Nama : Intan Justitia Dewi
NPM : 18516337
Kelas : 1PA 12
TEORI
TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
Manusia
berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan sampai sekarang.
Pada jaman kejayaan Yunani, orang percaya bahwa Bumi merupakan pusat dari alam
semesta ini ( Geosentrisme ). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih
tajam, pandangan itu berubah sejak Zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh
Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu matahari menjadi pusat beredarnya bumi
dan planet-planet lain.
Pengertian alam semesta itu
sendiri mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos. Mikrokosmos ialah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron,
sel, amoeba, dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos ialah benda-benda yang
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun galaksi.
Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda
langit yang sampai di bumi.
Teori-teori tersebut ialah
sebagai berikut:
1. Teori Keadaan Tetap
(Steady–state Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Fred
Hoyle, herman bondi, thomas Gold ( 1948 ). Teori ini berdasarkan prinsip
osmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta, dimana pun dan
bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi pada
suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu sampai sekarang. Segala sesuatu di
alam semesta ini selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak
menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan, bahwa galaksi baru
mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama.Dengan kata lain bahwa
tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi,
teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak
terhingga tuanya ( Tanpa awal dan tanpa akhir ).
2. Teori Ledakan Besar (Big
Bang Theory)
Teori ledakan ini bertolak dari
asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga
sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi
inti (George Lemaitre, 1930). Massa itu kemudian berserak mengembang dengan
sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang
berserak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka
harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari
pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang
sama. Selain itu, teori ini didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan
Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang mikro.
B. TEORI TERBENTUKNYA GALAKSI
DAN TATA SURYA
1. Galaksi
Ada satu Hipotesis (dugaan
sementara yang harus teruji kebenarannya sehingga ia menjadi teori), yaitu
hipotesis Fowler (1957), menurutnya 12 ribu tahun yang lalu, galaksi kita tidak
seperti keadaan seperti sekarang ini, ia masih berupa kabut gas hidrogen yang
sangat besar yang berada di ruang angkasayang bergerak perlahan melakukan
rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat, karena gaya beratnya maka ia
mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus berputar pada sumbunya. Saat
kontraksi massa bagian luar banyak yang tertinggal. Bagian yang berkisar
(berputar) lambat dan mempunyai berat jenis yang besar akan membentuk
bintang-bintang. Dengan cara yang sama bagian luar yang tertinggal juga
mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet. Demikian juga planet
membentuk satelit bulan. Galaksi, tempat matahari kita berinduk diberi nama
MILKY WAY atau BIMA SAKTI.
Macam-Macam Galaksi
Dari hasil pengamatan
selanjutnya, ternyata di alam semesta terdapat beribu-ribu galaksi dengan
berbagai bentuk dan ukuran yakni :
a. Galaksi Elips
Galaksi Elips merupakan galaksi
yang sudah tua, terbentuk dari bintang-bintang yang sudah tua, lebih redup
dibandingkan tipe spiral dengan banyak bintang merah besar, pambentukan bintang
baru sudah berhenti.
b. Galaksi Spiral
Galaksi Spiral berbentuk spiral
amat besar dengan inti di tengah (nukleus)dan lengan spiral dan cakram (disk).
Pada lengan ini terkonsentrasi debu dan gas (nebulae) dimana terdapat
pembentukan bintang aktif, bila dilihat dari samping, galaksi ini tampak
seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya, serta terdapat
lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang yang disebut Globular Cluster.
Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari galaksi yang ada. Salah satu contoh
galaksi spiral adalah galaksi Canes Venatici.
c. Galaksi Tak Beraturan
Galaksi Tak Beraturan terdiri
dari bermiliar-miliar bintang muda berwarna putih kebiruan dan bintang raksasa
biru yang sangat panas. Diantara bintang-bintang tersebut bertebaran gas dan
debu luar angkasa. Banyaknya galaksi berbentuk tak beraturan ialah 3%.
Bima Sakti
Induk dari matahari kita ialah
galaksi Bima Sakti atau Milky Way, karena berdasarkan pengamatan, Galaksi Bima
Sakti bila dilihat dari atas berwujud seperti spiral raksasa yang berputar.
Dari samping terlihat seperti elips yang sangat besar. Bintang-bintang
bertebaran dalam lengan spiral, diantaranya matahari kita. Jaraknya 30.000
tahun cahaya dari pusat galaksi atau 20.000 tahun cahaya dari ujung atau
pinggir galaksi. Galaksi Bima Sakti bergaris tengah 100.000 tahun cahaya. Makin
ke tengah, tebaran bintang makin merapat dan diperkirakan pusat galaksi
merupakan bola bintang raksasa sehingga galaksi ini berbentuk bulat pipih
seperti kue cucur.
2. Tata Surya
Terdiri dari benda-benda seperti
meteor-meteor, planet, satelit, komet-komet, debu dan gas antar planet yang
beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Banyak teori yang dikemukakan
tentang terbentuknya tata surya namun dari beberapa teori tersebut belum ada satu
pun yang diterima oleh semua pihak, teori-teori tersebut diantaranya :
a. Hipotesis Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan
Laplace (1796) yang meyakini terbentuknya tata surya merupakan kondensasi awan
panas atau kabut gas yang sangat panas, yang sebagian terpisah dan merupakan
cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau
matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi membentuk suatu
formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi, setelah mendingin,
benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang
mengelilinginya.
b. Hipotesis planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan
Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori
Nebular yang menyatakan bahwa system tata surya terbentuk dari kabut gas yang
sangat besar, berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa
terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan
adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang yang
merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian
terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah
benda-benda yang disebut Planettesemal. Planettesemal merupakan benda-benda kecil
yang padat. Teori ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada
satelit-satelit pada Jupiter maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi
planet itu.
c. Teori Tidal atau teori
pasang surut
Dikemukakan oleh James dan
Harold Jeffreys (1919). Menurutnya planet merupakan pecikan dari matahari yang
disebut Tidal. Tidal yang besar akan menjadi planet baru disebabkan karena
bergerak mendekatnya dua matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam
teori diatas bahwa dua bintang yang saling mendekat akan membentuk planet yang
baru.
d. Teori Bintang Kembar
Berpendapat bahwa dulu matahari
adalah sepasang bintang kembar. Oleh suatu sebab salah satu bintang meledak
akibat gaya tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari,
pecahannya tetap beredar mengelilinginya.
e. Teori Creatio Continua
Dikemukakan Fred Hoyle, Bondi
dan Gold. Berpendapat bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada, alam
semesta ada dan selamanya tetap ada setelah diciptakan. Setiap saat ada
partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap, yang kemudian mengembun menjadi
kabut, bintang dan jasad alam semesta, karena partikel yang lebih besar
daripada partikel yang lenyap, maka jumlah materi makin bertambah dan
mengakibatkan pemuaian alam semesta. Penegmbangan tersebut mencapai titik batas
10 milyar tahun, dalam kurun waktu tersebut akan menghasilkan kabut-kabut baru.
Teori ini berpendapat bahwa 90 % materi alam semesta ialah hedrogen yang
akhirnya membentuk helium dan zat-zat lainnya.
f. Teori G.P. Kuiper
(1950)
Teori ini didasari keadaan yang
ditemui di luar tata surya yang mengandaikan matahari serta semua planet
berasal dari gas purba di ruang angkasa, proses terlahirnya bintang dikarenakan
banyaknya kabut gas, yang lambat laun memampatkan diri menjadi massa yang
semakin lama semakin padat dikarenakan gaya gravitasi molekul tersebut. Satu
atau dua materi memadat di tengah dan gumpalan kecil melesat di sekeitarnya.
Gumpalan tengah menjadi matahari dan gumpalan kecil menjadi bakal planet.
Matahari yang sudah menjadi padat menyala dengan adanya api nuklir dan kemudian
mendorong gas yang masih membungkus planet menjadi sirna sehingga tampak
telanjang.
1. Susunan Tata Surya
Tata Surya berarti adanya suatu
organisasi yang teratur dengan matahari sebagai induk. Pada zaman yunani kuno,
orang-orang yunani mengenal lima planet yang dilakukan dengan pengamatan secara
kasar, planet tersebut ialah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus
dengan bumi sebagai pusatnya, namun pada abad ke-16 Nicolas Copernicus (
ilmuwan Polandia ) berhasil mengubah pandangan salah yang dianut selama
berabad-abd tersebut, menurutnya bumi ialah planet sama halnya seperti planet
lain, bumi beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya ( heliosentris ),
pandangan tersebut didasari perhitungan yang sistematis yakni berkat bantuan
teropong sebagai alat pengamat dan dengan berkembangnya matematika dan fisika
sebagai sarana penunjang sehingga dapat mengamati planet-planet lainnya
termasuk planet Pluto sebagai planet terjauh.
Planet-planet dapat dikelompokan
menjadi dua, yakni planet dalam dan planet luar. Planet dalam yakni planet yang
dekat dengan matahari, yakni : merkurius, venus, bumi dan mars. Planet Luar
yakni terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, neptunus dan Pluto. Planet dalam
umumnya lebih kecil dari [lanet luar, namun mempunyai massa jenis yang lebih
besar.
Peredaran planet mengelilingi
matahri disebut gerak revolusi. Disamping itu planet-planet beredar
mengelilingi sumbunya disebut gerak rotasi yang menyebabkan timbulnya peredaran
siang dan malam. Gerak revolusi dan gerak rotasi searah jarum jam yakni dari
timur ke barat. Waktu untuk satu putaran revolusi disebut kala revolusi yakni
365 ¼ hari dan waktu satu putaran rotasi disebut kala rotasi yakni 24 jam.
2. Bagian-Bagian Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari
sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet , satelit, meteor, komet,
debu dan gas antarplanet beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini
bergerak mengelilingi pusat galaksi. Planet merupakan suatu benda yang dingin,
sinarnya yang tampak kemilau dari bumi itu, tidak lain ialah cahaya matahari
yang dipantulkan. Jadi, tidak ubahnya seperti bulan purnama. Sebelum kita
mengenal masing-maisng planet tersebut secara lebih mendalam, sebaiknya kita
bicarakan lebih dahulu tentang matahari sebagai pusat tata surya.
Matahari
Matahari ialah suatu bola gas
pijar yang terdiri dari 49% atom hidrogen (H) dan 5,6% atom helium (He), serta
sisanya campuran unsur-unsur karbon (C ) dan atom lainnya. Bentuk matahari
ternyata tidak bulat benar. Ia mempunyai semacam ekuatoe dan kutub, karena
gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah
antarkutubnya 43 mil lebih pendek.
Matahari juga merupakan tata
surya yang paling besar karena 98% massa tata surya terkumpul pada matahari. Di
samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan sumber-sumber tenaga
di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit,
masing-maisng fotosfer, kromosfer dan korona.
Menurut perhitungan para pakar,
temperatur di permukaan matahari sekitar 6.0000 C. jenis batuan atau logam apa
pun yang kita kenal di bumi akan lebur pada tempera tur setinggi itu.
Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya, yang diperkirakan tidak
kurang dari 25 juta 0C.
Lapisan bola matahari bagian
dalam disebut fotosfer (bahasa Yunani, photos: cahaya, sphera: bola), yang
artinya bola bercahaya memancar, radiasi fotosfer sangat kuat pad agelombang
tampak mata. Sedangkan atmosfer bumi dapat meloloskan panjang gelombang tampak
mata. Mata manusia sangat sensitif terhadap panjang gelombang tampak mata ini.
Fotosfer tebalnya kira-kira 220 mil.
Kromosfer (bahasa Yunani,
chromos; warna, sphera: bola). merupakan lapisan luar dari fotosfer. Warnanya
kemerahan berasal dari hidrogen yang berpijar. Lapisan ini mempunyai
lidah-lidah api yang menjilat ke laur. Tebal kromosger kira-kira 9.000 mil.
Lapisan lebih luar dari kromosfer ialah korona. Korona berupa sinar kemilauan
yang tebalnya kadang-kadang meleihi garis tengah matahari itu sendiri. Korona
tampak jelas (berwarna putih perak) mengelilingi matahari pada waktu terjadi
gerhana matahari, karena fotosfer dan kromosfer terhalang oleh bulan.
Matahari sangat penting bagi
kehidupan di muka bumi karena :
1) Merupakan sumber energi (sinar
panas). Energi yang terkandung dalam batbara dan minyak bumi sebenarnya juga
berasal dati matahari;
2) Mengontrol stabilitas
peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan,
tahun serta mengontrol peredarana planet lainnya.
Berikut
ini beberapa karakteristik khas dari planet-planet dalam Tata Surya.
1)Merkurius
Merkurius merupakan planet terdekat dengan Matahari. Kedekatan ini mengakibatkan suhu di Merkurius sangat panas. Panas siang hari di Merkurius sangat tinggi, konon mampu melelehkan timah yang melapisi kaleng. Jarak antara Matahari dengan Merkurius kurang lebih 57 juta km. Sedangkan jarak dengan Bumi sekitar 92 juta km. Ukurannya hanya 27% dari ukuran Bumi. Merkurius mengelilingi matahari (revolusi) memerlukan waktu 88 hari, sedangkan rotasinya memerlukan waktu 59 hari. Planet tersebut begitu lambat berputar sehingga satu hari hampir sama lamanya dengan satu tahun di Bumi.
1)Merkurius
Merkurius merupakan planet terdekat dengan Matahari. Kedekatan ini mengakibatkan suhu di Merkurius sangat panas. Panas siang hari di Merkurius sangat tinggi, konon mampu melelehkan timah yang melapisi kaleng. Jarak antara Matahari dengan Merkurius kurang lebih 57 juta km. Sedangkan jarak dengan Bumi sekitar 92 juta km. Ukurannya hanya 27% dari ukuran Bumi. Merkurius mengelilingi matahari (revolusi) memerlukan waktu 88 hari, sedangkan rotasinya memerlukan waktu 59 hari. Planet tersebut begitu lambat berputar sehingga satu hari hampir sama lamanya dengan satu tahun di Bumi.
2)Venus
Planet terdekat kedua dari Matahari adalah Venus. Salah satu yang khas dari planet ini adalah adanya awan tebal yang menyelimutinya. Awan itu membuat cahaya Matahari terpantulkan. Akibatnya, Venus menjadi planet yang paling terang. Cahayanya akan tampak pada waktu Matahari terbit dan tenggelam. Oleh karenanya, planet ini sering disebut sebagai Bintang Fajar atau Bintang Senja.Venus juga merupakan planet yang paling dekat dengan Bumi. Jarak Venus dengan matahari sekitar 108 juta kilometer. Satu tahun di Venus sama dengan 225 hari di Bumi. Sedangkan satu hari di sana sama dengan 243 hari di Bumi. Dengan demikian, masa revolusinya lebih cepat dibandingkan masa rotasinya.
3) Bumi
Jagat
raya memang sangat luas, Bumi hanyalah sebagian kecil darinya. Jika melihat
kenyataan ini, mungkin saja masih ada kehidupan lain di jagat raya, tetapi
untuk lingkup Tata Surya hanya Bumilah yang diyakini mempunyai kehidupan yang
sangat berkembang.
Bumi
seperti planet yang lain, tidak memiliki cahaya. Bumi pun mempunyai satelit
seperti planet lainnya. Bulan sebagai satelit alami Bumi, mempunyai gerakan
mengelilingi Bumi dengan waktu putaran 29,5 hari. Bumi mempunyai masa rotasi
sekitar 23 jam 56 menit dan memiliki masa revolusi sekitar 365 hari 6 jam.
4)Mars
Planet Mars adalah planet terluar yang paling dekat dengan Bumi. Pada malam hari kadang kita melihat sebuah ”bintang” cemerlang yang bercahaya kemerahan. Itulah Mars atau planet merah. Namanya berasal dari nama dewa perang Romawi. Planet ini memiliki diameter kira-kira 6.800 km atau sekitar setengah diameter Bumi. Masa rotasi Mars adalah 24 jam 37 menit dan masa revolusinya 687 hari. Mars memiliki dua buah satelit, yaitu Deimos dan Phobos, temperaturnya lebih rendah dibandingkan dengan temperatur di Bumi.
5) yupiter
Yupiter adalah planet terbesar yang
ada di dalam tata surya. Jika kita bayangkan yupiter sebagai wadah, maka ia mampu
menampung sebanyak 1310 planet seukuran bumi. Tetapi tidak sebanding dengan
besarnya, berat yupiter hanya dua setengah kali bumi. Planet ini lembek,
permukaannya hanya berupa gas helium dan hidrogen cair yang terbungkus awan
yang bergerak. Keunikan lain yang dimiliki yupiter, yaitu rotasi yang paling
cepat, hanya membutuhkan 10 jam. Sedangkan masa revolusinya membutuhkan waktu
yang sangat lama, yaitu 12 tahun.
6)saturnus
planet keenam dalam tata surya mempunyai keunikan, dikelilingi dengan cincin yang terbentuk dari potongan jutaan es. Jarak saturnus dengan matahari sekitar 1,4 miliar kilometer. Masa revolusinya sekitar 30 tahun, sedangkan masa rotasinya sekitar 10,5 jam. Planet ini mempunyai sifat seperti yupiter, keduanya berputar begitu cepat sehingga dianggap sebagai planet yang paling berangin. Kecepatan anginnya lebih dari 10 kecepatan angin hurricane di bumi.
planet keenam dalam tata surya mempunyai keunikan, dikelilingi dengan cincin yang terbentuk dari potongan jutaan es. Jarak saturnus dengan matahari sekitar 1,4 miliar kilometer. Masa revolusinya sekitar 30 tahun, sedangkan masa rotasinya sekitar 10,5 jam. Planet ini mempunyai sifat seperti yupiter, keduanya berputar begitu cepat sehingga dianggap sebagai planet yang paling berangin. Kecepatan anginnya lebih dari 10 kecepatan angin hurricane di bumi.
7) uranus
uranus ditemukan oleh william herschel pada tahun 1782 dengan bantuan teleskop di kebun belakang rumahnya di bath, inggris. Planet ini merupakan salah satu planet yang jauh dari matahari. Terdiri atas gas utama yang berupa hidrogen, metana, dan helium, serta mengandung es. Keadaan ini membuat uranus dingin dan beku.
Seperti halnya saturnus, uranus juga
mempunyai cincin. Cincin uranus tipis dan hingga saat ini telah ditemukan
sembilan lapis cincin uranus. Keunikan lain juga dimiliki oleh planet ini,
rotasinya yang berlawanan dengan arah rotasi bumi membuat salah satu sisinya
seperti sebuah gasing yang rebah. Masa revolusi saturnus sekitar 84 tahun dan
masa rotasinya sekitar 11 jam. Akibatnya satu sisi planet terus-menerus
mengalami siang selama 42 tahun, sedangkan sisi yang lain terus-menerus
mengalami malam selama 42 tahun.
8)neptunus
kondisi di neptunus tidak berbeda jauh dari uranus, terdiri atas gas. Ukuran neptunus juga besar, meskipun tidak sebesar yupiter. Jika diumpamakan wadah kosong, neptunus mampu menampung 60 planet seukuran bumi. Satu tahun di neptunus sama dengan 165 tahun di bumi sedangkan satu hari di sana sekitar 16 jam di bumi. Sejak tahun 1984, para ahli telah menduga bahwa neptunus mempunyai cincin. Dugaan ini terbukti setelah pesawat angkasa voyager 2 berhasil mendekati neptunus dan memastikan bahwa neptunus memiliki paling tidak tiga lapis cincin.
kondisi di neptunus tidak berbeda jauh dari uranus, terdiri atas gas. Ukuran neptunus juga besar, meskipun tidak sebesar yupiter. Jika diumpamakan wadah kosong, neptunus mampu menampung 60 planet seukuran bumi. Satu tahun di neptunus sama dengan 165 tahun di bumi sedangkan satu hari di sana sekitar 16 jam di bumi. Sejak tahun 1984, para ahli telah menduga bahwa neptunus mempunyai cincin. Dugaan ini terbukti setelah pesawat angkasa voyager 2 berhasil mendekati neptunus dan memastikan bahwa neptunus memiliki paling tidak tiga lapis cincin.
C. BENDA-BENDA LANGIT LAIN
DARI TATA SURYA
1. Asteroida atau Planetoid
Pada tahun 1801, piazzi seorang
astronom Italia melalui pengamatan teleskopnya, menemukan benda langit yang
berdiameter 500 mil atau ± 900 km (bulan berdiameter 2.160 mil atau 3.000 km)
beredar mengelilingi matahari.
Pada masa ini, benda semacam itu
telah diketahui sebanyak ± 2.000 buah, berbentuk bulat-bulat kecil, yang
terbesar disebut ceres dengan diameter 750 km. benda-benda langit yang terkecil
yang bisa diamati adalah yang berdiamter 1 mil. Kelompok benda langit ini
disebut planetoida atau bkan planet untuk membedakannya dengan sembilan planet
utama yang telah dijelaskan tadi. Bila seluruh massa planetoida ini
dikumpulkan, jumlahnya tidak lebih dari 2% dari massa bulan.
2. Komet atau Bintang Berekor
Meskipun komet disebut sebagai
bintang berekor, komet bukan tergolong bintang alam dalam arti yang sebenarnya.
Komet merupakan anggota tata surya yang beredar mengelilingi matahari dan
menerima energinya dari matahari.
Komet sebenarnya merupakan
kumpulan bungkahan batu yang diselubungi oleh kabut gas. Diameter komet
termasuk selubung gasnya ± 100.000 km, sedangkan diameter inti yang berupa
bungkah-bungkah batu sebagian dipantulkan, sedang lainnya berupa sinar ultra
violet akan bereksitasi pad agas yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini
akan terjadi resonansi atau fluoresce nsi, dan gas akan berpendar memancarkan
cahaya. Akibat tekanan cahaya matahari, gas pendar ini akan terdorong menjauhi
matahari maka terbentuklah ekor komet. Karena komet selalu menjauhi matahari
maka jika komet mendekati matahari, ekornya dibelakang dan di depan sewaktu
menjauhinya.
3. Meteor
Meteor adalah benda angkasa yang
tidak mengeluarkan cahayanya sendiri, tetapi dia bukan binatang. Jadi, semacam
benda-benda planetoida yang mungkin saja datang dari luar tata surya kita.
Meteor berupa batu-batu kecil
yang bergaris tengah antara 0,2-05 mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram.
Meteor ini semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60
km/detik atau 60 x 60 x 60 km per jam.
4. Satelit
Satelit merupakan pengiring
planet. Satelit beredar mengelilingi planet dan bersama-sama beredar
mengelilingi matahari. Peredaran satelit mengelilingi planet disebut gerak
revolusi satelit. Disamping itu, satelit juga melakukan gerak rotasi, yaiotu
beredar mengelilingi sumbunya sendiri
Pada umumnya, arah rotasi revolusi
satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya, yaitu dari Barat ke
Timur kecuali satelit dari planet Neptunus. Planet yang telah diketahui tidak
mempunyai satelit adalah Merkurius maupun Venus.
Bulan merupakan satu satunya
satelit dari planet bumi. Kala rotasi bulan adalah satu hari, sedang kala
revolusinya satu bulan. Karena kala rotasi bulan sama dengan kala rotasi bumi,
mengakibatkan permukana bulan yang menghadap ke bumi selalu tetap.
Jarak antara bumi dengan bulan,
kurang lebih 384.403 km dan merupakan benda langit yang paling dekat terhadap
bumi jika dibandingkan bumi, bulan mempunyai ukuran :
a. Massa bulan : 1/10 massa bumi
b. Garis tengah bulan : ¼
diameter bumi-3000 km
c. Gravitasi bulan : 1/6
gravitasi bumi.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar