Tugas Ilmu Budaya Dasar
Nama : Khalidah Zazkya
NPM : 13516893
Kelas : 1 PA 12
- Jelaskan
pengertian manusia dan keadilan menurut pendapat anda
Ø Manusia
: merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Yang di ciptakan dengan memiliki bentuk yang
sempura serta dibekali dengan akal serta pikiran yang dapat mereka gunakan
untuk bertindak, berpikir dan membedakan mana hal yang baik serta buruk.
Ø Keadilan
: merupakan sikap yang menyamaratakan derajat semua manusia tanpa padang bulu. Dapat
dikatakan pula bahwa keadilan adalah ketika hak yang mereka peroleh sama dengan
kewajiban yang mereka kerjakan. Sehingga tidak terjadi istilah berat sebelah
atau ketidakadilan. Oleh karena itu sering disebutkan bahwa hendaknya hak
diperoleh setelah kita mengerjakan kewajiban kita terlebih dahulu. Sehingga
ketika kedua hal tersebut terlaksana dengan sebagaimana mestinya terciptalah
keadilan.
- Carilah
sebuah kasus yang berkaitan dengan manusia, kebudayaan dan keadilan (kasus
dalam kehidupan nyata atau dalam sebuah film)
- Cantumkan
judul kasusnya : Kasus salah dakwaan secara sengaja yang dilakukan oleh salah
satu oknum polisi.
- Buatlah
sinopsis dari kasus yang akan dibahas.
Jawab : Sinopsis Film: “Conviction”
Film
ini merupakan pengambaran ulang kisah nyata perjuangan seorang wanita bernama Betty Anne Waters untuk membebaskan
kakak kandungnya, Kenneth Waters yang akrab dipanggil Kenny. Ia didakwa
melakukan pembunuhan berencana (di Amerika Serikat disebut pembunuhan tingkat
satu) terhadap Katharina Brow di Kota Ayer, negara bagian Massachusetts.
Pengadilan memutuskan ia bersalah pada tahun 1983, setelah ditanggap pada tahun
1980 dan dilepaskan karena kurang bukti. Adanya pengakuan dari tiga orang saksi
yaitu mantan istrinya (Brenda), mantan pacarnya (Roseanna) serta petugas polisi
Sersan Nancy Taylor yang membuat Kenny kembali ditangkap. Pada tahun 1982, ia
dijatuhi hukuman seumur hidup tanpa peluang pembebasan bersyarat. Yakin
kakaknya tidak bersalah, Betty Anne berusaha membebaskannya. Karena tidak ada
pengacara yang mau membantu, ia
memutuskan untuk kuliah hukum.
Tiga
tahun kemudian Betty menikah dan tinggal bersama suaminya Rick. Mereka dikaruniai
dua orang putra yaitu Richard dan Ben,
satu saat ia gelisah karena Kenny yang biasanya rajin meneleponnya tiap minggu
tiba-tiba absen. Ketika ia mengeceknya, ternyata Kenny melakukan percobaan
bunuh diri di penjara. Betty Anne yang sempat mengabaikan kuliahnya memutuskan
untuk melanjutkannya. Suaminya tidak mendukung, dan mereka akhirnya bercerai.
Sempat
ada penggambaran kilas balik saat pengadilan Kenny berlangsung. Di saat itu,
kehadiran ibu mereka yang ternyata bukan wanita baik-baik. Ia memiliki sembilan
anak dari tujuh pria berbeda dan semuanya dibiarkan tumbuh tanpa kelayakan.
Karena itulah Kenny dan Betty sangat dekat dan saling mendukung satu sama lain.
Betty
berjuang keras berkuliah hukum di Roger Williams University di Rhode Island
sambil bekerja di bar. Tujuannya adalah agar setelah lulus, ia bisa menjadi
pengacara bagi kakaknya sendiri. Moralnya jatuh dan kembali berhenti kuliah,
hingga seorang teman kuliahnya Abra Rice yang juga sudah tua datang kerumah dan
memberinya semangat.
Dikelompok
belajarnya, Betty mengetahui satu fakta baru. Saat itu ada sebuah metode
ditemukan di bidang kedokteran yang bisa berguna bagi pembuktian satu kasus
kejahatan terutama pembunuhan. Metode itu adalah penelitian DNA. DNA merupakan
satu kode genetik yang unik pada manusia. Dan sama seperti sidik jari, tak ada
DNA manusia yang sama satu sama lain.
Setelah
lulus dan mendapatkan izin sebagai pengacara, Betty makin bersemangat. Ia pun
mencari kembali bukti (novum) baru dan menggali kembali kasus tersebut. Ia
menghubungi Barry Scheck dari “Innocence Project”, pengacara yang bertujuan
membantu orang-orang yang salah dakwa dan dihukum atas kesalahan yang bukan merupakan
perbuatannya.
Semula
ia mendapatkan kesulitan, karena petugas polisi tidak mau membantunya.
Untunglah ia kemudian dibantu oleh seorang letnan yang simpati. Ketika diadili
dulu, golongan darah Kenny dinyatakan sama dengan golongan darah si pembunuh.
Hanya saja, ketika itu tes DNA belum ada.
Saat
mencari bukti itulah ia mendapatkan informasi bahwa Sersan Nancy dipecat dari
dinas aktif kepolisian karena merekayasa barang bukti dalam suatu kasus hukum.
Fakta ini membuat Betty makin yakin pada kecurigaannya terhadap kesaksian dan
bukti yang dihadirkan dalam pengadilan Kenny.
Mereka
sempat dipersulit termasuk oleh laboratorium yang lama mengeluarkan hasilnya.
Akhirnya hasil tes DNA keluar, memastikan bahwa darah pembunuh yang ada di TKP
bukan lah darah Kenny. Dengan novum baru tersebut, Betty membuka kembali kasus
dan meminta Kenny dibebaskan. Ia memberitahukan Kenny di penjara tentang hal
itu dan kakaknya gembira karena setelah 16 tahun ditahan, ia berpotensi
dibebaskan
Akan
tetapi, kantor jaksa wilayah yang dipimpin Martha Coakley menolak pembuktian
itu. Mereka mengatakan bahwa masih ada cukup bukti untuk menahan Kenny.
Frustasi, Kenny mengatahan bahwa otoritas hukum akan menemukan cara untuk tetap
menahannya daripada mengakui bahwa pengadilan
dan pemidanaan dirinya cacat dan salah. Betty pun kecewa tapi menolak kalah.
Betty
ditemani Abra dan Barry kemudian menggunjungi dua saksi kunci kasus itu. Mantan
istri dan mantan kekasih Kenny. Dengan berlinangan air mata keduanya mengakui bahwa
dulu mereka disuruh oleh Sersan Nancy untuk bekerja sama. Sebagai orang yang
menangkap Kenny sang polisi merekayasa kesaksian agar mendapatkan hasil.
Didesak oleh anaknya Mandy yang terkejut pada dusta ibunya, Brenda mantan istri
Kenny akhirnya menandatangani surat
pengakuan (affidavit). Dengan bekal surat pengakuan dua saksi kunci dan bukti
tes DNA itulah kembali mereka mengajukan pembuktian kembali kasus sekaligus
pembatalannya.
Dalam
sidang pengadilan, Kenny akhirnya dibebaskan dan direhabilitasi. Mandy yang
semula mengira ayahnya pembunuh hingga menolak dihubungi oleh Betty akhirnya
mengubah sikapnya. Ia malah membenci ibunya yang telah berdusta.
Dalam
epilog dinarasikan bahwa Betty berhasil memenangkan tuntutan melawan Kota Ayer
atas salah dakwaan kepada Kenny. Akan tetapi berkas Sersan Nancy tetap tidak
bisa dituntut karena hukum negara bagian Massachussets melindunginya.
Disebutkan pula bahwa pembunuh asli Katharina Brow tidak pernah terungkap.
- Analisis
apa yang menjadi akar permasalahan dalam kasus tersebut
Jawab
: Akar permasalahan tersebut adalah terjadi salah dakwaan pada kasus pembunuhan
seorang wanita bernama Katharina Brow yang melibatkan Kenneth Waters. Salah
dakwaan tersebut dilakukan oleh salah satu polisi setempat yang bernama Sersan
Nancy. Sersan Nancy melakukan rekayasa kesaksian terhadap dua orang saksi kunci
pada kasus pembunuhan tersebut. Ia melakukan itu agar segera mendapatkan hasil
dari penyelidikannya. Dan akhirnya menyebabkan Kenneth Waters mendapat hukuman
seumur hidup atas kejahatan yang tidak pernah ia lakukan. Karena yakin kakaknya
tidak pernah melakukan hal tersebut, Betty sang adik, memutuskan untuk belajar
hukum di Roger William University. Sehingga setelah lulus nanti ia dapat
menjadi pengacara untuk kakaknya sendiri. Karena tak ada satupun pengacara yang
bersedia untuk membela Kenneth dalam kasus pembunuhan terencana yang merupakan
kasus pembunuhan tingkat satu di Amerika Serikat.
- Keadilan
apa yang diterapkan dalam kasus tersebut
Jawab
: Setelah Betty menyelesaikan studynya dan lulus menjadi seorang pengacara, ia
pun bersemangat untuk mengungkap kembali kasus yang menimpa kakaknya. Dengan
dibantu oleh Barry dan seorang Letnan, Betty mengumpulkan bukti baru dan tambahan fakta
bahwa ada metode tes DNA, yang saat itu bisa digunakan untuk mengungkapkan
kasus kejahatan terutama pembunuhan. Karena dulu saat dituding membunuh,
golongan darah si pembunuh dan kakaknya sama. Namun, karena belum ada metode
tes DNA kebenaran bahwa kakaknya bukan seorang pembunuh tidak dapat dibuktikan.
Sayangnya, setelah mendapatkan hasil tes DNA yang menyatakan bahwa Kenny
bukanlah pembunuh Katharina, kantor jaksa wilayah tetap menolaknya dengan
alasan masih ada bukti yang lebih kuat untuk tetap menahan Kenny. Betty yang
frustasi tetap optimis untuk membuktikan kebenaran itu. Ia kembali mendatangi saksi kunci dari kasus
pembunuhan tersebut dengan didampingi oleh Barry dan Abra yang merupakan teman
sekampusnya dahulu. Dan terkuaklah semuanya bahwa kala itu mereka diminta oleh
Sersan Nancy untuk memberikan kesaksian palsu, agar masalah pembunuhan tersebut
dapat segera terlesesaikan. Dengan mengantongi kedua bukti baru tersebut, Betty
pun kembali mengajukan penangguhan atas dakwaan kepada kakaknya itu. Akhirnya
berkat kerja keras Betty selama ini, Kenny pun dapat dibebaskan dan
direhabilitasi. Meskipun Sersan Nancy bersalah karena telah memalsukan
kesaksian, ia tidak dapat dimasukan kepenjara karena hukum negara bagian
Massachussets melindunginya. Tetapi, meskipun Sersan Nancy tidak dapat dimasukan
ke penjara, ia tetap mendapat hukuman berupa pemecatan dari dinas aktif
kepolisian karena memalsukan barang bukti pada kasus hukum lainnya. Sayangnya,
hingga saat itu pembunuh Katharina belum dapat diketahui.
Sumber
:
http://www.resensi-film.com/movie/conviction/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar