Nama : Ni Made Dewi
Puspa Rahayu
Kelas : 1PA12
NPM : 15516393
Manusia dan keadilan
Adil adalah takaran untuk suatu yang sama besar.Bisa
menyangkut orang atau benda.Suatu keharusan untuk mendapatkan sesuatu yang sama
takaran atau nilainya. Kalau takaran tidak sama, maka masing – masing akan
menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terhadap proporsi
tersebut disebut tidak adil. Keadilan menurut Plato digambarkan pada diri
manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan
perasaannya dikendalikan oleh akal.Manusia sebagaimahkluk sosial dan
membutuhkan bantuan orang lain pastinya menempatkan dirinya disuatu wilayah dan
mempunyai kewarganegaraan sejak lahir.Contohnya kewarganegaraan Indonesia
mempunyai Pancasila sebagai dasar nya.Salah satu sila nya yaitu tentang
keadilan sosial,keadilan adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan
Indonesia yang adil dan makmur. Asas yang menuju dan terciptanya keadilan
sosial itu akan dituangkan dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara lain
melalui delapan jalur pemerataan yaitu :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak
khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh
pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian
pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan
kerja.
5. Pemerataan kesempatan
berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi
dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7. Pemerataan penyebaran
pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8. Pemerataan kesempatan
memperoleh keadilan.
Maka dari itu,manusia menjalani hidupnya harus dengan
keadilan agar mendapatkan hak proporsi yang sepantasnya.
a.Judul kasus : Keadilan hanya sebatas dlihat dari jabatan
b.Sinopsis Film “Miracle in cell no.7”
Lee Yong Go adalah seorang laki-laki berusia 40
tahunan yang mengalami cacat mental karena kecerdasannya sangat rendah.
Walaupun begitu, Lee Yong Go mempunyai anak perempuan berusia 6 tahun yang
cantik dan cerdas bernama Ye Sung.
Lee Yong Go yang bekerja sebagai tukang parkir ini sangat
sayang pada anak satu-satunya itu.
Suatu ketika terjadi peristiwa tragis yang membuat Lee Yong
Go dipenjara. Peristiwa tragis itu diawali ketika Ye Sung sangat tertarik
dengan tas kuning bergambar Sailor Moon di sebuah toko. Karena belum gajian,
Lee Yong Go dan Ye Sung hanya bisa melihat tas itu dari balik kaca etalase
toko, Lee Yong Go berjanji akan membelikan tas itu setelah gajian.
Tapi betapa kecewanya Lee Yong Go dan Ye Sung karena tas
Sailor Moon itu dibeli seorang anak perempuan bersama orang tuanya. Karena
sangat sayang kepada anaknya, Lee Yong Go nekad masuk ke dalam toko dan meminta
agar tas Sailor Moon itu tidak jadi dibeli.
Tapi malang sekali, ayah dari anak pembeli tas itu adalah
seorang Komisaris Jendral Polisi yang sombong dan langsung memukuli Lee Yong
Go.
Walaupun Lee Yong Go dan Ye Sung gagal mendapatkan tas
Sailor Moon itu tapi Lee Yong Go tetap berjanji akan membelikan tas Sailor Moon
itu setelah gajian nanti.
Anak Komisaris Jendral polisi yang bernama Ji Yeong ternyata
baik hati. Setelah Lee Yong Go gajian, Ji Yeong menemui Lee Yong Go dan
menunjukkan toko lain yang juga menjual tas Sailor Moon. Tapi disinilah awalnya
petaka karena di perjalanan, Ji Yeong terpeleset dan meninggal dunia.
Lee Yong Go dituduh membunuh Ji Yeong karena kening Ji Yeong
terluka dan disamping kepalanya ada batu bata sehingga Lee Yong Go dituduh
memukul kepala Ji Yeong dengan batu bata padahal batu bata itu jatuh dengan
sendirinya di kepala Ji Yeong ketika terjatuh.
Lebih parah lagi, sesuai dengan pelajaran yang diterima Lee
Yong Go ketika menjalani pelatihan sebagai tukang parkir, cara menyelamatkan
orang yang pingsan adalah membuka celana agar pernapasan lebih longgar kemudian
memberi pernapasan buatan dari mulut ke mulut. Karena itulah, Lee Yong Go
dituduh selain membunuh juga memperkosa Ji Yeong.
Karena kecerdasannya sangat rendah, Lee Yong Go tidak bisa
membuat pernyataan yang bisa membela dirinya. Lebih celaka lagi, ayah Ji Yeong
ternyata bukan hanya seorang Komisaris Jendral Polisi yang sombong tapi juga
jahat dan kejam. Dengan kekerasan, ayah Ji Yeong memaksa Lee Yong Go untuk
mengaku bahwa ia memang telah membunuh dan memperkosa Ji Yeong untuk balas
dendam karena pernah dipukuli di toko. Si Komisaris jendral itu mengancam akan
membunuh Ye Sung jika Lee Yong Go tidak menuruti perintahnya.
Karena sangat sayang pada Ye Sung, Lee Yong Go terpaksa
menuruti perintah ayah Ji Yeong walaupun akibatnya di pengadilan ia divonis
hukuman mati.
Luar biasa pengorbanan Lee Yong Go, rela berkorban
sampai mati demi anak yang sangat dicintainya.Untuk menunggu eksekusi hukuman
mati, Lee Yong Go dipenjara di sel nomor 7 yang merupakan penjara untuk
narapidana-narapidana kelas kakap dan berbahaya. Selama Lee Yong Go dipenjara,
Ye Seung dititipkan di panti asuhan. Tapi kelima teman penjara Lee Yong Go
berbalik menjadi sahabat bahkan membantu Yong Go menjelaskan semua hal yang
sebenarnya terjadi tetapi gagal.
Beberapa tahun kemudian, Ye Sung tumbuh menjadi gadis cantik
dan berprofesi sebagai pengacara. Dengan keahliannya sebagai pengacara Ye sung
berusaha membersihkan nama baik almarhum ayahnya yang sudah sangat tercemar
itu.
Akhirnya diadakan pengadilan ulang dan Ye Sung berjuang
mati-matian dengan dibantu oleh kelima sahabat penjara ayahnya.
Kelima sahabat Lee Yong Gu itu bukan lagi narapidana dan
sudah bertobat menjadi orang baik-baik, bahkan So Yang Ho menjadi
pendeta.
Dengan dibantu kelima sahabat Lee Yong Gu, akhirnya Ye Sung
menang di pengadilan dan hakim memutuskan bahwa Lee Yong Gu tidak
bersalah.
Akhirnya Ye Sung bisa membuktikan walaupun ayahnya yang
sudah almarhum itu bodoh tapi ia bukan pembunuh dan pemerkosa anak-anak.
C. Permasalahan kasus
Jaman sekarang banyak orang yang tidak mendapatkan keadilan
yang merata.Salah satu penyebabnya adalah jabatan.Orang dengan jabatan tinggi
bias mengurangi porsi keadilan seseorang yang lebih rendah dari nya hanya
semata-mata untuk ego nya sendiri.Seperti permasalahan Film diatas,Yong Gu yang
tidak bersalah sama sekali tetapi dengan tidak kemampuannya membela diri karena
keterbatasan mental bisa menjadi salah saat dipengadilan karena ayah dari sang
anak yang meninggal adalah Komisaris Jendral.Tidak ada yang berani membantah
Komisaris jendral.
Permasalahan ini sebenarnya hampir sama dengan kasus korupsi
di Indonesia,karena jabatan seseorang yang tinggi,mereka bisa mengambil
keadilan dan hak orang lain contohnya uang.Makanya sekarang banyak sekali
pepatah “Semua gampang jika ada uang”karena uang ternyata bisa membeli
keadilan.Kebudayaan korupsi ini lama-lama menjadi menyebar dan menurun kepada
generasi-generasi selanjutnya karena mungkin kalian bisa membunuh koruptor,tapi
tidak idenya.Ide menjadi koruptor terus diikuti oleh generasi selanjutnya jika
kita tidak bisa mempelajari cara menjadi orang yang berjabatan tinggi dengan
keadilan tinggi pula.Tidak hanya sekedar mempunyai jabatan tetapi tidak punya
tanggung jawab atas posisinya tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://sinopsis-film-film.blogspot.co.id/2013/08/miracle-in-cell-no-7.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar