Minggu, 20 November 2016

IBD 3 - Ni Luh Putu Kintan

Nama   : Ni Luh Putu Kintan Ayuningtyas
Kelas   : 1 PA 12
NPM   : 15516392
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 3
1.      Jelaskan pengertian dari manusia dan keadilan, menurut pendapat anda!
a.       Manusia
Menurut ahli Wayan Warta, manusia merupakan makhluk yang memiliki sipta, rasa dan karsa dan merupakan makhluk dinamis, makhluk yang paling mulia diantara makhluk-makhluk yang lainnya.

Menurut ahli Adinegoro, manusia merupakan alam kecil yang sebagian dari alam besar yang ada di atas bumi, sebagian dari makhluk yang bernyawa, sebagian dari bangsa Anthropomorphen, makhluk yang menyusui, akan tetapi makhluk yang mengetahui kealamannya, yang mengetahui dan dapat menguasai kekuatan-kekuatan alam, di luar dan di dalam dirinya.

Makhluk yang terlahir paling sempurna diantara makhluk lainnya yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa di mana makhluk tersebut memiliki akal dan pikiran dalam mengatasi berbagai permasalahan yang mereka miliki di mana makhluk tersebut terdiri dari 2 jenis kelamin yaitu perempuan dan laki-laki dan mereka saling memenuhi satu sama yang lain.

Makhluk yang bertangung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan, yaitu sifat kuasa, pengasih, penyayang, pemaaf, berilmu dan berkehendak.

b.      Keadilan
Semua hal yang berkenan dengan sikap dan tindakan dalam hubungan antarmanusia, keadilan berisi sebuah tuntutan agar orang memperlakukan sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya.
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keseimbangan menuntut hak dan menjalankan kewajiban kita.
Keadilan bagi seorang hakim adalah suatu hal yang menyebabkan dia berdiri kokoh dan kuat, menyebabkan ia disegani dan dihormati.

2.      Carilah sebuah kasus yang berkaitan dengan manusia, kebudayaan dan keadilan
a.      Cantumkan judul kasusnya
Mahabharata

b.      Buatlah sinopsis dari kasus yang akan dibahas
 MAHABHARATA



Pada suatu hari, Cantanu jatuh cinta pada seorang anak raja nelayan bernama Setyawati. Namun ayahanda Setyawati hanya mau memberikan putrinya jika Cantanu kelak mau menobatkan anaknya dari Setyawati sebagai putra mahkota pewaris takhta dan bukannya Bisma. Karena syarat yang berat ini, Cantanu terus bersedih.
Melihat hal ini, Bisma yang tahu mengapa ayahnya demikian, merelakan haknya atas takhta di Barata diserahkan kepada putra yang kelak lahir dari Setyawati. Bahkan Bisma berjanji tidak akan menuntut itu kapanpun dan berjanji tidak akan menikah agar kelak tidak mendapat anak untuk mewarisi taktha Cantanu.

Perkawinan Cantanu dan Setyawati di mana mereka melahirkan dua orang anak putra masing-masing bernama Citranggada dan Wicitrawirya. Namun kedua putra mereka ini telah meninggal karena dalam pertempuran tanpa meninggalkan keturunan.

Karena takut punahnya keturunan Raja, Setyawati memohon kepada Bisma agar menikah dengan dua mantan menantunya yang di tinggal mati oleh Wicitrawirya, masing-masing Ambika dan Ambalika. Namun permintaan ini ditolak oleh Bisma karena mengingat sumpahnya untuk tidak menikah.

Akhirnya Setyawati meminta kepada Wiyasa, anaknya dari perkawinan yang lain, untuk menikah dengan Ambika dan Ambalika. Perkawinan dengan Ambika melahirkan Destarasta dan dengan Ambalika melahirkan Pandu.

Destarasta lalu menikah dengan Gandari dan melahirkan seratus orang anak, sedangkan Pandu menikahi Kunti dan Mandrim tapi tidak mendapatkan anak.

Nanti, ketika Kunti dan Madrim menikah dengan para dewa, Kunti melahirkan tiga orang anak dimana masing-masing dengan Dewa Darma lahirlah Yudisthira, dengan Dewa Bayu lahirlah Werkodara atau Bima dan dengan Dewa Indra lahirlah Arjuna, sedangkan Madri yang menikah dengan Dewa kembar Acwin, lahirlah anak kembar bernama Nakula dan Sadewa.

Selanjutnya, keturunan-keturunan tersebut dibagi menjadi dua keturunan antara lain :
1.      Keturunan Destarasta yang disebut Kaum Kurawa
2.      Keturunan Pandu yang disebut Kaum Pundawa

Sebenarnya, Destarasta itu berhak untuk mewarisi takhta ayahnya, tetapi karena ia buta sejak lahir, maka takhta itu kemudian diberikan kepada Pandu.

Hal ini pada kemudian hari menjadi sumber bencana antara Kaum Pandawa dan Kaum Kurawa di mana mereka dalam memperebutkan takhta sampai berlarut-larut, hingga akhirnya mereka melakukan peperangan dahsyat di mana peperangan tersebut dinamakan Baratayudha yang berarti peperangan dalam memperebutkan kerajaan Barata.

Peperangan tersebut diawali dengan aksi perjudian antara Kaum Kurawa dan Kaum Pandawa, dan akhirnya aksi perjudian tersebut dimenangkan oleh Kaum Kurawa.

Kekalahan yang dialami oleh Kaum Pandawa menyebabkan mereka diharuskan untuk mengembara di hutan belantara selama dua belas tahun.

Setelah itu, pada tahun ke-13, sesuai perjanjian dengan Kurawa, para Pandawa diharuskan untuk menyembunyikan diri di tempat-tempat tertentu.

Namun para Pandawa memutuskan untuk bersembunyi di Istana Raja Matsyapati. Pada tahun berikutnya, para Pandawa keluar dari tempat persembunyiannya dan memperlihatkan diri di muka umum, kemudian Kaum Pandawa menuntut untuk hak mereka kepada Kurawa.

Namun, tuntutan yang diberikan oleh Kaum Pandawa kepada Kaum Kurawa tidak dipenuhi, sehingga terjadinya peperangan selama 18 hari yang menyebabkan lenyapnya kaum Kurawa di mana peperangan tersebut dimenangkan oleh Kaum Pandawa. Dengan demikian, Kaum Pandawa dengan leluasa untuk mengambil alih kekuasaan di Barata.

c.       Analisislah apa yang menjadi akar permasalahan dalam kasus tersebut!

Berawal dari Destarasta yang memiliki hak untuk menduduki takhta ayahnya, tetapi tidak bisa karena ia sudah buta sejak lahir, sehingga ia memberikan takhta tersebut kepada Pandu.

Mendengar hal tersebut, Kaum Kurawa pun marah karena kenapa ayahnya sendiri harus memberikan takhtanya kepada Pandu dan bukan kepada anaknya sendiri.

Kemudian terjadilah peperangan dahsyat antara Kaum Pandawa dengan Kaum Kurawa untuk memperebutkan takhta, dan peperangan tersebut dimulai dengan aksi perjudian dan akhirnya Kaum Pandawa lah yang mengalami kekalahan.

Dengan kekalahan yang mereka alami, dengan terpaksa mereka harus mengembara ke hutan – hutan belantara selama dua belas tahun lamanya.

d.      Keadilan seperti apa yang diterapkan dalam kasus tersebut !
Kaum Pandawa diasingkan atau mengembara selama bertahun-tahun karena mereka kalah dalam aksi perjudian melawan Kaum Kurawa. Setelah mereka mengembara, akhirnya mereka keluar dari persembunyian mereka dan mereka menampakan diri untuk menuntut hak mereka kepada Kaum Kurawa.

Namun, hak mereka ini tidak dipenuhi oleh Kaum Kurawa sehingga terjadinya peperangan hebat selama 18 hari. Dan peperangan tersebut dimenangkan oleh Kaum Pandawa dan mereka mendapatkan hak mereka yaitu dapat memimpin Kerajaan.

SUMBER :
2.      Ismail, Mansyur : 1987, Ilmu Budaya Dasar, STIA YAPMA, Mataram
4.      www.gunadarma.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...