TEORI TATA SURYA: TEORI BINTANG
KEMBAR
Oleh:
Adilla Novita
(10516168 / 1PA12)
Teori
ini dikemukakan oleh seorang ahli astronomi Inggris bernama R.A. Lyttleton
sekitar tahun 1930-an. Teori ini menyatakan bahwa pada mulanya terdapat
sepasang matahari kembar yang saling mengelilingi. Kemudian melintaslah sebuah
bintang dan menabrak salah satu matahari. Matahari yang tertabrak ini lalu
hancur menjadi materi-materi kecil yang terus berputar mengelilingi matahari
yang masih utuh. Materi-materi kecil tadi kemudian mendingin dan menjadi
planet.
Karena
bintang yang tidak meledak mempunyai gravitasi yang masih kuat, maka serpihan
dan debu dari bintang yang meledak tadi akan mengelilingi bintang yang tidak
meledak (matahari), namun tidak tersedot masuk. Dapat dijelaskan disini bahwa
debu – debu hasil ledakan tadi selanjutnya akan berkumpul dan mempilin hingga
akhirnya membentuk planet. Sedangkan serpihan-serpihan berupa batuan akan
membentuk jalur asteroid yang memisahkan planet dalam dan planet luar.
Lyttleton
mengemukakan alasan utama terciptanya teori ini karena mengacu pada hasil
penelitian sebelumnya terhadap tata surya lain. Bahwa ternyata ada tata surya lain
yang memiliki bintang kembar, oleh sebab itulah Ia beranggapan bahwa alam
semesta kita pun terbentuk dari hasil peledakan bintang kembar. Kita ketahui
bersama bahwa tata Surya terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu matahari, 4
planet bagian dalam, sabuk asteroid, 4 planet bagian luar, dan di bagian
terluar merupakan piringan tersebar dan Sabuk Kuiper. Kesemua bagian ini yang
sering kita sebut sebagai alam semesta.
Penemu
yang kedua adalah Fred Hoyle dan dicetuskan pada tahun 1956. Ia berpendapat
bahwa tata surya pada awalnya berasal dari dua bintang raksasa. Lalu salah satu
dari bintang tersebut meledak. Material material bintang itu kemudian tertarik
bintang yang masih utuh dan seiring waktu material bintang tersebut mendingin
dan menjadi planet.
Tata
surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Tata surya terletak
didalam satu galaksi. Galaksi itu adalah galaksi Bismasakti ataupun yang
disebut milkyway. Tata surya terdiri atas planet, satelit, komet asteroid dan
meteorid
Bagian
– bagian tata surya
1. Matahari
Matahari
adalah pusat tata surya. Matahari termasuk bintang karena dapat memancarkan
cahaya sendiri. Matahari tersusun atas gas pijar yang suhunya sangat tinggi. Matahari
mempunyai diameter 1.4000.000 KM atau 109 kali lebih besar dari pada diameter
bumi. Matahari memiliki grafitasi yang besar hingga menyebabkan anggota tata
surya beredar mengelilingi matahari. Secara kimiawi, sekita ¾ massa matahari
terdiri atas hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Matahari berupa
bola gas yang sangat besar dan menyebabkan matahari menjadi sangat panas. Suhu dipusat matahari
mencapai 15.000.000 ˚C. Sementara itu, suhu dipermukaan mencapai 6.000˚C.
Energi sinar matahari ini membantu perkembangan kehidupan dibumi melalui
fotosintesis dan mengubah iklim dan cuaca bumi.
2. Planet
– planet
Planet
adalah benda angkasa yang tidak memancarkan cahaya sendiri, dan beredar
mengelilingi matahari. Planet-planet dalam tata surya dapat dikelompokkan
berdasarkan massa dan jaraknya ke matahari. Berdasarkan massanya dibagi 2,
yaitu planet bermassa besar (planet superior) dan planet bermassa kecil (planet
inferior).
Berikut
adalah planet – planet dalam tata surya:
a. Merkurius
b. Venus
c. Bumi
d. Mars
e. Yupiter
f. Saturnus
g. Uranus
h. Neptunus
3. Meteorit
Meteoroit
adalah benda langit yang begerak melintasi bumi. Jika meteor itu masuk dan
terbakar habis diatmosfer bumi disebut meteor. Namun jika meteoroit tersebut
masuk ke atmosfer hingga sampai ke permukaan bumi disebut meteorit .
4. Asteroid
Asteroid
merupakan planet berbatu yang kecil (diameter 1.700 km) dengan jumlah yang
sangat banyak. Dalam Tata Surya terdapat beribu-ribu asteroid yang juga
mengelilingi Matahari. Asteroid yang orbitnya melewati orbit bumi dinamakan
asteroid Apollo. Selain itu, banyak di antara asteroid yang sudah diberi nama
sesuai dengan nama penemunya.
5. Komet
Komet
merupakan benda angkasa yang terlihat bercahaya dikarenakan adanya gesekan
atom-atom di udara. Ukurannya dapat melebihi 10 mil dan mempunyai ekor yang
panjangnya jutaan mil. Oleh karena itu, komet sering disebut juga bintang
berekor. Ciri khas komet adalah ekornya yang sangat panjang. Panjangnya bisa
mencapai 100 juta km. Inti komet disebut nukleus yang terdiri atas bongkahan es
serta gas yang telah membeku. Diameter nukleus bisa mencapai 10 km. Ekor
merupakan bagian dari komet, berasal dari coma yang menyelimuti inti komet.
Diameter coma bisa mencapai 100.000 km.
6. Bintang
Bintang
merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan
bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya
sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang
nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan
bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang
nyata).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar