Sabtu, 22 Oktober 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar

Rhea Ahmad Matin
1PA12
16516280

Tugas

1. Jelaskan mengapa generasi muda lebih mudah menerima kebudayaan asing daripada generasi tua ?

2. Carilah sebuah daerah yang telah mengalami perubahan budaya !
- Analisislah faktor yang menyebabkan daerah tersebut menerima kebudayaan
   baru
- Jelaskan penyebarannya dalam bentuk apa
- Jelaskan bagaimana cara anda mempertahankan kebudayaan daerah anda sendiri
- Jelaskan bagaimana cara anda agar tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaan
   baru

1.
Pertama kita harus mengetahui fakta bahwa generasi tua dan generasi muda hidup di zaman dan waktu yang “berbeda”. Karena itu muncul faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai contoh ; teknologi, lingkungan, cara berpakaian, dan cara berpikir.

Saya akan mengambil salah satu contoh faktor yang kenapa generasi muda lebih mudah menerima kebudayaan asing sedangkan generasi tua hampir sulit menerimanya.

“Cara berpakaian” inilah salah satu faktor yang mudah untuk dibahas dan kita dapat melihat kenapa generasi muda dapat menerimanya sedangkan generasi tua sulit menerimanya, Seperti yang kita tau di zaman dulu cara berpakaian manusianya masih tergolong sangat sederhana karena memang pada saat itu masih di zaman penjajahan yang semua pakaiannya sama, alasannya karena pada saat itu perbudakan ada dan untuk membedakan orang yang berkuasa dan orang yang dijadikan budak. Seiring perkembangan zaman Indonesia pun merdeka dan negara kita masuk ke era modernisasi dan globalisasi cara berpakaian pun ikut berubah, teknologi pun berubah, cara berpikir, lingkungan, semua berubah.

Generasi muda pun terlahir menggantikan generasi tua dengan berbagai aspek yang harus diterima dari kebudayaan asing. Di zaman ini cara berpakaian sangat mencerminkan seseorang dan di zaman ini berpakain benar-benar memperhatikan situasi dan waktunya selain itu sekarang cara berpakaian sudah dicampurkan dengan unsur seni, daya pikat serta aksesoris-aksesoris yang menawan. Jelas sekali agar generasi muda terlihat keren dan cantik, mereka mau tidak mau harus mengikuti zaman setidaknya agar mereka tidak terlihat ketinggalan zaman, tidak hanya itu para generasi muda memang dasarnya sudah tertarik dengan kebudayaan asing, kita hanya mengikuti dan meniru tanpa tau dampaknya karena sejak awal budaya Negara asing memang sudah bebas sedangkan kita masih mempertahankan budaya nenek moyang.

Disitulah para generasi tua sulit menerimanya cara berpakaiannya tidak pantas untuk ditiru sedangkan generasi muda dapat menerimanya karena cara berpakaiannya keren, cantik, dan trendi.

Jadi kesimpulan saya adalah alangkah baiknya mengikuti zaman namun harus pintar-pintar memilih dan harus tau tempat kalau misalkan memakai pakaian yang sangat menarik perhatian orang lain dan juga harus menahan diri agar jangan sampai terlalu terbawa oleh budaya asing, kita boleh terlihat keren dan cantik namun jangan lupakan lingkungan sendiri yang sudah jelas sangat berbeda dengan Negara asing.

2.
Perubahan Budaya Bahasa Masyarakat Sunda

Tingginya budaya Sunda seperti dikenalnya budaya tulis, dimana budaya tulis sudah dikenal sejak dahulu kala yang diwujudkan dalam berbagai bentuk prasasti tampaknya sudah semakin tidak terlihat dalam kehidupan masyarakat Sunda saat ini. Realitas kondisi keempat daya hidup yang dimiliki oleh budaya Sunda dalam menghadapi berbagai bentuk tantangan. Kemampuan beradaptasi kebudayaan Sunda, terutama dalam merespon berbagai tantangan yang muncul, baik dari dalam maupun dari luar dapat dikatakan memperlihatkan tampilan yang kemasyarakat begitu menggembirakan. Bahkan, kebudayaan Sunda seperti tidak memiliki daya hidup manakala berhadapan dengan tantangan dari luar. Akibatnya, tidaklah mengherankan bila semakin lama semakin banyak unsur kebudayaan Sunda yang mulai terhapus oleh kebudayaan asing.

Sebagai contoh yang paling jelas adalah bahasa Sunda yang merupakan bahasa komunitas masyarakat Sunda tampak secara eksplisit semakin jarang digunakan oleh pemiliknya sendiri, khususnya para generasi muda Sunda. Dan yang lebih memprihatinkan lagi, menggunakan bahasa Sunda dalam komunikasi sehari-hari terkadang diidentikkan dengan “keterbelakangan”, untuk tidak dikatakan primitif. Akibatnya, timbul rasa gengsi pada masyarakat Sunda untuk menggunakan bahasa Sunda dalam pergaulannya sehari-hari. Bahkan, rasa “gengsi” ini terkadang ditemukan pula pada mereka yang sebenarnya merupakan pakar di bidang bahasa Sunda, termasuk untuk sekadar mengakui bahwa dirinya adalah pakar atau berlatar belakang keahlian di bidang bahasa Sunda.

Oleh karenanya, jangankan di luar komunitas Sunda, di dalam komunitas Sunda sendiri, kebudayaan Sunda seringkali menjadi asing. Kemampuan tumbuh dan berkembang kebudayaan Sunda juga dapat dikatakan memperlihatkan tampilan yang tidak kalah memprihatinkan. Jangankan berbicara pemikiran-pemikiran baru, itikad untuk melestarikan apa yang telah dimiliki saja dapat dikatakan sangat lemah. Kebudayaan Sunda pun tampaknya terlihat masyarakat membuka ruang bagi terjadinya proses tersebut, dapat dikatakan menjadi salah satu penyebab rentannya budaya Sunda dalam proses regenerasi. Akibatnya, jadilah budaya Sunda yang gagap dengan regenerasi.

Generasi-generasi baru masyarakat Sunda seperti tidak diberi ruang terbuka untuk berkompetisi dengan sehat, hanya karena kentalnya senioritas serta “terlalu majunya” pemikiran para generasi baru, yang seringkali bertentangan dengan norma-norma yang dimiliki generasi sebelumnya. Akibatnya, tidaklah mengherankan bila proses alih generasi dalam berbagai bidang pun berjalan dengan tersendat-sendat.

Mengamati daya hidup kebudayaan Sunda yang hanya memperlihatkan temuan-temuan yang cukup memprihatinkan, hal yang sama juga terjadi pada aspek mutu hidup yang digunakan untuk menjelajahi Kebudayaan Sunda, baik dari aspek tanggung jawab, idealisme maupun spontanitas. Lemahnya rasa tanggung jawab tidak saja diakibatkan oleh minimnya ruang-ruang serta kebebasan untuk melaksanakan kewajiban secara total dan bertanggung jawab tetapi juga oleh lemahnya kapasitas dalam melaksanakan suatu kewajiban.
  
- Analisislah faktor yang menyebabkan daerah tersebut menerima kebudayaan baru

Masyarakat Sunda yang tidak siap untuk menerima terjangan era globalisasi ini memungkinkan untuk tidak memperhatikan lagi budaya Sunda dikarenakan berawal dari rasa gengsi yang mengakibatkan bahasa sunda yang sudah dipakai pertahun-tahun lamanya sekarang sudah mulai ditinggalkan, muncul pemikiran memakai bahasa Sunda itu sangat kuno atau primitif, inilah awal dari perubahan budaya masyarakat Sunda.

- Jelaskan penyebarannya dalam bentuk apa

Zaman sekarang sudah sewajarnya para generasi muda belajar bahasa asing dan disitulah permasalahnya ketika mereka belajar bahasa asing mereka berpikir kalau memakai bahasa Sunda sangat kuno, selain itu internet sangat membantu dalam penyebarannya di zaman sekarang hampir tidak mungkin ada yang tidak mengetahui internet, apalagi para generasi muda sangat menyukai budaya barat dan menganggap kuno budaya Sunda.

- Jelaskan bagaimana cara anda mempertahankan kebudayaan daerah anda sendiri

Sudah jelas satu-satunya cara adalah memusnahkan rasa gengsi dalam melestarikan budaya Sunda, masyarakat Sunda sudah seharusnya memakai bahasa Sunda dan terus memakainya karena itulah ikonik dari Suku Sunda, selain bahasa Sunda kita juga harus melestarikan seni-seni yang ada di kebudayaan Sunda, sebagai contoh ; tari jaipongan, degung, kecapi suling, dll. Rasa gengsi hanyalah membawa kehancuran bagi kebudayaan Sunda.

Generasi muda juga sangat penting dalam mempertahankan kebudayaan Sunda karena merekalah yang akan membawa budaya Sunda pada masa depan kalau generasi muda sudah menganggap budaya Sunda terlihat kuno maka di masa depan budaya Sunda hanya tinggal nama.

 - Jelaskan bagaimana cara anda agar tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaan baru

Sangat sulit untuk tidak mudah terpengaruh dalam kebudayaan baru, karena para generasi muda hidup di zaman ini tetapi tentu saja ada cara bagi budaya Sunda untuk bisa tetap eksis agar tidak kalah menarik dengan budaya asing. Contoh caranya adalah menumbuhkan rasa bangga dan cinta karena mempunyai budaya Sunda sudah jelas di dunia ini tidak ada yang menyamainya, dan kita juga harus menanamkan pemikiran bahwa orang luar negeri saja ingin belajar budaya Indonesia kenapa kita yang mempunyai kebudayaan itu sendiri sangat gengsi untuk mempelajarinya dan terlebih lagi kita harus pintar-pintar memilih budaya asing karena budaya Indonesia dengan mereka sangat berbeda yang sekira tidak ada manfaatnya bagi diri sendiri dan orang lain lebih baik tidak diikuti, lalu masyarakat Sunda juga dapat menampilkan konser yang berisikan khusus kesenian-kesenian Sunda dan diatur sedemikian mungkin agar terlihat menarik dan keren di mata para generasi muda dengan begitu generasi muda bisa tertarik dalam mempelajari budaya Sunda.

Daftar Pustaka :


https://shindohjourney.wordpress.com/seputar-kuliah/budaya-sunda/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...