Nama : Ainun Niamah
NPM : 10516422
Kelas : 1PA12
Teori
Terbentuknya Alam Semesta
·
Teori Steady State Teori
ini berpendapat bahwa materi yang hilang melalui resesi galaksi-galaksi, karena
pengembungan alam yang berlangsung terus menerus digantikan oleh materi yang
baru saja tercipta sehingga alam semesta yang terlihat tetap berada dalam
keadaan tidak berubah (stady state), artinya bahwa materi secara terus menerus
tercipta diseluruh alam semesta. Teori ini sama sekali tidak menyebut peristiwa
awal yang bersifat khusus pada waktu atau ruang. Tidak ada awal maupun akhir
karena materi diperbarui secara terus menerus di satu tempat sementara di
tempat lain dihancurkan.
·
Teori Ekspansi dan Kontraksi Teori
ini berpendapat bahwa ada suatu siklus di jagat raya. Satu siklus mengalami
satu masa ekspansi dan satu masa kontraksi. Satu siklus diperkirakan
berlangsung selama 30 milyar tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah
galaksi-galaksi serta bintang-bintang di dalamnya. Ekspansi ini diakibatkan
oleh adanya reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya membentuk unsur-unsur lain
yang komplek. Pada masa kontraksi, galaksi-galaksi dan bintang-bintang yang
telah terbentuk meredup dan unsure-unsur yang telah terbentuk menyusut dengan
mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Disebut juga Oscillating
Theory (teori mengembang dan memampat).
·
Teori Big – Bang
Big Bang Theory : alam semesta berasal dari satu ledakan
dari titik tunggal
Keberadaan
awal pada peristiwa besar ini melengkapi ketidaktahuan manusia tentang awal
mula alam semesta dan merupakan bahan dari spekulasi sesungguhnya yang
mempunyai dasar kuat. Teori ini mengasumsikan sekitar 15 milyar tahun lalu
dimulai dari ledakan yang dahyat dan dilanjutkan dengan pengambangan alam
semesta.
Point penting dari semua peristiwa ini adalah waktu,
materi , energi dan ruang merupakan satu keterpaduan. Kejadian ini bukan ledakan
biasa tetapi cukup memenuhi semua peristiwa dari ruang dengan semua partikel
yang menjadi embrio alam semesta yang mendesak keluar dari masing-masing yang
lain. Telah dijelaskan sebelumnya Big bang adalah teori ilmu pengetahuan yang
menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Ide sentral dari
teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil
pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain,
dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus.
Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya
suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.
Albert
Einstain : Ilmuwan pertama kali yang mencetuskan teori Big Bang
Teori
Big-Bang juga dikenal teori Super Dense, menyatakan bahwa jika alam semesta
mengembang pada skala tertentu, maka ketika kita pergi kembali ke dalam waktu,
kelompok-kelompok galaksi akan semakin mendekat dan tentu akan sampai pada
suatu saat di mana semua materi, energi dan waktu yang membentuk alam semeseta
terkonsentrasi pada suatu tempat dalam bentuk gumpalan yang sangat padat (
super dense agglomeration). Dengan bekerja mundur , dari peringkat resesi
galaksi-galaksi yang teramati, ditemukan bahwa galaksi-galaksi itu diduga telah
berada berdekatan satu sama lain sekitar 12 milyar tahun yang lalu.
Dipostulasikan bahwa saat ini ledakan hebat menyebabkan alam semesta mengembang
1030 kali atau lebih dari ukuran aslinya, sebagai akibatnya gumpalan yang
sangat padat dari materi dan energi berserakan menjadi banyak bagian yang
semuanya berjalan dengan kecepatan berbeda-beda ke arah berbeda-beda pula.
Hasil dari ledakan ini berkondensasi membentuk benda-benda langit seperti yang
ada sekarang. Pengembangan alam alam yang teramati ini merupakan kelanjutan
dari proses ini. Teori berkonsentrasi pada peristiwa spesifik sebagai „awal‟
alam semesta dan 10
menampilkan suatu evolusi progresif
sejak titik itu hingga sekarang. Selama satu abad terakhir, serangkaian
percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan
teknologi mutakhir, telah mengungkapkan tanpa ragu bahwa alam semesta memiliki
permulaan. Para ilmuwan telah memastikan bahwa alam semesta berada dalam
keadaan yang terus mengembang. Dan mereka telah menyimpulkan bahwa, karena alam
semesta mengembang, jika alam ini dapat bergerak mundur dalam waktu, alam
semesta ini tentulah memulai pengembangannya dari sebuah titik tunggal.
Sungguh, kesimpulan yang telah dicapai ilmu pengetahuan saat ini adalah alam
semesta bermula dari ledakan titik tunggal ini. Ledakan ini disebut “Dentuman
Besar” atau Big-bang.
Tata
Surya
·
Pengertian
Tata Surya
Tata
Surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang besar
yang disebut matahari, dan semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya.
Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan
orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata
Surya (Solar System) atau yang juga disebut keluarga matahari (The sun and its
family) adalah suatu sistem yang teridiri dari Matahari sebagai pusar Tata
Surya itu dan di kelilingi dengan planet-planet, komet (bintang berekor), meteor
(bintang beralih), satelit, dan asteroid.
·
Terbentuknya
Tata Surya
Ada
sekian banyak teori yang dicetuskan oleh para ahli, namun saya akan berbagi
beberapa teori yang paling dipercaya dunia internasional:
1. Teori
Nebule (Teori Kabut)oleh Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace
(1796)
Matahari dan planet
berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat raya, karena
pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang besar, makin
mengecil bola itu makin cepat putarannya. Akibatnya bentuk bola itu memepat
pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa dari kabut
gas pada menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di
sekeliling bagian utama kabut itu, gelang-gelang tersebut kemudian membentuk
gumpalan pada, nah inilah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan
bagian tengah yang berpijar tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang
sebagai matahari. Teori ini telah dipercaya umat manusia selama kira-kira 100
tahun, tetapi sekarang telah banyak ditinggalkan karena 2 alasan di bawah ini: Tidak
mampu memberikan jawaban-jawaban kepada banyak hal atau masalah di dalam tata
surya kita karena munculnya banyak teori yang lebih memuaskan.
2. Teori
Planetesimal oleh Ahli Geologi Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Seorang
Astronom Forest R. Moulton (1872-1952)
Tata Surya kita
terbentuk akibbat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari,
pada masa awal pembentukan Matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya
tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik
materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan
terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian
besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan
memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal
dan beberapa yang besar disebut
protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk
planet dan bulan, sementara sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
3. Teori
Pasang Surut oleh Dua Orang yang Berasal dari Inggris yaitu Sir James Jeans
(1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891)
Planet dianggap
berbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir
bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan
bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka yang kemudian
terkondensasi menjadi planet. Setelah Bintang itu berlalu dengan gaya tarik
bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut seperti
peristiwa pasang surutnya air laut akibat gaya tarik bulan. Sebagian massa
matahari itu membentuk cerutu itu terputus-putus membentuk gumpalan gas di
sekitar matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan
kemudian membentuk planet-planet. Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet
di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus merupakan
planet raksasa sedangkan di bagian ujungnya merpakan planet-panet kecil.
Kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk
cerutu itu makan besarnya planet-planet ini berbeda-beda. Namun Astronom Harold
Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin
terjadi. Demikian astronom Henry Norris Rusell mengemukakan keberatannya atas
hipotesis tersebut.
4.Teori Awan Debu oleh
carl Von Weizsaeker (1940) yang Kemudian Disempurnakan oleh Gerard P Kuiper
(1950)
Tata Surya terbentuk
dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami ppemampatan, pada
proses pemampatan tersebut partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan
itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian membentuk cakram
yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di
bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar,
bagian inilah yang menjadi matahari. Sementara bagian yang luar berputar sangat
cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil
ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
4. Teori
Bintang Kembar oleh Fred Hoyle (1915-2001)
Tata Surya kita berupa
dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya
meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh
gravitasi bintang yang tudak meledak dan mulai mengelilinginya.
·
Sejarah
Penemuan Tata Surya
Lima
planet terdekat ke matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan
Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu, karena mereka semua bisa dilihat
dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk
masing-masing planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan
pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas
dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop
refraktornya mampu menjadikan mata manusia “lebih tajam” dalam mengamati benda
langit yang tidak bisa diamati dengan mata telanjang. Karena Teleskop Galileo
bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk
penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat
perubahan posisi Venus terhadap matahari. Pennalaran Venus mengitari matahari
makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa Matahari adalah pusat alam
semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolas Copernicus
(1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius
hingga Saturnus. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh Ilmuwan lain seperti
Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, Satelit Saturnus, yang
berada hampir dua kali orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi
pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu
dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler, dan
Puncaknya Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori
perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda
langit selanjutnya.
Pada
1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit
Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Sehingga pada 1846
ditemukan Neptunus, namun penemuan Neptunus ini tidak dapat menjelaskan secara
sempurna pengganggu Uranus. Kemudian pada tahun 1930 ditemukan sebuah planet
lain yang diberi nama Pluto, namun lisensinya sebagai planet sudah beberapa
tahun dicabut.:D
·
Anggota
Tata Surya
1. Matahari
Matahari adalah bintang
induk tata surya dan merupakan komponen utama sistem tata surya ini. Bintang ini
berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti
yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan
menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke
luar angkasa dalam bentuk radiasi elektromagnetik, termasuk spektrum optik. Matahari
adalah pusat dari tata surya. Matahari merupakan sebuah bintang yang tidak
berbeda dengan bintang lainnya. Matahari adalah suatu bola gas panas yang
memancarkan sendiri sumber energi ke segala arah. Matahari merupakan pusat tata
surya. Bagi kita matahari itu super besar tetapi ternyata di jagat raya
Matahari termasuk bintang yang berukuran kecil. Ukuran garis tengahnya 100 kali
lebih besar dari bumi, sehingga jika Matahari itu kita anggap sebagai wadah
kosong, matahari dapat menampung lebih dari 1 juta bumi. Matahari dan energi
yang dipancarkan lah yang menjamin kehidupan manusia di muka bumi.
2. Planet-Planet
A. Merkurius
Merkurius adalah planet
dalam yang terkecil dan termasuk paling dekat dengan Matahari, jarak rata-rata
ke matahari 58 juta Km, dan memiliki garis tengah 4.880 Km. Merkurius tidak
mengandung atmosfer, suhu disekitar planet berkisar antara 200 C-400 C.
Gravitasi merkurius kurang lebih hanya sepertiga kali gravitasi bumi.
B. Venus
Planet ini merupakan
planet terdekat dengan bumi, ia memiliki garis tengah sepanjang 12.104 Km.
Jarak rata-rata ke Matahari 106 Km, periode revolusinya 224 hari, gravitasi
venus 2300 dan tekanan udaranya 20 atmosfer (20 kali tekanan udara di bumi),
permukaan Venus ditutupi awan tebal sehingga mencapai 48 Km. Yang menarik hasil
pengamatan beberapa pesawat ruang angkasa terdapat formasi batuan muda dan
pegunungan tua, atmosfernya berwujud debu kering yang meliputi CO2, N, dan O2.
C. Bumi
Bumi merupakan planet
ukuran ketiga, dan satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk hhidup dan
terdiri komposisi sebagai berikut :
ü Lapisan
biosfer, terdiri dari unsur nikel dan ferum, dan tebalnya kurang lebih 3.470
Km. Lapisan antara memiliki tebal kurang lebih 1.700 Km dan terdiri dari batuan
meteorit.
ü Lapisan
litosfer yang terdiri dari lapisan Sial karena terdiri dari SiO2 dan Al2 dan O3
dan bagian SiMa yang terdiri dari SiO2 dan MgO serta Al2O3, tebal antara Sial
dan sima tidak teratur, dipegunungan letaknya sangat dalam sedangkan di laut
bagian Sial langsung berhubungan dengan Sima.
Planet
bumi merupakan planet yang istimewa, karena bumi kbukan hanya tempat hidup
manusia semata, tapi juga makhluk hidup lainnya berkembang biak dengan baik,
Planet bumi memiliki satelit, yaitu bulan.
D. Mars
Mars dilihat dari
lintasnnya antara Bumi dan Matahari juga termasuk planet yang terdekat dengan
Bumi, jarak rata-rata planet Mars dengan Matahari 228 Km, beredar mengelilingi
Matahari dalam waktu 687 hari, waktu rotasinya 24 jam 37 menit 21 detik. Seperti
planet lain Mars memiliki dua satelit, yaitu;
ü Deimos,
berdimendi 10x12x16 Km dan periode orbitnya 30,3 hari. Deimos terbit dan
terbenam seperti bulan di Bumi.
E. Yupiter
Yupiter merupakan
planet terbesar, ia memiliki diameter 130.000 Km. Jarak rata-rata ke matahari
kurang lebih sekitar 778 juta Km, dan struktur yupiter hampir sama dengan
struktur matahari, yang kebanyakan terdiri dari hidrogen serta campurannya,
yaitu NH3, Amoniak, Helium, dan Metan.
F. Saturnus
Planet saturnus planet
kedua terbesar setelah Yupiter, jarak rata-rata ke matahari kurang lebih 1.426
Km, jangka revolusi planet ini adalah 29,5 tahun dan waktu yang diperlukan
untuk berputar pada sumbunya adalah 10 jam. Saturnus memiliki 17 satelit, dan
beberapa yang paling menonjol adalah Titan, Tethys, Rea, Dione, dan tiga cincin
indah, ketiga cincin tersebbut dapat diurai sebagai berikut:
ü Cincin
A merupakan cincin luar yang garis tengahnya 260.000 Km.
ü Cincin
B merupakan cincin tengah yang memiliki diameter sekitar 152.000 Km.
ü Cincin
C merupakan cincin yang garis tengahnya 160.000 Km.
G. Uranus
Uranus memiliki jarak
rata-rata dengan matahari sekitar 2.869 juta Km, beredar mengelilingi Matahari
dalam waktu 84 tahun dengan kecepatan rotasi 11 jam. Planet ini berdiameter
49.700 Km, pada planet ini ditemukan unsur helium, hidrogen dan metan. Planet
ini mempunyai lima satelit, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
Keistimewaan planet ini adalah letak sumbu rotasinya sebidang dengan bidang
revolusinya, pada uranus, matahari bergeser dari utara ke selatan dalam periode
revolusinya.
H. Neptunus
Planet Neptunus adalah
planet yang terjauh dengan matahari, jaraknya sekitar 4.495 juta Km dengan
matahari, dan beredar mengelilingi matahari dalam waktu 165 Tahun. Waktu
rotasinya 15 jam. Satelit yang dimiliki Neptunus ada dua, yaitu Triton yang
berdiameter 4.000 Km, mempunyai atmosfer, dan bentuknya mirip pluto, sedangkan
Nereid diameternya 2000 Km, letaknya lebih jauh dari bumi bila dibandingkan
dengan triton.
3. Asteroid
Asteroid merupakan
materi batuan yang kedudukanya terletak diantara Mrs dan Yupiter. Materi dari
asteroid tersebut sebagian gagal menjadi planet karena adanya gaya gravitasi
Yupiter yang sangat kuat dan berlangsung secara terus menerus menghancurkan
sebagian lain materinya. Akibatnya hamparan materi itu menjadi sabuk asteroid,
yang sekarang menjadi bongkahan cincin raksasa dan serpihan batuan. Asteroid
menempati sabuk utama yang berada diantara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid
pertama kali ditemukan 1 januari 1801. Di antara pecahannya, batuan terbesar
dinamakan Ceres yang bergaris tengah 480 mil, mengelilingi matahari dalam waktu
4,5 tahun. Asteroid juga merupakan benda angkasa yang ukurannya kecil, namun
jumlahnya milyaran.Asteroid sendiri berupa batu-batuan yang juga bergerak
mengelilingi Matahari, ukurannya sangat kecil, atau istilah lainyya disebut
bintang kerdil dengan diameter lebih dari 240 Km.
4. Komet
Komet merupakan
kumpulan bongkahan batuan yang diselubungi kabut gas, ketika mendekati
matahari, komet mengeluarkan gas yang bercahaya pada bagan kepala, dan semburan
cahaya pada ekornya. Diameter komet termasuk selubung gas kurang lebih sejauh
100.000 Km. Semakin dekat komet dengn matahari semakin besar pula tekanan
cahaya matahari yang diterimanya dan akan semakin panjang ekornya. Ekor komet
teridiri dari CO, CH, dan gas labil CH2 juga H2O Komet dalam bahasa yunani
artinya bintang berekor dan komet ini adalah benda angkasa yang tidak padat
terbentuk dari pecahan bahan yang sangat kecil yaitu debu, temperatur dengan
gas yang sangat tipis, sehingga gaya gravitasinya sangat lemah. Ada dua jenis
komet, yaitu:
A. Komet
Berekor
Komet berekor yaitu komet
yang lintasannya berbentuk elips, komet ini bila lintasanya dekat dengan
matahari akan melepaskan gas yang diabsorsi diaerah dingin untuk membentuk
ekor.
B. Komet
Tak Berekor
Komet tak berekor yaitu
komet yang lintasannya sangat pendek sehingga tidak memiliki kesempatan
mengabsorsi gas di daerah dingin.
5. Jutaan
Benda Langit Lainya yang Terikat Oleh Gaya Gravitasi Matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar