Nama : Ni Luh Putu Kintan
Kelas : 1 PA 12
NPM : 15516392
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2
1. Jelaskan pengertian manusia, cinta kasih dan kebudayaan menurut pendapat anda sendiri!
a. Manusia
Makhluk yang terlahir paling sempurna diantara makhluk lainnya yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa di mana makhluk tersebut memiliki akal makhluk yang bertangung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan, yaitu sifat kuasa, pengasih, penyayang, pemaaf, berilmu dan berkehendak.
b. Cinta Kasih
Cinta kasih adalah perasaan yang dimiliki manusia dimana perasaan itu muncul ketika seseorang mulai menyukai atau cinta terhadap sesuatu seperti benda-benda pemberian, hewan peliharaan atau sesama manusia seperti pasangan dan keluarga.
Cinta kasih juga dapat diartikan sebagai perasaan yang dapat menumbuhkan gairah hidup, membangkitkan daya kreativitas, yang melahirkan karya-karya besar dalam bidang ilmu pengetahuan dan seni dalam segala bentuk dan manifestasinya.
c. Kebudayaan
Kebudayaan adalah sebuah hasil karya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan kebiasaan di mana manusia itu harus mengikuti kebudayaan yang telah mereka ciptakan.
2. Jelaskan hubungan antara manusia, cinta kasih dan kebudayaan!
a. Hubungan manusia dengan cinta kasih
Kata cinta senantiasa dirangkaikan dengan kata “ kasih “ sehingga terbentuklah kata “ cinta kasih “. Cinta kasih dikaitkan secara sangat erat dengan makna kata kasih sayang, pemujaan dan belas kasihan, dipantulkan dan dikonkritkan oleh manusia dalam perilaku dan sikap hidupnya sehari-hari terhadap subyek dan obyek di luar dirinya dan yang berhadapan dengan dirinya.
Cinta kasih merupakan fitrah manusia, oleh karena itu, cinta kasih merupakan kebutuhan manusia yang fundamental. Cinta kasih memiliki daya maha ajaib falam menyembuhkan dan membebaskan manusia.
Menurut teori, cinta menyangkut sikap dasar untuk memperhatikan dan memenuhi kepuasaan, ketentraman dan perkembangan orang atau sesuatu yang kita cintai. Apabila manusia telah memiliki sikap dasar itu dan mengamalkannya, barulah dapat dikatakan manusia telah mencintai yang dicintainya.
Cinta atau lebih luas lagi cinta kasih menyatakan berbagai wujud. Perwujudan sikap dan pengalaman hubungan orang tua dengan anaknya, sikap melindungi dan menghargai perlindungan itu, sikap persahabatan, kemesraan hubungan antara dua jenis kelamin, ikatan dengan suatu tempat, terhadap sesuatu benda, kejadian atau terhadap makanan sekalipun.
Cinta tidak sama dengan emosi atau perasaan, walaupun perasaan atau emosi ada hubungannya dengan cinta. Cinta biasanya dirasakan sebagai bentuk perasaan yang kuat, yang menimbulkan gairah hidup.
b. Hubungan manusia dengan kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang artinya bentuk jamak dari kata “ budhi ” yang berarti budhi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dngan budi atau akal.
Kebudayaan didefinisikan sebagai suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Manusia dan kebudayaan pada hakikatnya pasti memiliki hubungan yang berkaitan dengan satu sama lain seperti yang kita ketahui bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oelh masyarakat itu sendiri, karena kebudayaan itu sendiri dibuat oleh manusia, sehingga mau tidak mau mereka harus mengikuti / mematuhi kebudayaan tersebut.
Contohnya yang dapat kita lihat / kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari adalah “ membuang sampah pada tempatnya “. Peraturan tersebut dibuat karena kurangnya perhatian masyarakat terhadap kebiasaan membuang samapah pada tempatnya sangatlah minim. Banyaknya masyarakat yang membuang sampah ke sungai di kawasan tempat tinggal mereka, sehingga menyebabkan berbagai masalah. Aroma yang tidak sedap, banyak sampah yang menyumbat di sungai, sehingga menyebabkan banjir.
3. Berikan contoh kebudayaan yang berkaitan dengan cinta kasih terhadap sesama manusia dan terhadap Tuhan!
a. Cinta kasih terhadap sesama manusia
Laporan Wartawan Tribunnews.com Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Masjid Al Azhar, Kebayoran, Jakarta menyelenggarakan salat Idul Fitri pada Rabu (6/7/2016) pukul 07.00 WIB.Prof. DR. H. Yunahar Ilyas, Lc. MA yang menjadi khatib dalam salat Idul Fitri menyampaikan pesan penting, di mana umat Muslim di seluruh dunia harus menciptakan rasa damai dan perdamaian kepada seluruh umat manusia.
Ia juga menyampaikan bahwa isu terorisme menjadi isu yang sangat luar biasa dimanapun, label bahwa umat Muslim sebagai teroris itu tidak benar. Dalam salat Idul Fitri di Masjid Al Azhar terlihat pula Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional, Sutrisno Bachir. "Memang isu yang sedang menjadi perhatian sekarang yaitu terorisme" ujar Sutrisno Bachir usai salat Idul Fitri kepada tribunnews.com.
Sutrisno juga menyampaikan bahwa label umat Muslim sebagai teroris tidak benar, umat Muslim yang sesungguhnya ialah damai dan cinta kasih terhadap sesama manusia. "Saat ini ada pelebelan bahwa umat Muslim adalah teroris, hal tersebut tidak benar. Umat Muslim yang sesungguhnya ialah menciptakan damai dan cinta kasih terhadap sesama manusia," katanya.
Kesimpulan dari contoh diatas : dengan adanya sebuah nasihat atau ceramah dari Prof. DR. H. Yunahar Ilyas, Lc di atas, ia sangat perhatian kepada masyarakat Indonesia.
b. Cinta kasih terhadap Tuhan
Sembahyang atau sering juga disebut muspa kramaning sembah merupakan jalan dan salah satu cara Memuja Tuhan. Salah satu hakekat inti ajaran agama Hindu (sanata dharma) adalah sembahyang. Setiap orang yang mengaku beragama, ia pasti melakukan sembahyang karena sembahyang menurut agama bersifat wajib (harus). sembahyang intinya adalah iman atau percaya sehingga semua tingkah laku atau perbuatan, pikiran dan ucapan sebagai perwujudan dalam bentuk "bakti" hakekatnya sumber pada unsur iman (sradha).
Menurut kitab Atharwa Weda XI.1.1, unsur iman atau sradha dalam agama hindu meliputi : Satya, Rta, Tapa, Diksa, Brahma dan Yadnya. Dari keenam unsur srada tersebut, dua ajaran trakhir termasuk ajaran sembahyang. Sembahyang terdiri dari dua suku kata, yaitu:
- Sembah yang artinya "sujud atau sungkem" yang dilakukan dengan cara - cara tertentu dengan tujuan untuk menyampaikan penghormatan, perasaan hati atau pikiran, baik dengan ucapan kata - kata maupun tanpa ucapan (pikiran atau perbuatan).
- Hyang artinya "yang dihormati atau dimuliakan" sebagai obyek pemujaan, yaitu Tuhan Yang Maha Esa, yang berhak menerima penghormatan menurut kepercayaan itu.
Sumber :
1. Ismail, Mansyur : 1987, Ilmu Budaya Dasar, STIA YAPMA, Mataram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar