Minggu, 20 November 2016

Tugas IBD III Rikayanti



Manusia dan Keadilan 

Rikayanti/16516415 




Pengertian Manusia dan Keadilan 

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat tertinggi dibanding makhluk hidup lainnya, memiliki akal budi dan istimewa. Manusia memiliki sifat kodrat yaitu sifat kodrat perseorangan/makhluk pribadi/individu, dan sifat kodrat masyarakat/makhluk sosial. Di dalam mengatur hubungan kodrat manusia ini perlu adanya tingkah laku adil yang kemudian menjadi tujuan umat manusia dalam mengatur kehidupannya. Oleh sebab itu tingkah laku adil atau keadilan menjadi tumpuan harapan manusia, semua orang menghendaki keadilan. 

Keadilan adalah sikap atau tindakan di dalam hubungan antar manusia dalam hal kebenaran/pengakuan dan perlakuan yang seimbang/sama rata antara hak dan kewajiban.



The Confession (Pengakuan) 

Oleh: John Grisham 


Sinopsis 

Travis Boyette sangat beruntung. Pada tahun 1998 dia menculik, memerkosa, dan membunuh seorang pemadu sorak di Slone, kota kecil di Texas Timur. Dia terheran-heran ketika polisi menangkap dan menghukum Donte Drumm, pemain football lokal, dan menjadikannya terpidana mati. Sembilan tahun berlalu, Travis baru saja mendapatkan pembebasan bersyarat untuk sebuah kasus kriminal lain. Donte akan dihukum mati empat hari lagi. 

Travis mengidap tumor otak yang tak bisa dioperasi, dan untuk pertama kali dalam hidupnya yang kacau, dia memutuskan untuk bertindak benar dan membuat pengakuan. Travis Boyette mambawa dua pengakuan hebat pada sang pendeta, Keith Schroeder, mengenai dirinya yang sekarat akibat penyakit yang dideritanya karena tumor otak dan yang paling mencengangkan adalah tindakan mengerikan yang ia lakukan sembilan tahun sebelumnya, yaitu membunuh sorang gadis pemandu sorak bernama Nicole Yarber. Sayangnya, kepolisian setempat, pengadilan dan pihak terkait lainnya tengah menyiapkan hukuman mati untuk si tertuduh yang tak bersalah, Donte Drumm, pemuda berkulit hitam yang dinilai cukup baik di lingkungannya. Penangkapan Donte sembilan tahun yang lalu dinilai tidak berdasar karena: tidak adanya bukti fisik, tidak adanya mayat (karena menurut pengakuan terpaksa Donte, ia telah membuang mayat gadis tersebut di sungai merah, didukung fakta penemuan membercard Nicole di sepanjang aliran sungai selama penyisiran), hanya pengakuan ampuh (pengakuan dari bibir Donte yang keluar ketika ia telah benar-benar lelah menghadapi introgasi selama belasan jam, tanpa istirahat, dengan banyak ancaman, kata-kata kasar dan tekanan mental yang akan membuat siapa saja mengambil keputusan yang sama dengannya), seekor anjing pelacak (bernama Yogi yang disinyalir mengendus dengan penuh keyakinan bahwa aroma Nicole ditemukan dalam mobil van hijau milik keluarga Donte), saksi mata yang berdusta bernama Joey Gamble (lelaki yang menaruh hati pada Nicole sekaligus membenci Donte, sang pangeran lapangan football. Pada awal kesaksiannya pada polisi, Gamble sama sekali tidak menyangka bahwa idenya yang penuh dusta membawa temannya sendiri pada sebuah kematian). 

Boyette meminta bantuan Keith untuk memberitahu seluruh dunia bahwa telah terjadi salah penangkapan dalam kasus kematian Nicole. Sementara si pendeta merasa sangat kebingungan karena dihadapkan pada permasalahan hukum yang sama sekali tidak ia pahami. Berkat kegigihannya (dan dibantu oleh istrinya, Dana Schroeder), Keith berhasil menemukan sorang pengacara pembela yang selama sembilan tahun itu telah membantu Donte untuk bebas dari kesalahan yang tidak pernah dilakukannya. Pengacara itu bernama Robbie Flak. 

Walau pada awalnya Mr.Flak tidak mempercayai pengakuan Boyette, kesungguhan Keith untuk datang langsung ke Slone yang berjarak 650KM dari Kansas, akhirnya meluluhkan hati Robbie dan memberi kesempatan bagi Boyette untuk memperbaiki kesalahannya. Usaha keras yang mereka lakukan bersama adalah: dengan membuat rakaman pengakuan langsung oleh Boyette yaitu afidavit (penarikan kesaksian palsu) dari Joey Gamble:tergesa-gesa menyerahkan perjuangan terakhir mereka ke pengadilan; surel darurat ke kantor gubernur, pada akhirnya keputusan tetap bulat dan tak bisa lagi diganggu gugat, permohonan penundaan dan penghentian eksekusi ditolak. 

Dan ketika menit demi menit berlalu, tak ada lagi yang bisa mereka lakukan selain pasrah dan ikhlas. Pun demikian halnya dengan Donte dan keluarganya. Ditengah rasa sedih dan kecewa luar biasa, Donte telah menyiapkan dirinya sendiri untuk menghadang kematian. Dan pesan terakhir Donte sebelum cairan mematikan itu menembus pembuluh darahnya, membuat saya yang sedang membaca kisah ini seakan sedang bergabung dengan mereka semua di bilik kematian itu, menatap pada tubuh kurus Donte yang dipajang ditengah ruangan, diatas brankas yang ditutupi seprai putih, dengan lima sabuk yang melingkari tubuhnya. 

Begini bunyi pesannya: 

“Aku mencintai ibuku dan ayahku, dan aku sedih sekali ayahku meninggal sebelum aku sempat mengucapkan selamat berpisah. Negara Bagian Texas tidak mengizinkan aku menghadiri pemakamannya. Kepada Cendric, Marvin dan Andrea, aku mencintai kalian semua dan kita akan berjumpa kembali suatu hari nanti. Maafkan aku karena telah melibatkan kalian dalam semua ini, tapi ini bukan salahku. Kepada Robbie, aku sayang kau, Bung. Kau yang terhebat. Kepada keluarga Nicole Yarber. Dia gadis yang manis, dan kuharap suatu hari mereka menemukan orang yang membunuhnya. Dengan demikian kurasa kalian semua harus berada di sini dan menyaksikannya sekali lagi. Aku tidak bersalah! Aku sudah dihukum selama sembilan tahun oleh Negara Bagian Texas untuk sebuah kejahatan yang tidak kulakukan! Aku tak pernah menyentuh Nicole Yarber dan aku tak tahu siapa yang membunuhnya. Kepada Detektif Drew Kerber, Paul Koffee, Hakim Grale, semua anggota dewan juri yang rasis, semua tikus buta di mahkamah-mahkamah banding, dan kepada Gubernur Newton, hari penghakiman kalian akan tiba. Pada saat mereka menemukan pembunuh yang sebenarnya, aku akan hadir di sana untuk menghantui kalian.” 



Hanya selang beberapa jam saja setelah kematian memilukan Donte, mereka semua mengetahui dengan pasti bahwasanya orang yang mereka eksekusi adalah seorang pemuda baik yang sama sekali tak bersalah. Fakta yang terlambat hadir di permukaan. Namun sesuai dengan janjinya, Robbie Flak sekali lagi berjuang untuk Donte, kali ini demi membersihkan nama baiknya, memberitahu semua orang bahwasanya Donte tak punya sumbangsih sama sekali terhadap kematian Nicole Yarber. 



Akar permasalahan dan Adakah keadilan? 

Dalam kasus ini seorang pemuda yang tidak bersalah Donte Drumm dihukum mati karena kasus sembilan tahun silam yang merupakan kejahatan Travis Boyette dalam kasus kematian Nicole Yarber, sang pemandu sorak SMA, gadis kulit putih yang mayatnya tidak pernah ditemukan. Kebungkaman Travis Boyette selama sembilan tahun, yang membiarkan orang lain menjalani hukumannya. Kemudian tiba-tiba muncul menjelang lima jam terakhir, dan mengharapkan semua orang mau mendengarkan pengakuan yang sebenarnya. Seandainya Boyette muncul dan menemukan mayat itu, maka tidak akan ada eksekusi terhadap orang yang salah. Boyette terlalu pengecut untuk maju kedepan. 

Bagaimana sebuah hukum dan peraturan yang diciptakan manusia mampu membuat seorang tak bersalah terbunuh. Bagaimana sebuah sistem yang juga diciptakan oleh manusia dapat membuat seorang yang tak tahu apa-apa menghabiskan masa hidupnya di bui. Dengan minimnya bukti, dan jaksa hanya bermodalkan pengakuan yang dipaksakan di ruang introgasi yang sempit, hukuman mati pada seorang yang tak bersalah dijatuhkan di pengadilan. Hakim menjadi buta dan juri memakan mentah-mentah karangan bebas jaksa. Tidak adanya suatu keadilan dalam cerita ini, suatu penuduhan yang terjadi. Bahwasannya seseorang yang tidak bersalah akhirnya terhukum mati karena tidak adanya orang-orang yang percaya akan perkataan si pembunuh yang sebenarnya. 



Referensi 


Grisham, John.2013.The Confession: Pengakuan.Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...