Nama : Winda Lilis Sana
NPM : 17516664
Masuknya budaya asing ke Indonesia disebabkan karena adanya krisis globalisasi.
Adanya globalisasi menyebabkan unsur-unsur budaya asing akan mudah masuk ke
Indonesia. Budaya asing yang masuk ke Indonesia membawa berbagai pengaruh yaitu
pengaruh positif dan negatif. Salah satunya pengaruh positif budaya asing yaitu
teknologi masyarakat atau orang asing atau barat lebih canggih dari pada orang
Indonesia. Ilmu pengetahuan teknologi mereka lebih baik dari pada orang
Indonesia. Jadi kita bisa mendapatkan informasi teknologi modern dari mereka.
Budaya asing juga membawa pengaruh negatif bagi masyarakat Indonesia contohnya
mode pakaian orang barat lebih terbuka atau menggunakan pakaian yang minim
bahan dan memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Padahal
cara berpakaian orang Indonesia tidak seperti itu, orang Indonesia biasanya
menggunakan pakaian yang sopan dan tertutup tidak terlalu terbuka. Generasi
muda banyak sekali yang mengikuti mode pakaian orang barat, contohnya saja
artis artis Indonesia. Cara bergaul orang barat yang terlalu bebas,
mengakibatkan menurunnya tata krama. Generasi muda sekarang ini banyak yang
mengikuti gaya hidup yang kebarat-baratan. Mereka seakan malu dengan budaya
bangsanya sendiri di karenakan terlihat kuno.
Pada zaman nenek moyang, Indonesia terkenal dengan masyarakat yang saling
tolong menolongnya tinggi, menghormati sesama, sopan santun yang dijunjung
tinggi seperti apabila seorang anak muda atau yang lebih muda berbicara dengan
orang yang lebih tua menggunakan bahasa yang halus dan dengan penuh kesopanan,
selain itu negara Indonesia terkenal dengan keramahan orang-orangnya, namun
untuk sekarang ini semua keadaan dan kondisi ini sangatlah berubah secara
signifikan.
Generasi yang paling mudah menerima kebudayaan asing adalah generasi muda.
Karna generasi muda yang paling cepat menerima kebudayaan asing dan tidak
terlalu memikirkan untuk dampak ke depannya. Generasi muda tidak memikirkan
resiko terlebih dahulu, mereka hanya mengikuti trend yang saat ini sedang
populer. Generasi tua yang paling susah untuk menerima kebudayaan asing karna
tradisi mereka sudah melekat dan mendarah daging dengan dirinya.
Oleh sebab itu, generasi muda sebaiknya dapat memilah-milah
atau memfiterisasi dalam hal menerima kebudayaan asing yang sesuai dengan
norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Generasi muda juga harus ikut
melestarikan kebudayaan Indonesia. Generasi muda juga berhak mengetahui
kebudayaan asing tetapi tidak mengaplikasikan ke dalam kehidupan berkebudayaan
Indonesia.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang disebut budaya adalah adat istiadat, pikiran,
akal budi. Sedang arti dari kebudayaan adalah hasil hasil kegiatan dan
penciptaan batin manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa arti dari budaya atau kebudayaan
sangatlah luas. Aspek kehidupan spiritual, mencakup kebudayaan fisik, seperti
sarana (candi, patung nenek moyang) peralatan (pakaian, alat upacara, makanan),
juga mencakup aspek manusia seperti upacara-upacara kelahiran, pernikahan,
kematian.
Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-perubahan.
Berdasarkan sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah
kemajuan, namun dapat juga menuju ke arah kemunduran. Perubahan sosial yang
terjadi memang telah ada sejak zaman dahulu. Ada kalanya perubahan-perubahan
yang terjadi berlangsung demikian cepatnya, sehingga membingungkan manusia yang
menghadapinya. Perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang
telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, dinamika
dan komposisi penduduk, ideologi, ataupun karena adanya penemuan-penemuan baru
di dalam masyarakat.
Kebudayaaan dalam suatu bangsa akan berkembang dengan seiringnya perubahan
zaman, dari kebudayaan tradisional ke peralihan sampai akhirnya menjadi budaya
yang modern. Pergesaran kebudayaan ini disebabkan oleh banyak hal seperti adanya
globalisasi yang menyebar luas melalui berbagai media, turisme, dan sebagainya.
Jika tidak ada rasa cinta tanah air, rasa persatuan, kesatuan dan kesadaran
bela Negara yang kuat maka kita akan ikut terbawa kedalam arus globalisasi yang
lebih cenderung menghilangkan kebudayaan asli suatu bangsa. Akan tetapi bukan
berarti kita menutup diri rapat-rapat dari kebudayaan luar, kita hanya perlu
melakukan penyaringan atau pemilihan terhadap budaya luar tersebut sehingga
sesuai dengan kepribadian bangsa kita.
Pengalaman saya tinggal di Kabupaten Batang, lebih tepatnya di Desa Cepagan. Di
desa ini saya masih melihat tradisi-tradisi atau adat istiadatnya masih sangat
kental. Di desa ini masih banyak yang menggunakan kayu bakar untuk memasak,
menyediakan sesajian setiap malam jumat, masih banyak juga masyarakat di desa
ini terutama yang sudah sesepuh yang mengenakan kebaya yang sangat sederhana.
Semangat gotong-royongnya sangat tinggi. Mengadakan pengajian setiap malam
jumat kliwon. Pengajian malam Jum’at kliwon ini rutin dilaksanakan dengan
harapan mampu menjaga kualitas hubungan yang baik antar warga desa Cepagan.
Dengan berkembangnya teknologi yang canggih menyebabkan semua tradisi atau
budaya tersebut luntur. Sekarang ini desa Cepagan mengalami kemajuan, yang
tadinya masak menggunakan kayu bakar sekarang sudah diganti dengan kompor,
untuk pakaian sekarang ini sudah modern. Sekarang ini untuk nenek jarang yang
menggunakan kebaya lagi melainkan menggunakan daster atau long dress. Untuk
para remajanya cara berpakaian mereka sekarang ini mereka mengikuti gaya atau
trend yang sedang populer. Anak kecil yang biasanya main di lapangan untuk main
petak umpat, lompat tinggi, layangan, dan lain-lain. Anak kecil jaman sekarang
ini lebih menyukai main game di gadget mereka.
Penyebab daerah ini menerima kebudayaan baru yaitu karena tidak ingin dianggap
ketinggalan jaman, ingin memperbaiki menjadi lebih baik lagi, mempermudah
masyarakat melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan adanya penemuan baru atau
teknologi yang lebih canggih akan mempermudah aktivitas masyarakat , contohnya
saja pada zaman dulu masyarakat desa cepagan membajak sawah menggunakan cangkul
atau menggunakan tenaga kerbau, dengan kemajuan teknologi saat ini manusia
tidak mengeluarkan banyak tenaga karena sekarang ini ada alat untuk membajak
sawah yang namanya traktor, dengan begitu pekerjaan petani sekarang ini lebih
ringan. Dengan teknologi semua dapat diakses dengan mudah,seakan-akan dunia
berada dalam genggaman kita. Sehingga hal tersebut yang membuat kebudayan asli
tersebut terkikis.
Perubahan kebudayaan pada masyarakat biasanya ada yang di sebabkan oleh
masyarakat itu sendiri, atau pun berasal dari masyarakat pendatang. Biasanya
penyebab perubahan yang di lakukan oleh masyarakat itu sendiri terjadi akibat
adanya kelahiran, juga hala-hal baru serta media yang mereka lihat biasanya
akan menimbulkan pengaruh positif juga negatif bagi masyarakat itu sendiri.
Masyarakat di desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya yang di lakukan
masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya
berfikir bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh,
akibatnya mereka terkadang terjebak akan hal-hal negatif baru yang mereka tidak
ketahui sebelumnya.
Penyebab di desa ini mengalami perubahan kebudayaan yaitu adanya penemuan baru.
Penemuan baru itu adalah teknologi yang canggih. Adanya pengaruh kebudayaan
lain. Di era globalisasi ini tidak ada satupun negara yang mampu menutup
dirinya dari interaksi dengan bangsa lain. Interaksi yang dilakukan antara dua
negara mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh lain kadang juga bisa
menerima pengaruh dari masyarakat lain. Dengan demikian akan timbul suatu
nilai-nilai sosial budaya yang baru sebagai akibat asimilasi atau akulturasi
kedua budaya. Adanya rasa ketidakpuasan. Ketidakpuasan ini baik dalam sistem
kemasyarakatan, ekonomi dan keamanan akan mendorong masyarakat melakukan
perubahan sistem yang ada dengan cara menciptakan sistem baru agar sesuai
dengan kebutuhan. Adanya rasa ingin meningkatkan nilai taraf hidup.
Nilai budaya yang dimiliki oleh setiap masyarakat memiliki kekayaan yang begitu
besar nilainya, akan tetapi seiring perkembangan zaman upaya pelstariannyapun
mulai luntur yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal
masyarakat itu sendiri. Pelestarian adalah suatu proses atau tehnik yang
didasarkan pada kebutuhan individu itu sendiri. Kelestarian tidak dapat berdiri
sendiri. Oleh karena itu harus dikembangkan pula. Melestarikan suatu kebudayaan
pun dengan cara mendalami atau paling tidak mengetahui tentang budaya itu
sendiri. Mempertahankan nilai budaya,salah satunya dengan mengembangkan seni
budaya tersebut disertai dengan keadaaan yang kita alami sekarang ini. Yang bertujuan
untuk menguatkan nilai-nilai budayanya. Cara mempertahankan kebudayaan daerah
adalah dengan mempelajari kebudayaan tersebut, melestarikan budaya tersebut.
Mengajarkan kebudayaan ke generasi selanjutnya agar tidak punah. Menggunakan
bahasa daerah juga termasuk mempertahankan budaya tersebut. Menghilangkan rasa
gengsi kita ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miiki. Memahami kebudayaan
itu.Setelah itu kita wajib memperkenalkan kepada orang lain atau yang belum
tahu tentang kebudayaan tersebut syukur-syukur sampai ke negara lain.
Menumbuhkan rasa cinta tanah air, meningkatkan rasa nasionalisme. Membuat suatu
pusat informasi yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak bentuk. Tujuannya
adalahuntuk edukasi ataupun kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan
potensi kepariwisataan daerah. Dengan demikian para generasi selanjutnya dapat
mengetahui dan mempelajari kebudayaannya sendiri. Untuk terus melestarikan
budaya lokal yang kita miliki, hal yang harus kita lakukan adalah kita jangan
sampai mudah terperngaruh dengan budaya asing. Seperti yang kita ketahui
bersama bahwa pada era globalisasi ini, budaya asing sangatlah mudah masuk ke
dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena peran Indonesia dalam
ASEAN. Dengan asumsi bahwa budaya asing tersebut lebih modern, gaul, dan
tidak kampungan, banyak masyarakat Indonesia yang telah meninggalkan budaya
lokal mereka. Maka tak jarang jika sekarang banyak orang tidak tahu atau paham
dengan budaya mereka sendiri. Hal ini tentu saja sangat ironis sebab Indonesia
dikenal dengan negara yang mempunyai keragaman budaya. Agar budaya-budaya lokal
Indonesia ini tidak punah, anda harus mempunyai prinsip agar anda tidak mudah
terpengaruh budaya asing tersebut.
Dengan adanya turis atau orang asing dari negara lain sehingga membawa berbagai
pengaruh positif dan negative baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sebagai contoh pengaruh negatif dari kebudayaan asing adalah gaya hidup (lifestyle)
orang asing dari cara bergaul sampai cara berpakaian mereka. Sedangkan contoh
positif dari budaya asing adalah teknologi yang lebih modern dan lebih maju
dibandingkan dengan negara Indonesia.
Di Indonesia budaya barat berkembang dengan begitu cepat dan pesat sehingga
dapat berdampak positif dan negatif. Yang sangat dikhawatirkan adalah dampak
negatif yang ditimbulkan. Tak heran jika para orangtua sangat khawatir terhadap
pergaulan anak-anaknya.
Apalagi masa remaja adalah masa yang labil, ketika tidak
mengikuti perkembangan atau trend yang ada maka akan dianggap kuper atau tidak
gaul. Sehingga remaja banyak yang terjerumus dalam pergaulan yang tidak baik
bahkan pergaulan bebas.
Adapun solusi untuk menanggulangi pengaruh budaya asing
(barat) adalah
Harus bisa menyaring dan memilah perkembangan budaya yang
ada saat ini. Tidak semua yang berkembang saat ini adalah baik, kebanyakan
budaya barat sangat berbeda sekali dengan budaya timur (Indonesia).
Orang tua harus lebih perhatian, mendekatkan diri, care
kepada anaknya serta teman bagi anaknya. Dengan demikian anak-anak dapat
terpantau dan terlindungi dari hal-hal yang tidak baik.
Pemeritah beserta lembaga lainnya harusnya lebih tegas
terhadap masuknya budaya asing dan membuat peraturan-peraturan agar tidak
sembarang orang asing bisa masuk Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar