Syarwan
Hamid Pamungkas
1 PA 12
17516256
Tugas
8 Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
Evolusi mahluk hidup.
Adaptasi
adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik. Dalam karangan ini
akan dijelaskan tentang adaptasi yang dilakukan oleh hewan dan tumbuhan dan
perbedaan adaptasi yang dilakukan oleh hewan dengan adaptasi yang dilakukan
oleh tumbuhan terhadap lingkungannya.
Adaptasi
Hewan : kemampuan hewan untuk menyesuaikan dirinya terhadap perubahan-perubahan
keadaan alam atau lingkungannya (seleksi alam). Adapun jenis-jenis dan
macam-macam adaptasi pada hewan adalah:
a.
Adaptasi Morfolog
Adalah
penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup.
Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, yang runcing dan tajam
untuk makan daging, sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba
tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong
rumput atau daun dan untuk mengunyah makanan.
b.
Adaptasi Fisiologi
Adalah
penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya
penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Contoh
pada onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan
tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing laut
yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin.
c.
Adaptasi Tingkah Laku
Adalah
penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya
berupa kemampuan hewan untuk merubah warna kulit tubuhnya sesuai dengan
lingkungan sekitarnya sehingga kurang dapat terlihat. Kemampuan hanya bisa
dilakukan oleh beberapa hewan, seperti cumi-cumi, sotong dan bunglon. Sebagai
contoh pada bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai dengan warna yang ada
di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan diri sehingga tidak
terlihat oleh dari para pemangsa seperti pada contoh gambar di bawah ini:
Adaptasi
Tumbuhan: penyesuaian diri yang dilakukan oleh tumbuhan terhadap lingkungan
yang baru, baik perubahan fisiologis maupun morfologis dan proses penyesuaian
ini berjalan lambat dan sangat tergantung kepada kondisi lingkungan barunya,
apakah sesuai dengan sangat hidup tumbuhan tersebut dan kandungan unsur hara yang
terdapat di lingkungan tersebut.
Dalam
proses adaptasi, tumbuhan melalui berbagai tahapan, yaitu:
a.
Tahap Aklimatisasi : tahap di mana tumbuhan berusaha keras untuk dapat
mempertahankan hidup di tempat baru dengan mengubah kemampuan fisiologis dan
atau morfologi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
b.
Tahan Naturalisasi : tahap di mana tumbuhan telah mampu menyesuaikan dirinya
dengan faktor lingkungan dan terus berusaha untuk menyempurnakan proses
adaptasinya ke arah yang positif.
c.
Tahap Domestikasi : tahap di mana proses adaptasi tumbuhan sudah dapat
menyesuaikan diri dengan, lingkungan barunya dan sudah mulai dapat menjalankan
kehidupannya untuk melewati siklus hidupnya dengan baik
Evolusi
pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam
konteks biologi yang modern, evolusi berarti perubahan sifat-sifat yang
diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Sifat-sifat yang menjadi dasar dari evolusi dibawa oleh gen yang
diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dapat diperoleh dari
perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi,
atau antar spesies seperti yang terjadi pada bakteria, serta kombinasi gen
melalui reproduksi sosial. Dan dalam teori evolusi terdapat empat akar utama
dalam teori evolusi yaitu :
a.
Earth History – Sejarah bumi (Geologi)
b.
Life’s History – Ilmu tentang mahluk hidup
c.
Mechanisms of Evolution – Mekanisme evolusi
d.
Development & Genetics – Perkembangan dan Genetika
Meskipun
teori evolusi yang selalu identik dengan Charles Darwin namun sebenarnya
biologi evolusi telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin
adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti
mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin tentang
evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas masyarakat
sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.
Darwin
mengajukan lima teori perihal evolusi:
1.
Bahwa kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya
2.
Kesamaan leluhur bagi semua makhluk hidup
3.
Evolusi bersifat gradual (berangsur-angsur)
4.
Terjadi pertambahan jumlah spesies dan percabangan garis keturunan
5.
Seleksi alam merupakan mekanisme evolusi
Evolusi
menjelaskan sejarah makhluk hidup, hewan, tumbuhan, fungi, mikroba. Waktu
adalah faktor penting dalam evolusi. Proses evolusi memerlukan waktu yang
sangat lama. Menurut Darwin, ada dua mekanisme yang mendasari evolusi.
Pertama,
proses evolusi membawa spesies yang ada untuk berinteraksi dengan kondisi
ekologinya. Contohnya, karena hasil evolusi beberapa burung mempunyai paruh
yang hanya bisa dipakai untuk menghisap madu bunga. Selama bunga itu masih
tersedia, burung ini akan hidup. Tetapi, bila bunga itu punah, maka burung itu
kemungkinan besar juga akan punah.
Mekanisme
yang kedua adalah kelahiran spesies baru dari hasil variasi di spesies yang
ada.. Waktu dan perjuangan untuk hidup adalah dua hal yang dibutuhkan untuk
melahirkan generasi baru. Waktu yang lebih panjang lagi dan melalui proses yang
sama, menurut Darwin akan dapat menjelaskan evolusi dari semua mahluk hidup di
muka bumi yang berasal dari satu nenek moyang yang sama.
Yang
dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu
beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal
hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk
hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya.
Contoh
seleksi alam misalnya yang terjadi pada ngengat biston betularia. Ngengat
biston betularia putih sebelum terjadinya revolusi industri jumlahnya lebih
banyak daripada ngengat biston betularia hitam. Namun setelah terjadinya
revolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit daripada
ngengat biston betularia hitam. Ini terjadi karena ketidakmampuan ngengat
biston betularia putih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Pada saat
sebelum terjadinya revolusi di Inggris, udara di Inggris masih bebas dari asap
industri, sehingga populasi ngengat biston betularia hitam menurun karena tidak
dapat beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah revolusi industri, udara
di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi ngengat
biston betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan
lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh pemangsanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar