Rabu, 14 Juni 2017

Tugas 7 Matematika & Ilmu Alamiah Dasar

Nama   : Rhea Ahmad Matin
Kelas   : 1PA12
NPM   : 16516280

Teori Alam Semesta

1. Teori Keadaan Tetap (Steady-State Theory)

Teori keadaan tetap didasari pada  prinsip kosmologi sempurna. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ada tanpa awal dan tetap ada tanpa akhir. Hal tersebut didasari oleh kenyataan bahwa setiap galaksi memiliki jumlah yang tetap sama meski ada pada kurun waktu yang berbeda. Dalam teori ini tidak dikenal istilah penciptaan ataupun kiamat. Alam semesta ada dan akan tetap ada. Teori asal usul alam semesta ini sebetulnya merupakan teori yang paling jadul. Dan dikemukakan pada saat teknologi belum canggih seperti sekarang ini. Sekarang, teori keadaan tetap sudah tidak lagi dipercayai oleh kebanyakan orang kecuali mereka yang tidak beragama (atheis).

2. Teori Dentuman Besar (Big-Bang Theory)

Hipotesis teori dentuman besar (Big-Bang) dikemukakan pertama kali oleh George Lematitre.  Teori ini menyebutkan bahwa asal usul alam semesta dimulai dari sebuah primeval atom atau atom yang sangat padat. Suatu saat karena terlalu padat dan memiliki energi kalor yang tinggi, atom ini meledak hingga semua materinya terlempar ke seluruh penjuru ruang hampa yang ada di sekitarnya. Sejak ledakan itu, semua partikel ledakan atom tersebut (planet, asteroid, meteorid, dll.) berekspansi hingga ribuan juta tahun. Dari ekspansi tersebut timbulah dua gaya yang saling berlawanan yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi kosmis. Teori ini menyebutkan bahwa suatu waktu, ekspansi tersebut pasti akan berhenti. Berarti secara umum teori ini berlawanan dengan teori keadaan tetap karena mengenal penciptaan dan kiamat.

3. Teori Nebular

Hipotesis teori nebular dikemukakan pertama kali oleh Laplace pada tahun 1796. Teori ini menyebutkan bahwa tata surya terbentuk dari kondensasi awan atau kabut gas yang sangat panas. Kondensasi itu membentuk bagian-bagian terpisah yang terus berputar. Pada bagian tengah kondensat, partikel memusat dan memampat sehingga terbentukklah matahari. Pada partikel yang berada di sisi juga berputar dan membentuk planet-planet dan sisa kondensat membentuk satelit, asteroid, meteor, dan lain sebagainya.

4. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut

Hipotesis teori nebular dikemukakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jeffreys di tahun 1919. Teori ini menyebutkan bahwa planet merupakan hasil dari percikan bintang (matahari) yang disebut tidal. Planet-planet besar terjadi karena adanya percikan besar antara 2 bintang besar yang saling berdekatan. Peristiwa mendekatnya 2 bintang besar tentu sangat jarang sekali terjadi, oleh karena itu selama ini percikan matahari tidak mampu membentuk planet.

5. Teori Bintang Kembar

Teori bintang kembar menyebutkan bahwa alam semesta terbentuk karena adanya dua matahari kembar. Salah satu matahari tersebut meledak karena terlalu padat dan panas. Ledakan tersebut membentuk planet-planet dan karena adanya gaya gravitasi, planet-planet tersebut beredar mengelilingi bintangnya. 6. Teori Creatio Continua Hipotesis teori creatio continua dikemukakan pertama kali Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Menurut teori ini semesta dari dahulu ada dan tetap ada. Secara prinsip, teori ceatio continua hampir mirip dengan teori keadaan tetap. Bedanya, pada teori ini disebutkan bahwa setiap saat ada partikel alam semesta (baik berbentuk planet, satelit, dan lain sebagainya) yang lenyap dan lahir.

Anggota Tata Surya

1. Matahari

Matahari? Siapa yang tidak tahu dengan matahari. Matahari ini yang biasa kita lihat ketika siang hari dikala cuaca cerah, yang memancarkan cahaya dan panas ke bumi. Tahukah kalian dari apa terbentuknya matahari? Humm, matahari ini terbentuk dari kabut gas dan debu yang disebut dengan Nebula. Matahari juga menjadi pusat pada tata surya kita. Matahari dapat memancarkan panasnya karena terjadi reaksi fusi inti hidrogen menjadi helium pada pusat matahari. Dari terjadinya hal tersebut, menghasilkan panas yang sangat tinggi sehingga merambat sampai keluar bola matahari dan memancar ke ruang angkasa sehingga mencapai bumi. Selain itu, matahari juga memiliki gaya tarik bumi yang disebut gaya gravitasi. Seperti, benda yang dilempar ke atas akan turun kebawah, akibat adanya gaya tarik bumi. Matahari juga melakukan rotasi (perputaran pada porosnya) yaitu ke arah negatif, yang berlawanan dengan jarum jam.

2. Planet

Planet-planet merupakan benda langit. Planet ada 9 macam yaitu planet Markerius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Planet-planet tersebut mengelilingi matahari dan memiliki ukuran yang berbeda-beda. Akan tetapi menurut penelitian para astronom, ada satu planet yang menjadi sebuah pertanyaan yaitu planet Pluto. Planet Pluto berukuran lebih kecil dibandingkan planet lain. Sehingga para ilmuan astronomi memutuskan untuk mengubah status planet Pluto menjadi planet Kerdil.

3. Asteroid

Terbentuknya asteroid berawal dari pecahan-pecahan planet. Kemudian pecahan-pecahan planet tersebut hancur menjadi kepingan-kepingan karena suatu bencana di angkasa. Sehingga pecahan tersebut hancur dan membelah menjadi empat kepingan yaitu kepingan Ceres, Pallas, Vesta dan Yuno. Inilah yang dinamakan Asteroid. Asteroid terletak dalam sebuah sabuk diantara planet Mars dan Yupiter. Karena ukurannya lebih kecil dari planet, asteroid sering disebut dengan Planetoid.

4. Komet

Komet adalah benda langit yang beredar mengelilingi matahari. Komet memiliki cahaya terang pada bagian tengahnya. sama halnya dengan bintang. Namun bedanya, bintang tidak memiliki buntut atau ekor. Sedangkan komet memiliki buntut yang menyerupai kabut.

5. Meteor

Meteor merupakan benda angkasa yang bergerak bebas dan melintas dengan tidak beraturan diluar angkasa, kemudian meluncur ke dalam atmosfer. Atmosfer ini adalah lapisan kulit bumi. Pada saat meteor meluncur dan masuk ke atmosfer terjadi sebuah gesekan udara, sehingga meteorpun habis terbakar sebelum permukaan bumi. Nah, dengan adanya atmorfer dapat melindungi bumi dari jatuhnya meteor yang berasal dari luar angkasa.

6. Bulan

Bulan merupakan benda langit yang bentuknya selalu berubah-ubah. Terkadang berbentuk bulat, berbentuk setengah lingkaran, berbentuk seperti sabit. Bulan dapat kita jumpai di malam hari. Cahaya bulan lebih redup dari cahaya matahari. Karena bulan memantulkan cahaya dari matahari. Akan tetapi bulan terkadang terlihat juga pada siang hari, akibat dari langit yang sangat cerah.

7. Bintang

Sama halnya dengan bulan, bintang juga memberikan cahaya pada malam hari. Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya sendiri. Jumlah bintang tidak bisa terhitung, karena jumlahnya yang sangat banyak. Ukuran bintang pula berbeda-beda ada yang sangat besar seperti matahari, (matahari juga merupakan bintang), ada pula bintang yang sangat kecil.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...