Nama : Intan Justitia dewi
Kelas : 1 PA12
NPM : 18516337
Teori Evolusi - Evolusi berasal dari kata evolve yang artinya perubahan. Perkembangan
teori evolusi terjadi pada abab ke–19, ketika banyak ditemukan berbagai fosil
makhluk hidup yang telah punah. Sebelumnya, pada awal abab ke 18, banyak
ilmuwan yang percaya bahwa spesies tidak mengalami perubahan sehingga
penemuan-penemuan fosil makhluk hidup yang telah punah tidak dapat dijelaskan
oleh teori-teori pada saat itu. Pada akhir abab ke–18, ilmuwan mengembangkan
teori yang menjelaskan perubahan makhluk hidup dari waktu ke waktu.
Evolusi adalah suatu
proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama
dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Diperlukan waktu
jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas.
Terdapat dua macam
evolusi :
·
Evolusi Progresif :
Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup.
·
Evolusi Regresif
(retrogresif) : Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah.
Teori evolusi itu sendiri adalah perpaduan antara ide (gagasan) dan fakta.
Berikut teori dari para ilmuan mengenai Evolusi makhluk hidup:
1) Jean Baptise Lamarck
Idenya mengenai
evolusi, di tuangkan di dalam buku berjudul "Philosophic
zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan :
·
Alam sekitar/lingkungan
mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan
·
Ciri-ciri/sifat
tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
·
organ yang sering
digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami
kemunduran bahkan hilang
Contoh : Lamacrk
berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan
jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan
di pohon yang tinggi), leher jerapah akan berkembang menjadi lebih
panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan
mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan
jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan
mengalami kemunduran.
2) Charles Darwin
Charles Darwin juga
menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859, dengan judul
"on the ofiginof species by means of natural selection" atau
"the preservation of favored races in the struggle for life".
Mengenai Evolusi, Darwin berpendapat :
·
Yang menjadi dasar
evolusi organik bukan dari adaptasi lingkungan, melainkan karena seleksi
alam dan seksual
·
Seleksi alam berupa
"pertarungan" dalam kehidupan, yang kuat akan terus hidup
·
Setiap populasi
berkecenderungan untuk tumbuh banyak karena proses bereproduksi
·
Untuk berkembang biak,
diperlukan adanya makanan dan ruang yang cukup
·
Bertambahnya suatu
populasi tidak berjalan terus-menerus
3) Alfred Wallace
Memiliki pendapat yang
sama dengan Charles Darwin, bahwa spesies yang ada sekarang, berasal dari
spesies masa silam yang mampu bertahan hidup.
4) Count De Buffen
Menyatakan bahwa
variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar yang diwariskan.
Dengan demikian, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan akan menyebabkan
terjadinya variasi yang mengarah pada terbentuknya spesies baru.
5) Sir Charles Lyeel
Menyatakan bahwa
batuan, pulau-pulau, dan benua mengalami perubahan.
6) Thomas Robert Malthus
Menyatakan bahwa
pertambahan jumlah penduduk naik seperti deret ukur, sedangkan bahan makanan
yang tersedia, naik seperti nilai hitung.
7) Anaximender
Bumi pada awalnya
merupakan lautan, lalu berkembang menjadi daratan. Para makhluk hidup aquatik
pun termodifikasi sehingga dapat hidup di darat. Pada manusia, terdapat masa"part
fish" dan "part human" yang disebut
merman dan mermaid. penampilan seperti ikan ini ada pada masa dalam kandungan
bayi selama proses perkembangan. Kemudian, penampilan tersebut akan hilang pada
manusia dewasa.
8) Aristoteles
Benda-benda hidup
berkembang makin sempurna karena pengaruh kekuatan tertentu, yaknientelecy,
dan makhluk hidup di daratan berasal dari makhluk hidup di lautan.
9) Epicurus
Epicurus sependapat
dengan Aristoteles bahwa organisme berubah dan berkembang makin kompleks dan
makin maju. Namun bukan karena faktor entelecy yang
mempengaruhinya, melainkan karena faktor "natural law".
10) August Weismann
Ilmuan ini melengkapi
teori evolusi Darwin dengan teori genetika modern. Menurutnya, evolusi adalah
masalah genetika, yakni soal keturunan bagaimana mewariskan gen-gen melalui sel
kelamin.
Pro dan Kontra tentang
berbagai pendapat masalah Evolusi
Lamarck vs Weismann
Weismann menentang pendapat Lamarck, mengenai sifat-sifat makhluk hidup yang diperoleh melalui proses keturunan dari induknya. Maka, weismann di sini melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus yang panjang, namun pada hasilnya, sampai kepada generasi-20, keturunan induk tikus yang ekornya di potong tadi, tetap berukuran panjang.
Lamack vs Darwin
Mereka berpendapat mengenai jerapah berleher panjang
Lamarck : Semula, jerapah berleher pendek, namun karena beradaptasi dengan lingkungan (selalu memakan dedaunan di pohon yang tinggi), maka lehernyapun menjadi panjang
Darwin : Dalam populasi, ada jerapah berleher pendek, dan ada yang berleher panjang. Dalam kompetisi untuk mendapatkan makanan, jerapah berleher panjang lebih unggul daripada jerapah berleher pendek, sehingga populasi yang sampai sekarang masih dapat kita lihat adalah jerapah berleher panjang.
Weismann menentang pendapat Lamarck, mengenai sifat-sifat makhluk hidup yang diperoleh melalui proses keturunan dari induknya. Maka, weismann di sini melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus yang panjang, namun pada hasilnya, sampai kepada generasi-20, keturunan induk tikus yang ekornya di potong tadi, tetap berukuran panjang.
Lamack vs Darwin
Mereka berpendapat mengenai jerapah berleher panjang
Lamarck : Semula, jerapah berleher pendek, namun karena beradaptasi dengan lingkungan (selalu memakan dedaunan di pohon yang tinggi), maka lehernyapun menjadi panjang
Darwin : Dalam populasi, ada jerapah berleher pendek, dan ada yang berleher panjang. Dalam kompetisi untuk mendapatkan makanan, jerapah berleher panjang lebih unggul daripada jerapah berleher pendek, sehingga populasi yang sampai sekarang masih dapat kita lihat adalah jerapah berleher panjang.
Bukti-Bukti Adanya
Evolusi
a) Fosil
Merupakan sisa-sisa,
cetakan ataupun berkas dari hewan maupun tumbuhan yang telah membatu. Fosil ini
sebagai bukti adanya peristiwa evolusi yang dapat menentukan umur dengan cara
menghitung laju erosi, sedimentasi, kandungan garam, dan kadar radio aktif.
b) Homologi
Dua organ tubuh
dikatakan homolog, apabila mempunyai asal sama (secara embrilogik), tetapi
fungsi dan bentuknya berbeda. Contoh : alat gerak manusia dan sirip ikan.
(memiliki bentuk rangka yang sama, namun berbeda fungsinya).
c) Analogi
Merupakan kebalikan dari homologi, yaitu mempunyai asal yang berbeda, namun memiliki fungsi yang sama. Contoh : sayap kupu-kupu dengan sayap kelelawar (memiliki bentuk rangka yang berbeda, namun memiliki satu fungsi yang sama, yaitu untuk terbang).
Merupakan kebalikan dari homologi, yaitu mempunyai asal yang berbeda, namun memiliki fungsi yang sama. Contoh : sayap kupu-kupu dengan sayap kelelawar (memiliki bentuk rangka yang berbeda, namun memiliki satu fungsi yang sama, yaitu untuk terbang).
d) Embriologi
Perbandingan
Merupakan hewan-ewan kelas vertebrata, seperti ikan, reptil, aves dan mamalia, meskipun tubuh individu dewasanya berbeda, namun fase perkembangan embrionya sangat mirip (lihat pada gambar, urutan paling atas horizontal, embrio dari manusia, hewan memiliki kemiripan). Embriologi perbandingan ini dibagi menjadi dua :
Merupakan hewan-ewan kelas vertebrata, seperti ikan, reptil, aves dan mamalia, meskipun tubuh individu dewasanya berbeda, namun fase perkembangan embrionya sangat mirip (lihat pada gambar, urutan paling atas horizontal, embrio dari manusia, hewan memiliki kemiripan). Embriologi perbandingan ini dibagi menjadi dua :
- · Ontogeni : perkembangan individu mulai dari sel telur hingga individu tersebut mati
- · Filogeni : Sejarah perkembangan organisme dari filum yang paling sederhana hingga yang paling sempurna.
e) Adanya variasi dalam
satu spesies
Individu yang termasuk
dalam suatu spesies tidak pernah bersifat identik (sama persis). variasi ini
terjadi karena faktor genetis dan lingkungan.
f) Petunjuk secara
biokimia
Digunakan uji
presipitin (endapan) yang pada dasarnya adanya reaksi antara antigen-antibodi.
semakin banyak endapan yang terbentuk maka semakin jauh hubungan
kekerabatannya.
g) Adanya Organ-Organ
tubuh yang terseisa
Organ-organ tubuh yang
tersisa nerupakan bukti adanya proses evolusi. organ-oran ini sudah tidak
berguna, namun masih dijumpai pada manusia, antara lain :
·
umbai cacing (apendiks)
·
tulang ekor
·
gigi taring yang
runcing
·
rambut pada dada
h) Petunjuk Peristiwa
Domestikasi
Pembudidayaan makhluk
hidup (domestikasi) dapat mengakibatkan terjadinya perubahan fenotipe sesuai
dengan keinginan manusia. cara ini, dapat mengevolusikan makhluk hidup,
artinya, dapat menghasilkan suatu varietas baru yang dikehendaki manusia
berdasarkan sifat-sifat yang berbeda.
Mekanisme Evolusi
Evolusi dapat
berlangsung karena :
1) Mutasi
Mutasi
adalah perubahan materi genetik (gen/kromosom) yang dapat diwariskan secara
genetik pada keturunannya. Mutasi ini akan menghasilkan alel baru, kemudian
melalui proses perkawinan (kombinasi) akan menghasilkan variasi baru.
2) Seleksi Alam
Seleksi
terhadap anggota populasi sehingga anggota yang kuat dan sehat yang dapat
bertahan hidup. (teori Darwin : "survival of the fittest")
Pendapat Teilhard de
Chardin mengenai proses evolusi
Menurut Teilhard,
proses evolusi dibagi menjadi 3 tahap :
1) Tahap Geosfer
Meripakan tahap
pra-hidup (sebelum adanya kehidupan). tahap perubahan ini terutama menyangkut
pada perubahan tata surya.
2) Tahap Biosfer
Permasalahan pada tahap
ini adalah "loncatan" munculnya manusia.
3) Tahap Nesosfer
Menurut Teilhard, yang
penting pada makhluk hidup, dalam hal ini, manusia adalah terjadinya evolusi
melalui kesadaran batinnya yang semakin mantap.
Adaptasi
Sebuah adaptasi didefinisikan sebagai suatu
proses evolusi yang meningkatkan kebugaran organisme tertentu, relatif terhadap
keadaan karakter alternatif. Seperti penjelasan Darwin, Seleksi alam adalah
penyebab diketahui dari adaptasi.
Organisme akan mengembangkan sifat-sifat mereka
sendiri untuk menghadapi tantangan lingkungan untuk bertahan hidup sendiri
dengan proses adaptasi. Para anggota yang mengembangkan sifat-sifat adaptif
akan bertahan di lingkungan dan mampu meneruskan sifat mereka, yang bertanggung
jawab untuk adaptasi ini, generasi berikutnya. Ciri-ciri adaptif dapat
menyebabkan perubahan struktural, perilaku, atau fisiologis dalam organisme.
Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau
alat-alat tubuh organisme terhaclap lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat
mengamati adaptasi morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan
bentuk luar. Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.
§ Adaptasi Morfologi pada Hewan
Mengapa bentuk paruh burung
bermacam-macam?, bentuk paruh burung bermacam-macarn disesuaikan dengan jenis
makanannya. Burung paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian. Burung kolibri,
paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan, paruhnya sesuai
untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging
mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan
menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat
dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.
§ Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat hidupnya,
tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
1. Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit.
antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami
modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar
panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
2. Hidrofit. yaitu tumbuhan yang
menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi
hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
3. Higrofit, yaitu tumbuhan yang
menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah
penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Kamu tidak
mudah mengamati adaptasi fisiologi karena adaptasi fisiologi menyangkut fungsi
alat-alat tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam tubuh. Contoh
adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.
adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.
§ Adaptasi Fisiologi pada Manusia
1. Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan
lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran
rendah.
2. Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar
dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
3. Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih
banyak mengeluarkan urine (air seni).
§ Adaptasi Fisiologi pada Hewan
Berdasarkan jenis makanannya,
hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor memakan
tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian
hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada
ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna
tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus
herbrvor lebih panjang daripada usus karnivor:
§ Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
1. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh
serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
2. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang
dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor.
Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa
tidak memakan daunnya.
Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan
dalam bentuk tingkah laku. Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini.
Contoh adaptasi tingkah laku adalah sebagai berikut.
§ Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan
1. Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah
warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan
mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari
pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan
demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan sekaligus lebih mudah
menangkap mangsanya.
2. Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika
ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya
sesuai dengana warna lingkungannya.
3. Secara berkala, paus muncul di permukaan air
untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian
karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen
yang terlarut di dalam air.
4. Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi,
yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak
sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat
menyelamatkan diri.
§ Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan
1. Pada saat lingkungan dalam keadaan kering,
tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang
tumbuh di permukaan tanah.
2. Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya
pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.
Daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar