kasih, pemberian baik lahir atau
batin. Kasih dalam cinta juga bisa berbentuk pengorbanan. seperti yang dikemukakan
oleh Dr Sarlito W. Sarwono, bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu keterikatan,
keintiman dan kemesraan. Ketiga unsur tersebut juga dipengaruhi oleh kebudayaan
yang ada disekitarnya. Contohnya adalah cinta kasih adalah dasar komunikasi
dalam suatu keluarga yang saling menyayangi. Pada prinsipnya anak terlahir dan
terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak
anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua.
Adanya kasih sayang ini juga mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang
tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam.
Contoh
kebudayaan bercinta kasih terhadap sesama manusia dan terhadap Tuhan.
·
Kebudayaan bercinta kasih terhadap
sesama manusia
Cinta berarti juga bersimpati.
Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta kepada Tuhan dan cinta
kepada saudara. Kebanyakan manusia memiliki sisi pri kemanusiaan, manusia akan sedih bila melihat manusia lainnya
menderita atau terluka. Dalam esay on love ada pengertia bahwa cinta adalah
rasa persatuan tanpa syarat. Itu berarti dalam rasa belas kasihan tidak
terkandung unsur pamrih. Belas kasihan kita tumpahkan benar-benar keluar dari
lubuh hati yang ikhlas. Contohnya adalah Pangeran Sidharta menyatakan belas
kasihan kepada rakyatnya dengan jalan meninggalkan istana untuk menjadi biksu. Pada
suatu hari pangeran Sidharta keluar istana diiringi hamba sahayanya secara
diam-diam. Dalam perjalanan itu dia menjumpai orang sakit, ia tanyakan kepada
hambanya “mengapa orang itu?” dijawabnya pertanyaan itu. Kemudian bertemu
dengan orang mati, “mengapa orang itu diusung, mengapa mati dan sabagainya”.
Setelah dijawab semua pertanyaan itu, maka merenunglah Sidharta. Setiba di
Istana tergoda hatinya oleh penderitaan di luar istana dan dibandingkan dengan
kemewahan di istana. Akhirnya ia memutuskan untk meninggalkanistana, pergi ke
hutan mencari arti hidup. Betapa pilu hati Ayah Bundanya menyaksikan putra
pangerannya, calon penggantinya berpakaian biksu sedang mengemis di pasar. Sekali
tidak diberi, dua kali tidak diberi, dan untuk ketiga kali dan terakhir kali
tidak juga diberi, kembalilah ia ke hutan tempat ia bertapa sampai hari yang
diizinkan untk mencari makan dengan mengemis. Pangeran Sidharta akhirnya
menjadi Budha Gautama penyebar agama Budha.
·
Kebudayaan bercinta kasih terhadap Tuhan
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran : 31). Cinta yang ikhlas seserang kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini juga membuat seseorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semsesta. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya. Bukti cinta seorang hamba kepada Tuhannya adalah dengan solat, pujian, doa dan smua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tindakan dan tingkah laku ditujukan kepada Allah semta, dan hanya mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya. Contohnya adalah ketika Nabi Ibrahim harus mengkurbankan anaknya Nabi Ismail. Nabi Ibrahim benar-benar ikhlas menjalankan apa yang diperintahkan Allah melalui mimpinya, bahwa ia harus menyembelih anaknya sendiri. Nabi Ibrahim tentu sangat mencintai dan menyayangi anaknya, tetapi rasa cintanya terhadap anaknya tidak lebih besar dari rasa cintanya terhadap Allah. Sehingga ia berserah beribadah kepada Allah, sekalipun harus kehilangan putranya sendiri. Rupanya Allah hanya menguji cinta Ibrahim, dan Allah telah melihat bukti cinta Ibrahim kepadaNya, lalu akhirnya Allah mengganti anak Ibrahim untuk disembelih tersebut dengan seekor kambing. Maka ketika seorang hamba diuji hendaklah dia bersabar ia bersabar karena itu merupakan bentuk cinta kasih Allah, buktikanlah cinta kita dengan keihklasan, maka Allah pun akan membuktikan cintaNya dengan memberi kita pertolongan.
Sumber: MKDU
Ilmu Budaya Dasar (Widyo Nugroho, Ahmad Muchji)
Universitas: www.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar