TUGAS
MATEMATIKA dan ILMU ALAMIAH DASAR
Nama : Syifa Afifah
NPM : 17516264
Kelas : 1PA12
PROSES TERJADINYA ALAM SEMESTA
A.
Pengertian
Alam Semeta
Sebelum membahas proses terbantuknya alam semesta alangkah lebih
baik jika kita memahami arti dari alam semesta, pada sekitar tahun 700-600 SM,
orang Babilonia beranggapan bahwa alam semesta merupan suatu ruangan dimana
bumi yang datar sebagi lantainya, sedangkan langit- langit sebagai
atapnya.
Namun pendapat itu sudah lama ditinggalkan oleh kebanyak orang,
yang mana bahwa pengertian alam semesta yang sebenarnya adalah suatu ruangan
yang maha besar, dimana di mana di dalamnya terjadi segala peristiwa alam yang
dapat diungkapkan manusia maupun yang belum diungkap manusia, dan pendapat ini
jelaskan kembali oleh Nicolas Copernikus dalam bukunya yang berjudul “
De Revolutionisme Orbium Coelestium” yang menyataka bahwa alam semeta
adalah tempat tinggal bagi makhluk hidup (bumi) yang bumi
dan benda langit lainnya mengelilingi matahari sebagai pusat dari tata surya.
B.
Teori-teori
Pembentukan Alam Semesta
Berbicara tentang proses
terbentuknya alam semesta maka semua itu berkaitan erat dengan teori-teori
pembentukan alam semesta. Alam semesta terbentuk kira-kira ribuan juta
tahun yang lalu bersamaan dengan adanya ledakan besar. Ada beberapa teori yang
menyatakan tentang terbentuknya alam semesta, antara lain sebagai
berikut.
1. Teori Dentuman
Besar
Teori ini
menyatakan bahwa ada sesuatu massa yang sangat besar yang tedapat di dalam
jagat raya yang mempunyai berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi
inti, masa tersebut akhirnya meledak dengan hebat . massa yang meledak kemudian
berserakan dan mengembang dengan cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti
ledakan. Setalah berjuta-jutatahun massa yang berserakan tersebut akhirnya
membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih
kecil dari masa semula kelompok-kelompok tersebut akhirnya menjadi galaksi.
Yang menjauhi intinya. Teori ini didukung dengan adanya kenyataan bahwa
galaksi-galaksi selalu bergerak menjauhi intinya.
2. Teori Keadaan
Tetap (THE STEADY STATE THEORY).
Menurut model
ini, ketika alam semesta mengembang, materi baru terus-menerus muncul dengan
sendirinya dalam jumlah tepat sehingga alam semesta berada dalam “keadaan
stabil”. Galaksi baru yang terciptakan dari materi baru ini akan membuat jagat raya
tampak sama sepanjang masa. Dengan kata lain, alam semesta menurut teori ini
adalah statis/tetap, tidak permulaan atau akhir. Teori ini segera runtuh dan
tidak banyak penggemarnya ketika ditemukan radiasi latar belakang kosmik.
3. Teori Berayun
Menurt teori
ini, bahwa semua materi saling menjauhi dan berasal dari satu massa yang padat.
Selanjutnya, materi itu geraknya melambat kemudian berhenti dan mulai mengerut
akibatnya lagi akibatnya akibat gaya gravitasi. Lalu materi tersebut akan
memadat dan meledak lagi. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak atau
tercipta, tetapi hanya berubah tatanan.
ANGGOTA ALAM SEMESTA
Di dalam alam semesta terdapat banyak sekali benda-benda angkasa
atau benda-benda langit antara lain galaksi, bintang, planet, komet,
meteor dan benda –benda yang ada diluar angkasa, dan diantara
angota-angota alam semesta antara lain adalah :
1.
Bintang
Bintang adalah
sebuah benda langit yang dapat memancarkan cahaya dan panasnya sendiri, bintang
memiliki ukuran yang berbeda-beda setiap bentuknya. Beberapa buah bintang lebih
kecil dari bumi dan ada pula yang beribu-ribu besar bentuknya dari bumi.
Bintang terbuat
dari kabut debu dan gas yang sangat besar yang di sebut nebula. Terbentuknya
bintang biasanya diawali dengan penumpukan debu dan gas karena danya gaya yang
kuat, sehingga mendorong debu dan gas menjadi gumpalan bola yang besar. Di
setiap tempat gaya itu mendorong ke-arah pusat bola dan mengakibatkan tekanan
yang sangat besar, akibat tekanan ini maka suhu didalam
bola semakin meningkat sehingga pusat bola menjadi panas. Karena
debu dan gas yang semakin menekan ke arah pusat dan
menyebabkan bertamba naiknya suhu dan tekana pada bola setelah beberapa waktu
seperti itu gas-gas tersebut menyala dan terbentuklah bintang baru.
2. Meteor
Meteor adalah
benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan
terjadinya gesekan permukaan metor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat
adanya gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang
dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.
Planet adalah
benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak
dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet yang
dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan mata telanjang seperti
planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar.
3.
Matahari
Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua.
Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua.
4.
Bulan
Bulan adalah
satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di
Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan
sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.
Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terbentuk di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.
Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terbentuk di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.
5. Planet
Planet adalah
benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak
dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet yang
dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan mata telanjang seperti
planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar.
Sumber:
http://deebacalah.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-bintang-komet-meteor.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar