Nama :
Ainun Niamah
NPM :
10516422
Kelas :
1PA12
Teori
Evolusi Manusia
1.
Disebabkan
oleh seleksi alam
Seleksi
alam menyatakan bahwa makhluk hidup yang lebih mampu menyesuaikan diri
(beradaptasi) dengan kondisi alam habitatnya akan mendominasi dengan cara
memiliki keturunan yang mampu bertahan hidup.
Sebaliknya,
makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi akan punah. Sebagai contoh
sekelompok rusa yang hidup di bawah ancaman hewan pemangsa (seperti macan,
harimau, singa, dan citah), secara alamiah rusa-rusa yang mampu berlari kencang
dapat bertahan hidup dan berketurunan. Sebaliknya, rusa yang lemah, sakit-sakitan,
dan tidak dapat berlari kencang akan mati dan tidak melanjutkan keturunan.
Seleksi
alam sebenarnya merupakan proses alamiah yang telah dikenal ahli biologi
sebelum Darwin. Para ahli biologi waktu itu mendefinisikan seleksi alam sebagai
mekanisme yang menjaga agar spesies tidak berubah tanpa menjadi rusak. Namun,
Darwinlah orang pertama yang mengemukakan bahwa seleksi alam mempunyai kekuatan
evolusi. Selanjutnya, Darwinmengemas teori Evolusi melalui seleksi alam dalam
bukunya The Origin of Spesies, by Means of Natural Selection yang diterbitkan
pada tahun 1859.
Mekanisme
Evolusi
Darwin
menyatakan bahwa seleksi alam merupakan faktor pendorong terjadinya evolusi.
Pernyataannya itu didasarkan pada pengamatannya terhadap populasi alami dunia.
Dia mengamati adanya beberapa kecenderungan berikut: jumlah keturunan yang
terlalu besar (over reproduction), jumlah populasi yang selalu konstan (tetap),
adanya faktor pembatas pertumbuhan populasi, dan perbedaan keberhasilan
berkembang biak.
Setiap
spesies mempunyai kemampuan untuk menghasilkan banyak keturunan setelah dewasa.
Melalui proses reproduksi, populasi makhluk hidup dapat meningkat secara
geometrik. Setiap individu hasil perkawinan memungkinkan mempunyai variasi
warna, bentuk, maupun kemampuan bertahan diri di lingkungan. Varian yang
adaptif akan tetap hidup dan berkembang, tetapi spesies yang tidak adaptif akan
punah.
Beberapa
faktor pembatas di alam yang mempengaruhi populasi di antaranya adalah makanan,
air, cahaya, tempat hidup, dan sebagainya. Akibatnya, makhluk hidup harus
berkompetisi dengan makhluk hidup lain untuk mendapatkan sumber daya yang
terbatas tersebut. Beberapa faktor pembatas lainnya yang cukup serius
pengaruhnya terhadap pertumbuhan populasi yaitu predator, organisme penyebab
penyakit, dan cuaca yang tidak menguntungkan.
Tingkat
kesuksesan perkembangbiakan juga menentukan pertumbuhan populasi makhluk hidup
dan merupakan kunci dalam seleksi alam. Makhluk hidup yang paling adaptif
adalah individu yang berhasil dalam perkembangbiakan. Sebaliknya, yang tidak
berhasil akan mati prematur atau menghasilkan sedikit keturunan.
Lebih
jauh dalam bukunya itu, Darwin mengemukakan bahwa individu-individu yang
beradaptasi pada habitat mereka dengan baik akan mewariskan sifat-sifat unggul
kepada generasi berikutnya. Darwin menyatakan bahwa sifat-sifat unggul atau
menguntungkan ini lama-lama terakumulasi dan mengubah suatu kelompok individu
menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. Berdasarkan
proses inilah akan terbentuk spesies baru.
Suatu
contoh proses seleksi alam paling terkenal pada masa itu adalah mengenai
populasi ngengat (Biston betularia) selama revolusi industri di Inggris. Pada
awal revolusi industri di Inggris, kulit batang pohon di sekitar Manchester
berwarna cerah. Hal ini mengakibatkan ngengat (Biston betularia) berwarna cerah
yang hinggap pada kulit batang tidak mudah tertangkap burung pemangsa. Itulah
sebabnya pada awal revolusi industri, populasi ngengat berwarna cerah lebih
banyak daripada ngengat berwarna gelap. Keadaan itu berubah 180° setelah
terjadi revolusi industri. Mengapa terjadi demikian?
Lima
puluh tahun kemudian, kulit batang pohon menjadi lebih gelap akibat polusi
udara. Keadaan itu sangat menguntungkan ngengat berwarna gelap karena saat
hinggap di pohon tidak terlihat oleh burung pemangsanya. Sebaliknya, ngengat
berwarna cerah mudah dilihat oleh burung pemangsa. Hal ini mengakibatkan
populasi ngengat berwarna gelap lebih besar daripada ngengat berwarna cerah.
2.
Disebabkan
oleh adaptasi
Adaptasi
adalah proses terjadinya spesies baru yang dapat beradaptasi dengan
lingkungannya. Adaptasi dapat terjadi apabila terpenuhi persyaratan sebagai
berikut:
·
adanya relung (niche) yang kosong,
·
terjadinya perubahan lingkungan,
·
adanya keanekaragaman, dan
·
adanya isolasi geografi, isolasi
intrinsic, domestikasi, dan polipoidi.
·
Isolasi geografi:
·
Spesiasi simpatrik: suatu pembentukan
spesies baru pada daerah geografi yang sama dengan spesies lain yang sekerabat.
·
Spesiasi tidak simpatrik: suatu
pembentukan spesies baru pada daerah geografi yang berbeda dengan spesies lain
yang sekerabat. Proses ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu, spesiasi
alopatrik, parapatrik, dan peripatrik.
·
Isolasi Reproduksi: terjadi karena
perbedaan dalam keberhasilan terjadinya pembuahan atau prakawin dan
keberhasilan suatu perkawinan atau pascakawin.
Sumber: http://www.materisma.com/2014/03/mekanismeterjadinya-evolusi.html?m=0
http://erudioscientia-biology.blogspot.co.id/2015/04/indikator-37.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar