MIAD Pertemuan ke 3
Tugas 1
Nama : Pamela Rosa
Kelas : 1pa12
NPM : 15516708
Teori terbentuknya Alam
Semesta
1.
Teori keadaan tetap (steady- state
theory)
Teori
ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, herman bondi, Thomas Gold (1948). Teori ini
berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta,
dimana pun dan bila mana pun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam
semesta erjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu sampai sekarang.
Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi
saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan,
bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan
kata lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan
akhirnya mati, jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga
besarnya dan tak terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa akhir).
2.
Teori ledakan besar (big bang theory)
teori
ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan
mempunyai berat jenis yang juga sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak
dengan hebat karena adanya reaksi inti (George Lemaitre, 1930). Massa itu
kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu membentuk kelompok-kelompok
galaksi yang ada sekarang. Mereka harus
bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari
pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang
sama. Selain itu, teori ini didukung oleh pakar astronomi arno Penzias dan
Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang mikro.
Teori tata Surya
1. Tata
surya
Terdiri dari benda-benda seperti
meteor-meteor, planet, satelit, komet-komet, debu dan gas antar planet yang
beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Banyak teori yang dikemukakan
tentang terbentuknya tata surya namun dari beberapa teori tersebut belum ada
satu pun yang diterima oleh semua pihak, teori-teori tersebut diantaranya:
a. Hipotesis
nebular
Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1976)
yang meyakini terbentuknya tata surya merupakan kondensasi awan panas atau
kabut gas yang sangat panas, yang sebagian terpisah dan merupakan cicin yang
mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian
yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi membentuk suatu formula yang
serupa dengan terbentuknya matahari tadi, setelah mendingin, benda-benda ini
akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya.
b. Hipotesis
planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan
Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori
Nebular yang menyatakan bahwa system tata surya terbentuk dari kabut gas yang
sangat besar, berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa
terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan
adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang yang merupakan
bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian
terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah
benda-benda yang disebut Planettesemal. Planettesemal merupakan benda-benda
kecil yang padat. Teori ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada
satelit-satelit pada Jupiter maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi
planet itu.
c. Teori
Tidal atau teori pasang surut
Dikemukakan oleh James dan Harold
Jeffreys (1919). Menurutnya planet merupakan pecikan dari matahari yang disebut
Tidal. Tidal yang besar akan menjadi planet baru disebabkan karena bergerak
mendekatnya dua matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam teori
diatas bahwa dua bintang yang saling mendekat akan membentuk planet yang baru.
d. Teori
Bintang Kembar
Berpendapat bahwa dulu matahari adalah
sepasang bintang kembar. Oleh suatu sebab salah satu bintang meledak akibat
gaya tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari,
pecahannya tetap beredar mengelilinginya.
e. Teori
Creatio Continua
Dikemukakan Fred Hoyle, Bondi dan Gold.
Berpendapat bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada, alam semesta ada
dan selamanya tetap ada setelah diciptakan. Setiap saat ada partikel yang
dilahirkan dan ada yang lenyap, yang kemudian mengembun menjadi kabut, bintang
dan jasad alam semesta, karena partikel yang lebih besar daripada partikel yang
lenyap, maka jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam
semesta. Penegmbangan tersebut mencapai titik batas 10 milyar tahun, dalam
kurun waktu tersebut akan menghasilkan kabut-kabut baru. Teori ini berpendapat
bahwa 90 % materi alam semesta ialah hedrogen yang akhirnya membentuk helium
dan zat-zat lainnya.
f. Teori
G.P. Kuiper (1950)
Teori ini didasari keadaan yang ditemui di luar tata
surya yang mengandaikan matahari serta semua planet berasal dari gas purba di
ruang angkasa, proses terlahirnya bintang dikarenakan banyaknya kabut gas, yang
lambat laun memampatkan diri menjadi massa yang semakin lama semakin padat
dikarenakan gaya gravitasi molekul tersebut. Satu atau dua materi memadat di
tengah dan gumpalan kecil melesat di sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi
matahari dan gumpalan kecil menjadi bakal planet. Matahari yang sudah menjadi
padat menyala dengan adanya api nuklir dan kemudian mendorong gas yang masih
membungkus planet menjadi sirna sehingga tampak telanjang.
Bagian-Bagian Tata
Surya
1.
Matahari
Matahari
ialah suatu bola gas pijar yang terdiri dari 49% atom hidrogen (H) dan 5,6%
atom helium (He), serta sisanya campuran unsur-unsur karbon (C ) dan atom
lainnya. Bentuk matahari ternyata tidak bulat benar. Ia mempunyai semacam
ekuatoe dan kutub, karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000
mil, sedangkan garis tengah antarkutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari juga
merupakan tata surya yang paling besar karena 98% massa tata surya terkumpul
pada matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan
sumber-sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan
tiga lapisan kulit, masing-maisng fotosfer, kromosfer dan korona. Menurut
perhitungan para pakar, temperatur di permukaan matahari sekitar 6.0000 C.
jenis batuan atau logam apa pun yang kita kenal di bumi akan lebur pada tempera
tur setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya, yang
diperkirakan tidak kurang dari 25 juta 0C. Lapisan bola matahari bagian dalam
disebut fotosfer (bahasa Yunani, photos: cahaya, sphera: bola), yang artinya
bola bercahaya memancar, radiasi fotosfer sangat kuat pad agelombang tampak
mata. Sedangkan atmosfer bumi dapat meloloskan panjang gelombang tampak mata.
Mata manusia sangat sensitif terhadap panjang gelombang tampak mata ini. Fotosfer
tebalnya kira-kira 220 mil. Kromosfer (bahasa Yunani, chromos; warna, sphera:
bola). merupakan lapisan luar dari fotosfer. Warnanya kemerahan berasal dari
hidrogen yang berpijar. Lapisan ini mempunyai lidah-lidah api yang menjilat ke
laur. Tebal kromosger kira-kira 9.000 mil. Lapisan lebih luar dari kromosfer
ialah korona. Korona berupa sinar kemilauan yang tebalnya kadang-kadang meleihi
garis tengah matahari itu sendiri. Korona tampak jelas (berwarna putih perak)
mengelilingi matahari pada waktu terjadi gerhana matahari, karena fotosfer dan kromosfer
terhalang oleh bulan.
Matahari
sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :
1)
Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batbara dan
minyak bumi sebenarnya juga berasal dati matahari;
2)
Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya
siang dan malam, bulan, tahun serta mengontrol peredarana planet lainnya.
2.
Bumi
Bumi
menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Besarnya hampir sama dengan
venus dan bergaris tengah 7.900 mil atau 12.646 km.jarak antara bumi dengan
matahari ialah 149 juta km. jarak ini dijadikan satuan jarak astronomical Unit (AU).
Jadi, 1 AU = 149 juta km. Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti satu hari bumi
lamanya ialah 24 jam, sedangkan satu hari venus ialah 247 kali dari bumi, yakni
247 x 24 jam. Bumi mengadakan revolusi selama 365 ¼ hari. Satu kali putaran
mengelilingi matahari disebut juga satu tahun . sekarang mari kita bandingkan
dengan 1 tahun merkurius = 88 hari bumi, sedangkan 1 tahun mars = 1,9 tahun
bumi. Berat jenis rata-rata bumi ialah 5,52.
3.
Bulan
Bulan
merupakan satu-satuan satelit bumi dan tidak memiliki atmosfer. Jarak bulan
dengan bumi adalah 240 ribu mil= 384 ribu km dan bargaris tengah 2.160 mil atau
3,456 km. jarak terjauh bulan dari pusat bumi 406.700 km dan jarak terdekatnya
356.400 km. Pada permukaan bulan, terdapat gunung-gunung dan dataran rendah
seperti bumi. Namun lubang-lubang kepundannya tampak besar-besar sampai ada
yang bergaris tengah 8 km. Oleh karena bulan tidak beratmosfer maka raut permukaan
bulan tetap abadi sebab tidak ada erosi. Tidak adanya atmosfer dapat dibuktikan
dengan tidak dibiaskannya sama sekali sinar bintang yang datangnya dari
belakang bulan ke bumi. Sinarnya merupakan pantulan sinar matahari sehinga
dengan pantulan itu permukaan bulan dapat berubah-ubah. Perubahan penampakan
bulan disebut fase. Fase bulan terjadi karena bulan mengitari bumi (revolusi).
4.
Satelit
Satelit
merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet dan
bersama-sama beredar mengelilingi matahari. Peredaran satelit mengelilingi
planet disebut gerak revolusi satelit. Disamping itu, satelit juga melakukan
gerak rotasi, yaiotu beredar mengelilingi sumbunya sendiri Pada umumnya, arah
rotasi revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya, yaitu
dari Barat ke Timur kecuali satelit dari planet Neptunus. Planet yang telah
diketahui tidak mempunyai satelit adalah Merkurius maupun Venus. Bulan
merupakan satu satunya satelit dari planet bumi. Kala rotasi bulan adalah satu
hari, sedang kala revolusinya satu bulan. Karena kala rotasi bulan sama dengan
kala rotasi bumi, mengakibatkan permukana bulan yang menghadap ke bumi selalu
tetap.
Jarak
antara bumi dengan bulan, kurang lebih 384.403 km dan merupakan benda langit
yang paling dekat terhadap bumi jika dibandingkan bumi, bulan mempunyai ukuran
:
a.
Massa bulan : 1/10 massa bumi
b.
Garis tengah bulan : ¼ diameter bumi-3000 km
c. Gravitasi bulan :
1/6 gravitasi bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar