NAMA : Citra Epina Indatirani
Kelas : 1PA12
NPM : 11516633
Pengertian
Alam Semesta
Alam semesta, menurut orang
Babylonia (kurang lebih 700-600 SM), merupakan suatu ruangan atau selungkup
dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang sebagai
atapnya. Jadi, alam semesta atau alam semesta adalah suatu ruangan yang
sangat besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta
di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan oleh
manusia mahupun yang tidak.
Proses Terjadinya Alam Semesta Menurut
Para Astronom
Dari
berabad-abad yang lalu manusia sudah mulai berfikir perihal proses terjadinya
alam semesta ini, apakah alam semesta ini ada dengan sendirinya taukah ada yang
menciptakan? Bagaimana proses terbentuknya alam semesta ini? Pertanyaan
seperti ini takmudah untuk dijawab dalam perspektif sains. Perlu pengetahuan,
informasi, dan data-data pengamatan yang valid dan detail untuk memahaminya
dengan sempurna. Oleh karenanya banyak bermunculan hipotesa atau teori tentang
proses terjadinya alam semesta ini.
Teori Big Bang
Teori ini
menjelaskan bahwa alam semesta bermula dari sebuah ledakan besar suatu massa
yang rapat menyerupai “atom raksasa” yang tak akan berulang, beberapa miliar tahun yang lalu.
beberapa miliar tahun yang lalu. Teori ini muncul setelah seorang ahli fisika Rusia yang bernama Alexandra Friedman pada tahun 1922, menghasilkan perhitungan yang menunjukan bahwa struktur alam semesta tidaklah statis dan implus kecilpun mungkin cukup untuk menyebabkan struktur keseluruhan mengembang atau mengerut menurut teori Albert Einstein.
Berdasarkan perhitungan inilah seorang ilmuwan Belgia yang bernama Abbe Georges Lemaitre pada tahun 1927, menyatakan bahwa alam semesta mempunyai permulaan dan mengembang, yang pada akhirnya melahirkan teori ini (big bang / dentuman besar).
beberapa miliar tahun yang lalu. Teori ini muncul setelah seorang ahli fisika Rusia yang bernama Alexandra Friedman pada tahun 1922, menghasilkan perhitungan yang menunjukan bahwa struktur alam semesta tidaklah statis dan implus kecilpun mungkin cukup untuk menyebabkan struktur keseluruhan mengembang atau mengerut menurut teori Albert Einstein.
Berdasarkan perhitungan inilah seorang ilmuwan Belgia yang bernama Abbe Georges Lemaitre pada tahun 1927, menyatakan bahwa alam semesta mempunyai permulaan dan mengembang, yang pada akhirnya melahirkan teori ini (big bang / dentuman besar).
Bukti ilmiah yang mendukung teori
ini ditemukan pada tahun 1929 oleh Edwin Hubble, seorang astronom Amerika.
Hubble menemukan cahaya bintang-bintang bergeser ke arah ujung merah spectrum
(red-shift). Menurut hukum fisika, spectrum dari sumber cahaya yang sedang
bergerak mendekati pengamat cenderung berwarna ungu, sedangkan yang menjauhi
pengamat cenderung berwarnaa merah. Berdasarkan pengamatan tersebut, Hubble
menyimpulkan bahwa bintang-bintang tersebut bergerak menjauhi bumi, dan saling
menjauhi satu sama lain.
Pada tahun
1965, dua peneliti yang bernama Arno Peziaz dan Robert Wilson menemukan
gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut dengan istilah “Radiasi
Latar Kosmis”, demikianlah, bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan
peristiwa BIG BANG, serta Penziaz dan Wilson dianugerahi hadiah nobel untuk
penemuan mereka.
Bukti penting
lain bagi peristiwa big bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang
angkasa. Dalam berbagai penelitian , diketahui bahwa kosentrasi hidrogen-helium
di alam semesta ini bersesuaian dengan perhitungan teoritis kosentrasi hidrogen
dan helium sisa peningggalan peristiwa big bang. Jika alam semesta tak
memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen
ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti
menyakinkan ini menyebabkan teori big bang dapat bisa diterima oleh masyarakat
secara ilmiah. Model big bang adalah titik terakhir yang di capai ilmu
pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah alam semesta ini di
ciptakan oleh ALLAH SWT, dengan sempurna tanpa ada cacat. Seperti dalam QS. Al
Mulk, 67:3 yang artinya
“yang telah
menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada
ciptaan tuhan yang maha pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah
berulang-ulang, adakah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang”.
Pengertian dan Karakteristik Tata Surya
Tata
Surya, adalah suatu sistem di jagat raya yang terdiri atas matahari sebagai
pusatnya dan planet-planet (termasuk Planet Bumi), satelit-satelit alam
(misalnya bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda lainnya
sebagai anggotanya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada
orbit atau garis edarnya masing-masing.
1.
Matahari
Matahari
adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000
kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah
diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan
sebagai bintang kecil jenis G. Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan
ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub
karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis
tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata
Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat peredaran,
matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari
terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan
korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat
hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton,
dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat. Matahari dipercayai
terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41
berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang
dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap
saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua.
Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti
yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan
big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.
2.
Planet
Planet
adalah benda angkasa yang tidak memancarkan cahaya sendiri, dan beredar
mengelilingi matahari. Planet-planet dalam tata surya dapat dikelompokkan
berdasarkan massa dan jaraknya ke matahari. Berdasarkan massanya dibagi 2,
yaitu planet bermassa besar (planet superior) dan planet bermassa kecil (planet
inferior). Berdasarkan jaraknya ke
matahari, panet dapat dibedaka menjadi dua kelompok yaitu planet dalam (planet
interior) dan planet luar (planet eksterior).
Berikut ini adalah karakteristik
planet-planet dalam tata surya:
a.
Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil
kedua sekaligus planet paling dekat dengan matahari. Jaraknya hanya 57.900.000
KM atau 0,39 SA dari matahari membuat merkurius memiliki suhu permukaan yang
sangat tinggi, yaitu 467˚C. Merkurius tidak memiliki atmosfer dan tidak
memiliki satelit alami.
b.
Venus
Venus memiliki jarak ke matahari
149.600.000 KM atau 1 SA. Venus ditutupi atmosfer karbondioksida (CO₂)
yang tipis. Sifat gas karbondioksida sebagai pemicu efek rumah kaca mengakibatkan
Venus memiliki suhu permukaan 450˚C-475˚C, suhu yang mampu melelehkan timbal.
Selain itu, tititk-titik asam sulfat (H₂SO₄) yang ada pada atmosfer membuat
Venus tampak sebagai planet yang berwarna kuning. Venus dikenal dengan bintang
pagi atau bintang timur atau bintang kejora.
c.
Bumi
Bumi adalah satu-satunya planet
di tata surya yang dapat dihuni. Atmosfernya terdiri atas nitrogen (N), dan
oksigen (O) mampu melindungi manusia dari bahaya radiasi sinar matahari dan
membakar meteor yang jatuh ke bumi. Bumi berjarak 149.600.000 KM atau 1 SA dari
matahari. Bumi memiliki satu satelit yang bernama bulan.
d.
Mars
Mars bersuhu -125˚C-35˚C. Mars
banyak mengandung besi oksida(FeO) membuat mars tampak sebagai lanet merah.
Atmosfer mars terdiri atas karbondioksida (CO₂), nitrogen (N₂),
dan argon (Ar). Mars memiliki dua satelit kecil yang bernama Phobos dan Deimos.
e.
Yupiter
Yupiter sebagai planet terbesar
di tata surya memiliki jarak 778.300.000 KM atau 5,20 SA dari matahari.
Atmosfer yupiter banyak mengandung hidrogen (H₂) dan helium (He). Hampir setiap
waktu dipermukaan yupiter selalu terjadi badai, terutama di titik besar yang
tampak berwarna merah. Yupiter memiliki 4 satelit besar dan 63 satelit kecil.
Io merupakan satelit yupiter yang memiliki banyak gunung berapi aktif. Ganymede
merupakan satelit terbesar yupiter yang memiliki medan magnetiknya sendiri.
Europa dan calisto merupakan dua satelit yupiter yang memiliki lautan es beku.
f.
Saturnus
Saturus merupakan planet
terbesar kedua di tata surya yang terkenal karena keindahan cincin es yang
melingkarinya. Cincin saturus tersusun atas es dan bantuan yang sangat besar.
Saturnus memiliki lebih dari 47 satelit alami. Salah satu yang terbsar (lebih
besar daripada merkurius) adalah titan.
g.
Uranus
Uranus adalah dua planet gas
raksaksa yang di temukan melalui teleskop. Uranus merupakan planet gas yang
berwarna biru kehijauan dengan awan tebal yang menutupinya. Periode revolusi
uranus terhadap matahari mencapai 84 tahun. uranus memiliki oribital yang tidak
biasa. Planet yang memiliki 27 satelit alami ini, memiliki atmosfer yang
mengandung hidrogen (H), helium (He), dan metana (CH₄).
h.
Neptunus
Neptunus merupakan planet gas
raksasa yang berwarna biru karena atmosfernya banyak mengandung hidrogen (H₂),
helium (He), dan metana (CH₄). Neptunus merupakan planet
terjauh dari matahari. Jaraknya 4.497.000.000 KM atau 30,06 SA.
3.
Meteor
Meteor adalah benda langit yang mengorbit dengan mengitari atau
mengelilingi matahari dalam lintasan yang tidak tetap. Meteor merupakan pecahan
benda baik itu dari asteroid dan komet, meteor dapat berupa serpihan batu atau
besi. Meteor dapat ke bumi karena tertarik oleh gravitasi bumi dimana disaat
memasuki atmosfer bumi, meteor akan bergesekan dengan udara sehingga meteor
akan berpiar, yang disebut bintang
jatuh. Hal ini merupakan mengapa meteor dapat dikatakan bintang jatuh
dan dapat berpiar, terbakar, atau bercahaya. Meteor akan jatuh di permukaan
bumi dan menyebabkan lubang besar atau kawah disaat meteor tidak habis terbakar
pada saat di atmosfer. Meteor yang jatuh dibumi disebut dengan Meteorit. Meteor yang jatuh dengan
jumlah yang banyak disebut dengan hujan meteor, seperti yang pernah terjadi di.
prancis pada tahun 1803. Ada sekitar 75 juta meteor yang setiap hari memasuki atmosfer bumi yang bergerak dengan kecepatan antara 35-39 km/detik dimana meteor membutuhkan 1 detik untuk terbakar sepenuhnya di atmosfer. Kandungan Meteor - Meteor dibedakan menjadi dua macam, yaitu meteorit logam dan meteorit batuan. Meteorit logam mengandung 91% Fe, 8%Ni, dan selebihnya Co, P serta unsur-unsur lainnya. Sedangkan Meteorit batuan mengandung 36% O, 26%Fe, 18%Si, 14/mg dan sejumlah unsur lainnya. Umumnya meteor hanya gumpalan kecil, tapi ada juga yang sampai memiliki ukuran yang sangat besar dengan massa sekitar 34.000 kg seperti yang pernah ditemukan di Greenland tahun 1897 yang dinamakan meteorit Ahnignito. Sebuah meteor yang jatuh di Arizona yang diperkirakan memiliki massa sekitar 50.000 ton ini mengakibatkan terbentuknya kawah yang dikenal sebagai kawah Barringer (Barringer Crater) dengan diamater sekitar 1.400 m dan kedalam sekitar 190 meter. Meteor terkecil yang disebut dengan meteorit Ras Tanura, yang jatuh di Arab Saudi tahun 1961 dengan berat sekitar 6 gram. Sedangkan Meteor terbesar menurut para ilmuwan ialah Meteor yang pernah jatuh di bumi sekitar 65 juta tahun silam yang menimbulkan debu dasyat dan banyak para ahli yang menyakini bahwa meteor pada waktu menyebabkan kepunahan dinausorus.
prancis pada tahun 1803. Ada sekitar 75 juta meteor yang setiap hari memasuki atmosfer bumi yang bergerak dengan kecepatan antara 35-39 km/detik dimana meteor membutuhkan 1 detik untuk terbakar sepenuhnya di atmosfer. Kandungan Meteor - Meteor dibedakan menjadi dua macam, yaitu meteorit logam dan meteorit batuan. Meteorit logam mengandung 91% Fe, 8%Ni, dan selebihnya Co, P serta unsur-unsur lainnya. Sedangkan Meteorit batuan mengandung 36% O, 26%Fe, 18%Si, 14/mg dan sejumlah unsur lainnya. Umumnya meteor hanya gumpalan kecil, tapi ada juga yang sampai memiliki ukuran yang sangat besar dengan massa sekitar 34.000 kg seperti yang pernah ditemukan di Greenland tahun 1897 yang dinamakan meteorit Ahnignito. Sebuah meteor yang jatuh di Arizona yang diperkirakan memiliki massa sekitar 50.000 ton ini mengakibatkan terbentuknya kawah yang dikenal sebagai kawah Barringer (Barringer Crater) dengan diamater sekitar 1.400 m dan kedalam sekitar 190 meter. Meteor terkecil yang disebut dengan meteorit Ras Tanura, yang jatuh di Arab Saudi tahun 1961 dengan berat sekitar 6 gram. Sedangkan Meteor terbesar menurut para ilmuwan ialah Meteor yang pernah jatuh di bumi sekitar 65 juta tahun silam yang menimbulkan debu dasyat dan banyak para ahli yang menyakini bahwa meteor pada waktu menyebabkan kepunahan dinausorus.
4.
Bulan
Bulan
merupakan benda langit yang terdekat dengan bumi dan beredar mengelilingi bumi
dari arah barat-timur atau arah negative. Sementara berevolusi mengelilingi
bumi, bulan juga berputar pada porosnya dengan kecepatan tertentu. Selain
berotasi pada sumbunya dan berevolusi mengelilingi bumi, bersama-sama dengan bumi
bulan juga beredar mengelilingi matahari. Dengan demikian bulan melakukan tiga
macam gerakan dalam waktu sama. Waktu perjalanan bulan dari konjungsi sampai
kedudukan konjungsi lagi disebut satu bulan sinodik, sama dengan 29,5 hari.
Peredaran sinodik bulan sebenarnya lebih dari perjalanan satu lingkaran. Hal
ini karena bumi juga berevolusi mengelilingi matahari. Lamanya satu bulan
siderik adalah 27,33 hari, jika kita tinjau pergeseran bumi, bumi berevolusi
mengelilingi matahari dalam waktu 365 hari, sehingga dalam waktu satu hari bumi
menempuh lintasan sekitar satu derajat. Bulan Berbentuk bola, permukaannya
berbatu yang mengorbit bumi pada jarak rata-rata 240,00 mil (385.000
kilometer). Mengukur sekitar 2.160 mil (3.475 kilometer) di, sedikit lebih dari
seperempat diameter Bumi. Bumi dan Bulan
yang paling dekat dalam ukuran dari setiap planet yang dikenal dan satelit,
dengan kemungkinan pengecualian dari Pluto dan bulan yang Charon. Bulan
ditutupi dengan batu, batu-batu, kawah, dan lapisan tanah arang berwarna 5-20
kaki (1,5-6 meter) yang mendalam. Tanah terdiri dari fragmen batuan, bubuk
batu, dan potongan-potongan kecil dari kaca. Dua jenis batuan yang ditemukan di
Bulan: basalt, yang mengeras lava; dan breksi, yang tanah dan batu pecahan yang
telah mencair bersama-sama. Elemen yang ditemukan di Bulan batuan termasuk
aluminium, kalsium, zat besi, magnesium, titanium, kalium, dan fosfor. Berbeda
dengan Bumi, yang memiliki inti kaya akan zat besi dan logam lainnya, Bulan
tampaknya berisi sangat sedikit logam.
Jelas
kurangnya senyawa organik aturan keluar kemungkinan bahwa ada, atau pernah ada,
hidup di Bulan. Bulan tidak memiliki cuaca, tidak ada angin atau hujan, dan
tidak ada udara. Akibatnya, ia tidak memiliki perlindungan dari sinar matahari
atau meteorit dan tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan panas. Suhu di
Bulan telah dicatat di kisaran 280 ° F (138 ° C) untuk -148 ° F (-100 ° C).
5.
Bintang
Bintang
adalah benda langit yang memancarkan cahaya. Ada benda langit yang bisa
menghasilkan cahaya sendiri, adajuga benda langit yang menerima cahaya dari
benda langit lain kemudian memantulkan cahaya tersebut. Nah secara umum
biasanya istilah bintang hanya dipakai untuk benda langit yang menghasilkan
cahaya sendiri. Bintang merupakan semua objek bermassa antara 0,08 sampai 200
massa matahari yang sedang dan pernah melangsugkan pembangkitan energi melalui
reaksi fusi nuklir. Bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari.
Sumber:
http://fariabel.blogspot.co.id/2015/03/proses-terjadinya-alam-semesta-menurut.html
http://fariabel.blogspot.co.id/2015/03/proses-terjadinya-alam-semesta-menurut.html
http://deebacalah.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-bintang-komet-meteor.html
http://conaxe.com/v1/page-1518-sistem-tata-surya--pengertian-dan-karakteristiknya-.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar