Nama : Dimas Kurniawan Jonathan
Kelas : 1 PA 12
NPM : 12516048
Kelas : 1 PA 12
NPM : 12516048
A.
Teori Terbentuknya Bumi
Bumi
merupakan planet ketiga yang terdekat dari matahari. Sampai saat ini mungkin
manusia berpikir bahwa hanya bumi satu - satunya planet yang layak dihuni oleh
manusia, karena bumi memiliki oksigen, air, dan segala hasil alam yang
dibutuhkan manusia. Namun apakah kita pernah memikirkan bagaimana bumi dan
planet - planet lain bisa terbentuk, bagaimana sesuatu yang membuat bumi
terbentuk itu bisa terbentuk, dan bagaimana sesuatu yang bisa membentuk sesuatu
yang akhirnya membentuk bumi itu bisa terbentuk?. Saya tidak akan membahas
sampai sejauh itu. Tapi sejak ratusan tahun lalu sudah sangat banyak ilmuan
yang mencoba mencari tahu bagaimana bumi dan planet - planet bisa terbentuk.
Berikut adalah beberapa teori yang paling terkenal, yaitu
1.
Teori Kabut (Nebula)
Sejak jaman sebelum Masehi, para
ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya adalah teori kabut
(nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De
Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan
bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut
(nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat
besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat
ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena
pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet
dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu
- Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.
- Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
- Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.
2. Teori Planetisimal
Pada awal abad ke-20, Forest
Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya Thomas
C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal
Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar
sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan
matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi
tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang
tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi
tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan
permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk
gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu
menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang
mengelilingi matahari.
3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori ini dikemukakan oleh James
Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni
bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga
menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu
masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita
kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan
dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika
sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka
akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari,
yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan
mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar
sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi
perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah
menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang
menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan
perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya
terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar
mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini
berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus,
sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan
relatif lebih cepat.
4.
Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang
ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi
berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga
banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai
gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut
mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu
sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah
planet-planet yang mengelilinginya.
5. Teori Big Bang (Bukan BoyBand)
Berdasarkan Theory Big Bang, proses
terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya
terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar
berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut
raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk
galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun,
nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan
nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu,
bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga
membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian,
gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
- Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
- Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
- Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
- Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Bukti penting lain bagi Big Bang
adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian,
diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan
perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big
Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu
kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah
menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini
menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang
adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam
semesta. Walaupun demikian tetap tidak akan ada yang bisa memastikan teori mana
yang benar, kalaupun ada teori yang juga mirip atau bahkan sama dengan yang
dijelaskan oleh kitab - kitab suci beberapa agama, tetap tidak mungkin ada manusia
yang bisa memastikan bahwa yang dimaksud oleh kitab - kitab suci itu adalah
teori tersebut.
B. Tata Surya
Tata Surya ialah kumpulan
benda-benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan
semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.
Tata Surya kita terdiri dari Matahari, planet-planet dan semua benda-benda angkasa yang beredar mengelilinginya, yaitu satelit, meteoroid, asteroid, komet (bukan fans CJR), dan lainnya. Untuk lebih jelasnya marilah saya bahas satu per satu.
Tata Surya kita terdiri dari Matahari, planet-planet dan semua benda-benda angkasa yang beredar mengelilinginya, yaitu satelit, meteoroid, asteroid, komet (bukan fans CJR), dan lainnya. Untuk lebih jelasnya marilah saya bahas satu per satu.
1.
Matahari
Matahari
adalah pusat Tata Surya kita. Garis tengahkurang lebih 1.392.500 km. Matahari
tersusun atas 70% gas hidrogen dan 25% gas helium serta 5% gas lainnya. Jarak
Matahari dengan bumi kurang dari 150 juta km. Suhu luarnya kira-kira 60.000
Celcius. Matahari Merupakan Bintang pada tata surya kita.
2.
Bintang
Bintang
merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang
yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima
dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya
sendiri.
3.
Bulan
Bulan
(Moon dalam bahasa Inggris, Luna dalam bahasa Romawi, Artemis dalam bahasa
Yunani) adalah satu-satunya satelit alami yang Bumi miliki. Jika dilihat dari
posisinya, Bulan adalah benda angkasa yang paling dekat dari Bumi. Bulan juga
menjadi benda kedua yang paling terang di langit setelah Matahari (magnitudo
Bulan -12,7, Matahari -26,4) dan satu-satunya benda langit yang permukaannya
dapat diamati dengan mudah.
4.
Satelit
Satelit adalah benda
langit yang mengiringi planet selama mengilingi Matahari. Satelit
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
·
Satelit Alam adalah satelit yang sudah ada dalam
Tata Surya tanpa buatan oleh Manusia. Contoh: Bulan
·
Satelit Buatan adalah satelit yang dibuat oleh
manusia dan diluncurkan menggunakan roket dengan tujuan tertentu. Contoh:
Satelit Palapa
5. Meteorid
Meteoroid adalah benda-benda
langit yang kecil melayang-layang di angkasa luar, atau sering disebut
bintang beralih. Meteoroid yang terlalu dekat dengan Bumi dapat terpengaruh
oleh gaya grafitasi Bumi sehingga masuk ke Bumi. Meteoroid akan bergesekan dengan
atmosfer Bumi sehingga menimbulkan bunga api. Cahaya bunga api ini kita sebut
meteor atau bintan jatuh atau bisa disebut juga bintang beralih.
6. Komet
Komet adalah bola
berpijar yang memliki ekor cahaya, sehingga sering disebut bintang berekor.
Komet muncul di Tata Surya dan dapat dilihat pada masa yang tidak tertentu.
Komet yang paling terkenal adalah Komet Halley yang muncul sekitar 76 tahun
sekali
7. Asteroid
Asteroid adalah benda-benda
langit berukuran kecil yang mengedari Matahri pada lintasan tertentu.
Kebanyakan Asteroid mempunyai
lintasan edar di antara lintasan edar Mars dan Yupiter. Lintasan
Asteroid-Asteroid tersebut dinamakan Sabuk Asteroid. Beberapa Asteroid yang
sudah dikenal antara lain:
1.
Ceres dengan diameter 975 Km
2.
Juno dengan diameter 265 Km
3.
Vesta dengan diameter 530 Km
4.
dan Pallas 535 Km.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar