Nama : Rhea Ahmad Matin
Kelas : 1PA12
NPM : 16516280
Teori
Alam Semesta
1.
Teori Keadaan Tetap (Steady-State Theory)
Teori keadaan tetap didasari
pada prinsip kosmologi sempurna. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta
ada tanpa awal dan tetap ada tanpa akhir. Hal tersebut didasari oleh kenyataan
bahwa setiap galaksi memiliki jumlah yang tetap sama meski ada pada kurun waktu
yang berbeda. Dalam teori ini tidak dikenal istilah penciptaan ataupun kiamat.
Alam semesta ada dan akan tetap ada. Teori asal usul alam semesta ini
sebetulnya merupakan teori yang paling jadul. Dan dikemukakan pada saat
teknologi belum canggih seperti sekarang ini. Sekarang, teori keadaan tetap
sudah tidak lagi dipercayai oleh kebanyakan orang kecuali mereka yang tidak
beragama (atheis).
2.
Teori Dentuman Besar (Big-Bang Theory)
Hipotesis teori dentuman besar
(Big-Bang) dikemukakan pertama kali oleh George Lematitre. Teori ini
menyebutkan bahwa asal usul alam semesta dimulai dari sebuah primeval atom atau
atom yang sangat padat. Suatu saat karena terlalu padat dan memiliki energi
kalor yang tinggi, atom ini meledak hingga semua materinya terlempar ke seluruh
penjuru ruang hampa yang ada di sekitarnya. Sejak ledakan itu, semua partikel
ledakan atom tersebut (planet, asteroid, meteorid, dll.) berekspansi hingga
ribuan juta tahun. Dari ekspansi tersebut timbulah dua gaya yang saling
berlawanan yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi kosmis. Teori ini menyebutkan
bahwa suatu waktu, ekspansi tersebut pasti akan berhenti. Berarti secara umum
teori ini berlawanan dengan teori keadaan tetap karena mengenal penciptaan dan
kiamat.
3.
Teori Nebular
Hipotesis teori nebular dikemukakan
pertama kali oleh Laplace pada tahun 1796. Teori ini menyebutkan bahwa tata
surya terbentuk dari kondensasi awan atau kabut gas yang sangat panas.
Kondensasi itu membentuk bagian-bagian terpisah yang terus berputar. Pada
bagian tengah kondensat, partikel memusat dan memampat sehingga terbentukklah
matahari. Pada partikel yang berada di sisi juga berputar dan membentuk
planet-planet dan sisa kondensat membentuk satelit, asteroid, meteor, dan lain
sebagainya.
4.
Teori Tidal atau Teori Pasang Surut
Hipotesis teori nebular dikemukakan
pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jeffreys di tahun 1919. Teori ini
menyebutkan bahwa planet merupakan hasil dari percikan bintang (matahari) yang
disebut tidal. Planet-planet besar terjadi karena adanya percikan besar antara
2 bintang besar yang saling berdekatan. Peristiwa mendekatnya 2 bintang besar
tentu sangat jarang sekali terjadi, oleh karena itu selama ini percikan matahari
tidak mampu membentuk planet.
5.
Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar menyebutkan
bahwa alam semesta terbentuk karena adanya dua matahari kembar. Salah satu matahari
tersebut meledak karena terlalu padat dan panas. Ledakan tersebut membentuk
planet-planet dan karena adanya gaya gravitasi, planet-planet tersebut beredar
mengelilingi bintangnya. 6. Teori Creatio Continua Hipotesis teori creatio
continua dikemukakan pertama kali Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Menurut teori
ini semesta dari dahulu ada dan tetap ada. Secara prinsip, teori ceatio
continua hampir mirip dengan teori keadaan tetap. Bedanya, pada teori ini
disebutkan bahwa setiap saat ada partikel alam semesta (baik berbentuk planet,
satelit, dan lain sebagainya) yang lenyap dan lahir.
Anggota
Tata Surya
1.
Matahari
Matahari? Siapa yang tidak tahu
dengan matahari. Matahari ini yang biasa kita lihat ketika siang hari dikala
cuaca cerah, yang memancarkan cahaya dan panas ke bumi. Tahukah kalian dari apa
terbentuknya matahari? Humm, matahari ini terbentuk dari kabut gas dan debu
yang disebut dengan Nebula. Matahari juga menjadi pusat pada tata surya kita.
Matahari dapat memancarkan panasnya karena terjadi reaksi fusi inti hidrogen
menjadi helium pada pusat matahari. Dari terjadinya hal tersebut, menghasilkan
panas yang sangat tinggi sehingga merambat sampai keluar bola matahari dan
memancar ke ruang angkasa sehingga mencapai bumi. Selain itu, matahari juga
memiliki gaya tarik bumi yang disebut gaya gravitasi. Seperti, benda yang
dilempar ke atas akan turun kebawah, akibat adanya gaya tarik bumi. Matahari
juga melakukan rotasi (perputaran pada porosnya) yaitu ke arah negatif, yang
berlawanan dengan jarum jam.
2.
Planet
Planet-planet merupakan benda
langit. Planet ada 9 macam yaitu planet Markerius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Planet-planet tersebut mengelilingi
matahari dan memiliki ukuran yang berbeda-beda. Akan tetapi menurut penelitian
para astronom, ada satu planet yang menjadi sebuah pertanyaan yaitu planet
Pluto. Planet Pluto berukuran lebih kecil dibandingkan planet lain. Sehingga
para ilmuan astronomi memutuskan untuk mengubah status planet Pluto menjadi
planet Kerdil.
3.
Asteroid
Terbentuknya asteroid berawal dari
pecahan-pecahan planet. Kemudian pecahan-pecahan planet tersebut hancur menjadi
kepingan-kepingan karena suatu bencana di angkasa. Sehingga pecahan tersebut
hancur dan membelah menjadi empat kepingan yaitu kepingan Ceres, Pallas, Vesta
dan Yuno. Inilah yang dinamakan Asteroid. Asteroid terletak dalam sebuah sabuk
diantara planet Mars dan Yupiter. Karena ukurannya lebih kecil dari planet,
asteroid sering disebut dengan Planetoid.
4.
Komet
Komet adalah benda langit yang
beredar mengelilingi matahari. Komet memiliki cahaya terang pada bagian
tengahnya. sama halnya dengan bintang. Namun bedanya, bintang tidak memiliki
buntut atau ekor. Sedangkan komet memiliki buntut yang menyerupai kabut.
5.
Meteor
Meteor merupakan benda angkasa yang
bergerak bebas dan melintas dengan tidak beraturan diluar angkasa, kemudian
meluncur ke dalam atmosfer. Atmosfer ini adalah lapisan kulit bumi. Pada saat
meteor meluncur dan masuk ke atmosfer terjadi sebuah gesekan udara, sehingga meteorpun
habis terbakar sebelum permukaan bumi. Nah, dengan adanya atmorfer dapat
melindungi bumi dari jatuhnya meteor yang berasal dari luar angkasa.
6.
Bulan
Bulan merupakan benda langit yang
bentuknya selalu berubah-ubah. Terkadang berbentuk bulat, berbentuk setengah
lingkaran, berbentuk seperti sabit. Bulan dapat kita jumpai di malam hari.
Cahaya bulan lebih redup dari cahaya matahari. Karena bulan memantulkan cahaya
dari matahari. Akan tetapi bulan terkadang terlihat juga pada siang hari,
akibat dari langit yang sangat cerah.
7.
Bintang
Sama halnya dengan bulan, bintang
juga memberikan cahaya pada malam hari. Bintang adalah benda langit yang
memancarkan cahaya sendiri. Jumlah bintang tidak bisa terhitung, karena
jumlahnya yang sangat banyak. Ukuran bintang pula berbeda-beda ada yang sangat
besar seperti matahari, (matahari juga merupakan bintang), ada pula bintang
yang sangat kecil.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar