Rabu, 14 Juni 2017

Teori Tata Surya

TEORI TATA SURYA: TEORI BINTANG KEMBAR
Oleh:
Adilla Novita
(10516168 / 1PA12)

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli astronomi Inggris bernama R.A. Lyttleton sekitar tahun 1930-an. Teori ini menyatakan bahwa pada mulanya terdapat sepasang matahari kembar yang saling mengelilingi. Kemudian melintaslah sebuah bintang dan menabrak salah satu matahari. Matahari yang tertabrak ini lalu hancur menjadi materi-materi kecil yang terus berputar mengelilingi matahari yang masih utuh. Materi-materi kecil tadi kemudian mendingin dan menjadi planet.
Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gravitasi yang masih kuat, maka serpihan dan debu dari bintang yang meledak tadi akan mengelilingi bintang yang tidak meledak (matahari), namun tidak tersedot masuk. Dapat dijelaskan disini bahwa debu – debu hasil ledakan tadi selanjutnya akan berkumpul dan mempilin hingga akhirnya membentuk planet. Sedangkan serpihan-serpihan berupa batuan akan membentuk jalur asteroid yang memisahkan planet dalam dan planet luar.

Lyttleton mengemukakan alasan utama terciptanya teori ini karena mengacu pada hasil penelitian sebelumnya terhadap tata surya lain. Bahwa ternyata ada tata surya lain yang memiliki bintang kembar, oleh sebab itulah Ia beranggapan bahwa alam semesta kita pun terbentuk dari hasil peledakan bintang kembar. Kita ketahui bersama bahwa tata Surya terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu matahari, 4 planet bagian dalam, sabuk asteroid, 4 planet bagian luar, dan di bagian terluar merupakan piringan tersebar dan Sabuk Kuiper. Kesemua bagian ini yang sering kita sebut sebagai alam semesta.
Penemu yang kedua adalah Fred Hoyle dan dicetuskan pada tahun 1956. Ia berpendapat bahwa tata surya pada awalnya berasal dari dua bintang raksasa. Lalu salah satu dari bintang tersebut meledak. Material material bintang itu kemudian tertarik bintang yang masih utuh dan seiring waktu material bintang tersebut mendingin dan menjadi planet.

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Tata surya terletak didalam satu galaksi. Galaksi itu adalah galaksi Bismasakti ataupun yang disebut milkyway. Tata surya terdiri atas planet, satelit, komet asteroid dan meteorid


Bagian – bagian tata surya
1.      Matahari
Matahari adalah pusat tata surya. Matahari termasuk bintang karena dapat memancarkan cahaya sendiri. Matahari tersusun atas gas pijar yang suhunya sangat tinggi. Matahari mempunyai diameter 1.4000.000 KM atau 109 kali lebih besar dari pada diameter bumi. Matahari memiliki grafitasi yang besar hingga menyebabkan anggota tata surya beredar mengelilingi matahari. Secara kimiawi, sekita ¾ massa matahari terdiri atas hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Matahari berupa bola gas yang sangat besar dan menyebabkan matahari  menjadi sangat panas. Suhu dipusat matahari mencapai 15.000.000 ˚C. Sementara itu, suhu dipermukaan mencapai 6.000˚C. Energi sinar matahari ini membantu perkembangan kehidupan dibumi melalui fotosintesis dan mengubah iklim dan cuaca bumi.
2.      Planet – planet
Planet adalah benda angkasa yang tidak memancarkan cahaya sendiri, dan beredar mengelilingi matahari. Planet-planet dalam tata surya dapat dikelompokkan berdasarkan massa dan jaraknya ke matahari. Berdasarkan massanya dibagi 2, yaitu planet bermassa besar (planet superior) dan planet bermassa kecil (planet inferior).
Berikut adalah planet – planet dalam tata surya:
a.       Merkurius
b.      Venus
c.       Bumi
d.      Mars
e.       Yupiter
f.       Saturnus
g.      Uranus
h.      Neptunus
3.      Meteorit
Meteoroit adalah benda langit yang begerak melintasi bumi. Jika meteor itu masuk dan terbakar habis diatmosfer bumi disebut meteor. Namun jika meteoroit tersebut masuk ke atmosfer hingga sampai ke permukaan bumi disebut meteorit .
4.      Asteroid
Asteroid merupakan planet berbatu yang kecil (diameter 1.700 km) dengan jumlah yang sangat banyak. Dalam Tata Surya terdapat beribu-ribu asteroid yang juga mengelilingi Matahari. Asteroid yang orbitnya melewati orbit bumi dinamakan asteroid Apollo. Selain itu, banyak di antara asteroid yang sudah diberi nama sesuai dengan nama penemunya.
5.      Komet
Komet merupakan benda angkasa yang terlihat bercahaya dikarenakan adanya gesekan atom-atom di udara. Ukurannya dapat melebihi 10 mil dan mempunyai ekor yang panjangnya jutaan mil. Oleh karena itu, komet sering disebut juga bintang berekor. Ciri khas komet adalah ekornya yang sangat panjang. Panjangnya bisa mencapai 100 juta km. Inti komet disebut nukleus yang terdiri atas bongkahan es serta gas yang telah membeku. Diameter nukleus bisa mencapai 10 km. Ekor merupakan bagian dari komet, berasal dari coma yang menyelimuti inti komet. Diameter coma bisa mencapai 100.000 km.
6.      Bintang
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...