Tugas
Ilmu Budaya Dasar
Nama : Maharani Anjar Nuria
Kelas : 1PA12
Npm :14516215
TUGAS 1
Mengapa generasi muda lebih mudah
menerima kebudayaan asing dibandingkan generasi tua?
Karena
generasi muda lebih terbuka cara pemikirannya, sehingga rasa ingin tahu mereka
akan sesuatu hal yang baru dan menarik lebih meningkat. Generasi muda juga
lebih mudah mengeksplor, mempelajari dan lebih tertarik mengikuti perkembangan
budaya asing.
Menurut
generasi muda, mengikuti budaya asing juga dapat memberikan dampak positif bagi
kehidupan mereka, misalnya:
-Perubahan
tata nilai dan sikap
-Pola
pikir masyarakat yang berubah, dan menuju masyarakat yang modern
-Berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga masyarakat bisa mengetahui informasi
yang ada di Indonesia dan di dunia
-Dapat
mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa bangsa maju, sehingga
dapat mendorong kita untuk menjadi lebih baik dan maju karena mereka
-Tingkat
kehidupan yang lebih baik, sikap yang lebih baik seperti, disiplin, sigap dan
lain sebagainya
Sedangkan
bagi generasi tua yang sulit atau tidak mudah menerima budaya asing, karena
pola berfikir mereka masih belum terbuka dan enggan menerima unsur baru dari
luar. Hal itu disebabkan karena norma-norma atau tradisi tradisional sudah
mendarah daging dan menjiwai pada diri mereka. Sehingga, mereka enggan mengubah
norma-norma yang sudah demikian meresap dalam jiwa generasi tua tersebut.
TUGAS
2
Bali
yang telah mengalami perubahan budaya
Bali
terkenal dengan sebutan Pulau Dewata. Ibukota dari provinsi Bali adalah Denpasar,
yang terletak di sebelah selatan dari pulau Bali. Bali sangat terkenal
diseluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Sebagai daerah atau tujuan wisata
dunia, Bali terkenal dengan keindahan alam, terutama pantainya. Bali juga
terkenal dengan kesenian dan budayanya yang unik dan menarik. Bali bisa disebut
sebagai obyek wisata terbesar atau favorite di wilayah Indonesia, banyak
wisatawan lokal dan mancanegara yang senang berkunjung ke Bali.
Tetapi
kini di Bali sudah banyak mengalami perubahan, antara lain yang dirasakan secara
signifikan yaitu perubahan sosial dan budaya. Penyebab terjadinya perubahan
kebudayaan ini diakibatkan oleh munculnya arus globalisasi dan modernisasi. Menurut
jurnal yang saya baca, gejala yang dialami oleh masyarakat Bali adalah
perubahan sosial budaya yang sangat mendasar. Akibatnya terjadi berbagai bentuk
penyimpangan nilai yaitu gaya, dan pola hidup masyarakat.
Analisis faktor yang
menyebabkan daerah tersebut mengalami perubahan budaya:
Menurut
saya perubahan sosial dan budaya yang terjadi di Bali kini bisa kita lihat atau
rasakan. Bahwa semakin berjalannya waktu, di Bali kini semakin mengikuti
kehidupan sosial yang kebarat-baratan. Perubahan ini terjadi karena adanya arus
globalisasi dan perkembangan zaman. Contoh perubahan yang bersifat negatif
antara lain ditandai dari meniru gaya hidup, pergaulan, cara berpakaian, dan
menginginkan kehidupan bebas seperti kehidupan di negara barat.
Gaya
hidup masyarakat yang hedonis, cukup mengkwhawatirkan bagi pelestarian
nilai-nilai lokal, dan memberikan dampak negatif terhadap jati diri masyarakat Bali.
Perubahan ini juga mengkhawatirkan bagi kalangan remaja yang mengikuti gaya
hidup budaya barat yang menyimpang. Kalangan remaja akan mencontoh perilaku atau
mencoba sesuatu hal yang baru seperti contoh mengkonsumsi zat adiktif dan minum-minuman
keras yang melanggar norma-norma dan tidak sesuai dengan adat-istiadat Bali.
Perubahan
budaya dan sosial juga mempengaruhi Bali, gaya kehidupan budaya barat yang hedonis
dan juga cara berpakaian yang terbuka untuk bergaya di depan umum. Perubahan sosial
dan budaya yang mengikuti budaya barat juga mempengaruhi pergaulan, seperti mengadakan
pesta di tempat hiburan malam, berjudi, mabuk-mabukan dan lain sebagainya.
Kegiatan seperti ini menunjukan bahwa budaya barat sangat menyimpang dan sangat
besar dampaknya terhadap kebudayaan Bali.
Masyarakat
Bali kini dapat dikatakan dalam pengaruh ideologi modern akibat arus
globalisasi dan modernisasi. Tidak semua nilai-nilai budaya dapat hidup
berkembang dengan baik. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat Bali tentang
pentingnya peranan budaya lokal Bali menyangkut adat, tradisi, dan nilai-nilai
agama yang menjiwainya. Akibatnya, banyak generasi muda Bali yang melupakan
tradisi dan adat budaya Bali yang telah dibangun lamanya oleh nenek moyang masyarakat
Bali.
Saran saya oleh
karena itu sebaiknya masyarakat Bali harus benar-benar pintar dalam menyikapi
dan menyeleksi nilai-nilai budaya barat yang masuk ke Indonesia, terutama yang
menyimpang perilaku dan bersifat negatif. Agar kebudayaan daerah yang dimiliki tidak
tergeser atau terlupakan.
Penyebaran perubahan budaya Bali dalam
bentuk:
Tataran
surface structure yaitu pada sikap dan pola-pola perilaku. Perubahan sikap dan
pola perilaku ditandai dengan terjadinya sikap masyarakat yang mementingkan
diri sendiri (individualisme), sikap matrealistis yaitu sikap mementingkan dan mengukur
segala sesuatu berdasarkan materi atau kekayaan, sikap sekularisme yaitu sikap yang
lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama, sikap
bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat
diukur berdasarkan kekayaannya.
Tataran deep
structure yaitu pada perubahan sistem nilai, pandangan hidup, filsafat dan
keyakinan.
Bagaimana cara
mempertahankan kebudayaan daerah?
Antara
lain dengan cara mencintai produk dan kebudayaan daerah kita sendiri, melestarikan
budaya dan tradisi daerah dengan baik agar tetap terjaga dan tidak dilupakan, mencintai
budaya sendiri dan tidak merendahkan budaya daerah lain. Dengan begitu kita bisa
mewariskan kebudayaan yang dimiliki sampai dengan generasi yang akan datang, agar kebudayaan tetap terjaga. Sebaiknya kita
juga mengembangkan kebudayaan seni daerah yang kita punya agar dapat diperlihatkan
kepada wisatawan sebagai hasil karya yang membanggakan seperti tarian, musik, pertunjukan
dan lain sebagainya.
Bagaimana cara agar
tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaan baru?
Dengan
cara selalu menanamkan rasa cinta pada kebudayaan daerah yang dimiliki, menjaga
diri agar tidak mudah ikut-ikutan oleh arus budaya barat yang menyimpang dan berdampak
negatif.
Sumber (Jurnal):
Suwardani, Ni Putu. (2015). Pewarisan Nilai-nilai Kearifan Lokal untuk Memproteksi Masyarakat Bali dari
Dampak Negatif Globalisasi. Jurnal Kajian
Bali, 05, 247-264.
Alamat web:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar