Nama : Nur
Herlista A.M
NPM : 15516546
Kelas : 1PA12
Tugas Ilmu
Budaya Dasar 3
1.
Jelaskan pengertian
dari manusia dan keadilan menurut pendapat anda.
a. Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya.
Manusia tercipta hasil dari pembuahan pertemuan antara sel sperma dengan sel
telur yang berkembang menjadi zigot lalu seutuhnya menjadi manusia yang hidup
kurang lebih selama 9 bulan 10 hari di dalam rahim seorang perempuan. Manusia
terdiri dari dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Manusia di dunia
ini memiliki berbagai suku budaya dan ras yang beragam.
b. Keadilan
Keadilan adalah kondisi
kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau
orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang
besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf
politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan
(virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada
sistem pemikiran". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus
dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia
yang berjuang menegakkan keadilan. keadilan intinya adalah meletakkan segala
sesuatunya pada tempatnya. adil dalam manusia adalah tidak membedakan antara
satu sama lain dan mendapatkan hak masing-masing sebagai manusia dan
bermartabat.
2. Carilah
sebuah kasus yang berkaitan dengan manusia, keadilan, dan kebudayaan. (kasus
dalam kehidupan nyata atau dalam sebuah film).
a.
Judul film
Mirachel in cell 7
b.
Sinopsis film mirachel
in cell 7
Cerita film diawali
oleh seorang laki-laki bernama Yong Goo (Ryu Seung Ryong) yang memilki
keterbelakangan mental. Ia tinggal bersama anak perempuannya, Ye Seung (Kal So
Won) dalam kehidupan yang sangat bahagia. Ayahnya menghidupi putrinya. Tibalah
saatnya Ye Seung memasuki sekolah pertamanya. Ia berkata pada ayahnya bahwa ia
sangat menginginkan tas di sebuah toko. Namun apalah daya tas tersebut sudah
laku terjual sebelum sempat dibeli oleh mereka. Hari berikutnya, ayah Ye Seung
tak sengaja bertemu dengan anak yang membeli tas tersebut.
Anak yang seusia dengan
putrinya itu bermaksud untuk menunjukkan toko lain yang juga menjual tas yang
sama. Tiba-tiba terjadilah sebuah insiden dan anak tersebut meninggal dunia.
Ternyata anak tersebut
adalah anak dari komisaris polisi!
Ditetapkanlah ayah Ye
Seung sebagai tersangka tunggal dalam kasus tersebut. Ia pun dipaksa untuk
melakukan pengakuan palsu. Akhirnya ia dijebloskan ke penjara di sel nomor 7
dengan tuduhan penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan.
Singkat cerita,
teman-teman satu selnya membantu untuk memasukkan Ye Seung dalam sel mereka
agar bisa berkumpul bersama ayahnya. Namun hal ini tak berlangsung lama karena kepala
sipir mengetahuinya. Akhirnya Ye Seung pun dipulangkan kembali ke panti asuhan
tempatnya kini. Beberapa hari kemudian, kepala sipir dihubungi terkait Ye Seung
yang masuk rumah sakit lantaran tak mau makan apapun semenjak dipulangkan.
“AKU TAK INGIN PERGI
LEBIH JAUH LAGI. BISAKAH KAU MENANGKAPKU JUGA? TOLONG …”
Mengetahui hal
tersebut, kepala sipir ikut bersimpati pada Yong Goo dan membantu Ye Seung
untuk masuk ke sel nomor 7 lagi. Hari-hari berlalu tibalah saat dimana Yong Goo
harus mengikuti persidangan. Setelah berlatih bersama teman-teman satu selnya
untuk menjawab pertanyaan yang akan diberikan ketika persidangan, Yong Goo
dengan bersemangat mendatangi sidang tersebut.
Namun ternyata sang
komisaris polisi mengancamnya tepat sebelum persidangan dan Yong Goo terpaksa
harus mengakui hal yang tak pernah ia lakukan. Akhirnya ia divonis hukuman mati
oleh hakim.
Mendekati hari
eksekusi, teman-teman satu selnya memiliki ide untuk Yong Goo agar dapat
melarikan diri dari penjara. Namun ternyata ide tersebut tak berhasil. Tibalah
di hari eksekusi Yong Goo yang juga bertepatan dengan ulang tahun putrinya. Dia
memberikan tas yang selama ini diinginkan Ye Seung sebagai kado ulang tahunnya.
“TERIMAKASIH TELAH
MENJADI AYAHKU”
Hari itu adalah hari
terakhir pertemuan mereka, semua sudah terlambat. Kini Ye Seung tumbuh menjadi
wanita yang cantik (Park Shin Hye). Semenjak kepergian ayahnya, ia berusaha
menjadi seorang pengacara. Ia pun akhirnya membuka kembali kasus tersebut untuk
membersihkan nama ayahnya. Akhirnya sang hakim, menyatakan bahwa ayahnya tidak
bersalah.
c.
Akar permasalahan dari
kasus.
Ketika tas sailermoon
sudah laku terjual sebelum sempat dibeli
oleh ye-sung dan ayahnya. Hari berikutnya, ayah Ye Seung tak sengaja bertemu
dengan anak yang membeli tas tersebut.
Anak yang seusia dengan
putrinya itu bermaksud untuk menunjukkan toko lain yang juga menjual tas yang
sama. Tiba-tiba terjadilah sebuah insiden dan anak tersebut meninggal dunia.
Ternyata anak tersebut
adalah anak dari komisaris polisi!
Ditetapkanlah ayah Ye
Seung sebagai tersangka tunggal dalam kasus tersebut. Ia pun dipaksa untuk
melakukan pengakuan palsu saat olah TKP. Akhirnya ia dijebloskan ke penjara di
sel nomor 7 dengan tuduhan penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan.
Hari-hari berlalu t Setelah berlatih bersama teman-teman
satu selnya untuk menjawab pertanyaan yang akan diberikan ketika persidangan,
Yong Goo dengan bersemangat mendatangi sidang tersebut.
Namun ternyata sang
komisaris polisi mengancamnya tepat sebelum persidangan dan Yong Goo terpaksa
harus mengakui hal yang tak pernah ia lakukan. Akhirnya ia divonis hukuman mati
oleh hakim.ibalah saat dimana Yong Goo harus mengikuti persidangan. Hari itu adalah hari terakhir pertemuan
mereka, semua sudah terlambat. Kini Ye Seung tumbuh menjadi wanita yang cantik
(Park Shin Hye). Semenjak kepergian ayahnya, ia berusaha menjadi seorang
pengacara. Ia pun akhirnya membuka kembali kasus tersebut untuk membersihkan
nama ayahnya.
d. Keadilan
seperti apa yang diterapkan dalam film.
Keadilan agar hukum di
negara korea mengakui bahwa ayah yesung tidak bersalah. Kasus yang menimpa
ayahnya adalah kasus yang menghakimi ayahnya secara tidak benar dan bersifat
memaksa. Sehingga yesung berjuang untuk membersihkan nama ayahnya dari kasus
tersebut walaupun ayahnya telah dihukum mati dan meninggal dunia ketika yesung
masih kecil.
Daftar pustaka
John Rawls, A Theory of Justice (revised edn, Oxford:
OUP, 1999), p. 3
Thomas Nagel, 'The Problem of Global Justice', Philosophy
and Public Affairs 33(2005): 113-47. p. 113.
http://www.avepress.com/miracle-in-cell-no-7-keajaiban-untuk-hati-yang-tulus/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar