Minggu, 18 Juni 2017

Tugas Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar 1 Materi 3

Tugas 1 Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
Nama   : Khalidah Zazkya
Kelas   : 1PA12
NPM   : 13516893
Teori Terbentuknya Alam Semesta dan Tata Surya

Teori Terbentuknya Alam Semesta
Terbentuknya alam semesta menimbulkan perbincangan bagi para ahli hingga mereka mencoba untuk mengungkapkan misteri besar ini serta menghasilkan berbagai  pemikiran serta teori-teori. Berikut adalah beberapa teori yang terkenal mengenai terjadinya alam semesta:
1.      Teori keadaan tetap (Steady-state theory)
Teori ini berdasarkan pada  prinsip kosmologi sempurna. Dalam teori ini tidak dikenal istilah penciptaan ataupun kiamat. Alam semesta ada dan akan tetap ada. Teori asal usul alam semesta ini sebetulnya merupakan teori yang paling terdahulu. Dan dikemukakan pada saat teknologi belum canggih seperti sekarang ini. Dalam teori ini menyatakan bahwa alam semesta ada tanpa awal dan tetap ada tanpa akhir. Hal tersebut berdasarkan pada  kenyataan bahwa setiap galaksi memiliki jumlah yang tetap sama meski ada pada kurun waktu yang berbeda.
2.      Teori dentuman besar (Big-Bang Theory)
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh George Lematitre.  Teori ini menyebutkan bahwa asal usul alam semesta dimulai dari sebuah atom yang sangat padat. Suatu ketika karena terlalu padat dan memiliki energi kalor yang tinggi, atom ini meledak hingga semua materinya terlempar ke seluruh penjuru ruang hampa yang ada di sekitarnya. Sejak ledakan itu, semua partikel ledakan atom tersebut (planet, asteroid, meteorid, dll.) berekspansi hingga jutaan ribu tahun. Teori ini juga menyebutkan bahwa suatu saat, ekspansi tersebut pasti akan berhenti. Secara umum teori ini berlawanan dengan teori keadaan tetap karena mengenal adanya penciptaan dan kiamat. Dari ekspansi tersebut timbulah dua gaya yang saling berlawanan yang dikenal sebagai gaya gravitasi dan gaya repulsi kosmis.
3.      Teori Nebular
Hipotesis teori nebular dikemukakan pertama kali oleh Laplace pada tahun 1796. Teori ini menyebutkan bahwa tata surya terbentuk dari kondensasi awan atau kabut gas yang sangat panas. Kondensasi tersebut membentuk bagian-bagian terpisah yang terus berputar. Pada bagian tengah kondensat, partikel memusat dan memampat sehingga terbentuklah matahari. Pada partikel yang berada di sisinya berputar dan membentuk planet-planet dan sisa kondensat membentuk satelit, asteroid, meteor, dan lain sebagainya.
4.      Teori Tidal atau Teori Pasang Surut
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jeffreys di tahun 1919. Dalam teori ini menyebutkan bahwa planet merupakan hasil dari percikan bintang (matahari) yang disebut tidal. Planet-planet besar terjadi karena adanya percikan besar antara 2 bintang besar yang saling berdekatan.
5.      Teori Bintang Kembar
Dalam teori bintang kembar menyebutkan bahwa alam semesta terbentuk karena adanya dua matahari kembar. Salah satu matahari tersebut meledak karena terlalu padat dan panas. Ledakan tersebut membentuk planet-planet dan akibat adanya gaya gravitasi, planet-planet tersebut beredar mengelilingi bintangnya.
6.      Teori Creatio Continua
Hipotesis teori creatio continua dikemukakan pertama kali Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Menurut teori ini semesta dari dahulu ada dan tetap ada. Secara prinsip, teori ceatio continua hampir mirip dengan teori keadaan tetap. Bedanya, pada teori ini disebutkan bahwa setiap saat ada partikel alam semesta (baik berbentuk planet, satelit, dan lain sebagainya) yang lenyap dan lahir.

Tata Surya

Pada awal kelahirannya, jagat raya (alam semesta) adalah tempat yang sepi dan tidak memiliki kehidupan. Kehidupan baru mulai muncul sekiatar 500 juta tahun setelah Big Bang. Tata surya atau yang sering disebut dengan “Sistem Matahari” (The Solar System),  merupakan suatu sistem yang terdiri atas matahari, planet-panet, dan berbagai benda langit seperti satelit, komet, dan asteroid. Planet-planet berevolusi mengelilingi Matahari dengan orbit (garis edar) yang berbentuk elips. Beberapa planet mempunyai satelit. Satelit ini berputar mengelilingi planet dan bersama planet mengelilingi Matahari. Masing-masing dari setiap tata surya memiliki karakteristiknya masing-masing. Berikut akan dibahas mengenai karakteristik dari masing-masing tata surya :
1.      Matahari
Matahari adalah benda langit yang dapat memancarkan cahaya sendiri dan bintang yang paling dekat dengan bumi. Kumpulan bintang disebut galaksi dan matahari termasuk dalam galaksi Bimasakti. Matahari terbentuk 5 milyar tahun yang lalu, terdiri atas bola api raksasa. Suhu permukaan Matahari sekitar 6.0000 C, tetapi bagian intinya mencapai 15.000.000 0C. Matahari terdiri atas materi gas dengan komposisi hydrogen (70%), helium (25%), dan unsur lain (5%). Matahari memiliki diameter 1.400.000 Km atau 109 kali lebih besar dari diameter bumi. Matahari memiliki gaya gravitasi yang besar sehingga dapat menyebabkan anggota tata surya beredar mengelilinginya. Jarak rata-rata bumi dengan matahari adalah 149.600.000 Km atau dalam satuan astronomis disebut dengan satu Satuan Astronomis (1 SA).

2.      Planet
Planet merupakan benda angkasa yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri dan beredar mengelilingi matahari. Dalam tata surya planet dikelompokan menjadi 2, diantaranya planet bermasa besar (planet superior) dan planet bermasa kecil (planet inferior). Serta berdasarkan jaraknya juga dibagi menjadi 2, diantaranya planet dalam (planet interior) dan planet luar (planet eksterior). Berikut adalah susunan planet dalam tata surya : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus .

3.      Bumi
Bumi (1 SA dari Matahari) adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas kehidupan dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfernya yang cair adalah khas diantara planet-planet bumi dan juga satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% Oksigen. Atmosfer bumi terdiri dari nitrogen (N) serta oksigen (O2). Bumi memiliki satu satelit alami, yaitu bulan. 

4.      Bintang
Bintang adalah benda langit yang memiliki cahaya sendiri, yang terdiri dari gas pijar. Jarak bintang terjauh dalam galaksi diperkirakan 19.325 pc (63.000 tahun cahaya). Bintang sering dihubungkan dengan warna (merah, orange, kuning, biru serta putih), perbandingan serta kecemerlangannya (kerdil, raksasa, super raksasa). Matahari adalah bintang yang berwarna kuning. Bintang biru dan putih lebih panas dibanding dengan matahari. Namun, bintang orange dan bintang merah lebih dingin. Jenis-jenis bintang diantaranya : Cluster, Bintang kembar (double star), Pulser (bintang neutron), Nova, Quasars, Black hole (lubang hitam).

 5.      Meteor
Meteor adalah benda yang masuk ke dalam wilayah bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan meteor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Meteor juga lazim disebut dengan nama bintang jatuh. Ciri-ciri batu meteor diantaranya adalah berwarna hitam kecoklatan, lebih berat daripada batuan lain yang ada dibumi, serta adanya bekas bagian yang terbakar akibat melewati atmosfer yang mengalami pemanasan dan pendinginan. Jenis-jenis hujan meteor diantaranya adalah  hujan meteor orionid, hujan meteor parseid, geminid meteor shower, dan quadrantid meteor shower.

6.      Bulan
Bulan merupakan benda angkasa berbentuk bulat yang beredar mengelilingi bumi dalam satu lintasan garis edar tertentu (orbit). Oleh karena itu bulan disebut sebagai satelit alam bumi. Diameternya sekitar 3.476 Km atau sekitar tiga perempat diameter bumi, jarak rata-rata ke Bumi sekitar 384.000 Km. Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari atau satu bulan ideris, yaitu peredaran bulan mengelilingi Bumi dalam satu lingkaran penuh.



Sumber: 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...