Adnan aziz ainin
1PA12
10516245
1PA12
10516245
TEORI EVOLUSI
Teori Evolusi - Evolusi berasal dari kata evolve yang
artinya perubahan. Dengan demikian, evolusi dapat diartikan sebagai perubahan
atau perkembangan struktur makhluk hidup menjadi lebih adaptif dalam waktu yang
lama. Evolusi ini terjadi secara perlahan dan terjadi pada populasi makhluk
hidup.
Perkembangan teori evolusi terjadi pada abab ke–19, ketika
banyak ditemukan berbagai fosil makhluk hidup yang telah punah. Sebelumnya,
pada awal abab ke 18, banyak ilmuwan yang percaya bahwa spesies tidak mengalami
perubahan sehingga penemuan-penemuan fosil makhluk hidup yang telah punah tidak
dapat dijelaskan oleh teori-teori pada saat itu. Pada akhir abab ke–18, ilmuwan
mengembangkan teori yang menjelaskan perubahan makhluk hidup dari waktu ke
waktu.
Teori Evolusi Lamarck
Berdasarkan bukti-bukti fosil yang ada, ean Baptiste de
Lamarck mengemukakan teori evolusi pada 1809, tahun saat Darwin dilahirkan.
Lamarck mengungkapkan bahwa makhluk hidup berevolusi sebagai respon terhadap
perubahan lingkungannya. Berevolusi, maksudnya makhluk hidup berubah dari satu
bentuk ke bentuk lainnya. Oleh karena itu, Lamarck merupakan orang pertama yang
menyatakan bahwa makhluk hidup melakukan evolusi.
Teori evolusi Lamarck menjelaskan dua fakta penting, yaitu
sebagai berikut :
Pertama, mengenai penemuan fosil yang memperlihatkan bahwa
makhluk hidup di masa lampau berbeda dengan yang hidup saat ini.
Kedua, teorinya menjelaskan mengapa setiap makhluk hidup
memiliki adaptasi yang baik terhadap lingkungannya.
Lamarck memperlihatkan bahwa setiap makhluk hidup memiliki
adaptasi yang sesuai dengan cara hidupnya. Gajah memiliki belalai yang panjang
untuk mengumpulkan makanan; singa memiliki cakar yang kuat dan taring untuk
menangkap mangsa; dan rusa memiliki kaki panjang yang lincah untuk menghindari
predator.
Lamarck juga mengajukan suatu penjelasan mengenai mekanisme
evolusi. Menurut Lamarck, makhluk hidup mengembangkan ciri khusus melalui organ
yang digunakan dan tidak digunakan (use and disuse). Oleh karena itulah,
mekanisme evolusi Lamarck disebut juga teori use and disuse. Lamarck
mencontohkan bahwa rusa yang sering berlari cepat menghindari serigala akan
mengembangkan otot lari yang kuat. Sifat yang dibentuk oleh makhluk hidup
selama hidupnya disebut ciri atau sifat yang didapatkan. Lamarck percaya bahwa
ciri atau sifat yang didapat tersebut dapat diwariskan.
Teori Evolusi Darwin
Sekitar 50 tahun setelah Lamarck mengajukan teori
evolusinya, Charles Darwin, seorang naturalis asal Inggris, mengajukan teorinya
yang mengubah pemikiran banyak ahli biologi.
Charles Darwin adalah seorang naturalis berkebangsaan
Inggris. Ia menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena adanya proses seleksi
alam (natural selection). Yang dimaksud seleksi alam adalah: proses pemilihan
yang dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk hidup di dalamnya. Hanya
makhluk hidup yang memiliki variasi sesuai dengan lingkungan yang bisa bertahan
hidup, sedang yang tidak sesuai akan punah. Organisme yang bisa hidup inilah
yang selanjutnya akan mewariskan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan pada
generasi berikutnya.
This is what we (moslems) have to know
Selama berabad-abad masyarakat telah mengenal teori evolusi
sebagai sebuah proses kebetulan yg menghadirkan berbagai makhluk ‘modern’ yang
ada saat ini termasuk manusia sendiri. Siapapun yg berfikir tentang bagaimana
makhluk hidup ada dibumi pasti akan berfikir tentang teori evolusi walau hanya
sekilas.
Teori Evolusi telah mendapatkan tempatnya pada dunia sains sebagai sebuah teori
yg menjawab persolan tentang terbentuknya makhluk hidup. Selama satu setengah
abad (mungkin hingga sekarang) teori evolusi menerima dukungan luas dari
masyarakat ilmiah. Ilmu biologi diterangkan dalam konsep-konsep Darwinis.
Itulah penyebabnya mengapa teori evolusi ini dengan mudah dapat diterima
masyarakat, karena mereka beranggapan teori ini sangat ilmiah. Dengan didukung
oleh oleh temuan-temuan fosil purba, ilmu sains seolah menerangkan teori
evolusi.
Namun temuan-temuan terakhir justru bertentangan dengan teori ini. Dan semakin
terbukanya ilmu pengetahuan modern, semakin terbuka pula kesalahan-kesalahan
dalam teori evolusi. Berbagai cabang ilmu pengetahuan, seperti paleontologi,
biokimia, genetika populasi, anatomi perbandingan dan biofisika, menunjukkan
bahwa proses alamiah dan kebetulan tidak bisa menjelaskan asal-usul kehidupan,
sebagaimana yang diutarakan teori evolusi.
Orang pertama yang mempelajari masalah evolusi secara
mendalam - sebuah gagasan yang berasal dari bangsa Yunani Kuno - adalah
biologiwan Prancis, Jean Baptist Lamarck. Teori Lamarck, yang dikemukakan di
awal abad ke-19, menyebutkan bahwa "makhluk hidup mewariskan sifat-sifat
yang mereka peroleh selama hidup ke generasi berikutnya". Misalnya, dalam
pandangan Lamarck, jerapah telah berevolusi dari binatang sejenis kijang yang
memanjangkan leher terus-menerus saat berusaha mendapatkan makanan di dahan
pohon yang lebih tinggi. Namun, kemunculan ilmu genetika telah menguburkan
teori Lamarck sekali dan untuk selamanya.
Kita mengenal Charles Darwin sebagai pencetus teori ini. Darwin mendasarkan
teorinya pada pengamatan yg dilakukannya diatas kapal H.M.S Beagle, yang
berlayar pada akhir 1831 dalam perjalanan resmi lima tahun keliling dunia.
Darwin sangat terpengaruh pada keberagaman jenis binatang, terutama burung. Ia
melihat begitu banyak burung dengan bentuk paruh yg beragam.
Perbedaan pada paruh burung-burung ini, menurut Darwin
adalah sebagai hasil dari penyesuaian diri terhadap lingkungan mereka yang
berbeda. Setelah pelayarannya, dia mengamati banyak hewan dan pengamatannya ini
memberi andil dalam perumusan teorinya. Pada tahun 1859, Darwin mepublikasikan
pandangannya dalam bukunya The Origin of Species (Asal mula Spesies). Dalam
buku ini dia merumuskan bahwa semua spesies berasal dari satu jenis, berevolusi
dari satu jenis ke jenis yang lain sejalan dengan waktu melalui
perubahan-perubahan kecil.
Ketika Darwin mengemukakan teorinya, para ahli paleontologi
adalah yang paling menentangnya. Mereka tau bahwa bentuk-bentuk peralihan yang
menurut pandangan Darwin pernah ada, kenyataannya tidak pernah ditemukan.
Darwin berharap permasalahan ini akan terjawab dengan penemuan-penemuan fosil baru.
Akan tetapi, ilmu paleontologi malah semakin menggugurkan teori Darwin hari
ke-hari.
Akibat keterbelakangan ilmu pengetahuan saat Darwin mengemukakan teorinya, dia
tidak bisa menjelaskan mengapa kekebalan bakteri terhadap antibiotik tidak
termasuk peristiwa evolusi. Apa yg terjadi pada struktur sel saat hewan
berevolusi . dan tidak mungkin kebenaran teori ini jika Darwin melakukan
pengamatan dengan sebuah mikroskop sederhana yg tidak dapat melihat struktur
sel hewan. Berbagai penemuan fosil-fosil juga membuktikan ketidak-absahan teori
ini.
Kita sebagai umat muslim seharusnya tau tanpa dibuktikan bahwa teori evolusi
sangat tidak benar. Karena Allah swt. dalam Al-Quran menyebukan bahwa semua
makhluk hidup tidak melalui proses evolusi, namun terjadi karena penciptaan
oleh Yang Mahakuasa Allah swt.
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar.
Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu
terjadilah", dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala
ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah yang Maha
Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. Al An'aam, 6: 73)
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami
menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah", maka
jadilah ia. (QS. An Nahl, 16: 40)
Dialah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia
menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah",
maka jadilah ia. (QS. Al Mu'min, 40: 68)
Seperti kita ketahui, lebah mengumpulkan serbuk sari dan
menghasilkan madu dengan cara mencampur serbuk sari dengan cairan dari
tubuhnya. Untuk menyimpan madu dan membesarkan anak-anaknya, lebah membentuk
sel-sel lilin heksagonal (segi enam) yang semuanya amatlah teratur, bersudut
sama, dan secara umum sama sebangun. Lebah membangun sarang madu dengan sel-sel
itu. Lebih jauh, lebah yang meninggalkan sarang mencari makan dan selalu
kembali ke sana memiliki sistem khusus yang diciptakan Allah sehingga dapat
menemukan jalan pulang.
Bagi seekor serangga, mengetahui besarnya sudut astakona, menemukan resep lilin
dan merancang sistem yang diperlukan untuk menghasilkannya dalam tubuhnya, dan
memasukkan keterangan itu ke dalam DNA-nya sendiri sehingga anggota sejenisnya
di masa depan memiliki kemampuan yang sama, sudah pasti tidak mungkin.
Sudah sendirinya terbukti bahwa lebah telah diajarkan semua hal itu oleh
kekuasaan yang lebih tinggi. Dengan kata lain, pengetahuan semacam itu telah
diilhamkan dalam dirinya, sebagaimana diungkapkan dalam Al-Quran :
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlan jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)." Dari perut lebah itu keluar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An
Nahl, 16: 68-69).
Allah, Yang Maha Mengetahui, menjabarkan kepada lebah apa yang harus
dikerjakannya, dan lebah bertindak dalam sepenuhnya penerangan ilham itu.
Perilaku sadar sedemikian merupakan bukti nyata penciptaan.
Penelitian sifat-sifat serupa pada hewan mengungkapkan
rancangan tanpa cacat dan kesadaran lebih tinggi yang melekat pada makhluk
hidup. Hal-hal seperti itu menyempatkan orang sekali lagi mengerti kekuatan
Allah yang tak tertandingi. Dia memiliki daya menciptakan makhluk apa pun yang
Dia kehendaki dan dengan sifat-sifat apa pun yang Dia kehendaki, memiliki
kekuatan tak berbatas, dan Penguasa segala sesuatu.
Akan tetapi, kaum evolusionis percaya bahwa sifat-sifat luar biasa makhluk
hidup muncul tanpa disengaja. Menurut pernyataan tak masuk akal ini, lebah
belajar menghitung sudut dan berhasil menularkan pengetahuannya kepada lebah
lain secara tidak disengaja atau kebetulan. Ketidaksengajaan juga mendorong
munculnya sistem tubuh yang menghasilkan lilin dan madu.
Sekadar renungan beberapa detik saja sudah cukup untuk melihat bahwa jalan
cerita khayal seperti itu adalah jauh dari nalar dan ilmu pengetahuan. Allah
menciptakan lebah dan memberinya kesadaran. Keajaiban penciptaan serupa itu
menempatkan kaum evolusionis ke dalam sebuah kesulitan tanpa jalan keluar.
Subhanallah.
Sesungguhnya orang yang beriman itu ialah orang yang apabila disebutkan Allah akan gementar hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya (ayat-ayat Allah) akan bertambahlah iman mereka, dan kepada Rab (Tuhan) mereka bertawakal. ( Surah an-Anfal : Ayat 2 )
Wallahua'lam
Daftar Pustaka :
http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-dan-bukti-evolusi/
https://web.facebook.com/notes/islam-agamaku/kesesatan-teori-evolusi/182102105197833/?_rdc=1&_rdr
[muslimdaily.net]
[muslimdaily.net]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar