Nama : Nur Herlista A.M
NPM : 15516546
Kelas : 1PA12
Tugas
2 Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar (27 juni 2017)
Evolusi
merupakan proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam waktu yang sangat
lama, sehingga berkembang menjadi berbagai spesies baru yang lebih lengkap
struktur tubuhnya. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang sekarang berbeda
dengan makhluk hidup jaman dahulu. Nenek moyang makhluk hidup sekarang yang
bentuk dan strukturnya (mungkin) berbeda mengalami perubahan-perubahan baik
struktur maupun genetis dalam waktu yang sangat lama, sehingga bentuknya jauh
menyimpang dari struktur aslinya dan akhirnyamenghasilkan berbagai macam
spesies yang ada sekarang. Jadi tumbuhan dan hewan yang ada sekarang bukanlah
makhluk hidup yang pertamakali berada di bumi, tetapi berasal dari makhluk
hidup di masa lampau.
- - Teori evolusi menurut Charles Darwin
Charles
Darwin adalah seorang naturalis berkebangsaan Inggris. Ia menyatakan bahwa
evolusi berlangsung karena adanya proses seleksi alam (natural selection). Yang
dimaksud seleksi alam adalah: proses pemilihan yang dilakukan oleh alam
terhadap variasi makhluk hidup di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang memiliki
variasi sesuai dengan lingkungan yang bisa bertahan hidup, sedang yang tidak
sesuai akan punah. Organisme yang bisa hidup inilah yang selanjutnya akan
mewariskan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan pada generasi berikutnya.
Sebagai
pembanding dengan teori Lamarck, panjang leher jerapah dapat dijelaskan dengan
teori Darwin sebagai berikut. Nenek moyang jerapah punya variasi panjang leher,
ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Karena terjadi bencana
kekeringan, lingkunganpun berubah dan, berlangsunglah proses seleksi alam.
Jerapah berleher pendek tidak dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun
di pohon sehingga tidak bisa bertahan hidup. Sebaliknya jerapah berleher
panjang tetap dapat memperoleh makanan dari daun-daun di pohon sehingga dapat
bertahan hidup. Karena mampu bertahan hidup maka jerapah tersebut mampu berbiak
dan mewariskan sifat adaptif yaitu leher panjang pada generasi berikut. Itulah
sebabnya semua jerapah sekarang berleher panjang.
Teori
yang di kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
Ekspedisinya
ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura raksasa). Di tempat ini Darwin
menemukan berbagai macam bentuk paruh burung Finch. Terjadinya keanekaragaman
ini disebabkan oleh perbedaan jenis makanannya.
Pendapat
Charles Lyell dalam bukunya “Principles
of Geology“ yang menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami
perubahan. Menurut Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk
hidup.
Pendapat
Thomas Robert Malthus dalam bukunya “An Essay on the Principle of
Population” yang menyatakan adanya
kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi
pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan terjadinya suatu persaingan
untuk kelangsungan hidup.
Berdasarkan
tiga hal tersebut akhirnya Darwin menulis bukunya “On the Origin of Species by
Means of Natural Selection” yang berisi dua hal pokok:
spesies
yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang hidup di masa lampau, dan evolusi
terjadi melalui proses seleksi alam
Contoh-contoh
konsep yang mendukung teori Darwin
1.
Percobaan August Weismann
Untuk membuktikan apakah
lingkungan menyebabkan perubahan sifat yang menurun (teori Lamarck) Weismann
melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus, lalu mereka dikawinkan.
Ternyata anak tikus yang lahir tetap berekor panjang. Lalu anak tikus tersebut
dipotong lagi ekornya dan dikawinkan lagi, ternyata keturunan selanjutnya tetap
berekor panjang. Langkah itu dilakukan sampai dengan 21 generasi dan keturunan
yang lahir ternyata tetap berekor panjang.
Dari apa yang
dilakukan, Weismann mengambil kesimpulan bahwa perubahan sel tubuh karena
pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya. Evolusi adalah proses yang
menyangkut seleksi alam terhadap faktor genetika. Individu yang memiliki
variasi genetik yang sesuai dengan lingkungan yang akan lestari dan memiliki
kesempatan mewariskan gen yang adaptif pada generasi berikut.
2.
Kupu-kupu biston betularia
Sekitar tahun 1850
yaitu masa sebelum berkembangnya revolusi industri di Inggris, kupu Biston
berwarna cerah lebih banyak daripada yang berwarna gelap. Tetapi setelah
berlangsungnya revolusi industri, ternyata kupu yang berwarna gelap lebih
banyak daripada yang berwarna cerah. Hal ini dimungkinkan karena sebelum
revolusi industri pohon di habitatnya masih bersih, sehingga kupu berwarna
cerah lebih adaptif, akibatnya sulit untuk dilihat predator. Ketika berlangsung
revolusi industri dan sesudahnya, pohon dan daun habitat kupu tersebut tertutup
oleh jelaga. Ini berakibat kupu berwarna gelap lebih adaptif sehingga sulit
dilihat predator.
3.
Seleksi alam berdasarkan resistensi
Evolusi dan adaptasi
tidak selamanya membutuhkan waktu yang relatif lama. Bakteri yang resisten
terhadap penicillin misalnya, dapat terbentuk dengan cepat. Kejadiannya juga
diterangkan berdasar konsep seleksi alam. Dimana dalam suatu koloni bakteri, hanya
sedikit bakteri yang bertahan hidup ketika penicillin diberikan. Namun beberapa
lama kemudian koloni bakteri yang resisten terhadap penicillin menjadi banyak.
Pada peristiwa ini penicillin hanya merupakan faktor pengarah terhadap
perkembangan populasi bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
BUKTI TENTANG ADANYA
EVOLUSI
Evolusi dapat dilihat
dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu
terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh
dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan
mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa
evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi. Berikut ini
merupakan bukti-bukti evolusi yang ada.
1.
Adanya variasi antar individu dalam satu
keturunan
Di dunia ini tidak
pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan anak kembar sekalipun
pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang termasuk dalam satu
spesies. Misalnya perbedaan warna, ukuran, berat, kebiasaan, dan lain-lain.
Jadi antar individu dalam satu spesies pun terdapat variasi. Variasi adalah
segala macam perbedaan yang terdapat antar individu dalam satu spesies. Hal ini
dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan
habitat. dalam satu keturunan pun akan selalu memunculkan variasi. Ini
disebabkan karena pada perkawinan selalu terjadi rekombinasi gen.
Seleksi yang dilakukan
bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan menyebabkan munculnya spesies baru
yang berbeda dengan moyangnya. Oleh karena itu adanya variasi merupakan bahan
dasar terjadinya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru.
2.
Pengaruh penyebaran geografis
Makhluk hidup yang berasal dari
satu spesies yang hidup pada satu tempat setelah mengalami penyebaran ke tempat
lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena di tempat yang baru
makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya. Selanjutnya,
adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan menyebabkan semakin banyaknya
penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan makhluk hidup semula. Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan
yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama
sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain
disebabkan adanya isolasi geografis.
3.
Ditemukannya fosil di berbagai lapisan
batuan bumi
Fosil adalah sisa tumbuhan atau
hewan yang telah membatu atau jejak-jejak yang tercetak pada batuan. Darwin
menyatakan bahwa fosil yang ditemukan pada lapisan batuan muda berbeda dengan
fosil yang terdapat pada lapisan batuan yang lebih tua, dan menunjukkan suatu
bentuk perkembangan.
Dari sekian banyak
fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat digunakan sebagai petunjuk
adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Dari
studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa perubahan dari nenek moyang kuda
(Eohippus) yang hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke bentuk kuda modern
sekarang (Equus), yaitu:
tubuh bertambah besar,
dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang
leher makin panjang,
kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga bagian mata menjadi makin
jauh
perubahan dari geraham
depan dan belakang dari bentuk yang sesuai untuk makan daun menjadi bentuk yang
sesuai untuk makan rumput
bertambah panjangnya
anggota tubuh hingga dapat dipakai untuk berlari cepat, tetapi bersamaan dengan
itu kemampuan rotasi tubuh menurun.
adanya reduksi jari
kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang selanjutnya memanjang,
kemudian disokong teracak.
Untuk menetapkan umur
fosil dapat dilakukan dengan dua cara : secara langsung dan tak langsung. Secara langsung dengan menetapkan umur batuan
tempat fosil ditemukan. Cara yang ini kurang valid. Secara tak langsung dengan
carbon dating menggunakan isotop C14. Cara yang kedua ini lebih valid.
4.
Adanya homologi organ pada berbagai
jenis makhluk hidup
Organ-organ berbagai
makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah struktur
sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang homolog. Homologi organ
menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ
yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek
moyangnya mungkin sama.
Contohnya: tangan manusia
berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan paus yang digunakan
untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang homolog dengan
tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan.
Lawan dari homolog
adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari berbagai makhluk hidup yang
fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan
organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk
asalnya berbeda.
5.
Studi perbandingan embriologi
Perkembangan embrio berbagai
spesies yang termasuk kelas vertebrata menunjukkan adanya persamaan pada fase
tertentu yakni pada fase morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio. Hal ini
menunjukkan adanya hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesama vertebrata,
yang mungkin pula mereka memiliki satu nenek moyang.
Ernst Haeckel
menyatakan dalam hukum Rekapitulasi yang dikemukakannya bahwa ontogeni suatu
organisme merupakan rekapitulasi (ulangan singkat) dari filogeni. Ontogeni
adalah sejarah perkembangan individu mulai zigot sampai dewasa. Filogeni adalah
sejarah perkembangan makhluk hidup dari bentuk sederhana sampai dengan bentuk
yang paling sempurna (evolusi).
6.
Studi perbandingan biokimia
Bila membandingkan
makhluk hidup pada tingkat biokimia, ternyata hasilnya mendukung teori evolusi.
Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip dengan simpanse atau gorilla daripada
dengan anjing atau cacing tanah. Tingkat kemiripan ini menunjukkan manusia
lebih dekat kekerabatannya dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing
atau cacing tanah.
- - Teori evolusi menurut Jean Baptiste de
Lamarck
Menurut
Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan
karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk
hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat
berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya
bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan
menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah
sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada
lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter
yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat
perolehan. Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari
generasi ke generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul
makhluk hidup yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan
Lamarck tersebut dikenal dengan ‘use and disuse’.
Lamarck
mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang
jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan
sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan
mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun
dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin
panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada
generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar