NAMA : SILFANI ANAFIKA
NPM : 17516041
KELAS : 1PA12
TEORI – TEORI TERBENTUKNYA ALAM
SEMESTA
Manusia berusaha memahami alam
semesta ini dari zaman dahulu bahkan sampai sekarang. Pada jaman kejayaan
Yunani, orang percaya bahwa Bumi merupakan pusat dari alam semesta ini (
Geosentrisme ). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih tajam,
pandangan itu berubah sejak Zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh
Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu matahari menjadi pusat beredarnya bumi
dan planet-planet lain.
Pengertian alam semesta itu
sendiri mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos. Mikrokosmos ialah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron,
sel, amoeba, dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos ialah benda-benda yang
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun galaksi.
Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda
langit yang sampai di bumi.
Teori-teori tersebut ialah
sebagai berikut:
1. Teori Keadaan Tetap (Steady–state
Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Fred
Hoyle, herman bondi, thomas Gold ( 1948 ). Teori ini berdasarkan prinsip
osmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta, dimana pun dan
bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi
pada suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu sampai sekarang. Segala sesuatu
di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak
menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan, bahwa galaksi baru
mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama.Dengan kata lain bahwa
tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi,
teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak
terhingga tuanya ( Tanpa awal dan tanpa akhir ).
2. Teori Ledakan Besar (Big
Bang Theory)
Teori ledakan ini bertolak dari
asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga
sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi
inti (George Lemaitre, 1930). Massa itu kemudian berserak mengembang dengan
sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang
berserak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka
harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari
pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang
sama. Selain itu, teori ini didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan
Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang mikro.
TATA SURYA
A. Pengertian Tata
Surya
Tata surya adalah kumpulan benda
langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek
yang mengelilinginya. Tata surya terletak didalam satu galaksi. Galaksi itu
adalah galaksi Bismasakti ataupun yang disebut milkyway. Tata surya terdiri
atas planet, satelit, komet asteroid dan meteorid.
B. Karakteristik
Komponen Tata Surya
Tata surya terdiri atas delapan
planet yang mengelilingi matahari. Berikut ini adalah komponen tata surya dan
karakteristiknya :
1. Matahari
Matahari adalah pusat tata
surya. Matahari termasuk bintang karena dapat memancarkan cahaya sendiri.
Matahari tersusun atas gas pijar yang suhunya sangat tinggi. Matahari mempunyai
diameter 1.4000.000 KM atau 109 kali lebih besar dari pada diameter bumi.
Matahari memiliki grafitasi yang besar hingga menyebabkan anggota tata surya
beredar mengelilingi matahari. Secara kimiawi, sekita ¾ massa matahari terdiri
atas hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium.
Matahari berupa bola gas yang
sangat besar dan menyebabkan matahari menjadi sangat panas. Suhu dipusat
matahari mencapai 15.000.000 ˚C. Sementara itu, suhu dipermukaan mencapai
6.000˚C. Energi sinar matahari ini membantu perkembangan kehidupan dibumi
melalui fotosintesis dan mengubah iklim dan cuaca bumi.
2. Planet-planet
Planet adalah benda angkasa yang
tidak memancarkan cahaya sendiri, dan beredar mengelilingi matahari.
Planet-planet dalam tata surya dapat dikelompokkan berdasarkan massa dan
jaraknya ke matahari. Berdasarkan massanya dibagi 2, yaitu planet bermassa
besar (planet superior) dan planet bermassa kecil (planet inferior).
Berdasarkan jaraknya ke
matahari, panet dapat dibedaka menjadi dua kelompok yaitu planet dalam (planet
interior) dan planet luar (planet eksterior).
Berikut ini adalah karakteristik
planet-planet dalam tata surya:
a. Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil
kedua sekaligus planet paling dekat dengan matahari. Jaraknya hanya 57.900.000
KM atau 0,39 SA dari matahari membuat merkurius memiliki suhu permukaan yang
sangat tinggi, yaitu 467˚C. Merkurius tidak memiliki atmosfer dan tidak
memiliki satelit alami.
b. Venus
Venus memiliki jarak ke matahari
149.600.000 KM atau 1 SA. Venus ditutupi atmosfer karbondioksida (CO₂)
yang tipis. Sifat gas karbondioksida sebagai pemicu efek rumah kaca
mengakibatkan Venus memiliki suhu permukaan 450˚C-475˚C, suhu yang mampu
melelehkan timbal. Selain itu, tititk-titik asam sulfat (H₂SO₄)
yang ada pada atmosfer membuat Venus tampak sebagai planet yang berwarna
kuning. Venus dikenal dengan bintang pagi atau bintang timur atau bintang
kejora.
c. Bumi
Bumi adalah satu-satunya planet
di tata surya yang dapat dihuni. Atmosfernya terdiri atas nitrogen (N), dan
oksigen (O) mampu melindungi manusia dari bahaya radiasi sinar matahari dan
membakar meteor yang jatuh ke bumi. Bumi berjarak 149.600.000 KM atau 1 SA dari
matahari. Bumi memiliki satu satelit yang bernama bulan.
d. Mars
Mars bersuhu -125˚C-35˚C. Mars
banyak mengandung besi oksida(FeO) membuat mars tampak sebagai lanet merah.
Atmosfer mars terdiri atas karbondioksida (CO₂), nitrogen (N₂),
dan argon (Ar). Mars memiliki dua satelit kecil yang bernama Phobos dan Deimos.
e. Yupiter
Yupiter sebagai planet terbesar
di tata surya memiliki jarak 778.300.000 KM atau 5,20 SA dari matahari.
Atmosfer yupiter banyak mengandung hidrogen (H₂) dan helium (He). Hampir setiap
waktu dipermukaan yupiter selalu terjadi badai, terutama di titik besar yang
tampak berwarna merah. Yupiter memiliki 4 satelit besar dan 63 satelit kecil. Io
merupakan satelit yupiter yang memiliki banyak gunung berapi aktif. Ganymede
merupakan satelit terbesar yupiter yang memiliki medan magnetiknya sendiri.
Europa dan calisto merupakan dua satelit yupiter yang memiliki lautan es beku.
f. Saturnus
Saturus merupakan planet
terbesar kedua di tata surya yang terkenal karena keindahan cincin es yang
melingkarinya. Cincin saturus tersusun atas es dan bantuan yang sangat besar.
Saturnus memiliki lebih dari 47 satelit alami. Salah satu yang terbsar (lebih
besar daripada merkurius) adalah titan.
g. Uranus
Uranus adalah dua planet gas
raksaksa yang di temukan melalui teleskop. Uranus merupakan planet gas yang
berwarna biru kehijauan dengan awan tebal yang menutupinya. Periode revolusi
uranus terhadap matahari mencapai 84 tahun. uranus memiliki oribital yang tidak
biasa. Planet yang memiliki 27 satelit alami ini, memiliki atmosfer yang
mengandung hidrogen (H), helium (He), dan metana (CH₄).
h. Neptunus
Neptunus merupakan planet gas
raksasa yang berwarna biru karena atmosfernya banyak mengandung hidrogen (H₂),
helium (He), dan metana (CH₄). Neptunus merupakan planet
terjauh dari matahari. Jaraknya 4.497.000.000 KM atau 30,06 SA.
3. Planet Kerdil
Pada sistem tata surya, memiliki
planet-planet kecil yang dipandang berbeda dengan planet-planet lain karena
orbitnya tidak jelas. Berikut ini adalah planet-planet kecil yang dimiliki tata
surya:
a. Ceres
Ceres terletak pada jarak 2,7 SA
dari matahari. Diameter ceres sekitar 940 KM. Periode ceres terhadap matahari
adalah 4,6 tahun.
b. Pluto
Pluto memiliki jarak 39,2 SA
dari matahari dan periode revolusi selama 248 tahun. Pluto memiliki diameter
sekitar 2300 km dan 3 satelit alami. Sejak ditemuka pada tahun 1930 hingga 2006
, pluto dianggap sebagai sebagian dari planet yang ada didalam tata surya.
c. Eris
Eris ditemukan pada tahun 2005
oleh seorang astronom institut teknologi california . Eris memiliki diameter
yag sedikit lebih besar dari pluto , yaitu sekitar 2400 KM . Eris memiliki
orbit eliptik sebesar 38 SA hingga 98 SA dari matahri dan memiliki periode
revolusi selama 557 tahun . Eris memiliki satu buah satelit alami yang benama
dysnomia .
4. Asteroid
Asteroid merupakan batuan yang
berukuran lebih kecil dari planet . Asteroid-asteroid membentuk sabuk yang
melingkar diantara planet Mars dan Yupiter . Sabuk asteroid ini lah yang
kemudian membagi planet-planet dalam sistem tata surya menjadi kelomopok plane
dalam dan planet luar . Orbitalnya yang tidak jelas sering membuat asteroid
jatuh kebumi atau ke planet lainnya .
5. Komet
Komet merupakan benda langit
yang berbentuk dari gumpala es dan berevolusi terhadat matari dengan lintasan
yang sangat lonjong. Badan komet terdiri atas inti, koma, ekor debu, dan
ekor ion. Semakin mendekati matahari, ekor komet akan semakin memanjang. Komet
yang jaraknya dekat dengan bumi akan secara periodik tampak saat melintas.
Misalnya komet halley yang terlihat setiap 76 tahun sekali.
6. Meteoroit – meteor –
meteorit
Meteoroit adalah benda langit
yang begerak melintasi bumi. Jika meteor itu masuk dan terbakar habis
diatmosfer bumi disebut meteor. Namun jika meteoroit tersebut masuk ke atmosfer
hingga sampai ke permukaan bumi disebut meteorit .
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar