Senin, 19 Juni 2017

TUGAS 9 Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar

HEAL THE WORLD
Eni Setiawati
12516338
1PA12

Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for living
Make a better place for you and for me

And the world we once believed in
Will shine again in grace
Then why do we keep strangling life
Wound this earth, crucify it’s soul
Though it’s plain to see, this world is heavenly
Be God’s glow

Penggalan lirik ciptaan Michael Jackson ini mengingatkan saya tentang sebuah amanah besar yang diemban oleh tiap-tiap jiwa manusia. Manusia sebagai khalifah yang berjalan di muka bumi. Tangan-tangan Tuhan untuk menjaga dan melestarikan kehidupan.
Penggalan lirik ini jugalah yang menyadarkan saya betapa bumi hari ini tidak lagi baik-baik saja. Slogan #saveEarth #goGreen #stopGlobalWarming #sayNoToWar menambah keyakinan saya bahwa bumi benar-benar sedang terluka parah.
Bumi terluka oleh ulah manusia yang tidak bijaksana. Bumi terluka oleh pemikiran-pemikiran manusia yang dikatakan maju namun abai dengan amanahNya. Bumi terluka oleh manusia yang merasa dapat menciptakan segalanya namun tidak dapat mengendalikan segala ciptaannya. Semua karena satu alasan. Kepraktisan.
 


Jangan salahkan anak-anak ketika bola yang ditendangnya memecahkan kaca jendela rumah anda.

Karena itulah yang terjadi. Ruang bermain mereka hari ini ialah gang-gang sempit diantara bangunan perumahan. Ingatkah? Tanah lapang yang dahulu sempat kita nikmati di masa kecil sebagai ruang bermain yang nyaman telah tergantikan dengan gedung-gedung pencakar langit yang ramai dipuja oleh kaum hedonisme. Tanah lapang itu telah dirampas paksa.
 


Sampah dan Bencana
Jangan buang sampah sebelum nemu yang namanya tempat sampah.

As simple as that untuk mulai peduli terhadap kesembuhan bumi. Pernah membayangkankah? Ketika kita membuang sampah sembarang ketika itu pula kita sedang berinvestasi dan berkontribusi untuk kehancuran umat manusia. Karena siapa yang menanam maka akan menuai.
Saya teringat dengan film animasi yang pernah saya tonton. Judulnya Wall-e. Di film ini kita bisa menyaksikan ketika bumi telah menjelma menjadi tong sampah raksasa. Sejauh mata memandang hanya ada sampah, sampah, dan sampah. Dimana kehidupan? sudah tidak ada lagi kehidupan ketika hanya ada robot pemadat sampah yang bernama wall-e dan kawannya coro (kecoa). Dimana manusia? Bahkan manusia sebagai penduduk asli pun sudah tidak mau lagi menghuni bumi. Manusia dievakuasi di sebuah kapal raksasa luar angkasa dengan fasilitas serba instan dan modern hingga manusia tak lagi bisa berjalan.
Memang, itu hanya film animasi. Saya tahu. Tapi yang lebih mengusik pikiran saya setelah menonton film itu ialah, rasanya bukan hal mustahil di masa mendatang jika sampah sudah tidak dapat dikendalikan lagi laju pertumbuhannya. Bencana-bencana besar dan mengerikan akan melanda bumi dan seluruh umat manusia. Dan saya meyakini hari itu akan terjadi.  
 
Global Warming
Tebanglah hutan maka kau tak perlu susah-susah untuk men-defrost daratan es di kutub bumi.

Hutan sebagai plasma nutfah. Paru-paru bumi telah terpangkas secara ilegal. Berganti dengan gedung-gedung pencakar langit yang berlomba-lomba untuk menjadi yang paling tinggi dengan segala cara yang dilakukan dan sama sekali tidak memperlihatkan keramahan terhadap keseimbangan bumi dan lingkungan. Mengakibatkan perubahan musim dan iklim yang tak lagi sinkron dengan periode waktu seharusnya yang telah terbentuk dan terjadi sejak jutaan tahun silam. Pembangunan pencakar langit yang amat gencar dipromosikan manusia serakah menjadikan bumi gerah. Menularkan rasa panasnya terhadap penduduk bumi dan segala yang dikandungnya. Pemanasan yang terjadi di segala penjuru dunia mengakibatkan bumi bukan lagi menjadi tempat hunian yang nyaman dan sejuk. Lapisan ozon di atmosfer yang terenggut secara perlahan namun pasti. Menjadikan manusia semakin egois untuk menggunakan freon dengan jumlah yang tidak sewajarnya. Semua itu dengan dan karena satu alasan. Kepraktisan.
Manusia berlomba-lomba mencari makna kebebasan hidup menurut versinya. Hingga manusia tidak lagi memanusiakan manusia. Dan pada akhirnya manusia hanya bagaikan sekawanan ikan badut yang tengah mengikuti arus tanpa pernah tahu kemana tujuan dari perjalanannya dan dimanakah mereka akan bermuara.
Benarlah kita tengah berada di penghujung akhir zaman...
 


If you care enough for the living, make a little space to make a better place

Saya mengartikan makna dari make a little space sebagai suatu dimensi kuantum yang berada di kedalaman jiwa manusia. Dimensi kuantum yang sangat perlu untuk diterbitkan (lagi). Saya menyebutnya sebagai sebuah kesadaran. Kesadaran yang tidak terbatas dalam segala aspek. Dengan kesadaran, manusia akan berpikir, bersikap dan bertindak secara sadar dengan kesadaran penuh. Kesadaran membuat manusia bijaksana. Kesadaran membuat manusia merasa berarti. Aktifkan kesadaran itu sebelum terlambat. Kesadaran bahwa kita adalah manusia sebagai makhluk Tuhan. Kesadaran akan janji kita terhadap Tuhan sebagai hamba yang mengabdi dan menjadi khalifah di muka bumi. Kesadaran bahwa Tuhan tidak menciptakan manusia secara cuma-cuma, selalu ada tujuan dari setiap penciptaan makhluk. Kesadaran bahwa manusia bukan hanya seonggok daging yang punya nama. Kesadaran bahwa kita diberikan kemampuan untuk bersinergi. Kesadaran bahwa dunia menunggu manfaat dan kontribusi dari kita sebagai manusia. Kesadaran bahwa peperangan hanya akan menciptakan pertumpahan darah tanpa arti. Kesadaran bahwa perburuan liar hanya akan merusak ekosistem. Kesadaran bahwa eksploitasi hasil bumi secara besar-besaran tidak akan pernah membuat kita merasa benar-benar kaya. Kesadaran bahwa nafsu adalah musuh terbesar bagi tiap-tiap jiwa manusia. Kesadaran bahwa rasa cukup itulah yang sebenarnya kita perlukan. Dan masih dengan kesadaran-kesadaran yang lain untuk dapat menjadikan manusia lebih bijaksana.

Karena...

Realisasi dari buah pemikiran (akal) yang tidak diimbangi dengan hati nurani yang jernih hanya akan merusak, merampas, dan menyakiti.

Depok, 19 Juni 2017
#ReminderForMe
#ReminderForUs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...