Nama : Nur Herlista A.M
NPM : 15516546
Kelas : 1PA12
Tugas
1 Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar (20 juni 2017)
Teori
terbentuknya alam semesta dan Sistem tata surya
A. TEORI
TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
Manusia
berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan sampai sekarang.
Pada jaman kejayaan Yunani, orang percaya bahwa Bumi merupakan pusat dari alam
semesta ini (Geosentrisme). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih
tajam, pandangan itu berubah sejak Zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh
Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu matahari menjadi pusat beredarnya bumi
dan planet-planet lain.
Pengertian
alam semesta itu sendiri mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos.
Mikrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya
atom, elektron, sel, amoeba, dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos ialah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet
ataupun galaksi. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya
dari benda-benda langit yang sampai di bumi. Teori-teori tersebut ialah sebagai
berikut:
1. Teori
Keadaan Tetap (Steady–state Theory)
Teori
ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, herman bondi, thomas Gold ( 1948 ). Teori ini
berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta,
dimana pun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam
semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu sampai
sekarang. Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun
galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang
oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan
galaksi lama. Dengan kata lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh,
menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta
itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya (Tanpa awal dan tanpa akhir).
2. Teori
Ledakan Besar (Big Bang Theory)
Teori
ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan
mempunyai berat jenis yang juga sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak
dengan hebat karena adanya reaksi inti (George Lemaitre, 1930). Massa itu
kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu membentuk kelompok-kelompok
galaksi yang ada sekarang. Mereka harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori
ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang
bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Selain itu, teori ini didukung oleh
pakar astronomi Arno Penzias dan Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang
mikro.
B. TEORI
TERBENTUKNYA GALAKSI DAN TATA SURYA
1. Galaksi
Ada satu Hipotesis
(dugaan sementara yang harus teruji kebenarannya sehingga ia menjadi teori),
yaitu hipotesis Fowler (1957), menurutnya 12 ribu tahun yang lalu, galaksi kita
tidak seperti keadaan seperti sekarang ini, ia masih berupa kabut gas hidrogen
yang sangat besar yang berada di ruang angkasayang bergerak perlahan melakukan
rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat, karena gaya beratnya maka ia
mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus berputar pada sumbunya. Saat
kontraksi massa bagian luar banyak yang tertinggal. Bagian yang berkisar
(berputar) lambat dan mempunyai berat jenis yang besar akan membentuk
bintang-bintang. Dengan cara yang sama bagian luar yang tertinggal juga
mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet. Demikian juga planet
membentuk satelit bulan. Galaksi, tempat matahari kita berinduk diberi nama
MILKY WAY atau BIMA SAKTI.
Macam-Macam Galaksi :
Dari hasil pengamatan
selanjutnya, ternyata di alam semesta terdapat beribu-ribu galaksi dengan
berbagai bentuk dan ukuran yakni :
a. Galaksi
Elips
Galaksi Elips merupakan
galaksi yang sudah tua, terbentuk dari bintang-bintang yang sudah tua, lebih
redup dibandingkan tipe spiral dengan banyak bintang merah besar, pambentukan
bintang baru sudah berhenti.
b. Galaksi
Spiral
Galaksi Spiral
berbentuk spiral amat besar dengan inti di tengah (nukleus)dan lengan spiral
dan cakram (disk). Pada lengan ini terkonsentrasi debu dan gas (nebulae) dimana
terdapat pembentukan bintang aktif, bila dilihat dari samping, galaksi ini
tampak seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya, serta
terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang yang disebut Globular
Cluster. Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari galaksi yang ada. Salah satu
contoh galaksi spiral adalah galaksi Canes Venatici.
c. Galaksi
Tak Beraturan
Galaksi Tak Beraturan
terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda berwarna putih kebiruan dan bintang
raksasa biru yang sangat panas. Diantara bintang-bintang tersebut bertebaran
gas dan debu luar angkasa. Banyaknya galaksi berbentuk tak beraturan ialah 3%.
1. Bima
Sakti
Induk
dari matahari kita ialah galaksi Bima Sakti atau Milky Way, karena berdasarkan
pengamatan, Galaksi Bima Sakti bila dilihat dari atas berwujud seperti spiral
raksasa yang berputar. Dari samping terlihat seperti elips yang sangat besar.
Bintang-bintang bertebaran dalam lengan spiral, diantaranya matahari kita.
Jaraknya 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi atau 20.000 tahun cahaya dari
ujung atau pinggir galaksi. Galaksi Bima Sakti bergaris tengah 100.000 tahun
cahaya. Makin ke tengah, tebaran bintang makin merapat dan diperkirakan pusat
galaksi merupakan bola bintang raksasa sehingga galaksi ini berbentuk bulat
pipih seperti kue cucur.
2. Tata
Surya
Terdiri
dari benda-benda seperti meteor-meteor, planet, satelit, komet-komet, debu dan
gas antar planet yang beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Banyak
teori yang dikemukakan tentang terbentuknya tata surya namun dari beberapa
teori tersebut belum ada satu pun yang diterima oleh semua pihak, teori-teori
tersebut diantaranya :
a. Hipotesis
Nebular
Dikemukakan oleh Kant
dan Laplace (1796) yang meyakini terbentuknya tata surya merupakan kondensasi
awan panas atau kabut gas yang sangat panas, yang sebagian terpisah dan
merupakan cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang
atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi membentuk
suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi, setelah mendingin,
benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang
mengelilinginya.
b. Hipotesis
planettesimal
Dikemukakan oleh
Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama
dengan teori Nebular yang menyatakan bahwa system tata surya terbentuk dari
kabut gas yang sangat besar, berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada
asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi
diasumsikan adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat
bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari bintang lain
itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin
terbentuklah benda-benda yang disebut Planettesemal. Planettesemal merupakan
benda-benda kecil yang padat. Teori ini merupakan jawaban dari pertanyaan
mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter maupun saturnus yang orbitnya
berlawanan rotasi planet itu.
c. Teori
Tidal atau teori pasang surut
Dikemukakan oleh James
dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya planet merupakan pecikan dari matahari
yang disebut Tidal. Tidal yang besar akan menjadi planet baru disebabkan karena
bergerak mendekatnya dua matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam
teori diatas bahwa dua bintang yang saling mendekat akan membentuk planet yang
baru.
d. Teori
Bintang Kembar
Berpendapat bahwa dulu
matahari adalah sepasang bintang kembar. Oleh suatu sebab salah satu bintang
meledak akibat gaya tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi
matahari, pecahannya tetap beredar mengelilinginya.
e. Teori
Creatio Continua
Dikemukakan Fred Hoyle,
Bondi dan Gold. Berpendapat bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada,
alam semesta ada dan selamanya tetap ada setelah diciptakan. Setiap saat ada
partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap, yang kemudian mengembun menjadi
kabut, bintang dan jasad alam semesta, karena partikel yang lebih besar
daripada partikel yang lenyap, maka jumlah materi makin bertambah dan
mengakibatkan pemuaian alam semesta. Penegmbangan tersebut mencapai titik batas
10 milyar tahun, dalam kurun waktu tersebut akan menghasilkan kabut-kabut baru.
Teori ini berpendapat bahwa 90 % materi alam semesta ialah hedrogen yang
akhirnya membentuk helium dan zat-zat lainnya.
f. Teori
G.P. Kuiper (1950)
Teori ini didasari
keadaan yang ditemui di luar tata surya yang mengandaikan matahari serta semua
planet berasal dari gas purba di ruang angkasa, proses terlahirnya bintang
dikarenakan banyaknya kabut gas, yang lambat laun memampatkan diri menjadi
massa yang semakin lama semakin padat dikarenakan gaya gravitasi molekul
tersebut. Satu atau dua materi memadat di tengah dan gumpalan kecil melesat di
sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi matahari dan gumpalan kecil menjadi bakal
planet. Matahari yang sudah menjadi padat menyala dengan adanya api nuklir dan
kemudian mendorong gas yang masih membungkus planet menjadi sirna sehingga
tampak telanjang.
1. Susunan
Tata Surya
Tata
Surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur dengan matahari sebagai
induk. Pada zaman yunani kuno, orang-orang yunani mengenal lima planet yang
dilakukan dengan pengamatan secara kasar, planet tersebut ialah Merkurius,
Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus dengan bumi sebagai pusatnya, namun pada abad
ke-16 Nicolas Copernicus (ilmuwan Polandia) berhasil mengubah pandangan salah
yang dianut selama berabad-abd tersebut, menurutnya bumi ialah planet sama
halnya seperti planet lain, bumi beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya
(heliosentris), pandangan tersebut didasari perhitungan yang sistematis yakni
berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan dengan berkembangnya
matematika dan fisika sebagai sarana penunjang sehingga dapat mengamati
planet-planet lainnya termasuk planet Pluto sebagai planet terjauh.
Planet-planet
dapat dikelompokan menjadi dua, yakni planet dalam dan planet luar. Planet
dalam yakni planet yang dekat dengan matahari, yakni : merkurius, venus, bumi
dan mars. Planet Luar yakni terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, neptunus
dan Pluto. Planet dalam umumnya lebih kecil dari [lanet luar, namun mempunyai
massa jenis yang lebih besar.
Peredaran
planet mengelilingi matahri disebut gerak revolusi. Disamping itu planet-planet
beredar mengelilingi sumbunya disebut gerak rotasi yang menyebabkan timbulnya
peredaran siang dan malam. Gerak revolusi dan gerak rotasi searah jarum jam
yakni dari timur ke barat. Waktu untuk satu putaran revolusi disebut kala
revolusi yakni 365 ¼ hari dan waktu satu putaran rotasi disebut kala rotasi
yakni 24 jam.
2. Bagian-Bagian
Tata Surya
Tata
surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet ,
satelit, meteor, komet, debu dan gas antarplanet beredar mengelilinginya.
Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi. Planet merupakan
suatu benda yang dingin, sinarnya yang tampak kemilau dari bumi itu, tidak lain
ialah cahaya matahari yang dipantulkan. Jadi, tidak ubahnya seperti bulan
purnama. Sebelum kita mengenal masing-maisng planet tersebut secara lebih
mendalam, sebaiknya kita bicarakan lebih dahulu tentang matahari sebagai pusat
tata surya.
-
Matahari
Matahari ialah suatu
bola gas pijar yang terdiri dari 49% atom hidrogen (H) dan 5,6% atom helium
(He), serta sisanya campuran unsur-unsur karbon (C ) dan atom lainnya. Bentuk
matahari ternyata tidak bulat benar. Ia mempunyai semacam ekuatoe dan kutub,
karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis
tengah antarkutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari juga merupakan tata surya
yang paling besar karena 98% massa tata surya terkumpul pada matahari. Di
samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan sumber-sumber tenaga
di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit,
masing-maisng fotosfer, kromosfer dan korona.
Menurut perhitungan
para pakar, temperatur di permukaan matahari sekitar 6.0000 C. jenis batuan
atau logam apa pun yang kita kenal di bumi akan lebur pada tempera tur setinggi
itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya, yang diperkirakan tidak
kurang dari 25 juta 0C. Lapisan bola matahari bagian dalam disebut fotosfer
(bahasa Yunani, photos: cahaya, sphera: bola), yang artinya bola bercahaya
memancar, radiasi fotosfer sangat kuat pad agelombang tampak mata. Sedangkan
atmosfer bumi dapat meloloskan panjang gelombang tampak mata. Mata manusia
sangat sensitif terhadap panjang gelombang tampak mata ini. Fotosfer tebalnya
kira-kira 220 mil.
Kromosfer (bahasa
Yunani, chromos; warna, sphera: bola). merupakan lapisan luar dari fotosfer.
Warnanya kemerahan berasal dari hidrogen yang berpijar. Lapisan ini mempunyai
lidah-lidah api yang menjilat ke laur. Tebal kromosger kira-kira 9.000 mil.
Lapisan lebih luar dari kromosfer ialah korona. Korona berupa sinar kemilauan yang
tebalnya kadang-kadang meleihi garis tengah matahari itu sendiri. Korona tampak
jelas (berwarna putih perak) mengelilingi matahari pada waktu terjadi gerhana
matahari, karena fotosfer dan kromosfer terhalang oleh bulan.
Matahari sangat penting
bagi kehidupan di muka bumi karena :
1. Merupakan
sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batbara dan minyak
bumi sebenarnya juga berasal dati matahari;
2. Mengontrol
stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan
malam, bulan, tahun serta mengontrol peredarana planet lainnya.
-
Planet Merkurius
Planet merkurius
merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak
mempunyai satelit atau bulan dan juga hawa atau udara. Planet ini mengandung
albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima
dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari
matahari diserapknya. Garis tengahnya 4.500 km lebih besar daripada garis tengah
bulan yang hanya 3.160 km. karena letaknya yang begitu dekat dengan matahari
maka bagian yang menghadap matahari sangat panas, sebaliknya yang tidak
menghadap matahari dingin sekali. Hal ini disebabkan karena Merkurius tidak
memiliki atmosfer dan bulan (satelit). Diperkirakan tidak ada kehidupan sama
sekali di Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini
berarti panjang siang harinya lebih dari 28 hari, demikian juga pada malam
harinya. Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.
-
Planet Venus
Planet ini dinamakan
Venus karena bila dilihat dari bumi merupakan planet yang paling banyak
memantulkan cahaya matahari akibat sifat dari permukaanya. Orang Yunani
menganggap keadaan planet itu sangat cantik seperti dewi kecantikan mereka
(Venus). Planet ini lebih kecil dari bumi, mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya
matahari yang datang akan diserapnya. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer)
yang mungkin terjadi dari karbon dioksida, tetapi tidak mengandung uap air dan
oksigen. Planet ini juga tidak mempunyai satelit. Venus menempati urutan kedua
terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal sebagai bintang kejora yang
bersinar terang pada waktu sore atau pagi hari. Besarnya hampir sama dengan
bumi, bergaris tengah 12.320 km, sedangkan bumi bergaris tengah 12.640 km.
rorasi Venus kurang lebih 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari)
selama 225 hari, artinya 1 tahun venus adalah 225 hari. Dengan analisis
spektrum atas cahaya yang datang dari Venus, dapat diketahui bahwa di sana
terdapat oksigen. Atas dasar analogi bahwa keberadaan gas oksigen yang tetap
jumlahnya di udara disebabkan oleh tumbuhan yang mengadakan fotosintesis maka
dapat diperkirakan bahwa di Venus pun ada kehidupan. Rotasi Venus berlawanan
dengan rotasi bumi, bumi berotasi dengan arah barat-timur, sedangkan venus
rotasinya timur-barat.
-
Planet Bumi dan Bulannya
a. Bumi
Bumi menempati urutan
ketiga terdekat dengan matahari. Besarnya hampir sama dengan venus dan bergaris
tengah 7.900 mil atau 12.646 km.jarak antara bumi dengan matahari ialah 149
juta km. jarak ini dijadikan satuan jarak astronomical Unit (AU). Jadi, 1 AU =
149 juta km.
Bumi mengadakan rotasi
24 jam, berarti satu hari bumi lamanya ialah 24 jam, sedangkan satu hari venus
ialah 247 kali dari bumi, yakni 247 x 24 jam. Bumi mengadakan revolusi selama
365 ¼ hari. Satu kali putaran mengelilingi matahari disebut juga satu tahun .
sekarang mari kita bandingkan dengan 1 tahun merkurius = 88 hari bumi,
sedangkan 1 tahun mars = 1,9 tahun bumi. Berat jenis rata-rata bumi ialah 5,52.
b. Bulan
Bulan merupakan
satu-satuan satelit bumi dan tidak memiliki atmosfer. Jarak bulan dengan bumi
adalah 240 ribu mil= 384 ribu km dan bargaris tengah 2.160 mil atau 3,456 km.
jarak terjauh bulan dari pusat bumi 406.700 km dan jarak terdekatnya 356.400
km. Pada permukaan bulan, terdapat gunung-gunung dan dataran rendah seperti
bumi. Namun lubang-lubang kepundannya tampak besar-besar sampai ada yang
bergaris tengah 8 km.
Oleh karena bulan tidak
beratmosfer maka raut permukaan bulan tetap abadi sebab tidak ada erosi. Tidak
adanya atmosfer dapat dibuktikan dengan tidak dibiaskannya sama sekali sinar
bintang yang datangnya dari belakang bulan ke bumi. Sinarnya merupakan pantulan
sinar matahari sehinga dengan pantulan itu permukaan bulan dapat berubah-ubah.
Perubahan penampakan bulan disebut fase. Fase bulan terjadi karena bulan
mengitari bumi (revolusi).
Ada delapan fase bulan,
yakni :
1. Fase
bulan baru, terjadi pada kedudukan dengan urutan matahari bulan-bumi
(konjungsi)
2. Fase
bulan sabit, terjadi pada kedudukan setelah konjungsi dan akan memasuki
kedudukan kuartir
3. Fase
bulan setengah penuh, terjadi pada kedudukan bulan-bumi tegak lurus pada
matahari –bumi (kuartir)
4. Fase
bulan bungkuk, terjadi pada kedudukan setelah kuartir dan akan memasuki kedudukan
oposisi
5. Fase
bulan purnama, terjadi pada kedudukan dengan urutan matahari bumi-bulan
(oposisi)
6. Fase
bulan bungkuk, terjadi pada kedudukan oposisi dan akan memasuki kedudukan
kuartir
7. Fase
bulan setengah penuh, terjadi pada kedudukan bulan bumi tegak lurus pada
matahari-bumi
8. Fase
bulan sabit, terjadi pada keadaan setelah kuartir dan akan memasuki kedudukan
konjungsi.
Dalam
kalender yang mendasarkan pada peredaran bulan sebagai acuannya, tanggal
diambil pada saat bulan baru atau disebut bulan mati. Pada saat tersebut bulan
berada diantara bumi dan matahari sehingga tidak ada cahaya matahari yang bisa
dipantulkan bulan ke bumi. Kemudian, karena bulan bergerak mengelilingi bumi,
makin lama semakin banyak permukaan bulan yang tampak disinari matahari., bulan
mulai kelihatan sebagai bulan sabit. Dan ini langsung sampai sekitar tanggal 7,
yakni saat bulan dalam keadaan setengah penuh. Antara tanggal 7 dan tanggal 15,
permukaan bulan yang disinari matahari semakin banyak. Keadaan ini disebut
bulan bungkuk.
Saat
bulan purnama, yaitu sekitar tanggal 14, bumi berada diantara bulan dan
matahari. Pada kedudukan ini bulan bersinar penuh, karena bulan berada persis
di belakang bumi, apabila dilihat dari matahari. Setelah bulan purnama
berlangsung, bulan memasuki fase bungkuk lagi, kemudian menjadi setengah penuh
pad atangga 21, dan menjadi bulan sabit lagi sampai bulan baru berikutnya. Perhitungan
tahun menurut bulan mengelilingi bumi disebut perhitungan qamariah (bahasa
Arab, qamar = bulan). Penanggalan Hijriah dasarnya adalah peredaran bulan
mengelilingi bumi. Perhitungan kapan mulai bulan baru dan kapan pula akhirnya
bulan ramadhan bagi umat islam menjadi sangat penting. Meningat pada bulan
ramadhan umat Islam berpuasa, kemudian setelah bulan Ramadhan berakhir, umat islam
dilarang berpuasa. Oleh sebab itu, pemeluk agama Islam harus mengetahui secara
tepat kapan mulai dan kapan berakhirnya bulan Ramadhan tersebut. Perhitungan
tahun menurut peredaran bumi mengitari matahari disebut perhitungan Syamsiah
(bahan arab, Syam = matahari). Contohnya penanggalan Masehi.
Gerhana
bulan
Apabila
permukana bulan terkena oleh bayang-bayang bumi maka akan terjadi gerhana bulan
dan bila bumi yang terkena bayangan bulan maka terjadilah gerhana matahari.
Para ilmuwan telah dapat memperhitungkan dengan akurat, kapan akan terjadi
gerhana bulan, tidak saja pada tahun berapa, tapi hari, tanggal, jam bahkan perhitungan
detiknya.
-
Planet Mars
Planet ini diberi nama
sesuai dengan nama Dewa Pernah orang Yunani, karena planet ini berwarna
kemerah-merahan seperti darah yang diduga tanahnya mengandung banyak besi
oksigen. Pada permukana planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo
matang yang selalu berubah sepanjang tahun. Dugaan ini bertolak pada
kenyataan-kenyataan berikut ini : Berdasarkan pengamatan melalui teropong dan
foto, pada permukana Mars terdapat semacam kanal (saluran atau dam air) yang
sangat panjang dan lurus sekali. Kanal ini menghubungkan bagian Mars yang
tertutup salju dengan bagian yang panas. Bila kanal ini buatan alam, apakah
mungkin selurus itu? Mars tampaknya diselubungi oleh atmosfer. Dugaan ini
bertolak dari kenyataan bahwa permukaan Mars dari waktu ke waktu selalu tampak
berbah, baik berubah dalam bentuk atau gambar maupun wa rnanya. Fenomena ini
mengarah kepada adanya tumbuhan pada permukaanya dan adanya awan yang
menyelubungi seperti layaknya di bumi.
Penelitian terakhir
menunjukkan bahwa pada planet Mars terdapat uap air meskipun dalam jumlah yang
sangat kecil, tetapi para pakar lebih cenderung mengatakan bahwa perubahan
warna permukana planet disebabkan oleh angin pasir, bukan oleh organisme.
Hal lain yang menarik
di planet ini adalah adanya dua buah bulan dan biasa disebut dengan nama
satelit. Satelit yang kecil diberi nama phobos. Satelit ini dekat dengan planet
Mars dan hanya berjarak 3.700 mil (dibandingkan dengan jarak bumi-bulan, 240
ribu mil). Garis tengah 10 mil (16 km). ia mengadakan revolusi mengelilingi
Mars dalam waktu 7 jam 39 menit, dan anehnya ia terbit dari barat, terbenam di
Timur. Phobos dalam satu hari Mars, terbit dan terbenam sebanyak 3 kali.
Satelit yang besar
dinamakan deimos. Satelit ini terbit ari timur dan terbenam di sebelah barat
setelah beberapa hari. Hal ini disebabkan karena revolusi satelit Deimos hanya
berbeda sedikit lebih cepat daripada rotasi Mars.
Fakta lain yang perlu
dicatat tentang mars adalah :
1. Jarak
mars ke matahari adalah 1,52 AU;
2. Bergaris
tengah 3.920 mil (setengah dari bumi);
3. Berevolusi
1,9 tahun;
4. Berotasi
24 hari 37 menit;
5. Perlu
pula diketahui, bahwa menurut data yang dikirim oleh Mariner-4, di Mars tak ada
oksigen, hampir tak ada air sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung
banyak air, ternyata tak lebih dari lapisan salju yang sangat tipis. Ini pula
kiranya yang menjadi sebab, mengapa pada waktu tertentu kutub yang berwarna
putih itu lenyap dari pandangan mata.
-
Planet Jupiter
Jupiter merupakan
planet terbesar dalam tata surya kita. Ia bergaris tengah 86.600 mil atau
138.560 km, mengadakan rotasi dengan cepat yaitu 10 jam (bandingkan 24 jam
untuk Bumi dan 247 hari untuk Venus). Jupiter tampak sebagai bintang yang
terang yang muncul di tengah malam. Akibat berotasi dengan cepat, bagian ekuator
lainnya menjadi sedikit mengembang dan mebentuk sabuk yang jelas. Berdasarkan
analisis spektroskopis, planet ini mengandung gas metana dan amo niak dalam
jmlah banyak, begitu juga gas hidrogen. Albedonnya 0,44 Bercak kemerahan
bergaris tengah 30.000 mil di bagian Selatan (telah diketahui dari tahun 1831)
diperkirakan adalah suatu kawah yang masih hidup (karena warnanya
berubah-ubah). Planet ini mempunyai 14 satelit atau bulan. Massa planet ini
sangat besar, hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya, yaitu 2,6 kali
gravitasi bumi. Artinya, bila suatu benda di bumi beratnya 100 kg maka berat
benda tersebut di JUPiter menjadi 260 kg. akibat selanjutnya, ia memiliki daya
tarik yang sangat kuat sehingga mampu menarik 12 satelit atau bulan yang
berukuran sangat besar. Dua diantaranya lebih besar daripada planet Merkurius.
Tiga darinya beredar berlawanan arah dengan sembilan lainnya. Bulan-bulan
tersebut memiliki lapisan atmosfer yang cukup tebal.
-
Planet Saturnus
Planet terbesar kedua
setelah Jupiter ialah Saturnus, karena planet ini bergaris tengah 74.000 mil
atau 118. 400 km dengan kecepatan rotasi yang sama dengan Jupiter. Planet ini
juga memiliki lapisan atmosfer yang terdiri dari gas etan, amoniak dan hidrogen
yang bersuhu rata-rata 1030 C, tetapi suhu pada permukaanya sangat rendah,
yakni 2430 F. walaupun demikian, massa jenisnya sangat kecil bila dibandingkan
dengan air yakni 0,75 g/cm3. Yang paling menarik dari planet ini ialah
ditemukannya sabuk putih yang melilit ekuatornya dengan jarak dari permukaan
sejauh 7.000 mil sampai kurang lebih 37.000 mil. Sabuk ini berbentuk pipih
setebal 10 mil, dan berupa debu. Sabuk ini ternyata berputar mengelilingi
planet dengan kecepatan yang berbeda, sabuk bagian dalam jauh lebih cepat
daripada bagian luarnya. Sabuk atau cincin in I diduga berasal dari satelit
yang tidak pernah terbentuk, karena gaya ganggu Saturnus yang besar, akibat
letaknya yang terlalu dekat dengan Saturnus sehingga calon satelit itu menjadi
tidak stabil. Saturnus mempunyai 10 satelit dan yang terbesar ialah titan
(besarnya 2 kali bulan-bumi). Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan
sembilan satelit lainnya, menunjukkan bahwa phoebe bukan anak kandung saturnus.
Keanehan phoebe dan sabuk raksasa itu memperkuat Teori Tidal. Keanehan lainnya
ialah sabuk Saturnus itu itu mengembang dan merapat pada permukaan planet 15
tahun sekali.
-
Planet Uranus
Planet ini ditemukan
secara tak sengaja oleh Herschel dan keluarga pada tahun 1781, ketika mereka
sedang mengamati Saturnus. Besarnya Uranus kurang dari setengah saturnus dengan
garis tengah 50. 560 km atau 4 kali bumi. Oleh karenanya, planet ini merupakan
planet pertama yang dapat ditangkap oleh teleskop, karena letaknya yang cukup
jauh dari matahari. Uranus memiliki lima satelit. Berbeda dengan planet lain,
rotasi Uranus bergerak dari Timur ke Barat. Jarak ke matahari adalah 2.860 juta
km atau 19,2 AU, dan mengelilinginya dalam waktu 84 tahun. Kecepatan rotasi 10
jam 47 menit. Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada bulan Januari 1986,
Uranus memiliki 14 satelit. Sama seperti Venus, rotasinya berlawanan arah
dengan rotasi bumi.
-
Planet Neptunus
Neptunus ditemukan pada
saat para astronom mengamati planet baru Uranus yang orbitannya agak menyimpang
dari perhitungan. Berdasarkan Hukum Newton (gaya tarik menarik antara dua
benda) diperkirakan ada benda langit besar lain yang mempengaruhi orbit Uranus.
Ternyata pengaruh tersebut disebabkan adanya Neptunus yang merupakan planet
terbesar ketiga pad atahun 1846. Planet ini, jika dilihat dengan teleskop dari
bumi berwarna kebiru-biruan. Dari spektrum cahayanya, planet ini diketahui
mempunyai atmosfer yang sebagian besar terdiri dari gas metana. Neptunus
mempunyai dua satelit, satu diantaranya disebut Triton.satelit Triton beredar
berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Jarak ke matahari adalah 30,1 AU
atau 4,470 juta km, bergaris tengah 28.000 mil dan mengelilingi matahari dalam
waktu 165 tahun sekali putar.
C. BENDA-BENDA
LANGIT LAIN DARI TATA SURYA
1. Asteroida
atau Planetoid
Pada tahun 1801, piazzi
seorang astronom Italia melalui pengamatan teleskopnya, menemukan benda langit
yang berdiameter 500 mil atau ± 900 km (bulan berdiameter 2.160 mil atau 3.000
km) beredar mengelilingi matahari.
Pada masa ini, benda
semacam itu telah diketahui sebanyak ± 2.000 buah, berbentuk bulat-bulat kecil,
yang terbesar disebut ceres dengan diameter 750 km. benda-benda langit yang
terkecil yang bisa diamati adalah yang berdiamter 1 mil. Kelompok benda langit
ini disebut planetoida atau bkan planet untuk membedakannya dengan sembilan
planet utama yang telah dijelaskan tadi. Bila seluruh massa planetoida ini
dikumpulkan, jumlahnya tidak lebih dari 2% dari massa bulan.
2. Komet
atau Bintang Berekor
Meskipun komet disebut
sebagai bintang berekor, komet bukan tergolong bintang alam dalam arti yang
sebenarnya. Komet merupakan anggota tata surya yang beredar mengelilingi
matahari dan menerima energinya dari matahari.
Komet sebenarnya
merupakan kumpulan bungkahan batu yang diselubungi oleh kabut gas. Diameter
komet termasuk selubung gasnya ± 100.000 km, sedangkan diameter inti yang
berupa bungkah-bungkah batu sebagian dipantulkan, sedang lainnya berupa sinar
ultra violet akan bereksitasi pad agas yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi
ini akan terjadi resonansi atau fluoresce nsi, dan gas akan berpendar
memancarkan cahaya. Akibat tekanan cahaya matahari, gas pendar ini akan
terdorong menjauhi matahari maka terbentuklah ekor komet. Karena komet selalu
menjauhi matahari maka jika komet mendekati matahari, ekornya dibelakang dan di
depan sewaktu menjauhinya.
3. Meteor
Meteor adalah benda
angkasa yang tidak mengeluarkan cahayanya sendiri, tetapi dia bukan binatang.
Jadi, semacam benda-benda planetoida yang mungkin saja datang dari luar tata
surya kita. Meteor berupa batu-batu kecil yang bergaris tengah antara 0,2-05 mm
dan massanya tidak lebih dari 1 gram. Meteor ini semacam debu angkasa yang
bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik atau 60 x 60 x 60 km per jam.
4. Satelit
Satelit merupakan
pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet dan bersama-sama beredar
mengelilingi matahari. Peredaran satelit mengelilingi planet disebut gerak
revolusi satelit. Disamping itu, satelit juga melakukan gerak rotasi, yaiotu
beredar mengelilingi sumbunya sendiri
Pada umumnya, arah
rotasi revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya, yaitu
dari Barat ke Timur kecuali satelit dari planet Neptunus. Planet yang telah
diketahui tidak mempunyai satelit adalah Merkurius maupun Venus. Bulan
merupakan satu satunya satelit dari planet bumi. Kala rotasi bulan adalah satu
hari, sedang kala revolusinya satu bulan. Karena kala rotasi bulan sama dengan
kala rotasi bumi, mengakibatkan permukana bulan yang menghadap ke bumi selalu
tetap. Jarak antara bumi dengan bulan, kurang lebih 384.403 km dan merupakan
benda langit yang paling dekat terhadap bumi jika dibandingkan bumi, bulan
mempunyai ukuran :
a. Massa
bulan : 1/10 massa bumi
b. Garis
tengah bulan : ¼ diameter bumi-3000 km
c. Gravitasi
bulan : 1/6 gravitasi bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar