Kamis, 15 Juni 2017

Tugas 8 MIAD


NAMA  : Citra Epina Indatirani
Kelas     : 1PA12
NPM     : 11516633
Teori Evolusi Makhluk Hidup yang Disebabkan oleh Seleksi Alam dan Adaptasi
Teori Evolusi Menurut Jean Baptiste De Lamarck
Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan use and dissue.
Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing  untuk mempertahankan hidupnya. Contoh seleksi alam misalnya yang terjadi pada ngengat biston batularia. Ngengat Biston betularia putih sebelum terjadinya revolusi industri jumlahnya lebih banyak daripada ngengat Biston betularia hitam. Namun setelah terjadinya revolusi industri jumlah ngengat Biston betularia putih lebih sedikit daripada ngengat biston betularia hitam. Ini terjadi karena ketidakmampuan ngengat Biston betularia putih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Pada saat sebelum terjadinya revolusi di Inggris, udara di Inggris masih bebas dari asap industri, sehingga populasi ngengat Biston betularia hitam menurun karena tidak dapat beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah revolusi industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi ngengat Biston betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh pemangsanya.
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual. kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekomendasi genetika yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi – dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini. Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu. Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin on the orign species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam. Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan mendel, membentuk sintesis evolusi modern yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.
Adaptasi
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh , stuktur tubuh, atau alat- alat tubuh organisme terhadap lingkungan nya.
a. Adaptasi morfologi pada hewan.
Mengapa bentuk paruh burung ber macam-macam ?bentuk paruh burung ber macam-macam karna di sesuaikan dengan jenis makanannya. Burung kolibri, paruhnya sesuai untuk pengisap madu dari bunga. Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya. Burung platuk, paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya. Selain pada bentuk paruhnya, adaptasi pada burung juga dapat di lihat pada bentuk kakinya.
b. Adaptasi morpologi pada tumbuhan
Berdasarkan pada tempat hidupnya, tumbuhan di bedakan menjadi:
1) Xerofit , yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit , antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak mempunyai berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri ), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan ber akar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
2) Hidrofit, yaitu tumbuan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit , antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
3) Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
2. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi fisiologi sulit di amati karena adaptasi fisiologi menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umum nya terletak di bagian dalam tubuh.
a. Adaptasi fisiologi pada hewan
Ber dasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivora (pemakan daging), herbivore (pemakan tumbuhan), serta omnivore(pemakan daging dan tuimbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya, antara terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel dengan dinding sel yang keras, rata-rata usus herbivore lebih panjang dari pada usus karnivora.
b. Adaptasi fisiologi pada tumbuhan.
Contoh adaptasi pada tumbuhan, antara lain:
1) Tumbuhan yang menyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
2) Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivora. Misalnya,semak azalea di jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa memakan daunnya.
c. Adaptasi fisiologi pada manusia
Adaptasi fisiologi yang dilakukan manusia, antara lain:
1) Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibanding dengan orang yang tinggal di pantai/daratan rendah.
2) Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
3) Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
3. Adaptasi tingkah laku.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Jenis adaptasi ini mudah untuk diamati.
a. Adaptasi tingkah laku pada hewan
Adaptasi tingkah laku yang dilakukan hewan, antara lain:
1) Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya, dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
2) Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.
3) Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernafasannya berupa paru-paru yang tidak dapat dimanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
4) Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotoomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
b. Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan
Adaptasi tingkah laku yang di hasilkan oleh tumbuhan, antara lain:
1) Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean, akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
2) Pada musim kemarau, tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.
Adaptasi struktural
Sistem akar yang luas dan daun kecil umum untuk kebanyakan tanaman gurun adalah contoh yang baik dari adaptasi struktural. Akar tersebut memungkinkan tanaman untuk mengumpulkan lebih banyak uap air yang tersedia dari lingkungan mereka yang kering. Daun kecil, karena mereka memberikan luas permukaan kecil untuk penguapan, mengurangi kehilangan air.
Adaptasi fungsional
Kemampuan untuk menyelesaikan siklus pertumbuhannya di musim tumbuh pendek merupakan adaptasi fungsional yang memungkinkan tanaman untuk bertahan hidup di lintang utara. Contoh lain dari adaptasi fungsional disediakan oleh pakaian ngengat, yang memiliki enzim khusus yang memungkinkan untuk mencerna wol.
Adaptasi warna
Ada tiga jenis umum adaptasi warna: (1) pelindung warna, (2) peringatan warna, dan (3) mimikri.
Pelindung warna memungkinkan binatang untuk berbaur dengan latar belakangnya. sehingga Hewan ini lebih kecil kemungkinannya untuk dilihat-dan, karena itu, kemungkinan besar tidak akan dimakan oleh musuh-musuhnya. Pelindung warna juga dapat membantu memudahkan binatang yang berburu untuk mendekati mangsanya.
Peringatan warna terjadi pada hewan beracun atau tidak menyenangkan jika itu dicicipi. Sebagai contoh, burung tidak akan makan kupu-kupu raja karena rasanya tidak menyenangkan; mereka mampu mengenalinya karena pewarnaan yang khas.
Dalam mimikri, hewan yang relatif berdaya (disebut meniru) memiliki kemiripan superfisial dengan hewan (disebut model) dengan kualitas yang menyebabkan predator untuk menghindarinya. kupu-kupu Raja muda, misalnya, terlihat sangat mirip kupu-kupu raja, dan karena burung menghindarinya juga.
Adaptasi perilaku
Contoh adaptasi perilaku dapat mudah ditemukan di daerah di mana terjadi perubahan musiman yang ditandai cuaca. Tupai menyimpan kacang untuk musim dingin. Banyak burung bermigrasi ke selatan untuk menghindari musim dingin di utara yang dingin. Ada juga hewan yang melakukan hibernasi ketika cuaca dingin tiba dan makanan menjadi langka.
Adaptasi dan Kelangsungan Hidup
Lingkungan cenderung untuk menghilangkan hal-hal yang tidak cocok untuk dapat hidup. Sebuah pabrik yang tidak menyesuaikan dengan menghemat air akan segera mati di padang gurun; hewan yang menonjol dari lingkungannya akan menjadi yang paling mungkin untuk menjadi mangsa musuh-musuhnya. Proses eliminasi disebut seleksi alam. Ungkapan “survival of the fittest” mengacu pada seleksi alam. Seleksi alam merupakan faktor penting dalam evolusi.
Contoh adaptasi yang melibatkan seleksi alam ditemukan dalam kasus DDT dan lalat. Ketika insektisida ini pertama kali digunakan pada awal 1940-an, hampir semua lalat tewas. Tetapi beberapa selamat dan terus bereproduksi. Akhirnya hanya jenis lalat yang tahan akan tersisa di daerah di mana DDT digunakan selama bertahun-tahun.
Adaptasi tidak sadar, tetapi didasarkan pada ciri-ciri yang diwariskan. Keragaman sifat-sifat yang diwariskan ini terutama akibat dari mutasi. Mutasi adalah perubahan dalam karakteristik yang diwariskan dari suatu organisme yang menghasilkan sifat-sifat baru yang akan diteruskan kepada keturunan organisme. Dalam setiap lingkungan tertentu, beberapa ciri akan menguntungkan dan yang lain tidak. (Di hutan, kemampuan hewan untuk memanjat pohon mungkin merupakan adaptasi untuk bertahan hidup, tetapi di padang rumput terbuka kecepatan akan lebih menguntungkan.) Organisme yang paling cocok untuk lingkungan yang paling mungkin untuk bertahan hidup dan bereproduksi, dan ciri-ciri yang tidak menguntungkan cenderung bertahap akan dihilangkan.
Sumber:
https://alexotriuca.wordpress.com/ipa1/seleksi-alam-dan-evolusi/
http://www.sridianti.com/adaptasi-makhluk-hidup.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...