Tugas
2 Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
Nama
: Khalidah Zazkya
Kelas
: 1PA12
NPM
: 13516893
Teori Evolusi
Evolusi adalah
perubahan yang dialami makhluk hidup secara berangsur-angsur dalam waktu yang
lama sehingga membentuk spesies yang baru. Berdasarkan ilmu biologi, evolusi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari sejarah asal-usul makhluk hidup dan
keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain. Evolusi biologi
mencakup dua peristiwa, yaitu evolusi anorganik merupakan evolusi mengenai
asal-usul makhluk hidup yang ada di muka bumi, berdasarkan fakta dan penalaran
teoritis. Evolusi organik (evolusi biologis) merupakan evolusi filogenetis,
yaitu mengenai asal-usul spesies dan hubungan kekerabatannya. Teori evolusi itu
sendiri adalah perpaduan antara ide (gagasan) dan fakta. Ada banyak ilmuan yang
membahas mengenai teori evolusi diantaranya adalah :
1. Teori
Evolusi Lamarck
Jean
Baptise de Lamarck (1744 – 1829) seorang ahli biologi kebangsaan Perancis,
memiliki suatu gagasan dan menuliskannya dalam bukunya berjudul “Philoshopic”.
Dalam bukunya tersebut Lamarck mengatakan sebagai berikut:
- Lingkungan
mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan melalui
proses adaptasi lingkungan.
- Ciri
dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.
- Organ
yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar, sedangkan organ
yang tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan
akan menghilang.
Contoh
yang digunakan oleh Lamarck adalah jerapah. Menurut Lamarck, pada awalnya
jerapah memiliki leher pendek. Namun, karena makanan dari jerapah-jerapah
tersebut adalah dedaunan diatas pohon, maka jerapah-jerapah tersebut berusaha untuk
dapat menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini, maka semakin lama leher jerapah
menjadi semakin panjang. Lamarck mengungkapkan bahwa makhluk hidup berevolusi
sebagai respon terhadap perubahan lingkungannya. Berevolusi, artinya makhluk
hidup berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Oleh karena itu, Lamarck
merupakan orang pertama yang menyatakan bahwa makhluk hidup melakukan evolusi.
Teori
evolusi Lamarck menjelaskan dua fakta penting, yaitu sebagai berikut:
- Pertama,
mengenai penemuan fosil yang memperlihatkan bahwa makhluk hidup di masa
lampau berbeda dengan yang hidup saat ini.
- Kedua,
teorinya menjelaskan mengapa setiap makhluk hidup memiliki adaptasi yang
baik terhadap lingkungannya.
Lamarck
juga memperlihatkan bahwa setiap makhluk hidup memiliki adaptasi yang sesuai
dengan cara hidupnya. Gajah memiliki belalai yang panjang untuk mengumpulkan
makanan, singa memiliki cakar yang kuat dan taring untuk menangkap mangsa, serta
rusa memiliki kaki panjang yang lincah untuk menghindari predator.
2. Teori Evolusi Darwin
Sekitar
50 tahun setelah Lamarck mengajukan teori evolusinya, Charles Darwin, seorang
naturalis asal Inggris mengajukan teorinya yang mengubah pemikiran banyak ahli
biologi. Pada tahun 1859, Darwin mempublikasikan bukunya yang berjudul The
Origin of Species by Means of Natural Selection. Charles Darwin mengemukakan
teori evolusinya secara lengkap dalam buku tersebut yang diterbitkan pada 24
November 1859. Dalam buku ini dikemukakan dua teori pokok, yaitu:
- Spesies
yang hidup sekarang berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa silam.
- Evolusi
terjadi melalui seleksi alam.
Dua
teori utama Darwin merupakan hasil pengamatan Darwin sebagai berikut:
- Setiap
spesies mempunyai potensial fertilisasi yang besar sehingga ukuran
populasinya akan meningkat secara eksponensial
- Ukuran
populasi cenderung menjadi stabil kecuali fluktuasi musiman.
- Sumber
daya alam yang terbatas.
- Individu-individu
populasi sangat bervariasi dalam hal ciri-ciri tubuh, namun tidak ada dua
individu yang benar-benar sama.
- Kebanyakan
variasi diwariskan pada keturunannya.
Perbandingan
Teori Darwin dan Lamarck
Teori Darwin dan teori Lamarck keduanya menyatakan
bahwa evolusi spesies terjadi berangsur-angsur dari satu generasi ke generasi
selanjutnya. Akan tetapi, penyebab dan mekanisme terjadinya perbedaan tersebut
dijelaskan secara berbeda. Salah satu contoh evolusi yang terkenal adalah
mengenai evolusi panjang leher jerapah. Baik Darwin maupun Lamarck, sama-sama
menjelaskan bahwa panjang leher jerapah merupakan hasil dari evolusi. Lamarck
menjelaskan bahwa panjang leher jerapah terjadi karena aktivitas jerapah yang
terdahulu. Menurut Lamarck, dahulu leher jerapah tidak panjang. Namun,
karena makanan dari para jerapah tersebut adalah dedaunan diatas pohon, maka jerapah-jerapah tersebut berusaha untuk
dapat menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini maka semakin lama, leher jerapah
menjadi semakin panjang dan pada generasi berikutnya, kemudian diwariskan kepada keturunannya sehingga
akhirnya semua jerapah memiliki leher yang panjang. Berbeda dengan Lamarck,
Darwin menjelaskan bahwa panjang leher jerapah berbeda-beda karena adanya
variasi dalam populasi jerapah. Pada populasi jerapah, terdapat sebagian
jerapah yang berleher lebih panjang serta berleher pendek. Ketika makanan
jerapah berada diatas pohon yang tinggi, jerapah dengan leher pendek tidak
dapat bertahan hidup hingga akhirnya mati. Hal tersebut akhirnya hanya menyisakan
jerapah dengan leher panjang saja yang dapat bertahan hidup. Selama beberapa
generasi terjadi seleksi yang sama. Akibatnya, jerapah yang berleher panjang
akan tetap bertahan hidup dan menghasilkan keturunan jerapah yang berleher
panjang. Perbedaan penting antara teori Lamarck dan Darwin terjadi pada
penjelasan variasi dalam populasi. Pada penjelasan Lamarck, variasi terjadi
sebagai hasil dari perubahan lingkungan. Ketika makanan semakin tinggi, leher
jerapah berevolusi semakin panjang. Menurut Darwin, variasi terbentuk dengan
sendirinya, bukan sebagai respons terhadap kondisi lingkungan. Gen tidak
bermutasi sebagai respons terhadap lingkungan. Percobaan-percobaan pada
genetika modern mendukung teori Darwin dan tidak ada satupun penjelasan yang
mendukung penjelasan Lamarck.
Sumber :
http://www.biomagz.com/2016/10/teori-evolusi-lamarck-dan-darwin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar