Nama : Rhea Ahmad Matin
Kelas : 1PA12
NPM : 16516280
Teori
Evolusi Makhluk Hidup
1.
Teori Evolusi Lamarck
Berdasarkan bukti-bukti fosil yang ada, Jean
Baptiste de Lamarck mengemukakan teori evolusi pada 1809, tahun saat Darwin
dilahirkan. Lamarck mengungkapkan bahwa makhluk hidup berevolusi sebagai respon
terhadap perubahan lingkungannya. Berevolusi, maksudnya makhluk hidup berubah
dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Oleh karena itu, Lamarck merupakan orang
pertama yang menyatakan bahwa makhluk hidup melakukan evolusi.
Teori evolusi Lamarck menjelaskan dua fakta penting,
yaitu sebagai berikut.
1. Mengenai penemuan fosil yang memperlihatkan bahwa makhluk hidup di masa lampau
berbeda dengan yang hidup saat ini.
2. Teorinya
menjelaskan mengapa setiap makhluk hidup memiliki adaptasi yang baik terhadap
lingkungannya.
Lamarck memperlihatkan bahwa setiap makhluk hidup
memiliki adaptasi yang sesuai dengan cara hidupnya. Gajah memiliki belalai yang
panjang untuk mengumpulkan makanan; singa memiliki cakar yang kuat dan taring
untuk menangkap mangsa; dan rusa memiliki kaki panjang yang lincah untuk
menghindari predator.
Lamarck juga mengajukan suatu penjelasan mengenai
mekanisme evolusi. Menurut Lamarck, makhluk hidup mengembangkan ciri khusus
melalui organ yang digunakan dan tidak digunakan (use and disuse). Oleh karena
itulah, mekanisme evolusi Lamarck disebut juga teori use and disuse.
Lamarck mencontohkan bahwa rusa yang sering berlari cepat menghindari serigala
akan mengembangkan otot lari yang kuat. Sifat yang dibentuk oleh makhluk hidup
selama hidupnya disebut ciri atau sifat yang didapatkan. Lamarck percaya bahwa
ciri atau sifat yang didapat tersebut dapat diwariskan.
2.
Teori Evolusi Darwin
Pada tahun 1859 setelah kembali ke Inggris, Darwin
mempublikasikan bukunya yang berjudul The Origin of Species by Means of Natural
Selection. Darwin bukanlah satu-satunya yang mengungkapkan seleksi alam.
Seorang naturalis Inggris lainnya, Alfred Russell Wallace, yang mempelajari
tumbuhan dan hewan di Brazil dan di Asia Tenggara (Malaysia dan Indonesia) juga
memiliki pendapat yang sama.
Seperti halnya Lamarck, Darwin menyatakan bahwa
makhluk hidup secara perlahan berevolusi sebagai adaptasi terhadap
lingkungannya. Namun, Darwin mengajukan mekanisme yang berbeda sebagai penyebab
perubahan dalam spesies.
Berbeda dengan Lamarck, Darwin menyadari adanya
variasi dalam populasi spesies. Variasi inilah yang dapat diwariskan, bukannya
sifat yang didapat seperti yang diajukan Lamarck. Darwin mengamati bagaimana
para petani dan peternak melakukan seleksi terhadap hasil penyilangan untuk
mendapatkan tanaman atau hewan dengan sifat unggul. Kemudian, tanaman atau
hewan unggul inilah yang akhirnya dikembangkan sehingga didapatkan populasi
hewan atau tanaman dengan sifat unggul. Darwin kemudian mengajukan suatu
hipotesis bahwa cara seleksi yang sama terjadi di alam. Darwin menamai proses
ini dengan seleksi alam (natural selection).
Seleksi alam merupakan hasil dari interaksi antara
populasi dan lingkungannya. Darwin menyadari bahwa di alam banyak makhluk hidup
yang menghasilkan keturunan lebih banyak daripada yang dapat bertahan hidup.
Contohnya, katak menghasilkan ratusan telur. Akan tetapi, hanya sebagian
keturunannya saja yang dapat menghasilkan keturunan pada generasi selanjutnya.
Banyak kejadian alam seperti predasi dan bencana alam yang menyebabkan sebagian
keturunan tidak dapat bertahan untuk menghasilkan keturunan baru. Darwin
menjelaskan proses ini sebagai kompetisi.
Darwin kemudian mengungkapkan bahwa hanya individu
yang sesuai dengan lingkungannya saja yang akan bertahan dan menghasilkan
keturunan. Proses ini disebut “survival of the fittest” (individu yang sesuai
bertahan hidup).
Teori seleksi alam yang dikemukakan Darwin dapat
disimpulkan sebagai berikut (Mclaren Rotundo, 1985:210).
1. Spesies memiliki
kemampuan untuk menghasilkan keturunan yang banyak.
2. Sumber daya alam
di bumi terbatas. Oleh karena itu, terjadi kompetisi untuk bertahan hidup di
antara keturunan pada setiap generasi.
3. Terdapat variasi
dalam populasi makhluk hidup. Tidak terdapat dua individu yang sama persis.
Variasi ini umumnya dapat diwariskan.
4. Proses ini
berlangsung dari generasi ke generasi. Populasi lambat laun menjadi teradaptasi
lebih baik terhadap lingkungannya.
Perlu diperhatikan bahwa variasi dalam populasi
terjadi secara acak. Variasi tidak timbul akibat respons terhadap
lingkungannya. Seleksi alam “menyeleksi” sifat yang telah ada dalam kolam gen
(gen pool). olam gen atau lungkang gen ini merupakan jumlah total seluruh gen
dalam populasi pada suatu waktu tertentu.
Pada saat itu, Darwin tidak mengetahui prinsip
genetika modern. Kini, para ilmuwan mengetahui bahwa mutasi dapat terjadi pada
makhluk hidup. Mutasi sebagai penyebab variasi dapat berguna bagi lingkungan.
Jika mutasi yang terjadi berguna, hal tersebut dapat meningkatkan kemungkinan
bertahan hidup makhluk tersebut.
Daftar
Pustaka
http://artikelpengertianmakalah.blogspot.co.id/2015/05/teori-evolusi-lamarck-dan-charles.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar