Rhea Ahmad Matin
1PA12
16516280
Tugas
1. Jelaskan mengapa generasi muda lebih mudah menerima kebudayaan asing daripada generasi tua ?
2. Carilah sebuah daerah yang telah mengalami perubahan budaya !
- Analisislah faktor yang menyebabkan daerah tersebut menerima kebudayaan
baru
- Jelaskan penyebarannya dalam bentuk apa
- Jelaskan bagaimana cara anda mempertahankan kebudayaan daerah anda sendiri
- Jelaskan bagaimana cara anda agar tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaan
baru
1.
Pertama
kita harus mengetahui fakta bahwa generasi tua dan generasi muda hidup di zaman
dan waktu yang “berbeda”. Karena itu muncul faktor-faktor yang mempengaruhinya
sebagai contoh ; teknologi, lingkungan, cara berpakaian, dan cara berpikir.
Saya
akan mengambil salah satu contoh faktor yang kenapa generasi muda lebih mudah
menerima kebudayaan asing sedangkan generasi tua hampir sulit menerimanya.
“Cara
berpakaian” inilah salah satu faktor yang mudah untuk dibahas dan kita dapat
melihat kenapa generasi muda dapat menerimanya sedangkan generasi tua sulit
menerimanya, Seperti yang kita tau di zaman dulu cara berpakaian manusianya
masih tergolong sangat sederhana karena memang pada saat itu masih di zaman
penjajahan yang semua pakaiannya sama, alasannya karena pada saat itu
perbudakan ada dan untuk membedakan orang yang berkuasa dan orang yang
dijadikan budak. Seiring perkembangan zaman Indonesia pun merdeka dan negara
kita masuk ke era modernisasi dan globalisasi cara berpakaian pun ikut berubah,
teknologi pun berubah, cara berpikir, lingkungan, semua berubah.
Generasi muda pun terlahir menggantikan generasi tua dengan berbagai aspek yang harus diterima dari kebudayaan asing. Di zaman ini cara berpakaian sangat mencerminkan seseorang dan di zaman ini berpakain benar-benar memperhatikan situasi dan waktunya selain itu sekarang cara berpakaian sudah dicampurkan dengan unsur seni, daya pikat serta aksesoris-aksesoris yang menawan. Jelas sekali agar generasi muda terlihat keren dan cantik, mereka mau tidak mau harus mengikuti zaman setidaknya agar mereka tidak terlihat ketinggalan zaman, tidak hanya itu para generasi muda memang dasarnya sudah tertarik dengan kebudayaan asing, kita hanya mengikuti dan meniru tanpa tau dampaknya karena sejak awal budaya Negara asing memang sudah bebas sedangkan kita masih mempertahankan budaya nenek moyang.
Disitulah para generasi tua sulit menerimanya cara berpakaiannya tidak pantas untuk ditiru sedangkan generasi muda dapat menerimanya karena cara berpakaiannya keren, cantik, dan trendi.
Jadi kesimpulan saya adalah alangkah baiknya mengikuti zaman namun harus pintar-pintar memilih dan harus tau tempat kalau misalkan memakai pakaian yang sangat menarik perhatian orang lain dan juga harus menahan diri agar jangan sampai terlalu terbawa oleh budaya asing, kita boleh terlihat keren dan cantik namun jangan lupakan lingkungan sendiri yang sudah jelas sangat berbeda dengan Negara asing.
2.
Perubahan
Budaya Bahasa Masyarakat Sunda
Tingginya
budaya Sunda seperti dikenalnya budaya tulis, dimana budaya tulis sudah dikenal
sejak dahulu kala yang diwujudkan dalam berbagai bentuk prasasti tampaknya
sudah semakin tidak terlihat dalam kehidupan masyarakat Sunda saat ini.
Realitas kondisi keempat daya hidup yang dimiliki oleh budaya Sunda dalam
menghadapi berbagai bentuk tantangan. Kemampuan beradaptasi kebudayaan Sunda,
terutama dalam merespon berbagai tantangan yang muncul, baik dari dalam maupun
dari luar dapat dikatakan memperlihatkan tampilan yang kemasyarakat begitu
menggembirakan. Bahkan, kebudayaan Sunda seperti tidak memiliki daya hidup
manakala berhadapan dengan tantangan dari luar. Akibatnya, tidaklah
mengherankan bila semakin lama semakin banyak unsur kebudayaan Sunda yang mulai
terhapus oleh kebudayaan asing.
Sebagai
contoh yang paling jelas adalah bahasa Sunda yang merupakan bahasa komunitas
masyarakat Sunda tampak secara eksplisit semakin jarang digunakan oleh
pemiliknya sendiri, khususnya para generasi muda Sunda. Dan yang lebih
memprihatinkan lagi, menggunakan bahasa Sunda dalam komunikasi sehari-hari
terkadang diidentikkan dengan “keterbelakangan”, untuk tidak dikatakan
primitif. Akibatnya, timbul rasa gengsi pada masyarakat Sunda untuk menggunakan
bahasa Sunda dalam pergaulannya sehari-hari. Bahkan,
rasa “gengsi” ini terkadang ditemukan pula pada mereka yang sebenarnya
merupakan pakar di bidang bahasa Sunda, termasuk untuk sekadar mengakui bahwa
dirinya adalah pakar atau berlatar belakang keahlian di bidang bahasa Sunda.
Oleh
karenanya, jangankan di luar komunitas Sunda, di dalam komunitas Sunda sendiri,
kebudayaan Sunda seringkali menjadi asing. Kemampuan tumbuh dan berkembang
kebudayaan Sunda juga dapat dikatakan memperlihatkan tampilan yang tidak kalah
memprihatinkan. Jangankan berbicara pemikiran-pemikiran baru, itikad untuk
melestarikan apa yang telah dimiliki saja dapat dikatakan sangat lemah.
Kebudayaan Sunda pun tampaknya terlihat masyarakat membuka ruang bagi
terjadinya proses tersebut, dapat dikatakan menjadi salah satu penyebab rentannya
budaya Sunda dalam proses regenerasi. Akibatnya, jadilah budaya Sunda yang
gagap dengan regenerasi.
Generasi-generasi
baru masyarakat Sunda seperti tidak diberi ruang terbuka untuk berkompetisi
dengan sehat, hanya karena kentalnya senioritas serta “terlalu majunya”
pemikiran para generasi baru, yang seringkali bertentangan dengan norma-norma
yang dimiliki generasi sebelumnya. Akibatnya, tidaklah mengherankan bila proses
alih generasi dalam berbagai bidang pun berjalan dengan tersendat-sendat.
Mengamati
daya hidup kebudayaan Sunda yang hanya memperlihatkan temuan-temuan yang cukup
memprihatinkan, hal yang sama juga terjadi pada aspek mutu hidup yang digunakan
untuk menjelajahi Kebudayaan Sunda, baik dari aspek tanggung jawab, idealisme
maupun spontanitas. Lemahnya rasa tanggung jawab tidak saja diakibatkan oleh
minimnya ruang-ruang serta kebebasan untuk melaksanakan kewajiban secara total
dan bertanggung jawab tetapi juga oleh lemahnya kapasitas dalam melaksanakan
suatu kewajiban.
-
Analisislah faktor yang menyebabkan daerah tersebut menerima kebudayaan baru
Masyarakat
Sunda yang tidak siap untuk menerima terjangan era globalisasi ini memungkinkan
untuk tidak memperhatikan lagi budaya Sunda dikarenakan berawal dari rasa
gengsi yang mengakibatkan bahasa sunda yang sudah dipakai pertahun-tahun
lamanya sekarang sudah mulai ditinggalkan, muncul pemikiran memakai bahasa
Sunda itu sangat kuno atau primitif, inilah awal dari perubahan budaya
masyarakat Sunda.
-
Jelaskan penyebarannya dalam bentuk apa
Zaman
sekarang sudah sewajarnya para generasi muda belajar bahasa asing dan disitulah
permasalahnya ketika mereka belajar bahasa asing mereka berpikir kalau memakai
bahasa Sunda sangat kuno, selain itu internet sangat membantu dalam
penyebarannya di zaman sekarang hampir tidak mungkin ada yang tidak mengetahui
internet, apalagi para generasi muda sangat menyukai budaya barat dan
menganggap kuno budaya Sunda.
-
Jelaskan bagaimana cara anda mempertahankan kebudayaan daerah anda sendiri
Sudah
jelas satu-satunya cara adalah memusnahkan rasa gengsi dalam melestarikan
budaya Sunda, masyarakat Sunda sudah seharusnya memakai bahasa Sunda dan terus
memakainya karena itulah ikonik dari Suku Sunda, selain bahasa Sunda kita juga
harus melestarikan seni-seni yang ada di kebudayaan Sunda, sebagai contoh ;
tari jaipongan, degung, kecapi suling, dll. Rasa gengsi hanyalah membawa
kehancuran bagi kebudayaan Sunda.
Generasi
muda juga sangat penting dalam mempertahankan kebudayaan Sunda karena merekalah
yang akan membawa budaya Sunda pada masa depan kalau generasi muda sudah
menganggap budaya Sunda terlihat kuno maka di masa depan budaya Sunda hanya
tinggal nama.
-
Jelaskan bagaimana cara anda agar tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaan baru
Sangat
sulit untuk tidak mudah terpengaruh dalam kebudayaan baru, karena para generasi
muda hidup di zaman ini tetapi tentu saja ada cara bagi budaya Sunda untuk bisa
tetap eksis agar tidak kalah menarik dengan budaya asing. Contoh caranya adalah
menumbuhkan rasa bangga dan cinta karena mempunyai budaya Sunda sudah jelas di
dunia ini tidak ada yang menyamainya, dan kita juga harus menanamkan pemikiran
bahwa orang luar negeri saja ingin belajar budaya Indonesia kenapa kita yang
mempunyai kebudayaan itu sendiri sangat gengsi untuk mempelajarinya dan
terlebih lagi kita harus pintar-pintar memilih budaya asing karena budaya
Indonesia dengan mereka sangat berbeda yang sekira tidak ada manfaatnya bagi
diri sendiri dan orang lain lebih baik tidak diikuti, lalu masyarakat Sunda
juga dapat menampilkan konser yang berisikan khusus kesenian-kesenian Sunda dan
diatur sedemikian mungkin agar terlihat menarik dan keren di mata para generasi
muda dengan begitu generasi muda bisa tertarik dalam mempelajari budaya Sunda.
Daftar
Pustaka :
https://shindohjourney.wordpress.com/seputar-kuliah/budaya-sunda/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar