NAMA : DESNIA RAHMA SARI
NPM : 11516844
KELAS : 1PA12
Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Alamiah
(Natural Science) adalah suatu ilmu yang membahas tentang alam semesta dengan
semua isinya dan merupakan ilmu pengetahuan teoritis yang diperoleh/disusun
dengan cara yang khusus yaitu dengan melakukan observasi eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian
seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan yang lain. Cara ini
dikenal dengan metode ilmiah yang pada dasarnya merupakan suatu cara yang logis
untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Sejak digunakannya metode ilmiah didalam
penelitian ilmiah, dimulailah IPA modern yang kemudian berkembang sangat pesat.
1. ALAM SEMESTA
Pengertian alam semesta mencakup tentang
mikrokosmos dan makrokosmos.Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai
ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan
sebagainya.Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang
sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksiPara ahli astronomi
menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan
benda-benda langit yang ada didalamnya.
a. Teori Terbentuknya Alam Semesta :
1.
Teori Keadaaan Tetap (Steady-state theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi
sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu
sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta terjadi pada suatu saat
tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama
walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini
ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding
dengan galaksi lama. Dengan diketahui kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi
bumi yang dihubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi dari
hasil pemotretan satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi
terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi. Hal ini
sesuai dengan garis spektra yang menuju merah, yang hal ini sering dikenal
dengan pergeseran merah.Dari hasil penemuan ini menguatkan bahwa alam semesta
selalu mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi).Dengan demikian harus ada
“ledakan” atau “dentuman” yang memulai adanya pengembangan.
2.
Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)
Teori ini dikembangkan oleh George
Lemaitre.Teori ini menyatakan pada mulanya alam semesta berupa sebuah “primeval
atom” yang berisi semua materi dalam keadaan yang sangat padat.Suatu ketika
atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar keruang alam semesta.
Berdasarkan dari asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai masa jenis
yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat.
Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan.
Sejak itulah dimulai ekspansi yang berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus
berlangsung jutaan tahun lagi. Pada suatu saat nanti ekspansi tersebut akan
berakhir.
b. Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata
Surya
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang
lalu galaksi kita masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar sekali yang
berada diluar angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga
keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya maka ia mengadakan
kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal pada bagian yang berkisar
lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah
bintang-bintang.Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang itupun secara
perlahan mengadakan kontraksi.Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk
sinar dan panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin turun temperaturnya.
Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai bentuknya yang tetap seperti
matahari.
Galaksi merupakan kumpulan 1011 atau 100
milyard bintang-bintang, salah satu diantaranya adalah Matahari atau pusat tata
surya kita ini. Kumpulan bintang-bintang dan dalam galaksi bentuknya menyerupai
lensa cembung yang pipih atau berbentuk cakram.Dimana garis tengahnya mempunyai
panjang 100 tahun cahaya, tebalnya 10 tahun cahaya.Matahari atau pusat tata
surya kita berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Berdasarkan apa yang nampak dari hasil
pengamatan, dapat kita bedakan adanya 3 macam galaksi :
a. Galaksi berbentuk spiral
b. Galaksi berbentuk elips
c. Galaksi berbentuk tak beraturan
Induk dari matahari kita adalah galaksi
Bima Sakti (Milky Way) yang berbentuk spiral dan memiliki tidak kurang dari 100
ribu juta bintang dan masih banyak gumpalan-gumpalan kabut gas maupun galaksi
kecil yang banyak jumlahnya. Galaksi Andromeda merupakan galaksi terdekat yang
juga berbentuk spiral dan jauhnya 870.000 tahun cahaya.Galaksi mengadakan
rotasi dengan arah berlawanan dengan jarum jam.
1. Hipotesis Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan Laplace pada
tahun 1796 yang menyatakan bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi
awan panas atau kabut gas yang sangat panas (nebule). Pada proses kondensasi
ada sebagian yang terpisah dan merupakan cincin terbentuklah planet beserta
satelitnya yang mengelilingi pusat, pusatnya itu menjadi sebuah
bintang/matahari.
2. Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlin dan
Moulton.Terbentuknya planet-planet tidak harus dari satu badan tetapi
diasumsikan ada bintang besar.
lain yang kebetulan sedang lewat dekat
bintang dimana tata surya kita merupakan bagiannya. Kabut gas dari bintang lain
itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin
terbentuklah benda-benda yang disebut planettesimal.
3. Teori Tidal/Teori Pasang Surut
Dikemukakan pertama kali oleh James
Jeans dan Harold Jeffreys (1919).Menurut teori ini planet merupakan percikan
dari matahari yang sampai kini masih nampak ada.Percikan tersebut disebut
Tidal. Tidal yang besar kemudian akan menjadi planet itu disebabkan oleh adanya
dua buah matahari yang bergerak saling mendekat.
c. Sistem Tata Surya
Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat
bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat
dari alam semesta.Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet-planet
beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya.Pandangan Geosentris
ini 14 abad lamanya dianut orang.
Pada abad ke-16, seorang ilmuwan
Polandia “Nikolas Kopernikus” mengubah pandangan diatas. Menurutnya bumi adalah
planet dan seperti halnya dengan planet planet yang lain, beredar mengelilingi
matahari sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan ini didasari oleh adanya
hasil pengamatan yang teliti serta perhitungan yang sistematis.Kesemuanya ini berkat
bantuan teropong sebagai alat pengamat dan telah berkembangnya matematika dan
fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu.
Setelah adanya teropong dapat diamati
planet-planet dan benda angkasa lain yang lebih banyak lagi seperti satelit,
komet, meteor, debu dan gas antar planet.Semua benda angkasa ini beredar
mengelilingi matahari sebagai pusat disebut Sistem Tata Surya.
Planet di dalam Tata Surya kita dapat
dibagi menjadi 2 golongan :
1. Planet Kecil (kerdil), seperti :
Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Ciri umumnya garis tengahnya kecil, tetapi
padat, rapat masa rata-ratanya terletak antara 2,4 – 5,5 gram setiap sentimeter
kubik, biasanya tidak berlapisan angkasa tebal. Golongan ini menempati lintasan
yang dekat dengan matahari.
2. Planet Raksasa, terdiri dari Jupiter,
Saturnus, Uranus dan Neptunus. Garis tengahnya jauh lebih besar dibandingkan
pada golongan pertama namun kurang padat. Rapat masa sangat rendah, misalnya
Saturnus antara 0,7 – 1,6 gram setiap sentimeter kubik. Lintasan golongan ini jauh
dari matahari.
Kesamaan planet di dalam tata surya :
1. Berevolusi (beredar mengelilingi
titik pusat gravitasi, dalam hal ini matahari) dan berotasi (bergasing
mengelilingi pusat masa planet sendiri). Keduanya bergerak searah berlawanan
dengan jarum jam jika dilihat dari kutub utara. Aturan ini hampir tidak
kecualinya diikuti denga patuh, kecuali oleh beberapa satelit.
2. Bentuk lapisan planet mengelilingi
matahari ataupun satelit mengelilingi planet hampir menyerupai lingkatan. Yang
mengingkari hukum ini ialah Merkurius dan Pluto yang masing-masing mempunyai
keeksentrikan 0,206 dan 0,247.
3. Selain lintasannya yang sepusat
(konsentris) semua lintasan tersebut terdapat pada bidang edar yang satu dengan
lainnya hampir berhimpitan.
d. Bagian-bagian Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari sebagai
pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet,
debu dan gas antar planet beredar mengelilinginya.Keseluruhan sistem ini
bergerak mengelilingi pusat galaksi.
1.Matahari
Matahari merupakan tata surya yang
paling besar, dimana 89% massa tata surya terkumpul pada matahari. Matahari
merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya, matahari terdiri dari
inti dan tiga lapisan kulit : fotosfer, chromosfer dan corona. Pada pusat
matahari suhunya mencapai jutaan derajat celcius dan tekanannya ratusan juta
atmosfer.Kulit fotosfer suhunya + 60000oC dan memancarkan hampir semua cahaya.
Matahari sangat penting bagi kehidupan
di muka bumi karena :
a. Merupakan sumber energi (sinar
panas). Energi yang terkandung dalam batubara dan minyak bumi sebenarnya juga
berasal dari matahari.
b. mengontrol stabilitas peredaran bumi
yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta
mengontrol peredaran planet lain.
c. Dengan mempelajari matahari yang
merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.
2. Planet Merkurius
Merupakan planet terkecil dan terdekat
dengan matahari.Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak
mempunyai hawa. Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya
yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti
0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserap. Garis tengahnya 4500
km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi
dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.
3. Planet Venus
Venus menempati urutan kedua terdekat
dengan matahari, dikenal dengan Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu
sore dan pagi hari. Mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang
diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi dari
karbon dioksida tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen.Planet ini tidak
mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320 km, Rotasi venus+ 247 hari dan
berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari.
4. Planet Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat
dengan matahari dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak bumi dan matahari 149 juta
km. Bumi mengalami rotasi 24 jam, bumi mempunyai atmosfer dan mempunyai sebuah
satelit yaitu bulan. Bumi mengadakan revolusi selama 365 ¼ hari. Massa jenis
bumi rata-rata + 5,52.
a. Gerak Rotasi Bumi
Pepatan bumi besarnya 1/300 hingga
dapatlah dianggap bumi memiliki bentuk bola.Titik pusatnya berimpit dengan
titik pusat bola langit. Para sarjana dari Yunani seperti Pythagoras,
Philolaus, Herakleitos dan Kopernikus dari Polandia mengemukakan bahwa bola langit
tetap tinggal diam sedang bumi berputar pada sumbunya dari barat ketimur dan
disebut rotasi yang arahnya sama dengan arah revolusi.
b. Akibat Rotasi Bumi
Gerak semu harian dari matahari yang
seakan-akan matahari, bulan, bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya
terbit dari Timur dan terbenam di barat.
Pergantian siang dan malam, di mana
separuh dari bola bumi menerima sinar matahari (siang), sedang separuh bola
lainnya mengalami kegelapan (malam).
Penyerongan/penyimpangan arah angin,
arus laut, yang dapat diterangkan dengan hukum Buys Ballot. Arus-arus hawa
(angin) tidak begerak lurus dari daerah maksimum ke daerah minimum, tetapi
membias ke kanan bagi belah bulatan utara dan membias ke kiri bagi belah
bulatan selatan.
Penggelembungan di katulistiwa serta
pemepatan di kutub bumi.
Timbulnya gaya sentrifugal yang
menyebabkan pemepatan bumi tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah
vertikal tidak tepat menuju ke titik pusat bumi, terkecuali di katulistiwa dan
di kutub.
Adanya dua kali air pasang naik dan
pasang surut dalam sehari semalam.
Perbedaan waktu antara tempat-tempat
yang berbeda derajat busurnya.
c. Gerak Revolusi dari Bumi
Berkat penyelidikan para sarjana :
Galileo Galilei, Tycho Brahe dan Keppler maka susunan alam secara Heliosentris
dari Kopernikus diakui keunggulannya. Dalam susunan ini bumi berevolusi
mengelilingi matahari dalam satu kali revolusi selama 1 tahun. Akibat dari
revolusi bumi :
Pergantian 4 musim yakni di sebelah
utara garis balik utara (23 ½ LU)
Perubahan lamanya siang dan malam.
Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang
yang beredar dari bulan ke bulan. Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap
matahari disebut orbit. Menurut hukum Keppler pertama, maka orbit-orbit setiap
planet memiliki bentuk bangun elips
d. Gaya Gravitasi Terrestrial dari Bumi
Bumi mempunyai gaya gerak atau gaya
berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan gara gravitasi terrestrial bumi. Benda di
bumi memiliki bobot karena pengaruh gaya gravitasi bumi.
e. Waktu
Waktu 24 jam dalam sehari semalam adalah
berdasarkan gerak semu matahari dalam membuat satu revolusi lengkap. Bagi
tujuan sehari-hari maka kita menggunakan waktu solar.Bagi keperluan tujuan
astronomi atau perjalanan antar planet maka digunakan waktu sideris yang 4
menit lebih awal dari waktu solar.
f. Tahun Penanggalan (Kalender)
Bangsa mesir kuno, Sumeria dan Hindu
sejak jaman dahulu memiliki perhitungan waktu yang berdasarkan revolusi bumi
dan tahunnya disebut tahun matahari.Semenjak Julius Caesar (46 BC) telah
ditetapkan bahwa tiap-tiap tahun terdiri dari 365 hari. Tahun keempat ditambah
dengan satu hari yang disebut tahun kabisat (leap year)
5. Planet Mars
Jarak planet Mars dengan matahari 226,48
juta km. Garis tengahnya 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun, rotasinya 24 jam 37
menit. Berdasarkan data yang dikirimkan oleh satelit Mariner IV di Mars tidak
ada oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan
mengandung banyak air itu tak lebih merupakan lapisan salju yang sangat tipis.Mars
mempunyai 2 satelit/bulan yaitu phobus dan daimus.
6.
Planet Yupiter
Merupakan planet terbesar bergaris
tengah 138.560 km dengan rotasinya 10 jam dan mempunyai kurang lebih 14
satelit. Berdasarkan analisis spektroskopis yupiter mengandung gas metana dan
amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen, albedonya 0,44. Massa planet ini
hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi.
7.Planet Saturnus
Merupakan planet terbesar setelah
Yupiter, bergaris tengah 118.400 km, berotasi 10 jam dan merupakan planet yang
mempunyai cincin sabuk raksasa. Mempunyai massa jenis 0,75 g/cm2, sehingga
terapung diair. Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak
dengan suhu rata-rata 103oC.Saturnus mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang
terbesar disebut Titan.
8.
Planet Uranus
Jarak Uranus ke matahari 2860 juta km
dan berevolusi dalam waktu 84 tahun, rotasinya 10 jam 47 detik dan arah
geraknya berbeda dengan yang lainnya yaitu dari timur ke barat.Uranus bergaris
tengah 50.560 km. Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada Januari 1986
Uranus memiliki 14 satelit.
9. Planet Neptunus
Jaraknya dengan matahari 4470 juta km,
mengelilingi matahari dalam 165 tahun sekali putar.Mempunyai 2 satelit, satu
diantaranya disebut Triton yang bergerak berlawanan arah dengan gerak rotasi
Neptunus.
10. Planet Pluto
Merupakan planet terjauh dari matahari
dengan jarak + 5811 juta km dan tidak memiliki satelit.Suhu rata-rata pada
planet ini 220oC. Pluto adalah nama dewa kegelapan dari bangsa Yunani berdasarkan
kenyataan planet itu mendapat sinar matahari paling sedikit.
e. Benda-benda lain dalam Tata Surya
Selain planet-planet, pada tata surya
terdapat benda-benda sebagai berikut:
Planetoida/Asteroida
Pada tahun 1801, Piazzi astronom dari
Italia menemukan benda langit yang berdiameter + 900 km beredar mengelilingi
matahari pada jarak antara Mars dan Yupiter yang berjumlah + 2.000
buah.Benda-benda langit itu disebut Planetoida.Pada tahun 1801 astronom Italia,
Piazzi menemukan asteroid Ceres yang bergaris tengah 750 kilometer.
Komet/Bintang Berekor
Merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu
yang diselubungi oleh kabut asap yang berdiameter + 100.00 km (termasuk
selubung gas) dan diamter intinya yang berupa bungkah-bungkah batu berkisah
10-20 km.
Cahaya matahari yang mengenai komet
sebagian dipantulkan, sedang lainnya berupa sinar ultra violet akan terjadi
eksitasi pada gas yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi
resonansi atau fluorescensi dan gas yang berpendar memancarkan cahaya.
Meteor/Bintang Beralih
Merupakan batu-batu kecil yang
berdiameter antara 0,2 – 0,5 mm dan massanya < 1 gram. Merupakan semacam
debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik.Jika oleh
sesuatu sebab meteor masuk atmosfer bumi, karena gesekan dengan atmosfer akan
timbul panas dan nampak berpijar. Gerak meteor yang pijar ini biasanya disebut
bintang beralih. Jika meteor akan nampak memasuki atmosfer bumi karena suhunya
yang tinggi meteor itu akan hancur sampai kepermukaan bumi.
Meteor yang sampai ke permukaan bmi
disebut meteroid yang massanya + 10.000 ton pernah jatuh di permukaan bumi yang
menimbulkan kawah meteor di Arizona dan Siberia.Meteorid tersebut mengandung
besi dan nikel.
Satelit
Merupakan pengiring planet.Yang
bersama-sama mengelilingi matahari.Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi
yang berotasi dalam 1 hari dan berevolusi satu bulan. Jarak bumi dan bulan +
384.403 km. Perbandingan antara bumi dan bulan sebagai berikut :
Massa bulan = 1/10 massa bumi.
Diameter bulan = ¼ Diameter Bumi = 3000
km
Gravitasi bulan = 1/6 gravitasi bumi
Permukaan bulan penuh dengan kawah-kawah
dan gunung-gunung. Dipermukaan bulan tidak ada hawa mengakibatkan :
Suhu berubah sangat cepat, suhu
tertinggi 100oC dan terendah -173oC.
Bunyi tidak dapat merambat sehingga
sangat sunyi.
Langit tampak kelam
Tidak ada peredaran air, sehingga kering
kerontang.
3. BUMI
a. Hipotesis Kejadian Bumi
1. Hipotesis Kabut dari Kant dan Laplace
Immanuel Kant (1755) dari Jerman,
mengemukakan pikiran tentang kejadian bumi bahwa asal segalanya dari gas yang
bermacam-macam, yang tarik menarik membentuk kabut besar.Terjadinya benturan
masing-masing gas menimbulkan panas.Matahari berputar kencang dan di
katulistiwanya memiliki kecepatan linear paling besar sehingga terlepaslah
fragmen-fragmen.Fragmen-fragmen inilah yang tadinya pijar melepaskan banyak
panas dan mengembun, kemudian cair dan bagian luar makin padat.Demikianlah
terjadi planet-planet, termasuk bumi.
Pierrre de Laplace (1796) dari Perancis
mengemukakan adanya kabut yang berputar dan pijar.Dikatulistiwa terjadi
penumpukan awan.Jika masa ini mendingin maka terlepaslah sedikit material dari
induknya.Fragmen tadi jadi dingin dan mengembun, berputar mengelilingi
induknya.Kemudian menyusul terlepasnya fragmen yang kedua dan seterusnya.
Sembilan buah planet yang kini beredar dianggap terjadi dengan cara yang sama.
Induknya adalah matahari.
2. Hipotesis Planetesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan
Moulton, kira-kira seratus tahun setelah Kant dan Laplace, beranggapan matahari
asal yang didekati oleh suatu bintang besar yang sedang beredar, maka terjadi
tarik menarik sesuai dengan hukum Newton.Peledakan dimatahari melepaskan sebagaian
materialnya dan tertarik oleh adanya bintang yang mendekat tadi. Material
matahari itu akan sedikit menjauh dan kemudian mendingin sementara bintang
besar itu terus berlalu. Selanjutnya terjadi pengembunan dan terbentuk sembilan
planet dan planetoida.
3. Hipotesis Pasang Surut Gas
Dikemukakan oleh Jeans dan Jeffrries
(1930) yang mendukung hipotesis planetesimal, mengemukakan adanya bintang besar
yang mendekat, kira-kira seperti bulan dan bumi, yaitu bulan menyebabkan adanya
pasang dan surut lautan.Bulan tak cukup kuat menarik air menjulur jauh. Akan
tetapi matahari yang mendekati bintang besar itu menjauh, lidah api dari
matahari asal itu putus dari induknya, pecah berkeping-keping seraya mengembun
dan membeku menjadi planet-planet serta planetoida.
b. Susunan Lapisan Bumi
Menurut Hipotesisi Kant-Laplace : Bahwa
bumi kemudian mendingin disebelah luar sedangkan di dalam masih panas. Didekat
permukaan menjadi beku dan disebut kerak bumi.
Suess dan Wiechert (1919) membagi
lapisan bumi sebagai berikut :
Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri
batuan basal dan acid. Massa jenisnya kira-kira 2,7 mengandung banyak Silikat
dan Aluminium.
Selubung bumi atau sisik silikat (Si),
tebalnya 2.200 km, massa jenisnya 3,6-4. Selubung bumi bersama kerak bumi
disebut Lithosfera.
Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km,
massa jenisnya 6,4 terdiri dari oksida besi dan sulfida besi.
Inti bumi, atau Barisfera, merupakan
bola dengan jari-jari 3.500 km, massa jenisnya 9,6 terdiri dari besi dan nikel.
Kuhn dan Pittman (1940) mengemukakan
bahwa sesungguhnya bumi berasal dari matahari, maka inti bumi seharusnya juga
seperti material matahari. Yaitu terdiri sebagaian besar Hidrogen.Holmes (1936)
mengemukakan bahwa kerak bumi sebagai berikut :
Bagian atas setebal 15 km, massa
jenisnya 2,7 dan disebut magma-granit.
Lebih kedalam tebalnya 25 km, massa
jenisnya 3,5 dan disebut magma-basal.
Bagian terbawah kerak bumi, setebal 20
km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-peridotit dan eklogit.
Wiechert (1910), mengemukakan bahwa pada
pokoknya bagian Lithosfera terdiri dari Silikat dan Aluminium.Disebelah bawah
terutama di lautan terdapat lapisan berat yang terdiri dari Silikat dan
magnesium.
Wegner (1930) mengajukan hipotesis
Continental drift (perkisar benua) : permukaan bumi terdiri dari beberapa
lempeng besar berukuran benua, masing-masing terdiri dari bagian oceanis dan
kontinental yang bergerak relatif yang satu terhadap yang lainnya. Tebal tiap
lempeng kerak bumi kira-kira 80 km. Kecepatan relatif lempeng-lempeng ini
berkisar 1 – 13 cm setahun. Lempeng-lempeng kerak bumi ini dipisahkan yang satu
dengan yang lain oleh batas lempeng yang geraknya dapat bersifat divergensi,
konvergensi atau shear (gesekan). Batas lempeng ini adalah sangat labil dan
ditandai oleh gunung api yang aktif serta kegempaan yang tinggi.
.
c. Atmosfer, Hidrosfer dan
Lithosfera
1.
Atmosfer
Merupakan selimut gas yang mengelilingi
bumi.Menurut pendapat para ahli pada jarak 100 km diatas permukaan bumi masih
terdapat udara. Lapisan dalam Atmosfer :
yang dekat dengan permukaan bumi setebal
+ 10 km disebut troposfer
Lapisan diatas troposfer disebut
stratosfer
Troposfer mempunyai susunan gas yang
beragam, hal ini disebabkan karena adanya angin yang vertikal maupun
horizontal.Di Stratosfer sususnannya tidak homogen dan terdapat
mlapisan-lapisan udara yang B.D nya berbeda-beda.
Bumi menerima panas dari matahari, dari
bumi sendiri dan dari bulan.Di pusat bumi terdapat temperatur yang sangat
tinggi.Panas yang dikirim matahari ke bumi relatif tidak berubah tetapi yang
berubah adalah penerimaan panas tersebut oleh bumi.Penerimaan yang berubah-ubah
ini disebabkan kondisi awan yang ada diudara.
b.
Hidrosfer
Hidrosfer tidak sepenuhnya menutupi
seluruh permukaan bumi, tapi hanya 75% yang meliputi lautan, danau-danau dan es
yang terdapat dalam kedua kutub.Kedalaman laut rata-rata 4.000 m, yang terdalam
di dekat pulau Guam, dengan kedalaman 11.000 m.
Hidrosfer mempunyai pengaruh yang besar
terhadap atmosfer, karena air yang menguap akan membentuk awan yang selanjutnya
menimbulkan hujan, kembali ke laut lagi. Siklus air semacam itu berlangsung
berabad-abad. Siklus ini menyebabkan air laut menjadi asin karena garam mineral
yang mudah larut pada kerak bumi terbawa ke laut secara terus menerus.
c. Lithosfera
Lithosfera ini tebalnya hanya kurang
lebih 32 km, merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia yang berupa
benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat tinggal. Ketebalan lithosfer tidak
sama bagian tebal berupa benua setebal 8 km, bagian tipis berupa dasar laut
yang dalam setebal 3,5 km dan terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan sebelah atas
terdiri atas silikon dan aluminium dengan Berat Massa (BM) rata- rata 2,65 dan
lapisan sebelah dalam terdiri atas silikon dan magnesium, dengan BM 2,9.
3. Kelahiran Alam Semesta ditinjau dari
Sudut Islam
Menurut sudut pandang Islam, dunia
diciptakan Allah, dipelihara oleh-Nya serta kembali kepada-Nya. Salah satu
makna ayat “Allah adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang
Batil”(QS. 57:3), yakni Allah adalah asal dan akhir alam semesta. Dia juga
makna gaib segala sesuatu dan bahkan tanda-tanda nyata atau aspek luar segala
sesuatu yang menrefleksikan nama-nama dan sifat-Nya.
Kaum muslim memandang hukum alam bukan
sebagai hukum independen yang berjalan dengan sendirinya seolah-olah dunia
memiliki independensi ontologis. Mereka memilah hukum-hukum ini sebagai
refleksi kebijaksanaan Allah dan perwujudan kehendak-Nya.Begitu banyak ayat
Al-Qur’an menyebutkan hukum paling mendasar yang mengatur perputaran alam.Hukum
moral Islam berlaku tidak hanya dalam masyarakat manusia, tetapi mencakup
hewan, tumbuhan dan seluruh alam tak bernyawa. Sebagai muslim yang baik di dunia
adalah memperhatikan kebijaksanaan Allah di manapun berada dan manjaga
ciptaan-Nya seperti Dia menjaga kita dan seluruh ciptaan-Nya.
DAFTAR
PUSTAKA
Maskoeri Jasin,Drs, (1986), Ilmu Alamiah
Dasar, PT. Gramedia, Jakarta.
Abdullah Aly,Drs, Eny Rahma,Ir, Ilmu
Alamaih Dasar,Jakarta.
Herabudin,Drs, (2010), Ilmu Alamiah
Dasar, CV Pustaka Setia, Banung.
http://darusnal.blogspot.com/2011/04/ilmu-alamiah-dasar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar