Tugas 1
Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
Nama :
Khalidah Zazkya
Kelas : 1PA12
NPM :
13516893
Teori
Terbentuknya Alam Semesta dan Tata Surya
Teori
Terbentuknya Alam Semesta
Terbentuknya alam semesta menimbulkan perbincangan
bagi para ahli hingga mereka mencoba untuk mengungkapkan misteri besar ini
serta menghasilkan berbagai pemikiran
serta teori-teori. Berikut adalah beberapa teori yang terkenal mengenai
terjadinya alam semesta:
1.
Teori keadaan
tetap (Steady-state theory)
Teori ini berdasarkan pada prinsip kosmologi
sempurna. Dalam teori ini tidak dikenal istilah penciptaan ataupun kiamat. Alam
semesta ada dan akan tetap ada. Teori asal usul alam semesta ini sebetulnya
merupakan teori yang paling terdahulu. Dan dikemukakan pada saat teknologi
belum canggih seperti sekarang ini. Dalam teori ini menyatakan bahwa alam
semesta ada tanpa awal dan tetap ada tanpa akhir. Hal tersebut berdasarkan
pada kenyataan bahwa setiap galaksi
memiliki jumlah yang tetap sama meski ada pada kurun waktu yang berbeda.
2.
Teori dentuman
besar (Big-Bang Theory)
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh George Lematitre.
Teori ini menyebutkan bahwa asal usul alam semesta dimulai dari sebuah atom
yang sangat padat. Suatu ketika karena terlalu padat dan memiliki energi kalor
yang tinggi, atom ini meledak hingga semua materinya terlempar ke seluruh
penjuru ruang hampa yang ada di sekitarnya. Sejak ledakan itu, semua partikel
ledakan atom tersebut (planet, asteroid, meteorid, dll.) berekspansi hingga jutaan
ribu tahun. Teori ini juga menyebutkan bahwa suatu saat, ekspansi tersebut
pasti akan berhenti. Secara umum teori ini berlawanan dengan teori keadaan
tetap karena mengenal adanya penciptaan dan kiamat. Dari ekspansi tersebut
timbulah dua gaya yang saling berlawanan yang dikenal sebagai gaya gravitasi
dan gaya repulsi kosmis.
3.
Teori Nebular
Hipotesis teori nebular dikemukakan pertama kali
oleh Laplace pada tahun 1796. Teori ini menyebutkan bahwa tata surya terbentuk
dari kondensasi awan atau kabut gas yang sangat panas. Kondensasi tersebut
membentuk bagian-bagian terpisah yang terus berputar. Pada bagian tengah
kondensat, partikel memusat dan memampat sehingga terbentuklah matahari. Pada
partikel yang berada di sisinya berputar dan membentuk planet-planet dan sisa
kondensat membentuk satelit, asteroid, meteor, dan lain sebagainya.
4.
Teori Tidal atau
Teori Pasang Surut
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh James Jeans
dan Harold Jeffreys di tahun 1919. Dalam teori ini menyebutkan bahwa planet
merupakan hasil dari percikan bintang (matahari) yang disebut tidal.
Planet-planet besar terjadi karena adanya percikan besar antara 2 bintang besar
yang saling berdekatan.
5.
Teori Bintang
Kembar
Dalam teori bintang kembar menyebutkan bahwa alam
semesta terbentuk karena adanya dua matahari kembar. Salah satu matahari
tersebut meledak karena terlalu padat dan panas. Ledakan tersebut membentuk
planet-planet dan akibat adanya gaya gravitasi, planet-planet tersebut beredar
mengelilingi bintangnya.
6.
Teori Creatio
Continua
Hipotesis teori creatio continua dikemukakan pertama
kali Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Menurut teori ini semesta dari dahulu ada dan
tetap ada. Secara prinsip, teori ceatio continua hampir mirip dengan teori
keadaan tetap. Bedanya, pada teori ini disebutkan bahwa setiap saat ada partikel
alam semesta (baik berbentuk planet, satelit, dan lain sebagainya) yang lenyap
dan lahir.
Tata Surya
Pada awal kelahirannya, jagat raya (alam semesta)
adalah tempat yang sepi dan tidak memiliki kehidupan. Kehidupan baru mulai
muncul sekiatar 500 juta tahun setelah Big Bang. Tata surya atau yang sering
disebut dengan “Sistem Matahari” (The Solar System), merupakan suatu
sistem yang terdiri atas matahari, planet-panet, dan berbagai benda langit
seperti satelit, komet, dan asteroid. Planet-planet berevolusi mengelilingi
Matahari dengan orbit (garis edar) yang berbentuk elips. Beberapa planet
mempunyai satelit. Satelit ini berputar mengelilingi planet dan bersama planet
mengelilingi Matahari. Masing-masing dari setiap tata surya memiliki
karakteristiknya masing-masing. Berikut akan dibahas mengenai karakteristik
dari masing-masing tata surya :
1.
Matahari
Matahari adalah benda langit yang dapat memancarkan
cahaya sendiri dan bintang yang paling dekat dengan bumi. Kumpulan bintang
disebut galaksi dan matahari termasuk dalam galaksi Bimasakti. Matahari
terbentuk 5 milyar tahun yang lalu, terdiri atas bola api raksasa. Suhu permukaan
Matahari sekitar 6.0000 C, tetapi bagian intinya mencapai 15.000.000
0C. Matahari terdiri atas materi gas dengan komposisi hydrogen
(70%), helium (25%), dan unsur lain (5%). Matahari memiliki diameter 1.400.000
Km atau 109 kali lebih besar dari diameter bumi. Matahari memiliki gaya
gravitasi yang besar sehingga dapat menyebabkan anggota tata surya beredar
mengelilinginya. Jarak rata-rata bumi dengan matahari adalah 149.600.000 Km atau
dalam satuan astronomis disebut dengan satu Satuan Astronomis (1 SA).
2.
Planet
Planet merupakan benda angkasa yang tidak dapat
memancarkan cahaya sendiri dan beredar mengelilingi matahari. Dalam tata surya
planet dikelompokan menjadi 2, diantaranya planet bermasa besar (planet
superior) dan planet bermasa kecil (planet inferior). Serta berdasarkan
jaraknya juga dibagi menjadi 2, diantaranya planet dalam (planet interior) dan
planet luar (planet eksterior). Berikut adalah susunan planet dalam tata surya
: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus .
3.
Bumi
Bumi (1 SA dari Matahari) adalah planet bagian dalam
yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas kehidupan
dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfernya yang
cair adalah khas diantara planet-planet bumi dan juga satu-satunya planet yang
diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan
planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang
menghasilkan 21% Oksigen. Atmosfer bumi terdiri dari nitrogen (N) serta oksigen
(O2). Bumi memiliki satu satelit alami, yaitu bulan.
4.
Bintang
Bintang adalah benda langit yang memiliki cahaya
sendiri, yang terdiri dari gas pijar. Jarak bintang terjauh dalam galaksi
diperkirakan 19.325 pc (63.000 tahun cahaya). Bintang sering dihubungkan dengan
warna (merah, orange, kuning, biru serta putih), perbandingan serta
kecemerlangannya (kerdil, raksasa, super raksasa). Matahari adalah bintang yang
berwarna kuning. Bintang biru dan putih lebih panas dibanding dengan matahari.
Namun, bintang orange dan bintang merah lebih dingin. Jenis-jenis bintang
diantaranya : Cluster, Bintang kembar (double star), Pulser (bintang neutron),
Nova, Quasars, Black hole (lubang hitam).
5.
Meteor
Meteor adalah benda yang masuk ke dalam wilayah bumi
yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan meteor dengan udara dalam
kecepatan tinggi. Meteor juga lazim disebut dengan nama bintang jatuh.
Ciri-ciri batu meteor diantaranya adalah berwarna hitam kecoklatan, lebih berat
daripada batuan lain yang ada dibumi, serta adanya bekas bagian yang terbakar
akibat melewati atmosfer yang mengalami pemanasan dan pendinginan. Jenis-jenis hujan
meteor diantaranya adalah hujan meteor
orionid, hujan meteor parseid, geminid meteor shower, dan quadrantid meteor
shower.
6.
Bulan
Bulan merupakan benda angkasa berbentuk bulat yang
beredar mengelilingi bumi dalam satu lintasan garis edar tertentu (orbit). Oleh
karena itu bulan disebut sebagai satelit alam bumi. Diameternya sekitar 3.476 Km
atau sekitar tiga perempat diameter bumi, jarak rata-rata ke Bumi sekitar
384.000 Km. Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari atau satu
bulan ideris, yaitu peredaran bulan mengelilingi Bumi dalam satu lingkaran
penuh.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar